author-banner
Ellailaist
Ellailaist
Author

Novels by Ellailaist

DINIKAHI CUCU TERBUANG: SUAMIKU TERNYATA PENGUASA DUNIA

DINIKAHI CUCU TERBUANG: SUAMIKU TERNYATA PENGUASA DUNIA

Jessie Wijaya batal menikahi pewaris keluarga Sanjaya karena pria itu menjebaknya tidur dengan pria asing. Meski begitu, pernikahan dua keluarga itu harus tetap berjalan, karenanya Jessie kemudian dipaksa untuk menikahi Jacob Sanjaya, pria yang dikatakan sebagai cucu yang diasingkan. Namun, betapa terkejutnya Jessie di depan altar saat melihat pria yang akan menikahinya justru adalah pria yang tidur dengannya malam itu!
Read
Chapter: Bab 55.
Jessie membuka pintu rumah, tasnya masih tergantung di bahunya. Bau kopi dan aroma masakan sederhana menyambutnya. Langkahnya terhenti sejenak ketika menyadari sesuatu. Ada sepatu di dekat pintu, itu sepatu Jacob.“Jacob, sudah di rumah?” Jessie bergumam pelan, mencoba menenangkan detak jantungnya yang sedikit memburu.Dari ruang makan, terdengar suara langkahnya yang tenang. Jacob muncul, tenang seperti biasa, satu tangan menyelip di saku celananya. Jacob menatap Jessie, ekspresinya datar, tapi Jessie menangkap sesuatu yang berbeda di sorot matanya. Seperti ada sedikit ketegangan di balik ketenangan itu.“Sudah,” jawab Jacob singkat, suaranya terdengar biasa, tapi Jessie menangkap nada yang sedikit lebih berat dari biasanya. Ia mengalihkan pandangannya ke sofa, lalu kembali menatap Jessie dengan mata yang sulit dibaca.Jessie menelan ludah. Jacob mendengar gumamannya. Jessie menaruh tasnya di atas nakas, mencoba tersenyum ringan. “Aku baru saja pulang dari survei restoran, semuanya b
Last Updated: 2025-12-10
Chapter: Bab 54.
Di akhir jam makan siang, Jessie mematikan komputernya lalu mengangkat tasnya. Sementara Dimas sudah menunggu di dekat pintu, dokumen yang tadi diserahkan masih di tangan kanannya. Pandangan mereka bertemu sejenak, Jessie masih merasa canggung jika harus berdekatan dengan rekan kerja barunya itu.“Kamu siap, Jess?” tanya Dimas, nada suaranya ringan, tidak menekan.Jessie mengangguk. “Iya. Aku sudah menyiapkan daftar menu dan beberapa catatan penting. Semoga cukup untuk survei nanti.”Dimas tersenyum tipis. “Cukup. Kita akan menyesuaikan di tempat juga. Kadang data lapangan berbeda dengan yang tercatat di dokumen, tinggal pandai-pandai kita improvisasi saja.”Mereka keluar dari gedung kantor, langkah kaki mereka seirama di parkiran. Suasana parkiran siang itu cukup sepi, tapi Jessie lebih fokus pada rasa canggung yang perlahan menyelimuti dirinya. Ia berusaha menenangkan napas, mengingat bahwa tujuan mereka hanya profesional dan memastikan artikel kuliner yang akan dipublikasikan akura
Last Updated: 2025-12-10
Chapter: Bab 53.
Jessie menatap kembali layar ponselnya beberapa detik. Jantungnya tidak seharusnya berdetak secepat itu hanya karena satu pesan pendek dari Jacob. Ia menghembuskan napas pelan. Perlahan, jarinya mengetik balasan. ‘Sudah jauh lebih baik. Terima kasih.’Jessie membaca ulang balasan itu sejenak sebelum dikirim. Namun tidak sampai satu menit, layar ponselnya menyala lagi. Jessie menegang. Tanpa sadar Jessie menegakkan posisi duduknya.Pesan dari Jacob muncul kembali: “Jangan lupa makan siang.”Jessie mengerjap kecil beberapa kali sambil masih memegang ponselnya. Itu, perhatian? Atau mungkin hanya kalimat perhatian standar karena beberapa hari lalu ia sempat demam dan mengalami kram perut akibat haid?Ia mengetik pelan, ‘Iya. Kamu tidak perlu khawatir.’ Ia ragu hendak menambahkan sesuatu. Kalimat apapun terasa canggung, dan akhirnya Jessie memutuskan untuk mematikan layar tanpa membalas lebih panjang.Jessie hendak menaruh ponselnya ketika suara lembut terdengar dari belakang.“Semuanya ba
Last Updated: 2025-12-10
Chapter: Bab 52.
Jessie menoleh cepat, sedikit terkejut. “Dengan saya, Pak?”“Ya.” Pak Yudi mengangguk mantap. “Mulai hari ini, Dimas akan bekerja sama denganmu.”Dimas menatap Jessie dan memberi senyum simpul. Senyum itu terlihat ramah, tenang, “Kalian akan berbagi tugas dalam penulisan, riset, dan produksi konten,” tambah Pak Yudi. “Saya ingin kalian segera menyesuaikan alur kerja.”“Senang bekerja denganmu, Jessie.” Nada Dimas terdengar ringan, sopan. “Salam kenal, Jessie”Jessie membuka bibir hendak merespons, namun Pak Yudi lebih dulu menambahkan, suaranya sengaja dipelankan.“Selain itu, ada alasan khusus kenapa saya menempatkan Dimas bersamamu.”Nadia menoleh spontan. Cindy yang sebelumnya sibuk pada layar komputer kini menegakkan tubuh, menyimak.Jessie menegakkan punggung. “Alasan khusus apa, Pak?”Pak Yudi menghela napas tipis. “Hasil wawancaramu dengan CEO Seven Heaven minggu lalu cukup menyita perhatian direksi. Ada beberapa yang harus diperbaiki, dan saya tidak mau kamu membuat kesalahan
Last Updated: 2025-12-10
Chapter: Bab 51.
Jessie terpaku. Kata-kata Jacob sederhana, tapi cara ia mengatakannya membuat seluruh ruangan seakan menyempit saat itu juga.Jacob tidak menatapnya langsung, namun jari-jarinya mengetuk meja pelan. Jessie hampir tak percaya Jacob akan mengatakan hal itu.“Aku…” Jessie membuka suara, namun suaranya tiba-tiba serak. Ia berdeham. “Aku baik-baik saja, Jacob.”Keheningan mengendap di antara mereka. Jessie melangkah menjauhi meja makan menuju tangga. Ia tidak perlu melihat untuk tahu bahwa Jacob mengikuti setiap gerakannya.Sarapan di Minggu pagi itu berakhir dengan canggung. Jessie memijak anak tangga dengan hati yang tak menentu. Begitu Jessie sampai di lantai atas, ia langsung bersandar pada dinding. Nafasnya tercekat. Antara gugup, bingung, dan… hangat aneh yang tak ingin ia akui.Sementara di bawah sana, Jacob tetap berdiri di tempat yang sama, menatap kosong ke meja makan.***Keesokan paginya, Hari Senin siap menyambut Jessie dengan rutinitas ke kantor. Ia berusaha bersikap normal
Last Updated: 2025-12-09
Chapter: Bab 50.
Keesokan paginya, Jessie bangun dengan tubuh yang lebih segar. Ia tidak pernah merasakan sebaik ini saat datang bulan. Jessie biasanya mengalami kram perut yang hebat saat siklus datang bulannya. Mungkinkah karena teh herbal buatan Jacob? Juga kompres perut yang ia siapkan?Jessie menyibakkan selimut lalu turun dari ranjang dan membersihkan diri di kamar mandi sebelum memutuskan turun untuk bersiap sarapan.Setelah membersihkan diri, Jessie mengenakan pakaian santai dan berjalan menuju dapur. Aroma kopi yang menggoda sudah memenuhi seluruh ruangan. Ia mendapati Jacob sedang duduk di kursi meja makan ditemani tabletnya. Sementara Bu Ratih sibuk menyiapkan sarapan di dapur.“Nyonya sudah bangun,” sapa Bu Ratih saat matanya menangkap Jessie yang turun dari tangga.Jessie tersenyum kaku, dan melirik ke arah Jacob. Sementara Jacob hanya melihatnya sekilas sambil menyeruput kopinya, kemudian pandangannya kembali fokus pada tablet di depannya.Jantung Jessie masih belum bisa tenang, ada rasa
Last Updated: 2025-12-09
Terbelenggu di Kamar Hasrat Sang Bos

Terbelenggu di Kamar Hasrat Sang Bos

“Saat kau melangkah masuk ke kamar itu, kau bukan lagi milikmu sendiri. Kau miliknya—sepenuhnya.” Aruna pikir pekerjaannya hanya menyiapkan laporan dan kopi untuk bosnya, Leonardi. Tapi semua berubah ketika ia menemukan kamar rahasia yang penuh misteri dan hasrat terlarang. Sejak saat itu, Aruna terseret ke dalam dunia gelap sang miliarder dingin—tempat ketakutan, trauma, dan godaan bercampur menjadi candu. Semakin ia berusaha lari, semakin erat Leonardi menggenggam hatinya. Apakah Aruna mampu melepaskan diri… atau justru akan memilih terikat selamanya?
Read
Chapter: BAB 219 - Tantangan kepemimpinan
Setelah para kepala divisi keluar dari ruang rapat, Arabella merapikan kertas-kertas di mejanya dengan tangan yang sedikit bergetar. Ia berusaha mempertahankan kewibawaannya, namun pikiran tentang Daniel yang masih menghilang tidak berhenti mengusik. Sejak pagi ia menunggu telepon darinya, setidaknya satu pesan singkat, tetapi tidak ada apa-apa. Hening itu justru semakin membuat dadanya nyeri.Ia membuka laptop dan mencoba menyibukkan diri dengan pekerjaan lain, namun rasa gelisah itu terus merambat seperti duri yang menusuk pelan tetapi pasti. Nafasnya naik turun, tidak stabil. Ia akhirnya membuka kotak email internal, berharap menemukan sesuatu—apa pun—yang mungkin ditinggalkan Daniel.Namun saat layar menampilkan daftar email baru, dunia Arabella seperti berhenti berputar.Ada tujuh belas pesan masuk dari vendor, klien, dan sistem keuangan.Semuanya belum diproses.Semuanya seharusnya berada di tangan Daniel.Arabella memajukan tubuh, menatap layar lebih dekat.“Tidak mungkin Danie
Last Updated: 2025-12-04
Chapter: BAB 218 - Perpisahan
Hari persidangan perceraian itu datang seperti hantu yang tak diundang. Arabella duduk di ruang tunggu pengadilan, jantungnya berdebar tak karuan. Ia mencoba mengatur napas, namun kecemasan terus menggerogoti ketenangannya.Ia melirik sekeliling, mencari sosok yang familiar. Namun, hari ini ia benar-benar sendirian. Jason tidak hadir, mengirimkan kuasa pada pengacaranya. Arabella merasa seperti terdampar di pulau asing, tanpa ada seorang pun yang bisa ia andalkan.Proses persidangan berlangsung singkat dan tanpa drama. Pengacara Jason menyerahkan surat pernyataan yang menyatakan bahwa tidak menuntut sepeser pun dari harta gono-gini.Hakim mengetuk palu, dan dalam sekejap mata, Arabella resmi menjadi seorang janda. Ia merasakan hantaman keras di dadanya, seolah ada seseorang yang meremas jantungnya dengan kuat. Air mata mengalir tanpa bisa ia cegah.Ia menangis bukan karena kehilangan Jason, karena ia tahu pernikahan mereka memang tidak didasari cinta. Ia menangis karena merasa bersala
Last Updated: 2025-12-01
Chapter: BAB 217 - Rasa Bersalah
Meskipun terkejut dengan gugatan cerai Jason, Arabella tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pria itu. Dalam benaknya, ia mengakui bahwa pernikahan mereka memang tidak didasari cinta yang tulus. Ia menikahi Jason lebih karena strategi, untuk memuluskan jalannya dalam mencapai tujuan balas dendamnya. Ia telah memanfaatkan Jason, menjadikannya alat untuk mencapai ambisinya.Perasaan bersalah mulai menghantui Arabella. Ia menyadari bahwa selama ini ia terlalu fokus pada dirinya sendiri, pada dendamnya, hingga melupakan perasaan orang lain, termasuk Jason.Ia teringat kembali saat-saat awal pernikahan mereka. Jason selalu berusaha menjadi suami yang baik, mendukungnya dalam segala hal. Namun, Arabella selalu memasang tembok tinggi di antara mereka, tidak pernah benar-benar membuka hatinya untuk Jason."Aku memang pantas mendapatkan ini," gumam Arabella lirih, meratapi kebodohannya.Di tengah kekacauan perasaannya, Arabella menyadari bahwa ia harus melakukan sesuatu. Ia tidak bisa terus meneru
Last Updated: 2025-11-28
Chapter: BAB 216 - Langkah Pertama di Grup Wijaya
Mentari pagi menyelinap masuk melalui celah gorden, membangunkan Arabella dari tidurnya. Bukan tidur nyenyak tanpa beban, melainkan tidur singkat yang diisi mimpi-mimpi tentang angka, rapat, dan tatapan meremehkan. Hari ini adalah hari pertamanya sebagai presiden direktur Grup Wijaya.Ia bangkit dari tempat tidur, merasakan sisa kantuk yang enggan pergi. Biasanya, pagi hari adalah waktu untuk menikmati kopi dan membaca berita. Sekarang, ia harus bergegas menyiapkan diri untuk terjun ke dunia yang terasa asing namun harus ia kuasai.Di meja rias, ia menatap pantulan dirinya di cermin. Wajahnya tampak lebih tirus, matanya sedikit sayu. Beban tanggung jawab dan tekanan telah mengubahnya. Ia menghela napas, lalu mulai merias diri. Bukan untuk terlihat cantik, melainkan untuk menampilkan kesan profesional dan berwibawa.Pilihan pakaiannya jatuh pada setelan blazer berwarna abu-abu gelap dan rok span selutut. Warna yang netral, namun memberikan kesan tegas. Ia menyisir rambutnya dengan rapi
Last Updated: 2025-11-27
Chapter: BAB 215 - Tamu di Rumah Wijaya
Senja merayap perlahan di halaman luas kediaman keluarga Wijaya. Cahaya keemasan menyentuh dinding-dinding batu putih, menghadirkan bayangan panjang pepohonan yang bergoyang pelan diterpa angin sore. Arabella berdiri di depan jendela besar ruang tamu, kedua tangannya menggenggam satu sama lain, dingin dan sedikit bergetar. Sudah lama rumah ini terasa seperti tempat yang asing karena kesedihan, kehilangan, dan beban tanggung jawab yang tiba-tiba berpindah ke pundaknya.Namun hari ini, suasananya sedikit berbeda. Ia menatap pintu utama yang sebentar lagi akan diketuk.Leonardi, Aruna, dan putra kecil mereka datang berkunjung—atas kehendak mereka sendiri. Di saat Arabella terpuruk dan dihadapkan pada dunia yang penuh duri, dua orang asing ini datang membawa sesuatu yang tidak ia duga: ketulusan.Ketika suara mobil berhenti di depan, Arabella menarik napas panjang. Detak jantungnya berdegup lebih cepat. Ia belum pernah benar-benar menerima tamu sejak semua tragedi itu.Pintu dibuka oleh s
Last Updated: 2025-11-26
Chapter: BAB 214 - Kembalinya Sang Pewaris
Suasana ruang rapat utama Grup Wijaya dipenuhi dengan desahan dan bisik-bisik ketidakpercayaan. Lampu kristal yang tergantung di langit-langit memantulkan cahaya keemasan ke lantai marmer, namun aura ketegangan tetap tak bisa disembunyikan. Arabella berdiri di depan podium, tatapannya menembus setiap orang di ruangan itu. Ia mengenakan blazer hitam elegan, rambutnya tersisir rapi, namun matanya menyimpan kesedihan yang masih terasa hangat dari luka hati yang baru saja ia alami.“Selamat pagi,” suara Arabella terdengar tegas namun lembut, mengundang perhatian semua yang hadir. “Hari ini bukan hanya tentang saya, tapi tentang masa depan Grup Wijaya yang telah dirintis oleh ayah saya. Saya hadir di sini bukan untuk membalas dendam pribadi, tapi untuk meneruskan visi dan misi ayah saya.”Beberapa anggota Dewan Direksi saling menatap. Keraguan tampak jelas di mata beberapa pria dan wanita yang sudah lama berkecimpung dalam bisnis keluarga ini.Jason, yang hadir mewakili Grup Utomo, duduk d
Last Updated: 2025-11-25
You may also like
Love and Lust
Love and Lust
Romansa · Altari
2.9K views
Diary Langit
Diary Langit
Romansa · Jiebon Swadjiwa
2.9K views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status