Chapter: Bab 52Hari ini adalah jadwal Retno untuk berbelanja. Sudah dari kemarin malam Sugeng tak pulang ke rumah. Bahkan sekedar berkabar pun tidak. Bukan tidak mungkin hal itu membuat Retno kalang kabut dan kesal setengah matiBahkan hari ini dirinya harus ke pasar sendiri, jika biasanya dulu ia akan belanja di supermarket, sekarang dirinya harus belanja ke pasar. Sebenarnya uang yang diberikan Sugeng tempo hari sebesar 5juta cukup untuk ia gunakan belanja di supermarket. Namun, setelah ia berfikir, mungkin lebih hemat jika berbelanja di pasar. Toh sekarang ada ibunya yang harus ia rawat."Kesel banget harus belanja kaya gini huh. Ini lagi, mas Sugeng dari kemarin hp nya nggak aktif. Kemana sih kamu mas?!" omelnya sambil menenteng belanjaan di tangan kanan dan kirinya.Setelah Retno keluar dari pasar, ia berniat menunggu taxi di luar pasar. Jujur, tubuh lelahnya sudah tidak bisa di ajak kompromi jika harus naik angkot yang berdempet-dempet.Namun saat Retno sedang menunggu taxi di sebuah trotoar,
Last Updated: 2025-05-04
Chapter: Bab 51 PerusuhSetelah kurang lebih seminggu Papa Andin dirawat, hari ini adalah waktunya pulang. Namun sang papa harus terus dipantau kesehatannya oleh sang dokter."Opa opaa. Fara seneeeng banget opa udah pulang. Rumah sepi kalau nggak ada opaa" riuh Fara menyambut opanya pulang."Haha cucu opa lucu banget. Iyalah rumah sepi karena yang bisa bikin ketawa cuma opa""Haha iya, kalau oma sukanya marah-marah" bisik Fara pelan di samping opanya."Ssttt jangan keras-keras nanti oma denger""Hihi iya Opa tuh mata oma udah setajam pisau""Ekhm"Belum sempat Pak Budi menjawab deheman dari seorang wanita paruh baya terdengar dari belakang."Kalian ini, bukannya ngomong baik-baik ke oma malah ngomongin yang jelek-jelek ya" ucap Mama Margareth dengan sok galaknya. Tangan yang bersidekap di dada membuat auranya semakin terlihat ganas.Tentu, sang oma hanya bercanda, karena dirinya aslinya sangat mencintai cucunya itu."Omaaa, maafin Fara ya Fara janji nggak akan ngomongin oma lagi""Hmm" hanya itu yang keluar
Last Updated: 2025-05-01
Chapter: Bab 50"Pa papa udah sadar? " tanya Andin melihat sang papa membuka perlahan matanya."Panggil dokter Ndin" uca Alex."Oh iya"Reflek Alex menarik lengan Andin saat melihat Andin hendak beranjak dari ruangan."Mau kemana? ""Panggil dokter""Kayanya kami tiba-tiba jadi lemot deh. Ini guna tombol apa? " tanya Alex sambil menunjukkan sebuah tombol kecil di sebelah ranjang."Eh. hehe"Tak berselang lama, seorang dokter laki-laki paruh baya terlihat memasuki ruangan dengan seorang perawat yang terlihat membawa clipboard."Ada yang bisa dibantu Bu Andin? " tanya pak dokter ramah."Papa saya sadar dok"ucap Andin mengalihkan tatapannya pada Pak Budi yang terlihat membuka mata secara perlahan." Alhamdulillah, Kita periksa dulu kondisi bapak ya"Pemeriksaan pada Pak Budi hanya dilakukan kurang lebih 15menit. Setelah memastikan jika kondisi Papa Andin lumayan baik, pak dokter mengalihkan tatapannya pada Andin yang tengah menunggu dengan cemas."Alhamdulillah kondisi beliau cukup baik, tekanan darah s
Last Updated: 2025-05-01
Chapter: Bab 49"Mbak, mbak dimana? " tanya Mulan saat dirinya sampai di depan lobby rumah sakit."Mbak di resepsionis Lan. Mbak nggak bisa lihat ibu karena mbak nggak punya duit""Ckk, iya iya bentar"Sesampainya di depan resepsionis, Mulan menghampiri Mbaknya yang sedang berbincang dengan petugas resepsionis.Ia mendengar jika Retno sedang memohon untuk bisa menjenguk ibunya."Maaf Bu, sudah menjadi ketentuan Rumah Sakit ini, jika tindakan akan dilakukan saat biaya rumah Sakit sudah lunas" ucap Seorang petugas memberitahu Retno yang masih saja kekeh ingin segera ibunya di tindak lanjuti."Mbak" panggil Mulan yang ternyata sudah sampai di samping Retno."Eh Mulan. Ibu nggak bisa di kasih tindakan kalau biayanya nggak kita lunasin Lan. Tolongin ibuu""Hmm. Berapa total semuanya Mbak? " tanya Mulan pada sang petugas."Total biaya adalah 5 juta Mbak""Apaa, 5 juta? Kenapa banyak sekalim Ibu saya belum genap 2 jam dirawat di sini. Kenapa sampai 5 juta sih?! Kamu mau meras saya ya?!! " Bentar Retno pada
Last Updated: 2025-04-30
Chapter: Bab 48 Ternyata? Suara langkah kaki Andin terasa menggema di sepanjang lorong rumah sakit. Dalam fikirannya, Andin hanya terpusat pada sang papa. Entah apa yang terjadi, Andin begitu gusar. Sebelum ia berangkat bekerja, sang papa masih segar bugar. Lalu sekarang, tiba-tiba ia mendapatkan dari mamanya jika sang papa masuk rumah sakit.Tentu kabar tersebut membuat dirinya seperti hilang arah. Belum lama dirinya kembali ke rumah utama setelah membuat huru hara dengan menikahi Firman."Mama," panggilnya pada sang mama yang duduk termenung di depan ruang ICU. Di sebelahnya, terdapat Kak Dewa yang merangkul lembut lengan mamanya."Sayang" Mama Margareth mengulurkan tangannya untuk merangkul Andin yang berjalan gontai mendekati mereka."Papa kenapa ma? " tanya Andin diselingi tangisnya."Biar Dewa yang cerita ma" ucap Dewa menghentikan mamanya yang hendak bercerita."Yuk ikut kakak" Ajak Dewa berdiri dari duduknya."Kita bicara di taman ya? "Andin hanya bisa mengangguk mengikuti Kakaknya. Bukan apa-apa, Seb
Last Updated: 2025-04-30
Chapter: Bab 47Kringgg Kringgg"Halo""Halo, apa benar ini saudari Retno? ""Eh, benar dengan saya sendiri. Ini dari siapa ya? ""Kami dari pihak Rumah Sakit Pelita ingin mengabarkan jika ibu anda, Bu Winda sekarang sedang dirawat di sini. Dimohon untuk pihak keluarga segera mengurus administrasi nya""Tunggu tunggu, saya tidak percaya. Apa yang bisa kalian tunjukkan biar saya percaya. Bisa aja kan kalian bohong terus nanti saya diculik terus kalian jual organ saya""Saya akan mengirimkan foto ibu anda. Sebentar"SendTerlihat dalam foto tersebut Bu Winda memakai berbagai alat rumah sakit. Seperti infus dan alat bantu nafas.Sejenak nafas Retno seperti tersendat di tenggorokan. Dirinya bingung apa yang harus ia lakukan sekarang. Terlebih tak ada orang lain yang harus ia mintai tolong. Di rumah pun hanya ada dirinya dan anaknya yang baru ia jemput dari sekolah.Tuut tuut tuutHingga dering selesai Sugeng sang suami tak mengangkat telepon darinya."Ihhh, kemana sih kamu mass. Udah dari kemarin kamu ng
Last Updated: 2025-04-27