“Bisakah kamu tidak mengungkitnya lagi?” tanya Dania dengan nada tenang. Dania berusaha menahan diri agar tidak marah lagi. Dania langsung berdiri dan berniat meninggalkan ruangan.
“Kalau kamu masih ingin pergi jangan salahkan aku jika malam nanti aku muncul di dalam kamar putri pertama keluarga Hu!” ancam Sutangji.Dania menghela napasnya lalu berjalan kembali mendekat dan duduk di sebelah Sutangji.“Kamu takut aku muncul di dalam kamarmu?” Sutangji sengaja memancingnya lagi.Dania menoleh ke arah Sutangji, jika di zaman kuno tidak ada hukum penggal kepala pasti sudah sejak tadi Dania memukul kepala pria di sebelahnya itu sampai gegar otak!“Aku heran sekali kenapa kamu bisa menyandang status seorang Jenderal Agung kalau isi kepalamu penuh dengan kotoran!” balas Dania.“Kamu beraninya!” Sutangji sangat marah mendengarnya lalu menekan tubuh Dania ke ranjang dan menahan kedua tangan Dania.“Kamu masih marah aku berkata seperti itu? Sadarlah! Lihat apa yang