author-banner
Syafitri Wulandari
Syafitri Wulandari
Author

Novel-novel oleh Syafitri Wulandari

Malam Terlarang : Mengandung Anak Presdir Dingin

Malam Terlarang : Mengandung Anak Presdir Dingin

Warning : Mengandung konten dewasa 21+ “Pak Damian, saya mohon lebih dalam lagi!” pinta Jessica menjerit. Dijebak oleh seseorang yang menginginkan Jessica tidur dengan seniornya, gadis itu berakhir menghabiskan malam terlarang dengan sang presdir. Jessica hamil, tetapi Damian sama sekali tidak mengenalinya, karena dirinya juga dalam pengaruh alkohol yang tinggi. Damian mencari gadis itu dengan bermodal cincin yang ditinggalkan Jessica untuk ia nikahi karena desakan sang papa yang ingin ia segera menikah dan memiliki pewaris. Namun, bukan Jessica yang Damian nikahi melainkan Audy—sahabat Jessica sendiri. Jessica yang marah dan kecewa akhirnya mengungkapkan yang sebenarnya jika dirinya lah yang tidur dengan Damian. Tetapi bukti itu sama sekali tidak ada hingga Jessica diusir oleh Damian begitu saja. Jessica yang sakit hati memutuskan untuk pergi membawa anak yang masih di dalam kandungannya tanpa memberitahu jika dirinya hamil dengan Damian. Dan 5 tahun kemudian takdir mempertemukan mereka kembali. Mengapa bisa Audy yang dinikahi Damian? Bagaimana reaksi Damian jika ternyata anak Jessica sangat mirip dengan dirinya?
Baca
Chapter: Bab 134. Menjenguk Si Kembar
“Nakal,” celetuk Damian dengan terkekeh.Tetapi Jessica tidak peduli, matanya menatap begitu sayu ke arah mata Damian, seperti memohon kepada suaminya untuk segera dimasuki.“Ayo, Mas!” rengek Jessica yang merasakan milik suaminya sudah mengeras.Tanpa berpikir panjang Damian melepaskan pakaian istrinya, ia menelan ludahnya kasar saat melihat payudara istrinya semakin besar, mungkin karena kehamilannya membuat bentuk tubuh istrinya perlahan berubah.Ia meremas benda itu dengan perlahan, menenggelamkan wajahnya di sana, terasa hangat dan nyaman untuk Damian.Tentu saja hal itu membuat Jessica merasakan sensasi yang luar biasa, ia menjambak rambut Damian dengan perlahan.“Uhhh…”Jessica mendongak, membiarkan Damian mengeksplor tubuhnya, meninggalkan jejak kemerahan di sana.“Kamu yakin anak-anak kita akan baik-baik saja kalau kita melakukannya, Sayang?” tanya Damian dengan pelan.Ia menatap Jessica dengan dalam, mencari jawaban atas pertanyaannya yang terdengar bimbang.“Lakukan dengan
Terakhir Diperbarui: 2025-12-14
Chapter: Bab 134. Menjenguk Si Kembar
“Nakal,” celetuk Damian dengan terkekeh.Tetapi Jessica tidak peduli, matanya menatap begitu sayu ke arah mata Damian, seperti memohon kepada suaminya untuk segera dimasuki.“Ayo, Mas!” rengek Jessica yang merasakan milik suaminya sudah mengeras.Tanpa berpikir panjang Damian melepaskan pakaian istrinya, ia menelan ludahnya kasar saat melihat payudara istrinya semakin besar, mungkin karena kehamilannya membuat bentuk tubuh istrinya perlahan berubah.Ia meremas benda itu dengan perlahan, menenggelamkan wajahnya di sana, terasa hangat dan nyaman untuk Damian.Tentu saja hal itu membuat Jessica merasakan sensasi yang luar biasa, ia menjambak rambut Damian dengan perlahan.“Uhhh…”Jessica mendongak, membiarkan Damian mengeksplor tubuhnya, meninggalkan jejak kemerahan di sana.“Kamu yakin anak-anak kita akan baik-baik saja kalau kita melakukannya, Sayang?” tanya Damian dengan pelan.Ia menatap Jessica dengan dalam, mencari jawaban atas pertanyaannya yang terdengar bimbang.“Lakukan dengan
Terakhir Diperbarui: 2025-12-14
Chapter: Bab 133. Merindukan Sentuhan Damian
Damian mengelus rambut Jessica, menatap wajah sang istri yang terlihat tenang saat tertidur di pelukannya.Perlahan Damian menarik tangannya yang dijadikan bantal untuk istrinya agar Jessica tidak terbangun.Setelah memastikan Jessica merasa nyaman, barulah ia turun dari kasur tanpa meninggalkan suara yang akan mengganggu tidur istri tercintanya.Ia berjalan ke arah sofa, duduk di sana dan mengambil laptop serta ponselnya.Damian menatap santai notifikasi pesan yang dikirimkan oleh David.David : [Kirana diam-diam menemui Audy di penjara, Tuan.]Damian : [Bagus! Semakin Kirana menunjukkan siapa dia bagi Audy maka semakin mudah untuk kita membongkar siapa mereka. Tetap awasi wanita ular itu, saya yakin dia sedang berusaha untuk membebaskan Audy dari penjara.]David : [Tebakan anda sangat benar, Tuan. Tapi saya tidak akan membiarkan itu terjadi.]Damian tidak lagi membalas pesan David, ia meletakkan ponselnya kembali di meja.Suasana kamar yang dingin dengan pencahayaan lampu yang temar
Terakhir Diperbarui: 2025-12-14
Chapter: Bab 132. Kirana Menjenguk Audy
Kirana menjenguk Audy di penjara secara diam-diam, wanita itu juga menyamar agar tidak ketahuan oleh orang-orang suaminya.Tangannya terkepal melihat kondisi anaknya yang terlihat seperti orang linglung dan tidak punya semangat hidup sama sekali.Bibir pucat, lingkaran hitam di bawah matanya, serta rambut yang berantakan. Kini, Audy terlihat seperti orang gila di matanya.“Audy,” panggil Kirana dengan pelan, menatap miris ke arah Audy yang menatap kosong ke arah tembok.Mendengar ada orang yang memanggil namanya dan suara itu sangat familiar di telinganya, Audy langsung menoleh ke arah sumber suara.“Mama,” panggil Audy dengan tersenyum, matanya tampak terlihat penuh harapan kepada Kirana sekarang.Audy beringsut mendekati Kirana, memegang tangan Mamanya dengan kuat.“Ma, tolong keluarkan aku dari sini,” pinta Audy dengan memohon bahkan air matanya hampir jatuh.Sungguh ia tersiksa hidup di tempat seperti ini, tidak ada kemewahan, tidak ada kasur yang empuk dan kamar yang luas. Ia ter
Terakhir Diperbarui: 2025-12-12
Chapter: Bab 132. Kirana Menjenguk Audy
Kirana menjenguk Audy di penjara secara diam-diam, wanita itu juga menyamar agar tidak ketahuan oleh orang-orang suaminya.Tangannya terkepal melihat kondisi anaknya yang terlihat seperti orang linglung dan tidak punya semangat hidup sama sekali.Bibir pucat, lingkaran hitam di bawah matanya, serta rambut yang berantakan. Kini, Audy terlihat seperti orang gila di matanya.“Audy,” panggil Kirana dengan pelan, menatap miris ke arah Audy yang menatap kosong ke arah tembok.Mendengar ada orang yang memanggil namanya dan suara itu sangat familiar di telinganya, Audy langsung menoleh ke arah sumber suara.“Mama,” panggil Audy dengan tersenyum, matanya tampak terlihat penuh harapan kepada Kirana sekarang.Audy beringsut mendekati Kirana, memegang tangan Mamanya dengan kuat.“Ma, tolong keluarkan aku dari sini,” pinta Audy dengan memohon bahkan air matanya hampir jatuh.Sungguh ia tersiksa hidup di tempat seperti ini, tidak ada kemewahan, tidak ada kasur yang empuk dan kamar yang luas. Ia ter
Terakhir Diperbarui: 2025-12-12
Chapter: Bab 132. Kirana Menjenguk Audy
Kirana menjenguk Audy di penjara secara diam-diam, wanita itu juga menyamar agar tidak ketahuan oleh orang-orang suaminya.Tangannya terkepal melihat kondisi anaknya yang terlihat seperti orang linglung dan tidak punya semangat hidup sama sekali.Bibir pucat, lingkaran hitam di bawah matanya, serta rambut yang berantakan. Kini, Audy terlihat seperti orang gila di matanya.“Audy,” panggil Kirana dengan pelan, menatap miris ke arah Audy yang menatap kosong ke arah tembok.Mendengar ada orang yang memanggil namanya dan suara itu sangat familiar di telinganya, Audy langsung menoleh ke arah sumber suara.“Mama,” panggil Audy dengan tersenyum, matanya tampak terlihat penuh harapan kepada Kirana sekarang.Audy beringsut mendekati Kirana, memegang tangan Mamanya dengan kuat.“Ma, tolong keluarkan aku dari sini,” pinta Audy dengan memohon bahkan air matanya hampir jatuh.Sungguh ia tersiksa hidup di tempat seperti ini, tidak ada kemewahan, tidak ada kasur yang empuk dan kamar yang luas. Ia ter
Terakhir Diperbarui: 2025-12-12
Menikahi Om Mantan Pacarku

Menikahi Om Mantan Pacarku

"Dikhianati kekasih dan sahabat. Terlilit utang. Balas dendam adalah satu-satunya pilihan." Saat Sheina mendapati kekasih dan sahabatnya berkhianat di hari perayaan cinta mereka, dunia seolah runtuh. Lebih parah lagi, Reno tak hanya menghancurkan hatinya—ia juga meninggalkan beban utang dan mengambil alih rumah peninggalan ibunya. Di ujung keterpurukan, muncul Rayden—pria dingin sekaligus paman Reno. Awalnya hanya alat balas dendam, kini justru menjadi satu-satunya jalan keluar. Tapi Rayden bukan pria yang bisa dimanipulasi semudah itu… dan Sheina tak tahu bahwa permainan dendam ini bisa berakhir dengan luka yang lebih dalam—atau cinta yang tak terduga.
Baca
Chapter: Chapter 140. End
Sheina sedang memperhatikan kedua anak kembarnya yang berlarian bersama dengan Rayden. Keduanya tertawa bahagia saat papa mereka mengejar.Sheina tertawa melihat Nessa berteriak histeris, mungkin karena geli juga dikejar oleh Rayden. Suaranya begitu melengking padahal di taman ini tidak banyak orang, tetapi karena suara Nessa dan Nevan suasananya menjadi sangat ramai.“Hahaha…Papa geli,” teriak Nessa saat Rayden berhasil mendapatkan anaknya itu.Sedangkan Nevan berlari ke arah Sheina, ia masuk ke dalam pangkuan Sheina bermaksud untuk bersembunyi di sana.Nicholas berada di stroller, anak bayi itu hanya melihat saja tanpa tahu apa yang sedang saudaranya lakukan.“Mama angan acih tau Papa Evan di cini ya,” bisik Nevan dengan napas yang begitu memburu.Sheina mengangguk dengan terkikik geli. Padahal siapa saja bisa melihat Nevan yang ada di pangkuannya, hanya saja anaknya itu benar-benar menutupi wajahnya.“Sayang, kamu ada lihat Nevan gak?” tanya Rayden dengan mengedipkan matanya, berpu
Terakhir Diperbarui: 2025-07-19
Chapter: Chapter 139. Gara-gara Begadang
“Nicho sudah mandi iya, Nak? Hmmm…wanginya,” ucap Rayden mencium pipi anaknya.“Ini Mamanya juga sudah cantik banget,” lanjut Rayden yang mencium bibir istrinya.Tentu saja perlakuan Rayden yang seperti itu membuat Sheina mendelik, bukan tidak suka, hanya saja sikap suaminya ini banyak sekali berubah.Dan Sheina suka perubahan itu, Rayden lebih banyak tersenyum bahkan bercanda dengan ketiga anaknya. Waktu lelaki itu juga lebih banyak di rumah daripada di kantor.“Mas, di depan anak loh ini,” protes Sheina dengan pelan.Rayden hanya terkekeh saja, membuat Sheina kesal namun wajahnya memerah seperti ini karena malu adalah hobi terbarunya saat ini.“Ooo…jadi, kalau di belakang anak boleh ya?!” ucap Rayden dengan menaik turunkan alisnya.Sheina mencibik bibirnya tetapi diam-diam ia juga tersenyum dengan tingkah suaminya. Lelaki yang begitu dingin dan kaku kini bisa ia taklukan.“B-bukan begitu,” sahut Sheina dengan gugup.Rayden tertawa pelan. Tetapi Sheina langsung memperingati suaminya
Terakhir Diperbarui: 2025-07-19
Chapter: Chapter 138. Pulang Ke Rumah
Sheina dan Nicholas sudah diperbolehkan pulang ke rumah setelah tiga hari dirawat di rumah sakit.Anak bayi itu tampak anteng di dekapan papanya. Nicholas sejak tadi belum tidur, ia asyik menggerakkan mulutnya.“Gemes banget kamu, Dek,” ucap Rayden dengan terkekeh.Rayden melihat Sheina yang bangun dari kasur. “Mau ke mana, Sayang?” tanya Rayden dengan cemas.Sheina tersenyum, ia melihat gurat kekhawatiran di wajah Rayden. Padahal ia hanya ingin ke kamar mandi saja, tapi Rayden terlihat begitu berlebihan.“Ke kamar mandi, Mas,” sahut Sheina dengan pelan.“Mas temani ya,” ucap Rayden berdiri dari duduknya dan meletakkan Nicholas di dalam box bayi miliknya.“Aku bisa sendiri, Mas,” protes Sheina yang menganggap Rayden terlalu berlebihan mengkhawatirkan dirinya.Rayden seperti ini karena ia terlalu takut terjadi sesuatu dengan Sheina. Ia tidak ingin terjadi sesuatu dengan Sheina seperti dulu, itu begitu membuat dirinya merasa bersalah sampai sekarang.“Mas temani!” ucap Rayden dengan teg
Terakhir Diperbarui: 2025-07-18
Chapter: Chapter 137. Kembar Sayang Adik Bayi
Ranti menggendong cicitnya dengan tersenyum bahagia, lalu ia meletakkan Nicholas di dalam pangkuan Nessa yang ingin sekali memangku adiknya itu. “Adik bayinya tidul telus,” keluh Nessa saat melihat sang adik tidur dengan begitu nyenyak karena habis minum asi dengan Sheina. “Ngantuk adiknya, Kak,” sahut Ranti dengan terkekeh melihat ekspresi Nicholas saat pipinya dipegang oleh Nessa. “Nenek Uyut,” panggil Nevan mendekat. “Iya Kak Nevan,” sahut Ranti dengan sabar. Ranti tahu Nevan juga ingin menggendong sang adik. Ia harus sabar menghadapi cicitnya yang begitu aktif itu. “Antian dong,” ucap Nevan dengan cemberut. “Cabal Neca dulu.” Nevan mendelik ke arah kembarannya, ia merasa tidak suka ketika Nessa tidak mau gantian kepadanya. “Kamu teyus yang angku. Evan uga au,” protesnya. “Cabal-cabal,” ucap Nessa dengan santainya tak mau melepaskan adiknya begitu saja untuk dipangku oleh kakak kembarannya itu. Nevan yang kesal mendekati papa dan mamanya. Ia meminta gendong pa
Terakhir Diperbarui: 2025-07-18
Chapter: Chapter 136. Kebahagiaan Keluarga Kecil
Hari demi hari berlalu begitu sangat cepat. Kini, usia kandungan Sheina sudah 9 bulan. Selama kehamilannya, Sheina benar-benar sangat manja dengan Rayden.Perutnya yang sudah membesar begitu sangat menggemaskan di mata Rayden. Bahkan kedua anak kembar mereka sangat suka mencium perut Sheina dan berakhir mereka tertawa bahagia ketika adik mereka merespon dengan sebuah tendangan.“Sudah siap semua, kan?” tanya Rayden yang tampak sibuk mempersiapkan semua keperluan persalinan Sheina.Bahkan Sheina hanya duduk diam bersama dengan kedua anak kembarnya, mereka memakan camilan. Sedangkan Rayden sibuk sendiri karena lelaki itu yang melarang Sheina.“Sudah, Mas,” sahut Sheina yang melihat semua barang yang sudah dipersiapkan oleh Rayden.Dokter menyarankan Sheina caesar kembali, karena tidak memungkinkan untuk lahiran secara normal.Rayden sudah membooking kamar untuk Sheina di rumah sakit. Bahkan yang menangani Sheina adalah dokter yang terbaik.“Kalau gitu ayo kita berangkat ke rumah sakit s
Terakhir Diperbarui: 2025-07-17
Chapter: Chapter 135. Rosa Telah Pergi
Sheina menatap nisan Rosa dengan pandangan yang begitu sulit diartikan, wanita itu sama sekali tidak menangis atau pun terlihat bahagia.Hanya menatap nama Rosa dengan helaan napas yang begitu berat. Pada akhirnya ia juga kehilangan Rosa, saat itu setelah memaafkan kakaknya, Sheina berharap hubungan mereka bisa seperti kakak dan adik pada umumnya.Tetapi takdir berkata lain. Setelah kemarin ia pulang dari rumah sakit, malam harinya ia dikabarkan oleh pihak rumah sakit jika Rosa sudah menghembuskan napas terakhirnya malam itu ditemani oleh Reno.“Rosa sudah tidak merasakan sakit lagi,” ucap Baskoro menatap sendu ke arah nisan itu.Ada rasa penyesalan di hatinya karena semenjak Rosa lahir ke dunia dan sampai Rosa dewasa ia tidak pernah menganggap Rosa sebagai cucunya, bahkan ia tidak pernah menggendong Rosa kecil.Tetapi setelah kepergian wanita itu, ia merasa berdosa bahkan meminta maaf di jasad Rosa yang sudah tidak bernyawa.“Ya, Rosa sudah tidak merasakan sakit lagi. Semoga dia baha
Terakhir Diperbarui: 2025-07-17
Anda juga akan menyukai
SUCI TAK PERAWAN
SUCI TAK PERAWAN
Rumah Tangga · Isna Arini
17.0K Dibaca
Istri Tak Dianggap
Istri Tak Dianggap
Rumah Tangga · Ajeng padmi
17.0K Dibaca
Mendadak Talak
Mendadak Talak
Rumah Tangga · El Nurien
17.0K Dibaca
Pembalasan Dendam Istri CEO
Pembalasan Dendam Istri CEO
Rumah Tangga · Daffa Alfa Risky
16.9K Dibaca
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status