Chapter: Bab 98. Dendam Damian
Brak…Brak….Mobil Aaron menabrak pohon besar yang ada di tepi jurang, pria itu meringis merasakan kepalanya berdenyut sakit, setelah itu ia melihat ke arah Audy yang sudah tidak sadarkan diri dengan darah yang mengalir di kepalanya.“Damian sialan!” umpat Aaron dengan tajam.“Audy bangun!” Aaron berusaha membangunkan Audy tetapi wanita itu sama sekali tidak merespon dirinya.Sedangkan anak buah Damian semakin dekat, ia berdecak kesal membuka pintu mobil, dirinya bertekad untuk kabur dari sini sebelum orang-orang Damian menangkap dirinya, ada rasa bersalah ketika ia harus meninggalkan Audy begitu saja, tetapi keadaan tidak memungkinkan untuk membawa Audy dalam keadaan pingsan.“Saya harus pergi Audy,” gumam Aaron dengan cepat.Aaron memilih untuk turun ke bawah jurang karena tidak ada opsi lain, tidak peduli dengan dirinya yang terluka yang terpenting ia bisa menyelamatkan dirinya sebelum orang-orang Damian menangkap dirinya.Mobil orang-orang Damian sudah berhenti, mereka semua kelua
Dernière mise à jour: 2025-11-09
Chapter: Bab 97. Berusaha Kabur
Aaron semakin kaget mendengar jika Damian sudah melaporkannya ke polisi, ia terus mengumpat Damian dengan kata-kata yang begitu kasar.“Sebaiknya anda bersembunyi terlebih dahulu Bos karena polisi terus mencari keberadaan Bos dan Nyonya Audy.”Mendengar namanya disebut dalam pencarian polisi, Audy panik bukan main. Keringat dingin muncul di dahinya, napasnya tercekat, kamar ini tiba-tiba menyempit dan ia kesulitan untuk bernapas dengan benar.“Mas, aku tidak mau masuk penjara hiks…hiks…. Kita harus kabur dari sini, Mas,” ucap Audy memegang tangan Aaron.Matanya menatap penuh harap ke arah Aaron. Ia tidak ingin masuk penjara, tidak apa ia cerai dengan Damian asal dirinya masih hidup bebas.“Mas ayo kita pergi dari sini secepatnya. Aku takut polisi akan mencari kita ke sini,” lanjut Audy dengan panik.Aaron mengangguk, ia melihat ke arah jendela memastikan tidak ada pihak polisi yang datang ke hotel ini.“Ayo kita pergi,” ajak Aaron dengan tegas.Audy mengikuti Aaron, ia harus bisa meny
Dernière mise à jour: 2025-11-08
Chapter: Bab 96. Surat PenangkapanSuara notifikasi yang tidak berhenti begitu mengganggu Audy dan Aaron yang sedang tertidur karena kelelahan bercinta.Tangan Audy meraba-raba, mencari ponselnya dengan mata yang terpejam.Aaron berusaha membuka matanya. “Siapa? Mengganggu sekali,” hardik Aaron berdecak kesal.“Ponsel Mas juga bunyi,” balas Audy dengan malas.Aaron menghela napasnya dengan kasar, dengan malas ia mengambil ponselnya. Mata yang tadinya masih belum terbuka sempurna kini membola, rasa kantuknya langsung hilang seketika.Wajah Audy juga langsung pucat pasih melihat percintaan panasnya dan Aaron menjadi konsumsi publik.“M-mas…”“Brengsek kamu Damian!” teriak Aaron dengan penuh emosi menguasai dirinya.Brak…Aaron melempar ponselnya begitu saja ke lantai hingga layarnya pecah, wajahnya mengeras, dadanya bergemuruh hebat, rasa panas seakan membakar tubuhnya karena amarah yang begitu membara.Aaron begitu yakin jika Damian adalah pelakunya, matanya mengedar mencari CCTV tersembunyi yang dipasang oleh Damian di
Dernière mise à jour: 2025-11-08
Chapter: Bab 95. Perasaan LegaAryana menatap penuh jijik pada video yang ia lihat, suara erangan Audy begitu membuat perutnya mual seketika.Jika Audy melakukannya dengan Damian, ia merasa tidak masalah. Sebab, Damian adalah suaminya, tetapi di dalam video tersebut Audy bercinta dengan Aaron, calon suami anaknya.“Video apa, Ma, Pa?” tanya Jessica yang baru saja membuka mata dan merasa penasaran dengan yang sedang dibicarakan kedua orang tuanya. Aryana dan Arthur saling berpandangan, mereka terlihat begitu ragu untuk memberitahu Jessica. Suasana menjadi tegang, tetapi akhirnya Arthur memberikan ponselnya kepada sang anak.Jessica menerimanya, dengan rasa kebingungannya ia melihat ke layar ponsel. Mulutnya terbuka, matanya membola melihat video yang berputar di sana.Ia tercekat, dirinya tidak munafik jika ia juga sering bercinta dengan Damian. Perasaannya tidak bisa dijabarkan, tetapi ia tidak menyangka jika Audy berhubungan dengan Aaron. Ia pikir Audy dan Aaron tidak saling mengenal, tetapi ternyata mereka berdu
Dernière mise à jour: 2025-11-07
Chapter: Bab 94. Video Viral
Damian menyeringai puas melihat video panas Audy dan Aaron sudah menjadi trending topik saat ini, banyak yang menghujat keduanya di media sosial.‘Ternyata Nyonya Audy begitu liar padahal terlihat berkelas sekali. Pantas saja Tuan Damian ingin bercerai dengannya.’‘Pasangan gila. Untung saja Nona Elena belum menikah dengan Tuan Aaron.’Damian tertawa membaca segala hinaan yang ada di kolom komentar. Ia yakin video ini juga sudah sampai ke Arthur dan juga Aryana, mereka pasti langsung membatalkan pernikahan Jessica dengan Aaron.“Kerja bagus, David. Bonusmu akan langsung masuk ke rekening,” ucap Damian dengan hati yang sangat bahagia.Setidaknya ia sudah menjatuhkan Aaron dan Audy. Dengan begitu perceraiannya dan Audy akan dipermudah.Orang-orang yang menghina Jessica sebelumnya, kini berbalik menghina Audy. Wanita ular itu memang pantas diperlakukan hina.“Terima kasih, Pak.” David juga merasakan kebahagiaan yang Damian rasakan sekarang.Keadaan terbalik dalam sekejap mata.“Aaron, ka
Dernière mise à jour: 2025-11-06
Chapter: Bab 93. Kamera Pengintai
Audy melihat ke kanan dan ke kiri, ia merasa was-was takut ada yang melihat dirinya ke hotel ini karena hubungannya dengan Damian sedang dalam perbincangan publik.Audy mengusap tengkuknya dengan pelan, hentakan kakinya terdengar di lorong hotel tersebut.Dengan mudahnya ia mengakses pintu kamar hotel di mana ia dan Aaron sudah janjian kembali.“Mas,” panggil Audy dengan manja.Aaron yang sedang menyesap rokoknya melihat ke Arah Audy dengan tatapan yang sulit diartikan.Audy langsung duduk di pangkuan Aaron dan dengan seenaknya ia mengambil puntung rokok yang ada di tangan Aaron dan membuangnya begitu saja.“Uhuk…uhuk… Jangan merokok saat bersamaku,” omel Audy dengan kesal karena asap rokok Aaron membuatnya terbatuk.Aaron mendengus, ia memutar bola matanya dengan malas.“Kamu sudah berjanji akan melindungiku, Mas. Tapi mengapa kamu diam saja saat Mas Damian menyiksaku, aku dicambuk, tubuhku sakit semua. Aku ingin kamu membalas semua rasa sakit yang aku rasakan,” adu Audy sambil memin
Dernière mise à jour: 2025-11-06
Chapter: Chapter 140. EndSheina sedang memperhatikan kedua anak kembarnya yang berlarian bersama dengan Rayden. Keduanya tertawa bahagia saat papa mereka mengejar.Sheina tertawa melihat Nessa berteriak histeris, mungkin karena geli juga dikejar oleh Rayden. Suaranya begitu melengking padahal di taman ini tidak banyak orang, tetapi karena suara Nessa dan Nevan suasananya menjadi sangat ramai.“Hahaha…Papa geli,” teriak Nessa saat Rayden berhasil mendapatkan anaknya itu.Sedangkan Nevan berlari ke arah Sheina, ia masuk ke dalam pangkuan Sheina bermaksud untuk bersembunyi di sana.Nicholas berada di stroller, anak bayi itu hanya melihat saja tanpa tahu apa yang sedang saudaranya lakukan.“Mama angan acih tau Papa Evan di cini ya,” bisik Nevan dengan napas yang begitu memburu.Sheina mengangguk dengan terkikik geli. Padahal siapa saja bisa melihat Nevan yang ada di pangkuannya, hanya saja anaknya itu benar-benar menutupi wajahnya.“Sayang, kamu ada lihat Nevan gak?” tanya Rayden dengan mengedipkan matanya, berpu
Dernière mise à jour: 2025-07-19
Chapter: Chapter 139. Gara-gara Begadang“Nicho sudah mandi iya, Nak? Hmmm…wanginya,” ucap Rayden mencium pipi anaknya.“Ini Mamanya juga sudah cantik banget,” lanjut Rayden yang mencium bibir istrinya.Tentu saja perlakuan Rayden yang seperti itu membuat Sheina mendelik, bukan tidak suka, hanya saja sikap suaminya ini banyak sekali berubah.Dan Sheina suka perubahan itu, Rayden lebih banyak tersenyum bahkan bercanda dengan ketiga anaknya. Waktu lelaki itu juga lebih banyak di rumah daripada di kantor.“Mas, di depan anak loh ini,” protes Sheina dengan pelan.Rayden hanya terkekeh saja, membuat Sheina kesal namun wajahnya memerah seperti ini karena malu adalah hobi terbarunya saat ini.“Ooo…jadi, kalau di belakang anak boleh ya?!” ucap Rayden dengan menaik turunkan alisnya.Sheina mencibik bibirnya tetapi diam-diam ia juga tersenyum dengan tingkah suaminya. Lelaki yang begitu dingin dan kaku kini bisa ia taklukan.“B-bukan begitu,” sahut Sheina dengan gugup.Rayden tertawa pelan. Tetapi Sheina langsung memperingati suaminya
Dernière mise à jour: 2025-07-19
Chapter: Chapter 138. Pulang Ke RumahSheina dan Nicholas sudah diperbolehkan pulang ke rumah setelah tiga hari dirawat di rumah sakit.Anak bayi itu tampak anteng di dekapan papanya. Nicholas sejak tadi belum tidur, ia asyik menggerakkan mulutnya.“Gemes banget kamu, Dek,” ucap Rayden dengan terkekeh.Rayden melihat Sheina yang bangun dari kasur. “Mau ke mana, Sayang?” tanya Rayden dengan cemas.Sheina tersenyum, ia melihat gurat kekhawatiran di wajah Rayden. Padahal ia hanya ingin ke kamar mandi saja, tapi Rayden terlihat begitu berlebihan.“Ke kamar mandi, Mas,” sahut Sheina dengan pelan.“Mas temani ya,” ucap Rayden berdiri dari duduknya dan meletakkan Nicholas di dalam box bayi miliknya.“Aku bisa sendiri, Mas,” protes Sheina yang menganggap Rayden terlalu berlebihan mengkhawatirkan dirinya.Rayden seperti ini karena ia terlalu takut terjadi sesuatu dengan Sheina. Ia tidak ingin terjadi sesuatu dengan Sheina seperti dulu, itu begitu membuat dirinya merasa bersalah sampai sekarang.“Mas temani!” ucap Rayden dengan teg
Dernière mise à jour: 2025-07-18
Chapter: Chapter 137. Kembar Sayang Adik BayiRanti menggendong cicitnya dengan tersenyum bahagia, lalu ia meletakkan Nicholas di dalam pangkuan Nessa yang ingin sekali memangku adiknya itu. “Adik bayinya tidul telus,” keluh Nessa saat melihat sang adik tidur dengan begitu nyenyak karena habis minum asi dengan Sheina. “Ngantuk adiknya, Kak,” sahut Ranti dengan terkekeh melihat ekspresi Nicholas saat pipinya dipegang oleh Nessa. “Nenek Uyut,” panggil Nevan mendekat. “Iya Kak Nevan,” sahut Ranti dengan sabar. Ranti tahu Nevan juga ingin menggendong sang adik. Ia harus sabar menghadapi cicitnya yang begitu aktif itu. “Antian dong,” ucap Nevan dengan cemberut. “Cabal Neca dulu.” Nevan mendelik ke arah kembarannya, ia merasa tidak suka ketika Nessa tidak mau gantian kepadanya. “Kamu teyus yang angku. Evan uga au,” protesnya. “Cabal-cabal,” ucap Nessa dengan santainya tak mau melepaskan adiknya begitu saja untuk dipangku oleh kakak kembarannya itu. Nevan yang kesal mendekati papa dan mamanya. Ia meminta gendong pa
Dernière mise à jour: 2025-07-18
Chapter: Chapter 136. Kebahagiaan Keluarga KecilHari demi hari berlalu begitu sangat cepat. Kini, usia kandungan Sheina sudah 9 bulan. Selama kehamilannya, Sheina benar-benar sangat manja dengan Rayden.Perutnya yang sudah membesar begitu sangat menggemaskan di mata Rayden. Bahkan kedua anak kembar mereka sangat suka mencium perut Sheina dan berakhir mereka tertawa bahagia ketika adik mereka merespon dengan sebuah tendangan.“Sudah siap semua, kan?” tanya Rayden yang tampak sibuk mempersiapkan semua keperluan persalinan Sheina.Bahkan Sheina hanya duduk diam bersama dengan kedua anak kembarnya, mereka memakan camilan. Sedangkan Rayden sibuk sendiri karena lelaki itu yang melarang Sheina.“Sudah, Mas,” sahut Sheina yang melihat semua barang yang sudah dipersiapkan oleh Rayden.Dokter menyarankan Sheina caesar kembali, karena tidak memungkinkan untuk lahiran secara normal.Rayden sudah membooking kamar untuk Sheina di rumah sakit. Bahkan yang menangani Sheina adalah dokter yang terbaik.“Kalau gitu ayo kita berangkat ke rumah sakit s
Dernière mise à jour: 2025-07-17
Chapter: Chapter 135. Rosa Telah PergiSheina menatap nisan Rosa dengan pandangan yang begitu sulit diartikan, wanita itu sama sekali tidak menangis atau pun terlihat bahagia.Hanya menatap nama Rosa dengan helaan napas yang begitu berat. Pada akhirnya ia juga kehilangan Rosa, saat itu setelah memaafkan kakaknya, Sheina berharap hubungan mereka bisa seperti kakak dan adik pada umumnya.Tetapi takdir berkata lain. Setelah kemarin ia pulang dari rumah sakit, malam harinya ia dikabarkan oleh pihak rumah sakit jika Rosa sudah menghembuskan napas terakhirnya malam itu ditemani oleh Reno.“Rosa sudah tidak merasakan sakit lagi,” ucap Baskoro menatap sendu ke arah nisan itu.Ada rasa penyesalan di hatinya karena semenjak Rosa lahir ke dunia dan sampai Rosa dewasa ia tidak pernah menganggap Rosa sebagai cucunya, bahkan ia tidak pernah menggendong Rosa kecil.Tetapi setelah kepergian wanita itu, ia merasa berdosa bahkan meminta maaf di jasad Rosa yang sudah tidak bernyawa.“Ya, Rosa sudah tidak merasakan sakit lagi. Semoga dia baha
Dernière mise à jour: 2025-07-17