Chapter: 59. Kesuksesan Yang Tertunda“Momen ini adalah hadiah terindah untukku.” Kesuksesan yang tengah dirasakan Safina adalah kesuksesan yang tertunda. Safina tidak mungkin bisa merasakan kebahagiaan tersebut apabila Randy tidak setia mendampingi dirinya. Dengan memikirkan semua pengorbanan Randy, Safina tidak bisa menyembunyikan perasaannya lagi. Namun, ia menjaga kehormatannya dengan tidak mengatakan langsung perasaannya. Akan ada waktu Safina menerima pernyataan sahabatnya tersebut. ‘Ran. Apa iya kamu bisa mendampingiku? Apa nantinya kamu tidak malu denganku yang sudah berstatus janda?’ tanya Safina dalam hati, netranya menatap Randy. Pada saat perjalanan pulang ke rumah, karena perasaannya menguasai dirinya, Safina tidak menyadari ia terus menatap Randy. “Hey! Napa kamu, Fin?” tegur Randy. Randy melambaikan tangan kirinya di depan paras Safina. Barulah, Safina sadar. Bukannya merespon pertanyaan Randy, ia hanya tersenyum dan seketika menutup bola matanya. “Ran. Aku turun di sini. Kamu ke kantor aja, biar aku
Terakhir Diperbarui: 2025-06-17
Chapter: 58. Kenapa Kamu Sangat Meratukanku, Ran?‘Jangan berpikir aneh, Safina! Sedikit lagi kamu melangkah, cita-citamu akan tercapai.’Semestinya Safina memikirkan apa yang akan dikatakan nantinya pada saat konferensi pers. Namun, pikirannya mengenai sikap Randy kepadanya selalu mengganggu konsentrasinya. Ketika Randy mengajak Safina berbincang, Safina kelihatan gugup merespon Randy.Safina yang hendak membuka pintu mobil, Randy tiba-tiba membuka pintu tersebut. Safina menatap wajah Randy.‘Kenapa kamu sangat meratukanku, Ran? Aku takut tidak bisa membalasnya,’ katanya dalam hati.Safina turun dari mobil kemudian berjalan dengan anggun memasuki kantor tempat berlangsungnya konferensi pers. Sementara, Randy berjalan di belakang Safina. Ia mengamati dan mengawasi Safina dari belakang.Safina berjalan menuju kursi yang sudah disiapkan dan para kameramen tertuju kepadanya. Safina terlihat percaya diri dengan berusaha menyembunyikan perasaan gugupnya.“Ibu Safina sudah hadir di tengah-tengah kita. Mari kita sambut dengan meriah Ibu Saf
Terakhir Diperbarui: 2025-06-14
Chapter: 57. Konferensi PersKujemput rezekiku dengan semangatku.”Rintik gerimis di pagi hari menemani Safina menanti kedatangan Randy. Duduk manis di ruang tamu dengan penampilan seadanya. Bagaimana dengan pendapat tetangga tersebut ketika melihat lagi Randy menjemputnya dan pergi bersama?“Hmm. Ntar kalau si Randy datang, trus ibu-ibu liat aku lagi bersama Randy. Mereka mau komentar apalagi, yah?” Safina mengkhayalkan sesuatu yang akan terjadi di luar rumah.Setelah tiba di depan rumah, Randy turun dari mobil membawa sekantong plastik dan payung untuk Safina. Rupanya, Randy telah menyiapkan baju baru untuk Safina. Tok! Tok! Randy mengetok pintu rumah Safina. Sementara, Safina sudah lama menunggu di kamarnya, sehingga ia memanfaatkan waktu menunggunya sembari melanjutkan cerita yang akan dibukukan nantinya.“Mana Safina? Gak mungkin dia pergi mana gerimis begini lagi,” Randy panik—ponsel Safina tidak bisa dihubungi.Randy kembali mengetok pintu dengan sedikit keras, barulah Safina mendengar ada seseorang yang
Terakhir Diperbarui: 2025-06-02
Chapter: 56. Kegigihanku Bermain Cantik, Bukan?“Silahkan, Ibu Safina bertanda tangan di sini!”Sutradara film tersebut menyodorkan kertas perjanjian, bahwa Safina bersedia salah satu karyanya difilmkan di layar lebar dan pastinya dengan penghasilan yang sangat fantastis.Kurang lebih dua jam berlangsung diskusi antara Safina dan sutradara film membuahkan hasil. Yah, tentu saja keberuntungan sudah di depan mata Safina dan disaksikan oleh Randy. Akhirnya, dari sekian lama Safina menulis sebuah cerita, bahkan air mata menemaninya ketika menulis cerita tersebut. Air mata yang dulu keluar kini digantikan dengan air mata kebahagiaan.“Terima kasih, Pak! Semoga ini menjadi dorongan saya untuk terus bersemangat dalam berkarya!” ucap Safina—penuh percaya diri.Safina dan sutradara film tersebut melakukan foto bersama. Randy melihat Safina begitu antusias menjemput kesuksesannya. Ia pun turut bahagia.Safina menghampiri Randy dan berkata, “Kegigihanku bermain cantik, bukan?”Randy tersenyum dan puas melihat Safina menunjukkan, bahwa dirinya
Terakhir Diperbarui: 2025-05-30
Chapter: 55. Semoga Segera Impianku Terwujud!“Kesabaranmu berbuah manis, Safina.”Tuhan telah menggariskan jalan takdir manusia-Nya. Begitu pula dengan takdir kehidupan Safina. Tidak disangka, setelah beberapa tahun menderita dengan penyiksaan, kini ia bisa menghirup udara bebas dan membuktikan keahlian yang dimilikinya. Safina menghempaskan badannya di kasur kecil yang baru saja ia beli. Paras mendongak ke atas, bibirnya tersenyum manis. Otaknya berputar tidak pernah berhenti berpikir.‘Sampai detik ini pun, aku akan terus tunjukin, bahwa Safina yang dulu setiap hari kau sakiti, dia akan bahagia dengan caranya sendiri di waktu yang tepat,’ tegas Safina dalam hati.Setelah melanjutkan karya tulisannya kemudian dibagikan di platform ternama, Safina memanjakan bola mata dan mengistirahatkan badannya. Berharap esok akan ada kebahagiaan lagi menghampirinya.Kring! Kring! Kring!Randy menghubungi Safina dan ia terbangun mendengar ponselnya berdering. Ketika Randy menghubungi Safina, ia ketakutan. Akankah kabar baik atau buruk yang i
Terakhir Diperbarui: 2025-05-29
Chapter: 54. Ran! Kenapa Kamu Begitu Baik Denganku?“Tolong, katakan kalau kamu bercanda, Ran!”Pikiran Safina kacau, bingung, mau marah, tetapi takut hubungan persahabatannya dengan Randy jadi renggang. Baru saja Safina ingin berbagi kebahagiaan dengan Randy, justru suasananya berubah menjadi situasi yang tidak terduga.“Maaf, Fin! Kalo gak bisa jawab sekarang juga nggak masalah. Satu yang perlu kamu ingat, aku ingin selalu menjagamu,”Randy menjadi segan kepada Safina, tetapi itulah perasaan, ketika terlalu lama terpendam, akan menjadi beban pikiran. Randy pun tidak memaksakan Safina untuk memutuskan jawabannya. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan.Safina perlahan mengungkapkan perasaannya, agar Randy tidak berprasangka buruk. Safina tidak ingin, setelah Randy mengungkapkan perasaannya malah menjauhi Safina.“Maaf, Randy! Aku belum mau memikirkan hal itu. Aku ingin perbaiki hidupku dulu.”“Ya, aku paham, Fin. Maaf yah jadi beban pikiranmu lagi!” ucap Randy.Randy mencairkan suasana. Ia berusaha membuat Safina tersenyum dan tert
Terakhir Diperbarui: 2025-05-25