“Aww—” Bintang merintih di kala tubuhnya didorong oleh Nadia ke dalam gudang penyimpanan barang. Wanita cantik itu nyaris tersungkur, tetapi untungnya dia mampu menjaga keseimbangannya dengan baik. Jika tidak, sudah pasti tubuhnya akan tersungkur jatuh ke bawah.
“Wanita penggoda! Saya tahu niat busukmu!” Nadia tampak sangat emosi, dan terus melayangkan tatapan tajam pada Bintang—menunjukkan jelas penuh kemarahan yang mendera di dalam dirinya.
Bintang menghela napas dalam, berusaha untuk bersabar. “Kenapa Anda membawa saya ke sini, Bu Nadia? Bukankah saya sudah mengatakan pada Anda bahwa hubungan saya dan Bara tidak lebih dari atasan dan bawahan? Kenapa Anda masih menuduh saya macam-macam? Tindakan Anda ini bisa saya bawa ke ranah hukum!” jawabnya tenang, tapi tersirat tegas.
Nadia tersenyum sinis mendengar apa yang Bintang katakan. “Kamu pikir saya akan takut dengan ancamanmu? Ck! Tidak sama sekali! Kamu itu wanita rendahan yang licik! Sekarang kamu harus mendapatkan pelajaran agar