Dania awalnya terkejut dan gugup, Dania mengerutkan keningnya. Dania merasa Sutangji akan terus menindasnya jika dia menunjukkan kelemahannya.
Sutangji sudah curiga padaku, apa yang harus aku lakukan sekarang? Pria ini memiliki kekuasaan di kota. Sementara aku? Bagi Sutangji aku hanya seekor semut yang hanya memiliki satu nyawa! Tapi jika aku menyerah dan terlihat lemah dia pasti akan terus menindasku sesuka hati! Aku tidak mau bernasib sama dengan Waning! Aku tidak mau mati konyol di sini!Dania ingat perkataan tabib Tua di gunung kemarin tentang Waning yang sudah meninggal dunia, Dania tidak bisa mempercayai siapapun! Termasuk Sutangji yang ikut hadir dalam acara beberapa hari lalu di penginapan.Tiba-tiba Dania langsung mencengkeram dada bidang Sutangji. Ekspresi wajah Sutangji berubah gugup, Dania ingin menunjukkan bahwa dirinya tidak bisa diperlakukan semena-mena oleh siapa pun!“Lihatlah lagi wajahku dengan jelas? Apa kamu masih tidak bisa melihatnya? Siapa ak