Chapter: Chapter 140. EndSheina sedang memperhatikan kedua anak kembarnya yang berlarian bersama dengan Rayden. Keduanya tertawa bahagia saat papa mereka mengejar.Sheina tertawa melihat Nessa berteriak histeris, mungkin karena geli juga dikejar oleh Rayden. Suaranya begitu melengking padahal di taman ini tidak banyak orang, tetapi karena suara Nessa dan Nevan suasananya menjadi sangat ramai.“Hahaha…Papa geli,” teriak Nessa saat Rayden berhasil mendapatkan anaknya itu.Sedangkan Nevan berlari ke arah Sheina, ia masuk ke dalam pangkuan Sheina bermaksud untuk bersembunyi di sana.Nicholas berada di stroller, anak bayi itu hanya melihat saja tanpa tahu apa yang sedang saudaranya lakukan.“Mama angan acih tau Papa Evan di cini ya,” bisik Nevan dengan napas yang begitu memburu.Sheina mengangguk dengan terkikik geli. Padahal siapa saja bisa melihat Nevan yang ada di pangkuannya, hanya saja anaknya itu benar-benar menutupi wajahnya.“Sayang, kamu ada lihat Nevan gak?” tanya Rayden dengan mengedipkan matanya, berpu
Huling Na-update: 2025-07-19
Chapter: Chapter 139. Gara-gara Begadang“Nicho sudah mandi iya, Nak? Hmmm…wanginya,” ucap Rayden mencium pipi anaknya.“Ini Mamanya juga sudah cantik banget,” lanjut Rayden yang mencium bibir istrinya.Tentu saja perlakuan Rayden yang seperti itu membuat Sheina mendelik, bukan tidak suka, hanya saja sikap suaminya ini banyak sekali berubah.Dan Sheina suka perubahan itu, Rayden lebih banyak tersenyum bahkan bercanda dengan ketiga anaknya. Waktu lelaki itu juga lebih banyak di rumah daripada di kantor.“Mas, di depan anak loh ini,” protes Sheina dengan pelan.Rayden hanya terkekeh saja, membuat Sheina kesal namun wajahnya memerah seperti ini karena malu adalah hobi terbarunya saat ini.“Ooo…jadi, kalau di belakang anak boleh ya?!” ucap Rayden dengan menaik turunkan alisnya.Sheina mencibik bibirnya tetapi diam-diam ia juga tersenyum dengan tingkah suaminya. Lelaki yang begitu dingin dan kaku kini bisa ia taklukan.“B-bukan begitu,” sahut Sheina dengan gugup.Rayden tertawa pelan. Tetapi Sheina langsung memperingati suaminya
Huling Na-update: 2025-07-19
Chapter: Chapter 138. Pulang Ke RumahSheina dan Nicholas sudah diperbolehkan pulang ke rumah setelah tiga hari dirawat di rumah sakit.Anak bayi itu tampak anteng di dekapan papanya. Nicholas sejak tadi belum tidur, ia asyik menggerakkan mulutnya.“Gemes banget kamu, Dek,” ucap Rayden dengan terkekeh.Rayden melihat Sheina yang bangun dari kasur. “Mau ke mana, Sayang?” tanya Rayden dengan cemas.Sheina tersenyum, ia melihat gurat kekhawatiran di wajah Rayden. Padahal ia hanya ingin ke kamar mandi saja, tapi Rayden terlihat begitu berlebihan.“Ke kamar mandi, Mas,” sahut Sheina dengan pelan.“Mas temani ya,” ucap Rayden berdiri dari duduknya dan meletakkan Nicholas di dalam box bayi miliknya.“Aku bisa sendiri, Mas,” protes Sheina yang menganggap Rayden terlalu berlebihan mengkhawatirkan dirinya.Rayden seperti ini karena ia terlalu takut terjadi sesuatu dengan Sheina. Ia tidak ingin terjadi sesuatu dengan Sheina seperti dulu, itu begitu membuat dirinya merasa bersalah sampai sekarang.“Mas temani!” ucap Rayden dengan teg
Huling Na-update: 2025-07-18
Chapter: Chapter 137. Kembar Sayang Adik BayiRanti menggendong cicitnya dengan tersenyum bahagia, lalu ia meletakkan Nicholas di dalam pangkuan Nessa yang ingin sekali memangku adiknya itu. “Adik bayinya tidul telus,” keluh Nessa saat melihat sang adik tidur dengan begitu nyenyak karena habis minum asi dengan Sheina. “Ngantuk adiknya, Kak,” sahut Ranti dengan terkekeh melihat ekspresi Nicholas saat pipinya dipegang oleh Nessa. “Nenek Uyut,” panggil Nevan mendekat. “Iya Kak Nevan,” sahut Ranti dengan sabar. Ranti tahu Nevan juga ingin menggendong sang adik. Ia harus sabar menghadapi cicitnya yang begitu aktif itu. “Antian dong,” ucap Nevan dengan cemberut. “Cabal Neca dulu.” Nevan mendelik ke arah kembarannya, ia merasa tidak suka ketika Nessa tidak mau gantian kepadanya. “Kamu teyus yang angku. Evan uga au,” protesnya. “Cabal-cabal,” ucap Nessa dengan santainya tak mau melepaskan adiknya begitu saja untuk dipangku oleh kakak kembarannya itu. Nevan yang kesal mendekati papa dan mamanya. Ia meminta gendong pa
Huling Na-update: 2025-07-18
Chapter: Chapter 136. Kebahagiaan Keluarga KecilHari demi hari berlalu begitu sangat cepat. Kini, usia kandungan Sheina sudah 9 bulan. Selama kehamilannya, Sheina benar-benar sangat manja dengan Rayden.Perutnya yang sudah membesar begitu sangat menggemaskan di mata Rayden. Bahkan kedua anak kembar mereka sangat suka mencium perut Sheina dan berakhir mereka tertawa bahagia ketika adik mereka merespon dengan sebuah tendangan.“Sudah siap semua, kan?” tanya Rayden yang tampak sibuk mempersiapkan semua keperluan persalinan Sheina.Bahkan Sheina hanya duduk diam bersama dengan kedua anak kembarnya, mereka memakan camilan. Sedangkan Rayden sibuk sendiri karena lelaki itu yang melarang Sheina.“Sudah, Mas,” sahut Sheina yang melihat semua barang yang sudah dipersiapkan oleh Rayden.Dokter menyarankan Sheina caesar kembali, karena tidak memungkinkan untuk lahiran secara normal.Rayden sudah membooking kamar untuk Sheina di rumah sakit. Bahkan yang menangani Sheina adalah dokter yang terbaik.“Kalau gitu ayo kita berangkat ke rumah sakit s
Huling Na-update: 2025-07-17
Chapter: Chapter 135. Rosa Telah PergiSheina menatap nisan Rosa dengan pandangan yang begitu sulit diartikan, wanita itu sama sekali tidak menangis atau pun terlihat bahagia.Hanya menatap nama Rosa dengan helaan napas yang begitu berat. Pada akhirnya ia juga kehilangan Rosa, saat itu setelah memaafkan kakaknya, Sheina berharap hubungan mereka bisa seperti kakak dan adik pada umumnya.Tetapi takdir berkata lain. Setelah kemarin ia pulang dari rumah sakit, malam harinya ia dikabarkan oleh pihak rumah sakit jika Rosa sudah menghembuskan napas terakhirnya malam itu ditemani oleh Reno.“Rosa sudah tidak merasakan sakit lagi,” ucap Baskoro menatap sendu ke arah nisan itu.Ada rasa penyesalan di hatinya karena semenjak Rosa lahir ke dunia dan sampai Rosa dewasa ia tidak pernah menganggap Rosa sebagai cucunya, bahkan ia tidak pernah menggendong Rosa kecil.Tetapi setelah kepergian wanita itu, ia merasa berdosa bahkan meminta maaf di jasad Rosa yang sudah tidak bernyawa.“Ya, Rosa sudah tidak merasakan sakit lagi. Semoga dia baha
Huling Na-update: 2025-07-17
Chapter: Bab 37. Hasrat Yang TerpendamJessica menghela napasnya dengan kasar mendengar pertanyaan Damian. Apakah ia harus meminta bantuan pria dingin itu juga? Ia ingin cepat bertemu keluarganya dan mendengar alasan mereka mengapa membuang dirinya begitu saja.“Aku juga gak tahu siapa nama mereka karena sebelum meninggal ayah angkatku cuma mengatakan jika aku bukan anak kandungnya dan peninggalan satu-satunya dari orang tua kandungku cuma kalung ini,” ucap Jessica dengan lirih.Wanita itu menunjukkan kalung berlian dengan liontin dengan lambang E Itu pada Damian. Kalung yang pernah Damian lihat sekilas saat Jessica mengeluarkannya waktu itu. Damian memegangnya, ia tampak berpikir dengan serius. “Sepertinya aku pernah melihat kalung ini. Tapi aku lupa di mana aku melihatnya, kamu tenang saja aku akan membantu mencari tahu keberadaan mereka, Baby,” ucap Damian dengan sungguh-sungguh.Jessica tersenyum ia semakin memeluk Damian dan mengucapkan terima kasih dengan suara yang pelan. Sebelum tidur Damian mengecup dahi Jessica
Huling Na-update: 2025-09-24
Chapter: Bab 36. Ajakan Menikah“Iya lebih baik kamu tidur di sampingku daripada di samping Aland, Mas. Lukamu belum pulih benar,” sahut Jessica dengan tegas.Damian tersenyum mendengarnya, ia berpindah di samping Jessica. Keduanya tampak begitu canggung sekali, tetapi Jessica berusaha untuk terlihat baik-baik saja.“Kamu ganti dengan piyama lengan pendek dulu, Mas. Kemeja kamu begitu ketat pantas saja lukanya terus mengeluarkan darah,” celetuk Jessica.Damian melihat ke arah Jessica. “Aku sulit berganti pakaian, Baby,” ucap Damian melirik ke arah lukanya.Jessica menghela napasnya dengan pelan, ia bangun kembali dan mencari piyama Damian yang berukuran besar sebab tubuh Damian memang berotot jadi di bagian lengan begitu terlihat ketat, dan itu sangat menggoda Jessica tentunya.Jessica membuka lemari, memilih piyama yang nyaman untuk Damian. Setelah menemukannya ia menghampiri Damian yang sudah duduk di tepi ranjang.Aland yang mendengar suara mamanya berbicara perlahan membuka matanya.“Om Damian,” pekik Aland deng
Huling Na-update: 2025-09-23
Chapter: Bab 35. Merawat DamianJessica tercekat, mulutnya terbuka tetapi tidak ada suara yang keluar dari tenggorokannya. Kenapa pertanyaan Damian tepat sasaran sekali? Insting pria itu begitu tajam, bahkan Damian menatap dirinya penuh intimidasi yang membuat Jessica kesulitan bernapas karenanya.Jessica berpikir, jawaban apa yang cocok agar Damian tidak kembali curiga kepadanya. Tetapi kenapa di saat seperti ini otaknya buntu?“Sial! Aku harus menjawab apa sekarang? Kalau gak dijawab pasti Damian akan semakin curiga denganku,” batin Jessica menjerit.Satu ide terlintas di otaknya yang membuat Jessica tersenyum. Ia mencondongkan wajahnya, dan melakukan hal yang sama persis seperti yang Damian lakukan kepada dirinya.“Karena aku sangat merindukanmu, Damian. Wangi tubuhmu selalu membayangi malam-malamku. Berharap dengan aku datang ke ruang kerjamu aku bisa menghilangkan rasa rindu itu. Dan benar bukan? Aku bisa melihatmu di sini,” bisik Jessica dengan sensual.Tangan Jessica menyentuh dada bidang Damian dengan geraka
Huling Na-update: 2025-09-22
Chapter: Bab 34. Luka Tembakan DamianJessica seketika bangun dari tidurnya, ia melihat jam menunjukkan sudah pukul 3 dini hari. Ia bangun dari ranjang, melihat Aland sudah tidur dengan nyenyak Jessica memutuskan untuk keluar dari kamar.Jessica melihat keadaan rumah yang sangat sepi, tetapi banyak penjaga yang berada di luar mereka sama sekali tidak tidur. Wanita itu menatap ruang kerja Damian dengan perasaan bimbang.“Kalau tidak mencoba gak akan tahu, kan?!” gumam Jessica penuh tekad.Dengan langkah pasti agar gerak-geriknya tidak dicurigai yang lain atau Damian yang mengawasinya sekali pun. Wajahnya terlihat tenang, ia menuju dapur terlebih dahulu untuk membuat minuman hangat.“Kenapa aku merasa Damian ada di sini ya?” gumam Jessica dengan lirih.Ia melihat ke belakang tetapi sama sekali tidak ada Damian atau orang lain. Mungkin karena ia mengingat pria itu jadinya dirinya merasa jika Damian ada di rumah ini, padahal Damian masih berada di Italia.“Aku kenapa sih? Gak mungkin kan aku merindukan pria dingin itu?!” guma
Huling Na-update: 2025-09-21
Chapter: Bab 33. Permintaan AlandSetelah pertemuannya dengan Audy. Mood Jessica benar-benar buruk, ia kesal dengan wanita itu, tetapi di lubuk hatinya yang paling dalam Jessica merindukan kebersamaan mereka seperti dulu.“Kenapa kamu menusukku dari belakang Audy? Andai kamu tidak seperti itu, mungkin kita masih berteman dengan baik sampai sekarang,” gumam Jessica dengan sendu.Setengah hatinya merindukan Audy dan setengah hatinya yang lain membenci wanita yang sudah membuat dirinya menderita. Sampai sekarang ia belum mengetahui alasan di balik Audy mengaku sebagai wanita yang sudah tidur dengan Damian.Bahkan di balik pemecatannya dulu juga Jessica merasa jika Audy yang melakukan semuanya, mantan sahabatnya itu yang membuang surat cuti itu. Tetapi ia belum menemukan bukti yang kuat karena sampai sekarang Aaron juga belum menemukannya, mungkin juga pria itu sudah lupa untuk menyelidiki semuanya. Sebab, Aaron begitu sangat sibuk. Jessica tidak berani bertanya, ia terlalu segan karena Aaron sudah banyak membantunya.“Ma
Huling Na-update: 2025-09-20
Chapter: Bab 32. Obrolan Mantan SahabatSudah 3 hari ini Jessica gelisah dalam tidurnya, ia sama sekali tidak tenang mengingat perkataan Damian.Bahkan Damian sama sekali tidak menghubungi dirinya. Apa yang sebenarnya pria dingin itu lakukan di Italia? Kenapa sama sekali tidak mengabarinya? Pekerjaan apa yang Damian lakukan di sana sehingga pria itu sibuk sekali.Aaron juga sudah seminggu ini tidak ada kabar bahkan ia sama sekali tidak bisa menghubungi pria itu. Tetapi entah mengapa ia lebih gelisah memikirkan Damian daripada pria yang sudah menjadi penolongnya itu.“Ck…. Sebenarnya ada apa denganku? Kenapa aku terus memikirkan Damian?” tanya Jessica pada dirinya sendiri.Aland juga terus menanyakan keberadaan Damian, anaknya itu tidak pernah seperti ini tetapi dengan Damian Aland seakan tidak pernah lupa. Bahkan dengan sekejap Aland pun melupakan Aaron.“Apa aku harus menghubunginya?” monolog Jessica menimbang keputusannya ini benar atau tidak.Jessica mengambil ponselnya. Tangannya mengetik nama Damian di sana, setelah me
Huling Na-update: 2025-09-19