Di tengah kesibukan memeriksa laporan keuangan terbaru dari salah satu cabang baru, Nio duduk dengan serius di balik meja kerjanya. Pandangannya fokus, jemarinya mengetuk-ngetuk ringan dokumen sambil sesekali melirik ke layar laptop. Angka-angka memenuhi kepalanya, setiap ketidaksesuaian langsung ia catat.
Namun, konsentrasinya buyar seketika saat suara notifikasi dari ponselnya berdenting. Ia meraihnya tanpa berpikir, mengira itu pesan biasa dari Ruby atau laporan tambahan dari tim audit. Tapi alisnya langsung bertaut saat membaca isi pesan itu.[Apa kau senang? Kita lihat, sampai kapan kau akan bertahan!]Nio menatap layar ponsel itu dalam diam, rasa dingin menjalar di tengkuknya. Nomor pengirim tidak dikenal. Tidak ada nama, tidak ada tanda siapa pelakunya. Hanya kata-kata tajam dan dingin yang mengisyaratkan sesuatu yang lebih gelap di balik pekerjaan yang tengah ia jalani.Pintu ruangannya diketuk pelan.“Masuk,” kata Nio tanpa melep