Wanita Penggoda CEO

Wanita Penggoda CEO

By:  Hazalieza  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
4Chapters
1.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ivy Alexandra adalah seorang penari striptis paling populer di klub malam Arena. Wajahnya yang cantik dan tubuhnya yang seksi sudah berhasil menjerat banyak pria hidung belang yang berprofesi sebagai CEO. Namun, dari seluruh pria kaya yang pernah datang ke klub malam itu, hanya ada satu pria yang tampak tak berminat melihat penampilannya. Pria itu adalah CEO muda dari Pramono Grup. Namanya Azkara Putra Pramono. Sikap Azkara yang dingin dan cuek ternyata membuat Ivy penasaran dan terobsesi untuk menaklukkan hatinya. Lantas, apakah pesona Ivy mampu menjerat hati Azkara? Apakah tubuh seksinya mampu meruntuhkan pertahanan CEO muda yang terkenal dingin itu? Penasaran? Yuk ikuti terus kelanjutan ceritanya dan tambahkan ke pustaka kamu! -Hazalieza

View More
Wanita Penggoda CEO Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
4 Chapters
Bab 1 Sang Penari Striptis
Menjelang pukul dua belas malam, kelab yang terletak di tengah-tengah kota metropolitan ini terlihat semakin ramai. Orang-orang datang bergantian. Mereka datang dan pergi, lalu keluar dan masuk ruangan kelab hanya untuk memuaskan hasrat semata.  Dentuman musik EDM yang dimainkan oleh seorang DJ menggema hingga ke luar ruangan. Nyala lampu disko yang berwarna-warni turut menyemarakkan ingar bingar malam. Ditambah pula dengan kerumunan orang yang datang untuk bersenang-senang, yang semakin membuat suasana malam ini terasa lebih riuh.  Ingar bingar kehidupan malam rupanya tak hanya menarik bagi sebagian orang, namun juga menarik bagi beragam kalangan, usia, pekerjaan, status sosial, hingga jenis kelamin. Mulai dari anak muda, orang dewasa, bahkan usia paruh baya pun berkumpul di kelab malam ini. Entah sebagai pengunjung atau p
Read more
Bab 2 Gairah
[Beberapa jam sebelum tiba di kelab malam Arena] Ponsel Azkara berdering nyaring. Ia langsung terbirit-birit keluar dari kamar mandi, lalu bergegas lari menuju kamarnya untuk mengambil ponsel yang ia taruh di atas nakas. Sekilas Azkara melihat layar ponselnya, lalu mengecek nama kontak yang tertera di atas sana. Setelah tahu kalau panggilan telepon itu berasal dari Rendy, Azkara pun langsung mengangkatnya.  "Halo?" "....." "Iya. Gue baru mandi nih." "....." "Alamatnya dimana?" "....." 
Read more
Bab 3 Rencana Licik Rendy
Rendy masih terbayang-bayang oleh tiap sentuhan si penari striptis tadi pada tubuhnya. Tapi sayang, ia tak bisa membalas balik sentuhan itu karena adanya larangan. Meski begitu, Rendy tak putus asa. Ia mulai menyusun strategi dan membuat rencana agar penari itu bisa tidur dengannya malam ini.  Sembari menyusun strategi di dalam otaknya, Rendy tak lupa untuk bersenang-senang. Ia merayakan ulang tahunnya yang ke-30 tahun dengan mentraktir ketiga temannya untuk minum-minum di meja bar. Sebagai permulaan, Rendy membeli dua botol anggur merah cap Orang Dewasa dan segelas kopi espresso dingin.  "Cheers!" Mereka bersulang untuk merayakan pertambahan umur Rendy. Di antara mereka berempat, hanya Azkara yang meminum segelas kopi espresso.  Gelas demi gelas berisi anggur
Read more
Bab 4 Dipaksa Bercinta
Ancaman Rendy ternyata ampuh untuk membuat Azkara mempertimbangkan keputusannya sekali lagi.  Atas dasar persahabatan, Azkara memandang satu per satu wajah temannya. Betapa mirisnya ketika dia melihat raut wajah Bobon yang menatap dirinya dengan tatapan memelas.  "Ikut aja, Ka, please. Emangnya lo mau persahabatan kita hancur?" bujuk Bobon.  Azkara gelagapan. Ia berada di ambang kebingungan dan dilema untuk memutuskan pilihannya. Di sisi lain, ia tak mau persahabatannya hancur, tapi di saat yang sama ia juga tak mau melakukan perbuatan keji seperti teman-temannya.  Setelah lama menimbang-nimbang, akhirnya Azkara memutuskan untuk ikut, tapi dengan satu syarat. "Oke, gue bakal ikut kalian ke hotel.
Read more
DMCA.com Protection Status