BAB 55 : Apakah tidak siap?

Bab terbaru

• Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 408 : Qin Feng di benci!

  “Qin Yun... tunggulah. Jika aku tak membunuhmu, maka aku bersumpah tak pantas disebut laki-laki.”Dengan hati penuh dendam, Qin Feng pergi.Di Klan Mu.“Qinyue, jadi benar Qin Yun yang menyelamatkanmu?” Patriak Mu menatap Mu Qinyue dengan wajah serius.“Ya, Ayah. Aku sudah mengatakannya berkali-kali. Kalau bukan karena Qin Yun, aku pasti sudah tewas di tangan Cao Heng dan Nian Wuji.”“Berarti benar, Qin Yun yang membunuh Cao Heng dan Nian Wuji? Bukan Qin Feng?”“Qin Feng hanya muncul belakangan. Bahkan saat aku terluka parah, dia tidak ada. Dia malah menuduh Qin Yun dan bekerja sama dengan Kota Wei. Benar-benar tak bisa dimaafkan.”Mu Qinyue menggertakkan gigi.“Baiklah, Ayah mengerti. Tapi bukankah Qin Feng dulu jenius nomor satu?”“Hmph, kalau dia jadi juara, aku dan seluruh kota Awan akan malu besar!”Patriak Mu hanya bisa menggeleng tak berdaya.Sementara itu, di istana Suci Darah.“Li Wenyu, menurutmu bagaimana sosok Qin Yun?” tanya Chu Wongli yang saat ini duduk di kursi kepala

• Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 407 : Kembali ke Kota Awan!

  "Legenda tentang Nandu Kuno itu benar adanya," Li Wenyu tersenyum, membenarkan rasa penasaran semua orang."Benarkah?"Semua murid langsung terbelalak. Dari mana Li Wenyu begitu yakin?"Karena alasan sebenarnya Turnamen Besar Lima Kota diadakan lima tahun sekali bukan karena Kolam Roh Darah, melainkan karena Nandu Kuno. Di sanalah terdapat situs warisan kuno yang hanya dapat dimasuki oleh mereka yang berusia di bawah dua puluh empat tahun.""Karena itulah, batas usia peserta ditetapkan."Mendengar penjelasan ini, semua orang tercengang.Selama ini mereka mengira batas usia disebabkan oleh Kolam Roh Darah. Namun kini tampaknya kenyataannya jauh lebih dalam.Mereka baru sadar, Kolam Roh Darah bisa saja dikendalikan pembukaannya oleh Serikat Ahli Formasi, tapi Nandu Kuno—tempat warisan sejati—hanya membuka dirinya sendiri setiap lima tahun.Alasan sebenarnya adalah karena Nandu Kuno hanya muncul sekali dalam lima tahun.Sebelum Kolam Roh Darah ditemukan, lima Kota di barat laut telah ber

• Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 406 : Nandu Kuno!

  Setelah itu, para tokoh kuat dari tiap pasukan utama juga membawa pulang murid-murid mereka dan meninggalkan arena penilaian. Bersamaan dengan itu, kecuali pasukan penjaga, semua jenius yang berhasil lolos meninggalkan Pegunungan Leluhur Iblis di bawah pimpinan pemimpin mereka masing-masing. "Saudara Yuanfeng, sepertinya kali ini aku harus merepotkanmu." Di pihak Kota Awan, Li Wenyu memandang Yuanfeng dengan pasrah. Biasanya, setelah penilaian kelangsungan hidup selesai, Li Wenyu akan memimpin sendiri para murid kembali ke Kota Awan. Namun kali ini, karena khawatir Yu Chicheng dan Ling Zhong akan menyerang secara tiba-tiba di tengah perjalanan, menunggangi Elang Biru Cakar Darah jelas merupakan pilihan paling aman. "Saudara Li, tak perlu banyak bicara antara kita." Yuanfeng tersenyum. "Aku hanya tidak menyangka pencapaian murid-murid Kota Awan kali ini begitu mencengangkan. Ada empat puluh lima orang yang lolos." Wajah Yuanfeng terlihat kagum. Meskipun ia telah lama meningg

• Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 405 : Akhir Ujian Pertama Lima Kota!

  Qin Feng adalah yang paling terpukul. Dia menatap Qin Yun dengan getir dan penuh amarah. "Qin Yun, kau yang membunuh mereka! Kau yang menanamkan fitnah ini padaku!""Qin Feng, justru kau yang menanam benih fitnah itu," jawab Qin Yun dengan nada kecewa. Matanya menyiratkan luka mendalam. "Aku sungguh tak menyangka kau tega berbuat sejauh ini demi menjebakku. Padahal kita adalah saudara, murid dari Kota Awan yang sama.""Benar, Qin Feng sudah melampaui batas.""Meski hubungan mereka buruk, tetap saja mereka berasal dari tempat yang sama. Bagaimana bisa tega melakukan ini?""Kupikir Qin Feng adalah jenius nomor satu Kota Awan. Ternyata dia pengecut dan licik."Komentar demi komentar mulai menyebar, membuat Qin Feng kian murka. Dia ingin melampiaskan amarahnya, tapi hanya bisa memuntahkan darah."Namun Qin Feng," kata Qin Yun dengan tenang, "meski kau telah berbuat buruk, aku takkan berlaku semena-mena. Kau dan aku berasal dari tempat yang sama. Aku, Qin Yun, tak akan membiarkan siapa pun

• Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 404 : Qin Feng Yang Membunuh?

  Sebelum ia sempat menjawab, ruang di sekeliling mereka pecah oleh keributan.“Racun yang bisa memutus aliran Qi? Mana mungkin!”“Kalau begitu, siapa pun bisa dibunuh Qin Yun.”“Bahkan ahli tingkat Xiantian pun kalau tak bisa mengalirkan Qi, akan jadi bulan-bulanan.”Para penonton tak percaya. Jika racun itu benar ada, Qin Yun akan terlalu kuat untuk dihadapi siapa pun.Yu Chicheng dan Ling Zhong pun tampak ragu. Dengan pengalaman mereka, belum pernah sekalipun mereka mendengar racun yang bisa melumpuhkan Qi sehebat itu.“Qin Yun benar-benar memiliki racun itu! Kalau tidak percaya, cari saja!” Qin Feng bersikeras.Wajahnya suram, namun suara Qin Yun kembali menyela, kali ini menatap salah satu murid Kota Wuho:“Liu Wusheng, bukankah kau sempat melihat keadaan Tuan Muda Cao Heng dan Nian Wuji saat itu? Apa mereka seperti orang yang mati karena racun?”Sorotan mata semua orang beralih ke Liu Wusheng.“Aku… aku…” Liu Wusheng nyaris gemetar. Mengapa dia yang malah jadi pusat perhatian?Wei

• Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 403 : Apakah Ada Racun Seperti Itu?

  "Apa katamu?!"Ledakan!Aura Yu Chicheng meledak dahsyat. Wajahnya mengerikan, hampir saja dia menyerang.Dia adalah penguasa nomor satu Kota Wei. Siapa pun akan menghormatinya. Kini dihina seperti itu oleh seorang bocah? Bagaimana mungkin dia tidak murka?“Kalau bukan begitu, kenapa Qin Feng, saudara angkatku justru dengan sengaja mengucapkan kalimat seperti itu? Tidakkah kau pikir itu mencurigakan?”Nada Qin Yun tenang, bahkan di hadapan ancaman kematian, dia berdiri dengan tegak, seolah tak peduli pada Ling Zhong dan Yu Chicheng.Sikap seperti itu membuat seluruh tempat hening.Banyak orang mulai berpikir bahwa anak ini sungguh luar biasa. Begitu tenang di bawah tekanan sebesar ini.Yu Chicheng mengernyit. “Apa maksudmu?”“Semua tahu aku selalu berselisih dengan Qin Feng. Ketika dia masih di ibu kota, dia sudah menyingkirkan saudaranya sendiri, Qin Fen. Dia sangat membenciku hingga pernah menantangku bertarung di panggung hidup-mati. Kematian di antara kami adalah hal yang dia impi