Novels by Efrianto H.

“Ya, Ayah, aku pasti tidak akan mengecewakanmu.”Mendengar itu, wajah Mo Xiang pucat, tangannya mengepal, dan ia berbicara dengan suara dingin.Dia tahu jelas apa yang dimaksud ayahnya; itu tentang saat ia dikalahkan oleh Qin Yun di gerbang Kota Rawa Hitam.“Ayah, jangan khawatir. Kudengar anak itu juga datang ke Rawa Kematian Hitam. Jika kita bertemu dengannya, aku pasti akan memastikan dia mati dengan cara yang mengerikan.”Mo Xiang menggertakkan giginya.“Bagus kalau kau mengerti.” Mo Xincheng mengangguk. “Ayo pergi!”Sekelompok orang itu pun, bersama Blood Scythe Beast tingkat enam, langsung menghilang menuju kedalaman Rawa Kematian Hitam.Saat itu, di luar Kastil Kuronuma.Sosok berkerudung hitam berdiri di luar kastil, memancarkan aura kejahatan yang menakutkan.Auranya begitu mengerikan hingga ketika ia melewati gerbang kota, para penjaga bahkan tidak berani bertanya apa pun. Mereka baru berani bernapas lega setelah masuk, meskipun tubuh mereka masih gemetar ketakutan.“Aura Sa

“Pfft!”Blood Scythe Beast meraung buas. Dengan sabit tulang tajam di punggung cakarnya, ia menebas satu monster darah tingkat lima hingga terbelah dua, mati seketika.“Tuan, hampir semua monster darah tingkat lima yang berhasil kita kendalikan sudah mati. Jika ini terus berlanjut dan Blood Scythe Beast lolos, semua usaha kita akan sia-sia!”Seorang pria paruh baya kurus berdiri di samping seorang pria paruh baya bertubuh kekar, berbicara dengan gugup.“Mo Qing, jangan khawatir. Aku sudah menyelidiki binatang ini dengan sangat teliti. Di bawah Formasi Penjinakan Binatang kita, dia tidak mungkin kabur. Jangan tertipu oleh kekuatannya sekarang. Dia sudah mencapai batasnya. Tunggu sedikit lagi, dia pasti menyerah.”Pria paruh baya bertubuh kekar itu tersenyum percaya diri. “Setelah kita menjinakkannya, meski semua monster darah tingkat lima mati, itu tidak akan berarti apa-apa dibandingkan keuntungan kita.”“Baik, Tuan!”Mo Qing mengangguk, dan kelompok itu meningkatkan serangan.Gemuruh

Tatapan Qin Yun menjadi tajam.Dengan pengetahuannya, ia tahu bahwa Cermin Suci Li Kan ini bukan sekadar benda tingkat enam. Alasan mengapa sebelumnya tidak terlalu kuat adalah karena Liu Ze belum sepenuhnya mengaktifkan dan memaksimalkan kekuatannya.“Kalau begitu, mari kita perbaiki dulu.”Qin Yun mulai memperbaikinya.Beberapa saat kemudian…Berdengung…Cahaya suci perlahan memancar dari cermin kuno itu. Pada saat yang sama, beberapa karakter besar muncul dalam benak Qin Yun.Cermin Suci Likan!Tulisan kuno itu mengandung aura agung dan suci, membuat Qin Yun merasa kecil.Aura suci tersebut, ketika masuk ke tubuhnya, membuatnya seolah sedang dibaptis.Tidak heran Cermin Suci Likan mampu menekan Panji Iblis Surgawi milik budak hitam. Aura suci ini meski tampak murni, justru menyimpan kekuatan penghancur yang sangat mengerikan.Setelah mempelajarinya beberapa saat, Qin Yun mendapat pemahaman tentang fungsi Cermin Suci Li Kan.Cermin ini dapat diaktifkan menggunakan kekuatan seorang s

Satu jam kemudian, Qin Yun telah memasang beberapa formasi tingkat kelima yang saling terhubung. Formasi-formasi itu membentuk sebuah formasi kecil tingkat keenam.Dengan kata lain, bahkan jika seorang ahli Alam Jiwa tingkat enam menerobos masuk secara tidak sengaja, mereka mungkin tidak bisa langsung menyerang dan memengaruhi Qin Yun.Melihat formasi yang tersusun rapi itu, Qin Yun mengangguk puas, lalu memasuki formasi tersebut.Pertama, ia mengeluarkan cincin penyimpanan milik Liu Ze dan Jiu Moxin.Ia memeriksa cincin penyimpanan Jiu Moxin terlebih dahulu, dan setelah melihat isinya, Qin Yun merasa terkejut sekaligus senang.Karena lama berada di Kota Rawa Hitam, Iblis Hati Merpati menyimpan cukup banyak ramuan spiritual di cincin penyimpanannya. Banyak di antaranya adalah ramuan tingkat lima, yang saat ini sangat dibutuhkan Qin Yun.Selain ramuan spiritual, Qin Yun juga menemukan banyak batu sejati di dalam cincin penyimpanan Jiu Moxin.Setidaknya ada puluhan ribu batu sejati ting

“Tuan Muda Yun, Anda benar-benar membunuh Liu Ze?” Budak berkulit hitam yang sedari tadi mengamati dari samping tanpa sadar melangkah maju, wajahnya dipenuhi ketidakpercayaan.Dia adalah wakil presiden Kamar Dagang Gu Feng, salah satu kekuatan teratas di Bianzhou, seorang ahli Alam Jiwa tingkat enam awal yang berpengaruh besar, dan kini terbunuh begitu saja oleh Tuan Muda Yun?Benar-benar mengejutkan!Di ibu kota kuno dulu, meskipun Qin Yun bertarung dengan banyak jenius dari Xuanzhou, budak hitam itu masih menganggap Qin Yun sebagai junior.Bahkan setelah ditangkap Qin Yun, ia hanya berpikir bahwa Qin Yun mengandalkan susunan sihir dan kekuatan Api Iblis Teratai Biru.Namun sekarang…Barulah budak hitam itu benar-benar menyadari betapa menakutkannya Qin Yun. Dia bukan junior biasa, melainkan seorang ahli puncak yang layak dihormati.“Bagus sekali… ini benar-benar luar biasa!”Budak berkulit hitam itu masih terkejut dan sulit percaya.“Dia hanya ahli Alam Jiwa tingkat enam awal. Apa y

“Berniat pergi?”Qin Yun mencibir. Lawan bisa datang dan membunuh sesuka hati, lalu ingin pergi begitu saja? Tidak semudah itu.“Sangkar Penjara Ilusi!”Tatapan Qin Yun menajam. Dalam sekejap, kekuatan mental yang sangat besar menyapu Liu Ze.“Serangan mental?”Liu Ze sempat berpikir bahwa dengan kecepatannya, Qin Yun tidak mungkin mengejarnya. Namun mendadak badai kekuatan mental mengerikan menyerbu pikirannya. Kepalanya berdenyut keras, kesadarannya terseret ke dalam kegelapan dingin tak berujung. Ia langsung terkejut.Ia segera sadar bahwa ini adalah serangan mental, dan sangat kuat. Tingkat kekuatannya jelas sudah mencapai tingkat enam. Jika tidak, tidak mungkin mengguncang pikirannya sedalam ini.“Bagaimana mungkin? Anak ini jelas hanya seorang Ancestor, bagaimana dia bisa memiliki serangan mental sekuat ini? Ini tidak masuk akal!”Jantung Liu Ze bergetar hebat. Namun di tengah kepanikan, ia memaksa diri tetap sadar, mengambil seteguk darah esensinya dan menyalurkannya ke Cermin

“Jangan bunuh aku—”Belum sempat kalimat itu selesai, sarung tangan perak menutup tenggorokannya. Mata Long Bo membelalak putus asa. Tubuhnya perlahan melorot di samping pohon yang retak.Orang-orang yang sebelumnya mengejar Zhao Yi menegang. Senyum santai mereka menghilang, berganti ekspresi waspada saat menatap Lin Tian.Mereka benar-benar tidak menyangka pemuda yang terlihat pendiam dan damai itu bisa bertindak begitu dominan, kejam, dan tanpa ampun.“Ayo pergi,” kata Lin Tian sambil tersenyum pada Fan Le.Fan Le segera menyusul. Setelah mereka pergi, barulah orang-orang lain menghela napas lega.“Jika kalian bertemu orang itu lagi, jauhi dia dan jangan pernah memprovokasinya,” kata salah satu dari mereka.Yang lain mengangguk setuju. Mereka sudah lama terbiasa dengan pembunuhan di Hutan Kegelapan, tetapi ketenangan Lin Tian saat membunuh tetap membuat bulu kuduk mereka meremang.“Jika dia tidak mati, anak ini pasti akan menjadi tokoh besar di masa depan,” gumam seseorang.Lin Tian

“Kepercayaan hanya diberikan sekali,” jawab Lin Tian dingin, lalu berbalik pergi.“Mereka punya Buah Api Darah!” teriak Zhao Yi tiba-tiba.“Mereka mencurinya, dan jumlahnya banyak!”Lin Tian dan Fan Le berhenti.“Haha, sungguh ramai,” sebuah suara terdengar. Long Bo dan kelompoknya muncul.“Lin Tian, kau masih punya banyak Buah Api Darah, bukan?” kata Long Bo dingin.Keserakahan terpancar dari mata semua orang.Lin Tian teringat pepatah yang sering terdengar di Hutan Kegelapan:Yang paling berbahaya bukanlah monster, melainkan hati manusia.“Lin Tian, Fan Le, kalian akan mati!” teriak Zhao Yi.Namun seketika itu juga, tubuh Lin Tian berubah menjadi bayangan.Kilatan darah melintas.Belati memotong leher Zhao Yi.Zhao Yi mencengkeram lehernya, matanya dipenuhi ketakutan. Tubuhnya roboh ke tanah. Ia tak pernah menyangka hidupnya akan berakhir seperti ini.Kenangan berkelebat di benaknya. Masuk Paviliun Bintang Jatuh dengan penuh ambisi. Berlatih bersama Lin Tian dan Fan Le. Berburu mons

“Kau mengkhianati rekanmu. Kau bahkan tidak layak menjadi anjingku. Pergi,” ucap Luo Qianqiu dingin.Wajah Zhao Yi langsung pucat pasi. Ekspresinya berubah buruk. Ia telah menjual informasi tentang Lin Tian demi mendapatkan Buah Api Darah dari Feng Lin, tetapi buah itu tetap jatuh ke tangan Lin Tian.Kini, ia justru dihina oleh Luo Qianqiu.Dengan wajah muram dan penuh amarah, Zhao Yi berbalik dan pergi tanpa berkata apa-apa.“Tuan Muda Luo, apakah perlu menyingkirkannya?” tanya Feng Lin pelan.“Dia bisa saja menyimpan dendam.”“Tidak perlu,” jawab Luo Qianqiu tenang, lalu melangkah masuk ke lembah.Ia tidak peduli pada orang sekecil Zhao Yi. Ia memiliki harga dirinya sendiri.Lin Tian dan Fan Le kembali ke tepi danau. Tak lama kemudian, si bocah nakal datang melesat sambil membawa tas di mulutnya dan berhenti di samping Lin Tian.“Hebat.”Lin Tian membuka tas itu. Benar saja, di dalamnya terdapat sepuluh Buah Api Darah. Ia mengusap kepala si bocah nakal. Tubuh hewan kecil itu menyusu

“Masih ada orang di sini,” gumam Long Bo muram. Hanya sedikit buah yang tersisa di Pohon Buah Api Darah. Jelas, seseorang telah mencurinya.“Aku tidak peduli. Apakah kau masih ingin menyimpan Buah Api Darah itu?” tanya Feng Lin dingin.Wajah Long Bo semakin suram. Ia tahu Luo Qianqiu bukan orang yang bisa diprovokasi.“Aku akan menyerahkan semuanya kepada Tuan Muda Luo,” kata Long Bo akhirnya.Feng Lin tersenyum puas.Lin Tian dan Fan Le berdiri di samping, memperhatikan. Ekspresi mereka tampak aneh saat mendengar Long Bo bersedia mempersembahkan Buah Api Darah.“Sepertinya kau perlu membicarakan ini denganku,” ujar Lin Tian tenang.Long Bo dan Feng Lin menoleh bersamaan.“Apakah dia juga siswa Paviliun Bintang Jatuh?” tanya Feng Lin.“Dia adalah siswa baru nomor satu di Paviliun Bintang Jatuh,” jawab Long Bo.“Begitu.” Feng Lin menatap Lin Tian sambil tersenyum tipis.“Sebagai junior, kau harus tahu cara menghormati senior. Jadi, soal Buah Api Darah ini, kau mau menyerahkannya atau t

Langkah kaki Lin Tian bergetar ringan. Seluruh tubuhnya berubah menjadi bayangan, menghindari cahaya kapak dan sulur-sulur panjang, lalu melesat ke samping.“Kejar!”Cahaya pedang menyilaukan melesat. Seorang pendekar pedang muda menyerang secepat angin. Pada saat yang sama, orang keempat ikut bergerak, melayangkan pukulan berat yang terdengar seperti deru banteng iblis, menyapu area luas ke arah Lin Tian.Dalam sekejap, Lin Tian terkepung.Ia mengerahkan Teknik Kunpeng Sembilan Langit hingga batasnya. Gerakannya anggun dan lincah, menghindari tiga serangan beruntun. Namun, serangan banteng iblis itu sangat ganas dan mencakup area luas. Ia hanya sempat melepaskan satu serangan telapak tangan—Segel Vajra—yang meledak dengan kekuatan dahsyat dan menghancurkan bayangan banteng iblis itu.Keterlambatan sesaat itu cukup bagi kapak dan pedang ilahi untuk mendekat.Bahaya yang sangat nyata.Pada saat kritis itu, Lin Tian tetap tenang. Seolah-olah ia bisa merasakan setiap hembusan angin.Tepa

“Dum!”Lin Tian menghentakkan kaki ke tanah. Tubuhnya bergerak ringan dan halus, hampir seperti ilusi. Ekor raksasa itu meleset, dan Lin Tian segera berbalik menyerang.“Ledakan!”Segel Vajra menghantam perut Ular Piton Bersisik Biru, membuatnya meraung marah dan langsung menerjang dengan mulut menganga.Tiga anak panah melesat ke udara, tepat mengarah ke matanya. Pada saat yang sama, Jiwa Bintang Kapak Besar milik Long Bo bersinar terang. Sebuah kapak raksasa muncul di tangannya, dan ia melompat menyerang titik vital ular itu.Lin Tian merasakan mulut besar itu mengarah padanya. Tubuhnya bergetar ringan, bergerak secepat burung layang-layang. Segel Kunpeng di punggungnya tampak berkilau. Tubuhnya berubah menjadi bayangan dan mundur ke arah perut ular. Gigitan maut itu pun meleset.Pada saat itu, Lin Tian merasakan penguasaan teknik geraknya mencapai tingkat baru.“Bunuh!” teriak Lin Tian.Segel Laut Roda menghantam kepala Ular Piton Bersisik Biru dengan kekuatan dahsyat, sementara pa