Chapter: Pembohong“Nek, ayo kita mandi dulu. Aku sudah menyiapkan air hangat untuk Nenek mandi supaya lebih segar,” ajak Wanda. Nenek Gia yang sudah tenang dari beberapa menit yang lalu, menoleh. Tersenyum dan menganggukan kepada pada Wanda yang menuntunnya untuk bangkit dari duduk. Wanda membawa Nenek Gia masuk ke kamar tamu yang sederhana. Kamar yang telah lama dipakai, kini akan berpenghuni. Ia sudah mengganti sprei bau apek dengan linen bersih yang wangi dan membuka jendela agar udara bersih masuk.“Maya, terima kasih kamu masih mau memperhatikan Mamah.” Nenek Gia mengusap lembut wajah Wanda dengan penuh kasih sayang. Nenek Gia masih merasa kalau Wanda adalah Maya, putri kandungnya. Wanda hanya bisa menarik napas panjang. Tidak ada gunanya membantah, sebab kondisi Nenek Gia yang terlihat khusus. Dengan sabar, Wanda menggandeng tangan Nenek Gia menuju kamar mandi.Di ruang tamu, tersisa anak-anak Wanda yang menatap iba keadaan Nenek Gia. Shea yang sedang duduk di kursi panjang, melirik Drisa denga
Last Updated: 2025-08-30
Chapter: Nenek GiaWanda menenteng tas anyaman ke sebuah pasar tradisional yang tidak jauh dari rumah. Ini adalah rutinitasnya setiap pagi hari, membeli beberapa bahan makanan untuk persediaan di rumah. Suasana pasar yang begitu ramai tidak mengganggunya sama sekali. Aroma sayur mayur segar bercampur wangi rempah dari bumbu dapur. Langkah kaki berdesakan di lorong sempit sudah biasa bagi Wanda untuk melewatinya. Perempuan berusia 55 tahun tersebut, berhenti di sebuah lapak pedagang yang sudah menjadi langganannya. Dengan senyum, Wanda melihat-melihat daging sapi di lapak tersebut.“Eh, Bu Wanda,” sapa si pedagang, membalas senyumannya. “Kebetulan sekali, Bu. Hari ini saya bawa yang spesial!”“Apa Mbak?”“Daging spesial, Bu!” Si pedagang menunjuk salah satu sisi dagangannya yang terdapat daging mentah.Mata Wanda berbinar-binar melihat daging tersebut dengan senyum lebar. “Wah, daging buntut! Mbak tahu aja kalau anak saya suka daging buntut!”“Iya, dong! Namanya juga Ibu langganan di lapak saya. Masa sa
Last Updated: 2025-08-30
Chapter: SimpananRandy berjalan melewati lobi kantor dengan wajah santai dan dagu yang terangkat sedikit lebih tinggi. Bahu tegak, dada busung, dan kakinya melangkah mantap. Padahal setiap kali berpapasan dengan karyawan lain, Randy bisa mendengar dengan jelas bisikan-bisikan yang mencemooh dirinya. Juga melihat tatapan mata mengejek dari mereka. Namun, tak ada satupun dari semua itu yang membuatnya menundukan kepala. Rekan kerjanya sampai keheranan, melihat ia tetap bisa berjalan penuh percaya diri. Seakan teguran Pak Wira kemarin, tidak menggores hatinya sama sekali. Randy bahkan masih sempat melempar senyum tipis ke beberapa orang yang menyapa, sebelum menghilang di balik pintu ruangannya. “Akhirnya, aku bebas!” Randy menghempaskan tubuh ke kursi kerjanya. “Wira si*lan! Gara-gara dia, semua orang menertawakanku! Br*ngsek!” ia mengumpat kesal. Wajah santai yang ditunjukkan pada semua orang di luar sana, luntur seketika. Silih berganti dengan wajah masam dan dahi yang mengerut. TOK! TOK! TOK! Ra
Last Updated: 2025-08-30
Chapter: Fitnah“Tik, kamu sudah dengar berita soal pernikahan Bu Shea yang gagal? Kudengar dia yang meninggalkan gedung pernikahan.” Salah satu karyawati mendekati Tika yang sedang berdiri di dekat mesin printer.Tika tersenyum tipis, menghentikan aktivitasnya sementara. “Sudah.”“Aku tidak percaya, Bu Shea membatalkan pernikahannya dengan Pak Randy. Padahal calon suaminya manajer di departemen digital marketing,” ucap si karyawati tersebut.“Kita tidak tahu apa yang terjadi di antara mereka, bukan? Sebaiknya memang kita tidak ikut campur,” jawab Tika, seperti orang yang tidak tertarik pada topik pembicaraan mengenai Shea. “Kamu tidak tahu?” si karyawati menatap terkejut lawan bicaranya. “Pernikahan mereka dibatalkan karena keluarga Bu Shea meminta mahar setinggi langit. Aku tahu ini langsung dari Pak Randy.” Tika tertegun menatap si karyawati yang sedang menatap sinis punggung Shea di kubikelnya. “Sudah, jangan bicarakan soal ini lagi. Ayo, kita kembali bekerja.”“Ah, kamu nggak asik!” Si karyaw
Last Updated: 2025-08-30
Chapter: Mimpi buruk di hari bahagiaShea tersenyum bahagia melihat pantulan dirinya pada cermin besar dengan cahaya lembut dari lampu gantung kristal. Kilau sorot matanya bahagia, melihat tubuh yang terbalut kebaya seputih kapas dan bawahan kain batik yang cantik. Mahkota kecil dengan kain sutra tipis terhampar sampai ke lantai, menghiasi kepala. Riasan di wajahnya juga menambah cantik paras ayu tersebut. Bisa dipastikan, hari ini Shea akan menjadi ratu sehari dan membuat semua orang terpana saat melihatnya.Karena hari ini, Shea Swari Anandhi akan menikah dengan Randy Pradita Wijaya. Pria yang sudah menjalin hubungan cinta dengannya selama tiga tahun penuh. Siapa yang menyangka, kalau beberapa bulan yang lalu Randy menyatakan niat baik ke hadapan keluarganya. “Shea,” panggil sebuah suara lembut namun tegas.Shea menoleh ke sumber suara dari pantulan cermin. Di belakangnya, ada seorang wanita dengan tersenyum tipis sedang berdiri canggung. Itu Tika, rekan kerja Shea yang juga mengenal baik Randy. Mereka bertiga memang
Last Updated: 2025-08-30