Menikahi Om Mantan Pacarku

Menikahi Om Mantan Pacarku

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-06
Oleh:  Syafitri WulandariBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 Peringkat. 2 Ulasan-ulasan
12Bab
57Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

"Dikhianati kekasih dan sahabat. Terlilit utang. Balas dendam adalah satu-satunya pilihan." Saat Sheina mendapati kekasih dan sahabatnya berkhianat di hari perayaan cinta mereka, dunia seolah runtuh. Lebih parah lagi, Reno tak hanya menghancurkan hatinya—ia juga meninggalkan beban utang dan mengambil alih rumah peninggalan ibunya. Di ujung keterpurukan, muncul Rayden—pria dingin sekaligus paman Reno. Awalnya hanya alat balas dendam, kini justru menjadi satu-satunya jalan keluar. Tapi Rayden bukan pria yang bisa dimanipulasi semudah itu… dan Sheina tak tahu bahwa permainan dendam ini bisa berakhir dengan luka yang lebih dalam—atau cinta yang tak terduga.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Chapter 1. Pengkhianatan?

Sheina keluar dari Taxi online dengan langkah tak sabaran. Namun, jantungnya bergedup lebih kencang dari biasanya hingga membuat Sheina gugup.

Sesampainya di unit apartemen Reno tanpa basa-basi Sheina langsung memencet password yang sudah ia hafal. Ia tersenyum ketika melihat pintu itu terbuka dan Sheina langsung masuk tanpa menimbulkan suara agar Reno tidak mengetahui kehadirannya.

"Ahhh..."

Sheina mengernyitkan dahinya bingung dengan suara asing yang terdengar di kamar Reno.

"Suara apa itu? Apa ada maling di apartemen mas Reno?" monolog Sheina waspada.

Sheina berjalan dengan perlahan ke arah kamar Reno, suara-suara aneh itu semakin terdengar yang membuat Sheina bergidik ngeri membayangkan jika benar ada maling di apartemen mewah ini.

Tapi apa mungkin?

Apartemen ini juga kan dijaga ketat oleh security di bawah. Masa maling bisa masuk ke apartemen ini? Rasa penasaran dan takut yang Sheina rasakan begitu membuat detak jantung Sheina menggila.

Sheina menggelengkan kepalanya mencoba menghilangkan pikiran buruk yang ada di otaknya saat tadi.

Dengan langkah yang gemetar Sheina berusaha menguatkan diri untuk melihat apa yang terjadi di dalam kamar Reno.

Ia melihat ke kanan dan kiri. Apartemen Reno terlihat rapi seperti biasanya, tidak ada yang mencurigakan di sini tetapi entah kenapa Sheina merasa takut dan merinding ketika suara aneh itu kembali terdengar.

Sheina bahkan sampai mengusap telinganya sendiri agar suara itu tidak terdengar lagi. Tetapi suara itu semakin keras hingga sheina merinding ketakutan.

Pintu kamar Reno sedikit terbuka, dengan gemetar Sheina berusaha membuka pintu kamar Reno memastikan keadaan pria itu.

Seketika tubuhnya kaku, atmosfer di apartemen Reno menjadi sangat panas seakan pasokan udara di sini kian menipis hingga dada Sheina terhimpit dan hampir tidak bisa bernapas melipat apa yang terjadi di hadapannya sekarang.

Reno dan Rosa— kekasih dan sahabatnya sendiri begitu menikmati percintaan mereka tanpa mengetahui kedatangannya.

"Kamu sangat nikmat, Rosa!"

Deg....

Hati Sheina berdenyut sangat sakit ketika mendengar suara Reno yang memuji Rosa. Rasanya Sheina mual sekarang melihat keduanya.

Namun, Sheina hanya terpaku melihat adegan di mana Reno dan Rosa sedang bergumul di atas ranjang dengan mengeluarkan suara yang menjijikkan terdengar di telinga Sheina saat ini.

Pacar dan sahabatnya mengkhianati dirinya, bahkan ia melihat adegan yang menjijikkan itu secara langsung sekarang. Bibir Sheina terasa keluh bahkan matanya terpaku menatap dua insan yang sedang di mabuk gairah tersebut.

"Kapan kamu akan memutuskan Sheina, Ren?" tanya Rosa yang berada di atas Reno saat ini. "Aahh... Ren ini enak banget!" racau Rosa yang membuat perut Sheina bergejolak mendengar suara Rosa yang menggelikan.

“Secepatnya, Sayang. Setelah ini aku akan memutuskan Sheina," sahut Reno dengan menyeringai menyentuh dua gundukan milik Rosa dengan gemas.

Keduanya tidak menyadari kehadiran Sheina di sana. Sheina meremas tangannya dengan kuat emosinya meledak saat mendengar ucapan Reno. Jadi, selama ini ia dijebak dan hanya dipermainkan oleh Reno dan juga Rosa?

Bruk...

Sheina melempar kue yang ia bawa ke arah Reno dan Rosa hingga keduanya terkejut.

"Kalian menjijikkan sekali!" teriak Sheina dengan keras.

Plak...

Plak...

Tanpa aba-aba Sheina langsung menampar keduanya yang tidak bisa mereka hindari karena keduanya masih menyatu.

"Kurang ajar sekali kamu, Sheina!" ucap Rosa dengan tajam memegang pipinya yang terasa panas.

"Itu tidak sebanding dengan rasa sakit yang aku rasakan karena perbuatan kalian berdua yang sangat menjijikkan itu," balas Sheina dengan emosi yang begitu meledak.

Sesak sekali dadanya saat ini, bahkan ia hampir kesulitan bernapas sekarang.

Wajah Reno dan Rosa awalnya terlihat begitu tegang karena Sheina memergoki mereka secara langsung. Tetapi setelah itu ekspresi wajah Reno dan Rosa tidak terlihat bersalah sama sekali?

Mereka terlihat biasa saja bahkan keduanya saling menatap satu sama lain dengan tersenyum licik, keduanya juga tidak malu tubuh polos mereka terlihat oleh Sheina saat ini.

"Wah ternyata ada tamu tak diundang datang. Mau ikut bergabung?" tawar Reno dengan santai dan tak merasa bersalah pun terhadap Sheina yang sudah menangis sekarang.

"Bajingan kamu, Reno! Jadi selama ini kamu mengkhianatiku?!" tukas Sheina dengan tajam.

"Kalau iya memangnya kenapa hmm? Sudah sejak lama aku ingin memutuskan kamu karena kamu tidak bisa diandalkan," jawab Reno tak merasa bersalah sedikitpun.

"kalian benar-benar manusia menjijikkan!" ucap Sheina menatap keduanya dengan penuh kebenciannya.

"Jangan sok suci kamu, Sheina! Apa yang kamu jaga dari tubuhmu itu? Keperawanan? Pantas saja Reno muak dengan kamu karena kamu tidak bisa memuaskan dia," ucap Rosa dengan sarkas.

Sheina mendekat ke arah Reno dan juga Rosa. Dengan tangan gemetar dan dada yang naik turun karena emosi Sheina menampar Rosa.

Plak...

Sheina menampar Rosa sekali lagi. Ia sudah sangat muak dengan keduanya.

"Jaga mulut kamu ya, Rosa! Aku bukan wanita murahan seperti kamu yang dengan gampangnya menyerahkan tubuhku ke seorang pria! Mulai sekarang aku dan kamu bukan lagi sahabat!" ucap Sheina dengan marah.

"Kenapa kalian mengkhianati aku, hah? Apa salah aku sama kalian? Kalian sudah aku anggap seperti keluarga sendiri. Tapi apa, kalian bermain di belakang aku!"

Sheina meluapkan emosinya saat ini, ia berucap sesuai dengan kata hatinya. Ia tidak habis pikir dengan Reno dan Rosa, bahkan ia tertawa sumbang menertawakan kehidupannya yang sangat menyedihkan.

"Sayangnya sejak awal kami hanya memanfaatkan kamu, Sheina. Jangan terlalu polos jadi manusia. Di dunia ini tidak ada yang benar-benar tulus dan bisa dipercaya!" ucap Rosa dengan tatapan menghunus.

Sheina membalas tatapan Rosa tak kalah tajamnya. Ia masih tak percaya dengan semua yang ia lihat dan ia dengar, ia masih berpikir ini mimpi. Namun, semuanya adalah nyata dan Sheina tidak bisa mengelak dengan kenyataan yang ia hadapi saat ini.

"Licik sekali kalian!" gumam Sheina dengan dingin, berusaha untuk tegar walaupun hatinya hancur.

Matanya beralih kepada Reno. "Dan kamu!" tunjuk Sheina ke arah Reno. "Kita putus! Aku pastikan kamu dan dia akan menyesal telah memperlakukan aku seperti ini!" teriak Sheina berusaha tenang padahal ia sudah dalam keadaan tidak baik-baik saja.

"Putus? Silahkan karena aku sudah mendapatkan apa yang aku inginkan! Haha dan satu lagi setelah ini gak ada yang mau sama kamu, perempuan miskin dan sok suci!" ucap Reno dengan mata menatap Sheina dengan rendah.

Sheina muak ia ingin menampar Reno. Namun, tangannya langsung ditahan oleh Reno dan memegangnya dengan kuat hingga Sheina meringis menahan sakit akibat cekalan Reno pada pergelangan tangannya.

"Dengar ya Sheina! Selama ini aku berpura-pura baik denganmu dan setelah tujuanku sudah tercapai aku akan mencampakkan dirimu. Kamu terlalu terbawa perasaan Sheina, aku sama sekali tidak mencintai kamu, Rosa lebih segala-galanya dari kamu."

"Lepas! Tujuan apa maksudmu, hah?" Sheina berusaha melepaskan tangannya dari Reno. "Kalian memang cocok! Sama-sama murahan! Ingat kalian akan menyesal telah memperlakukan aku seperti ini!" ucap Sheina dengan penuh peringatan.

"Kamu akan tahu nanti dan setelah ini hidupmu yang akan menderita setelah ini Sheina hahaha..." teriak Rosa dengan tertawa.

Tangan Sheina terkepal dengan sangat erat, ia tidak menyangka jika sahabatnya yang sudah dianggap saudara sendiri berkhianat di belakangnya.

"Aku benci kalian berdua! Ingat karma akan menghampiri kalian berdua," ucap Sheina dengan tajam dan matanya berkilat merah.

Sheina keluar dari kamar Reno dengan perasaan yang begitu hancur bahkan ia mendengar tawa Reno dan Rosa saat melihat kepergiannya dari kamar Reno.

Rosa menatap Reno dengan tatapan menggoda. "Sayang, apakah kamu berhasil mengambil semua yang dimiliki Sheina?" tanya Rosa dengan serius.

"Tentu, Sayang. Setelah ini Sheina akan menjadi gelandangan!" sahut Reno dengan tersenyum licik.

"Bagus! Aku tidak suka melihat Sheina bahagia! Dia harus menderita!" gumam Rosa dengan penuh kebencian seakan ada dendam yang sudah menumpuk di dadanya hingga ia dengan tega menusuk sahabatnya sendiri dari belakang.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Syafitri Wulandari
Berikan dukungan untuk novel ini ya...
2025-05-03 10:29:49
1
user avatar
Seruling Emas
Semangat kak.. ditunggu kelanjutannya
2025-05-02 12:10:05
2
12 Bab
Chapter 1. Pengkhianatan?
Sheina keluar dari Taxi online dengan langkah tak sabaran. Namun, jantungnya bergedup lebih kencang dari biasanya hingga membuat Sheina gugup. Sesampainya di unit apartemen Reno tanpa basa-basi Sheina langsung memencet password yang sudah ia hafal. Ia tersenyum ketika melihat pintu itu terbuka dan Sheina langsung masuk tanpa menimbulkan suara agar Reno tidak mengetahui kehadirannya. "Ahhh..." Sheina mengernyitkan dahinya bingung dengan suara asing yang terdengar di kamar Reno. "Suara apa itu? Apa ada maling di apartemen mas Reno?" monolog Sheina waspada. Sheina berjalan dengan perlahan ke arah kamar Reno, suara-suara aneh itu semakin terdengar yang membuat Sheina bergidik ngeri membayangkan jika benar ada maling di apartemen mewah ini. Tapi apa mungkin? Apartemen ini juga kan dijaga ketat oleh security di bawah. Masa maling bisa masuk ke apartemen ini? Rasa penasaran dan takut yang Sheina rasakan begitu membuat detak jantung Sheina menggila. Sheina menggelengkan kepalan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-29
Baca selengkapnya
Chapter 2. Kehancuran Sheina
Sheina berlari keluar dari apartemen Reno dengan menangis, ia tidak memperdulikan sekitarnya saat ini. Sungguh hatinya sangat sakit mengingat bagaimana Reno dan Rosa berhubungan badan seperti suami istri. Sheina pikir Reno adalah lelaki yang setia. Namun, ternyata apa yang ia pikirkan selama ini salah. Reno adalah pria yang begitu menjijikkan dan begitupun dengan Rosa, sahabat yang selama ini sudah Sheina anggap sebagai saudara kandungnya sendiri ternyata berhubungan dengan Reno di belakangnya. "Kamu jahat banget, Ren. Ternyata kamu lelaki bajingan. Kenapa aku bisa jatuh cinta sama kamu dan gak sadar jika kamu itu hanya berpura-pura mencintaiku?" tukas Sheina dengan terisak. Sheina berjalan seperti orang linglung sekarang. Orang-orang menatapnya dengan iba, tetapi semua itu tak Sheina hiraukan sama sekali. Ia berjalan tak tentu arah dengan air mata yang masih terus mengalir, kenangannya bersama dengan Reno berputar seperti film yang membuat Sheina berteriak dengan kencang. "Kamu ja
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-29
Baca selengkapnya
Chapter 3. Kerjasama Yang Menguntungkan
Reno menatap sertifikat rumah yang diberikan Dito kepadanya dengan timbal balik sejumlah uang untuk Dito. Dengan sertifikat rumah ini ia bisa menguasai rumah milik Sheina untuk kepentingan dirinya sendiri. Entah apa yang di pikiran Reno saat ini yang jelas ia ingin menguasai harta Sheina untuk kepentingan dirinya sendiri. Selama ini ia terus diremehkan dan dibanding-bandingkan oleh keluarganya dengan om-nya sendiri, ia ingin membuka usaha dengan hasil dari rumah Sheina dan beberapa uang yang ia ambil dari Sheina tanpa sepengetahuan gadis itu. Jahat dan licik? Ya, Reno mengakui dirinya jahat dan licik terhadap Sheina. Karena hanya Sheina yang mudah dimanfaatkan dan Reno sama sekali tidak peduli akan hal itu yang terpenting ia bisa mewujudkan semua mimpinya walaupun harus mengambil hak orang lain. Kakek dan neneknya selalu membanggakan om-nya dan meremehkan dirinya bahkan orang tuanya juga ikut meremehkan dirinya padahal ia adalah anak kandung dari orang tuanya. Beberapa bulan ini ju
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-29
Baca selengkapnya
Chapter 4. Diusir dan Tagihan Pinjol
Sudah seminggu berlalu, kehidupan Sheina benar-benar hancur karena perbuatan Reno. Sheina tidak akan pindah dari rumahnya sendiri karena ia berhak atas rumah ini. Sheina mencoba bangkit dari keterpurukannya, ia memang sedang cuti bekerja karena akhir-akhir ini tubuhnya sama sekali tidak bisa diajak bekerjasama, ia sampai jatuh sakit karena memikirkan yang terjadi di dalam hidupnya. Untung saja ia memiliki bos yang sangat baik dan pengertian karena memberikan dirinya izin tidak masuk kerja. Sheina baru saja keluar dari kamar mandi karena perutnya terus terasa mual karena demam dan masuk angin, tubuhnya terkuras habis pagi ini dan wajahnya juga terlihat sedikit pucat. Ketukan pintu membuat Sheina mengurungkan niatnya untuk beristirahat kembali, ia berjalan ke arah ruang tamu yang langsung terhubung dengan pintu utama rumah miliknya. Dan Sheina menatap heran ke arah tiga pria asing memakai pakaian hitam dan terlihat sangat menyeramkan menatapnya dengan tajam. "Kalian siapa ya?" tanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-29
Baca selengkapnya
Chapter 5. Bertemu Pemilik Cafe
Setelah semuanya yang menimpa dirinya akhirnya Sheina memutuskan untuk masuk kerja, karena uang miliknya sudah sangat menipis. Sheina juga kepikiran untuk membayar pinjaman online yang sangat banyak, juga kebutuhan dirinya sehari-hari. Dari mana uang sebanyak itu ia cari? Bahkan gaji bekerja di cafe saja tidak cukup, semakin hari ia semakin dihantui oleh hutang yang kian menumpuk. Sesampainya di cafe Sheina langsung bekerja melayani pembeli, mengantarkan pesanan mereka dengan tersenyum ramah. Ia sangat pandai menyembunyikan kesedihannya, bibir pucatnya juga sudah pakaikan lipstik agar lebih terlihat segar. "Ini pesanannya, Mbak. Selamat menikmati!" ucap Sheina dengan ramah. "Terima kasih, Mbak!" sahut pelanggan perempuan itu dengan ramah. Sheina hanya mengangguk saja lalu ia kembali ke kitchen staff karena belum ada pengunjung lagi yang datang. Ia duduk di kursi dengan melamun, ia tampak kelelahan karena kondisi tubuhnya memang belum pulih benar. "Sheina, kamu masih sakit? Izi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-29
Baca selengkapnya
Chapter 6. Penawaran Pernikahan
Sheina langsung berjalan pergi dengan menenteng plastik berisikan seporsi sate yang ia inginkan. Ia sudah tidak sabar ingin segera sampai di kontrakan.Tapi ia tak sengaja menabrak seseorang karena Sheina berjalan dengan menunduk. "M-maaf Pak gak sengaja," ucap Sheina merasa bersalah."Haduh Sheina kalau jalan jangan nunduk dong. Kamu lagi cari uang kamu yang hilang apa gimana jalan sambil nunduk begitu?" ucap Dean yang membuat Sheina terkejut."P-pak Dean. Maaf gak sengaja, Pak!" ucap Sheina tak enak hati karena menabrak bosnya sendiri."Bukan saya yang kamu tabrak tapi Rayden!" ucap Dean."Hah?!" Sheina bingung lalu pandangannya beralih pada pria tepat berada di depannya..Sheina semakin gugup melihat tatapan Rayden yang seakan ingin menelan dirinya hidup-hidup. Sheina merutuki dirinya yang sangat ceroboh."Maaf Pak Rayden saya sama sekali tidak sengaja menabrak Bapak," ucap Sheina dengan cepat."Hmmm..."Rayden hanya berdehem singkat yang membuat suasana kembali canggung."Kamu ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-02
Baca selengkapnya
Chapter 7. Fitnah Kejam Reno
Keesokan harinya Rayden benar-benar membawa Sheina ke rumah kedua orang tuanya. Tentu saja Rayden sudah memberikan pakaian yang bagus untuk Sheina agar saat bertemu orang tuanya nanti Sheina tidak dinilai rendah.Sheina memainkan jemarinya saat ia merasa gugup. Sekarang Sheina sudah berada di dalam mobil Rayden. Lelaki itu benar-benar menepati perkataannya, ia langsung menjemput Sheina sore harinya menjelang magrib.“Pak” “Hmmm…”“Di sana bakal ada Reno gak?” tanya Sheina menatap Rayden.Sial!Ternyata Rayden terlihat sangat tampan sekali jika dilihat dari jarak sedekat ini—Sheina baru menyadari jika Rayden lebih tampan daripada Reno.“Ya.”Sheina langsung tegang. Namun, sebisa mungkin ia terlihat biasa saja. Ia tidak ingin terlihat lemah karena sekarang ada Rayden yang akan membantunya.Rayden melihat ke arah Sheina sekilas. “Kamu belum siap bertemu dengannya?” tanya Rayden dengan datar.Cepat-cepat Sheina menggelengkan kepalanya. “Tentu saja tidak, Pak. Saya akan membuktikan jika s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-03
Baca selengkapnya
Chapter 8. Pernikahan Rayden dan Sheina
Dean datang ke kantor Rayden. Tumben sekali sahabatnya itu menyuruhnya untuk datang, biasanya sih Dean yang suka datang walaupun tidak diundang hingga membuat Rayden kesal. “Gue mau menikahi Sheina,” celetuk Rayden membuat Dean Syok—baru juga datang sudah disambut dengan kata-kata seperti itu. “Jangan bercanda.” Rayden menggelengkan kepalanya. “Semuanya sudah gue urus.” Akhirnya Dean mendesak Rayden mengatakan semuanya. Sejujurnya ia sangat penasaran kenapa sahabatnya ini tiba-tiba ingin menikahi Sheina. Dean tahu seperti apa Rayden selama ini, sahabatnya itu tidak mudah didekati wanita mana pun, secantik apa pun wanita itu Rayden tetap menolak dan begitu cuek. Tapi hari ini, perkataan Rayden membuat Dean bingung bahkan hampir tidak percaya. Sahabatnya berniat menikahi gadis muda yang 10 tahun perbedaan usia mereka. Rayden menjelaskan semuanya tanpa ada yang ia tutup-tutupi dari Dean termasuk pernikahannya dengan Sheina yang selesai jika Sheina melahirkan anak lelaki untuknya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-03
Baca selengkapnya
Chapter 9. Malam Pertama
“Saya suka kamu bisa melawan ucapan mama saya,” ucap Rayden saat mereka sudah memasuki kamar. Sheina tersentak saat mendengar suara Rayden. Sejak tadi ia sedang termenung memikirkan pernikahannya dengan Rayden. Apakah malam ini juga ia harus menyerahkan diri pada Rayden? Jujur saja Sheina belum siap. Rayden melepaskan jasnya begitu saja, ia melihat Sheina yang sudah memakai baju tidur berwarna hitam berbahan satin itu. “Saya kesal sama beliau, Pak. Huh…ternyata mertua kejam benar adanya,” keluh Sheina dengan perasaan yang begitu dongkol jika mengingat pembicaraannya dengan mama mertuanya tersebut. Sheina mencoba terlihat biasa saja walaupun ia sebenarnya takut bahkan degup jantungnya menggila melihat Rayden sekarang. “Ngomong-ngomong kok Bapak bisa tahu saya bisa membalas ucapan tante Mona sih?” tanya Sheina dengan heran, pasalnya Rayden sedang berbicara dengan serius dengan seseorang yang entah siapa namanya—Sheina lupa. “Saya hanya menebak saja,” jawab Rayden dengan asal. Ra
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-04
Baca selengkapnya
Chapter 10. Kemarahan Reno
Reno merasa kesal hari ini sebab sudah beberapa investor yang ingin bekerjasama dan menanamkan modal di perusahaannya menggagalkan kerjasama mereka begitu saja dengan alasan jika dirinya tidak kompeten untuk menjalankan kerjasama ini. Jika kali ini ia gagal orang tuanya pasti akan sangat marah. Reno mengacak rambutnya dengan frustasi bahkan ia membuang map yang dipegangnya begitu saja. “Sial!” mata Reno berkilat marah, tangannya terkepal dengan sangat erat. Ia membuang barang yang berada di dekatnya, kali ini Reno terlihat benar-benar sangat emosi. Kemarahan menumpuk di dadanya. “Pasti ada dalang di balik ini semua,” ujar Reno dengan tajam. Prang… Gelas yang ada di meja kerjanya ia lempar begitu saja hingga terpecah dan berserakan di lantai ruangannya. Pecahan gelas itu bisa saja melukai dirinya. “Pasti Rayden yang melakukan ini semua karena Sheina yang menyuruhnya.” Reno langsung berpikir ke sana, karena Rayden dan Sheina lah yang paling masuk akal untuk menggagalkan kerjasamany
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-05
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status