Novels by Efrianto H.

Kakak beradik Yin tentu menolak. Mereka berpendapat bahwa tempat ini ditemukan bersama, bukan milik Sekte Hitam. Namun orang Sekte Hitam bersikeras bahwa dialah yang pertama masuk ke kebun herbal ini, sehingga ia berhak memutuskan.Saat kakak beradik Yin hendak membela diri, beberapa ahli Sekte Hitam muncul dan melukai mereka. Ada yang mencoba melawan, namun langsung dibunuh di tempat.Saat itulah semua orang sadar bahwa tanpa disadari, sudah banyak anggota Sekte Hitam yang diam-diam berada di lembah ini. Mereka semua kuat, sebagian besar berada di tahap akhir tingkat kelima, dan ada seorang pengawas Sekte Hitam yang kekuatannya berada pada setengah langkah Alam Jiwa.Karena itulah semua orang tidak berani bergerak.“Jadi, mereka semua anggota Sekte Hitam?” tanya Qin Yun dingin sambil melirik ke arah pintu lembah.“Benar,” Yin Feng mengangguk.Qin Yun menyapu pandangan ke sekeliling lembah. “Jumlah mereka tidak begitu banyak. Hanya karena Sekte Hitam, kalian semua sampai ketakutan sep

“Ikut aku.”Qin Yun melangkah masuk menembus penghalang, dan budak hitam pun segera mengikutinya.Begitu melangkah masuk, mereka langsung berada di tempat yang sama sekali berbeda. Pemandangan yang terlihat membuat mereka tercengang.Tempat ini sama sekali berbeda dari Rawa Kematian Hitam yang tandus.Di hadapan mereka terbentang lembah luas yang dulunya penuh tanaman hijau dan terlihat indah. Namun kini tempat itu sudah berantakan. Hampir seratus ahli bela diri tampak menyebar di lembah, seolah tengah mencari sesuatu.Di pintu masuk lembah, beberapa orang berjaga. Di sekitar mereka tergeletak tujuh atau delapan mayat segar, darah masih mengalir, jelas baru saja dibunuh.Aroma samar tanaman obat masih tercium di udara.Mata Qin Yun sedikit berbinar. Dengan sekali pandang saja, ia langsung tahu bahwa tempat ini dulunya adalah ladang tanaman obat tingkat tinggi. Jika tidak, aura spiritualnya tidak akan sekuat ini.Sayangnya, hampir seluruh lembah telah dikosongkan. Tidak ada tanaman oba

“Ini…”Budak hitam itu memegang tombak tersebut dengan terkejut. Ia melihat betapa menakutkannya tombak itu saat digunakan Liu Ze. Itu jelas bukan senjata tingkat enam biasa. Namun Qin Yun menyerahkannya begitu saja padanya.Entah kenapa, hatinya terasa hangat.Sebelum ia sempat bicara, Qin Yun sudah berkata, “Baiklah, tidak perlu berterima kasih. Kita pergi sekarang.”Sesaat kemudian, dua sosok melesat di atas Rawa Kematian Hitam, menuju lokasi bawah tanah lain yang dikabarkan keberadaannya.Dua orang itu adalah Qin Yun dan budak hitam.Tidak lama kemudian, mereka tiba di lokasi tersebut.“Hmm?”Yang terlihat Qin Yun adalah rawa yang hancur. Di dalamnya terdapat banyak lubang yang digali, dan aroma samar ramuan spiritual keluar dari lubang-lubang itu menuju kedalaman tidak diketahui.“Sepertinya tempat ini telah dijelajahi banyak orang.”Qin Yun menggelengkan kepala.Dilihat dari jejak yang ada, tempat ini sudah dijarah oleh banyak ahli. Setiap lorong kemungkinan besar sudah dikosong

“Jangan terburu-buru. Aku sudah menyiapkan pil dan batu asli. Sekarang mulailah menembus batasmu.”Qin Yun menyerahkan dua botol pil dan menyusun altar pengumpul Qi untuknya.Pil tersebut adalah pil penembus ranah dan pil penstabil energi sejati, agar proses terobosannya berjalan aman dan stabil.“Baik, Tuan Muda Yun.”Budak hitam itu pun masuk ke dalam formasi dan memulai terobosannya.Dalam sekejap, aura menakjubkan meledak dari formasi. Energi sejati langit dan bumi berkumpul deras, terserap masuk ke tubuhnya.Proses itu berlangsung selama satu hari penuh.Batu asli di dalam formasi habis berkali-kali.Setelah gejolak berhenti, terdengar lolongan panjang, dan budak hitam itu keluar, memancarkan aura mengerikan.Pada saat itu, auranya jelas menunjukkan bahwa ia telah memasuki Alam Jiwa tingkat enam, dan bahkan langsung mencapai puncak tahap awal.“Aku benar-benar telah mencapai tingkat keenam Alam Jiwa?!”Setelah muncul, budak berkulit hitam itu menatap kosong pada energi sejati kua

“Ya, Ayah, aku pasti tidak akan mengecewakanmu.”Mendengar itu, wajah Mo Xiang pucat, tangannya mengepal, dan ia berbicara dengan suara dingin.Dia tahu jelas apa yang dimaksud ayahnya; itu tentang saat ia dikalahkan oleh Qin Yun di gerbang Kota Rawa Hitam.“Ayah, jangan khawatir. Kudengar anak itu juga datang ke Rawa Kematian Hitam. Jika kita bertemu dengannya, aku pasti akan memastikan dia mati dengan cara yang mengerikan.”Mo Xiang menggertakkan giginya.“Bagus kalau kau mengerti.” Mo Xincheng mengangguk. “Ayo pergi!”Sekelompok orang itu pun, bersama Blood Scythe Beast tingkat enam, langsung menghilang menuju kedalaman Rawa Kematian Hitam.Saat itu, di luar Kastil Kuronuma.Sosok berkerudung hitam berdiri di luar kastil, memancarkan aura kejahatan yang menakutkan.Auranya begitu mengerikan hingga ketika ia melewati gerbang kota, para penjaga bahkan tidak berani bertanya apa pun. Mereka baru berani bernapas lega setelah masuk, meskipun tubuh mereka masih gemetar ketakutan.“Aura Sa

“Pfft!”Blood Scythe Beast meraung buas. Dengan sabit tulang tajam di punggung cakarnya, ia menebas satu monster darah tingkat lima hingga terbelah dua, mati seketika.“Tuan, hampir semua monster darah tingkat lima yang berhasil kita kendalikan sudah mati. Jika ini terus berlanjut dan Blood Scythe Beast lolos, semua usaha kita akan sia-sia!”Seorang pria paruh baya kurus berdiri di samping seorang pria paruh baya bertubuh kekar, berbicara dengan gugup.“Mo Qing, jangan khawatir. Aku sudah menyelidiki binatang ini dengan sangat teliti. Di bawah Formasi Penjinakan Binatang kita, dia tidak mungkin kabur. Jangan tertipu oleh kekuatannya sekarang. Dia sudah mencapai batasnya. Tunggu sedikit lagi, dia pasti menyerah.”Pria paruh baya bertubuh kekar itu tersenyum percaya diri. “Setelah kita menjinakkannya, meski semua monster darah tingkat lima mati, itu tidak akan berarti apa-apa dibandingkan keuntungan kita.”“Baik, Tuan!”Mo Qing mengangguk, dan kelompok itu meningkatkan serangan.Gemuruh

Wanita itu mendengus dingin. Jurus Telapak Angin Ributnya semakin ganas, memenuhi udara seperti bilah tajam. Kecepatan keduanya luar biasa.Setiap serangan hampir mengenai Lin Tian, tetapi selalu meleset tipis. Gerakannya sangat presisi dan terampil.Tiba-tiba, Jiwa Bintang dilepaskan. Badai mengerikan melanda area itu. Wanita itu mengerahkan seluruh kekuatannya, sementara Lin Tian mengaum seperti naga dan memanfaatkan benturan untuk bergerak mundur dengan anggun.“Apa lagi yang kau sembunyikan?” ejek wanita itu.Lin Tian tidak menjawab. Tubuhnya berubah menjadi kilatan bayangan, menggunakan Teknik Kunpeng Sembilan Langit hingga batas maksimal, menghindari serangan bertubi-tubi. Dalam celah sempit itu, ia melancarkan tendangan cepat yang langsung mengarah ke wajah wanita tersebut.Ekspresi wanita itu sedikit berubah saat melihat energi tinju itu melemah, lalu ia berteriak, “Datang lagi besok.”Begitu kata-kata itu selesai diucapkan, Jurus Penakluk Naga menghantam dan melenyapkan wanit

Lin Tian tetap tenang. Ia melihat ketidakpedulian di mata Luo Qianqiu; orang itu sama sekali tidak memedulikannya.Yang diinginkan Luo Qianqiu hanyalah Buah Api Darah. Dalam pandangannya, Buah Api Darah adalah miliknya, dan hidup atau mati Lin Tian tidak ada artinya.Di mata Luo Qianqiu, apakah Lin Tian terbunuh atau tidak, sama sekali tidak penting.Lin Tian diam-diam menyarungkan kembali pedang emas dari dalam lengan bajunya. Ia tersenyum tipis sambil memandang Luo Qianqiu yang pergi. Ia tidak pernah peduli apakah Luo Qianqiu adalah seorang jenius di akademi, tetapi mulai hari ini, ia peduli.Penghinaan hari ini akan dibalas sepuluh kali lipat di masa depan.“Adik junior,” panggil Ruohuan.Lin Tian menoleh dan tersenyum, seolah-olah ia benar-benar telah melupakan apa yang baru saja terjadi.“Sebelum aku cukup kuat untuk menyamai Luo Qianqiu, semua ini tidak berarti apa-apa,” pikirnya.“Terima kasih, Kakak Senior,” kata Lin Tian sambil menatap Ling Hua dengan tulus.Jika Ling Hua tid

“Dia sudah mencapai tingkat keempat Alam Roda Meridian?” Fan Le berdiri di samping tempat tidur, matanya berbinar saat merasakan aura Lin Tian. Efek Buah Api Darah belum sepenuhnya menghilang.“Gila,” gumam Fan Le sebelum tertidur.Ketika ia bangun, Lin Tian masih tertidur. Cahaya bintang masuk melalui jendela dan jatuh ke tubuh Lin Tian. Jelas bahwa setelah memanfaatkan Buah Api Darah, ia langsung kembali berlatih.Setelah terobosannya meningkat, Lin Tian kini mampu menampung lebih banyak energi bintang di dalam tubuhnya. Ia juga membutuhkan lebih banyak energi bintang untuk memadatkan esensi ilahi, tetapi prosesnya kini jauh lebih cepat dari sebelumnya.Setelah bangun, Lin Tian kembali berkonsentrasi pada latihannya. Merasakan kekuatan yang meningkat, suasana hatinya sedikit membaik.Lin Tian memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi lebih kuat. Terkadang, ia berharap waktu bisa berlalu lebih cepat.Ketika Ruohuan datang, Lin Tian masih berlatih dalam keadaan fokus. Fan Le membangu

“Ayo pergi.”Dengan perasaan ragu, Lin Tian berbalik dan melanjutkan perjalanan menuju Paviliun Bintang Jatuh. Ia bertekad menyelidiki masalah Lin Yao secara terpisah.Setelah Lin Tian dan Fan Le kembali ke paviliun bersama bocah nakal itu, mereka menyadari banyak orang memandang mereka dengan ekspresi aneh. Meskipun mereka sudah cukup terkenal, tatapan kali ini terasa berbeda—seolah penuh rasa iba.“Lin Tian telah kembali.”“Dia menghilang lebih dari dua bulan. Katanya dia pergi ke Hutan Gelap. Sepertinya kali ini dia akan mendapat masalah besar.”Bisik-bisik itu cepat menyebar ke seluruh Paviliun Bintang Jatuh.Saat Lin Tian tiba di kediamannya, ia melihat beberapa orang berdiri di luar, termasuk Xinran.“Xinran, ada apa?” tanya Lin Tian heran.“Bagaimana caramu menyinggung Luo Qianqiu?” tanya Xinran dengan cemas.Lin Tian dan Fan Le saling berpandangan. Mereka sama sekali tidak merasa mengenal nama itu.“Dua puluh hari lalu, setelah Luo Qianqiu kembali ke paviliun, dia mengirim ora

“Jangan bunuh aku—”Belum sempat kalimat itu selesai, sarung tangan perak menutup tenggorokannya. Mata Long Bo membelalak putus asa. Tubuhnya perlahan melorot di samping pohon yang retak.Orang-orang yang sebelumnya mengejar Zhao Yi menegang. Senyum santai mereka menghilang, berganti ekspresi waspada saat menatap Lin Tian.Mereka benar-benar tidak menyangka pemuda yang terlihat pendiam dan damai itu bisa bertindak begitu dominan, kejam, dan tanpa ampun.“Ayo pergi,” kata Lin Tian sambil tersenyum pada Fan Le.Fan Le segera menyusul. Setelah mereka pergi, barulah orang-orang lain menghela napas lega.“Jika kalian bertemu orang itu lagi, jauhi dia dan jangan pernah memprovokasinya,” kata salah satu dari mereka.Yang lain mengangguk setuju. Mereka sudah lama terbiasa dengan pembunuhan di Hutan Kegelapan, tetapi ketenangan Lin Tian saat membunuh tetap membuat bulu kuduk mereka meremang.“Jika dia tidak mati, anak ini pasti akan menjadi tokoh besar di masa depan,” gumam seseorang.Lin Tian

“Kepercayaan hanya diberikan sekali,” jawab Lin Tian dingin, lalu berbalik pergi.“Mereka punya Buah Api Darah!” teriak Zhao Yi tiba-tiba.“Mereka mencurinya, dan jumlahnya banyak!”Lin Tian dan Fan Le berhenti.“Haha, sungguh ramai,” sebuah suara terdengar. Long Bo dan kelompoknya muncul.“Lin Tian, kau masih punya banyak Buah Api Darah, bukan?” kata Long Bo dingin.Keserakahan terpancar dari mata semua orang.Lin Tian teringat pepatah yang sering terdengar di Hutan Kegelapan:Yang paling berbahaya bukanlah monster, melainkan hati manusia.“Lin Tian, Fan Le, kalian akan mati!” teriak Zhao Yi.Namun seketika itu juga, tubuh Lin Tian berubah menjadi bayangan.Kilatan darah melintas.Belati memotong leher Zhao Yi.Zhao Yi mencengkeram lehernya, matanya dipenuhi ketakutan. Tubuhnya roboh ke tanah. Ia tak pernah menyangka hidupnya akan berakhir seperti ini.Kenangan berkelebat di benaknya. Masuk Paviliun Bintang Jatuh dengan penuh ambisi. Berlatih bersama Lin Tian dan Fan Le. Berburu mons