author-banner
Pipin
Pipin
Author

Nobela ni Pipin

Kesayangan Tuan Elian

Kesayangan Tuan Elian

Bagi Rinjani, pernikahan kontrak dengan Elian Baskara hanyalah cara untuk bertahan hidup. Namun di balik kemewahan mansion Baskara, ia diperlakukan tak lebih dari sekadar "properti" yang diabaikan dan disakiti. Elian yang masih terjebak bayang-bayang masa lalu menganggap Rinjani sebagai beban yang bisa ia kendalikan dengan kekuasaan dan kata-kata tajam. ​Puncak kesabaran Rinjani runtuh saat hinaan menjadi menu hariannya. Di saat Elian mulai terbiasa dengan kehadiran Rinjani, gadis itu justru memilih untuk pergi. Elian baru menyadari arti kehadiran Rinjani justru saat ia telah kehilangan harga diri di mata istrinya sendiri. Dulu Elian yang berkuasa, kini Elian yang memohon. Kesempatan kedua pun hanya ada di tangan Rinjani sekarang.
Basahin
Chapter: Bab 13 - Hampir Saja
Elian melajukan mobil dengan kecepatan tinggi setelah meninggalkan rumah Dian. Suasana di dalam mobil kembali tegang. Mereka telah melakukan perjalanan selama sekitar satu jam ketika tiba-tiba mobil melenceng tajam ke kanan. "Tuan!" teriak Rinjani karena mobil mereka hampir saja menghantam pembatas jalan. Beruntung, Elian dengan cepat menginjak rem. Mobil berhenti mendadak di bahu jalan. "Aku mengantuk sekali," gumam Elian, meletakkan dahinya di kemudi. Dia diam di sana, beberapa saat. Sudah satu jam mereka berjalan, dan Rinjani tetap tidak tahu arah tujuan mereka yang sesungguhnya. "Tuan, ingin istirahat sejenak?" tanya Rinjani hati-hati, tidak ingin memicu amarahnya lagi. "Ya. Aku tidak berniat mati muda," ucapnya. Elian menegakkan badannya, merogoh saku jasnya, dan menyerahkan dompet kulit tebalnya, lalu membuka kunci mobil. "Aku akan tidur sebentar," kata Elian
Huling Na-update: 2025-12-19
Chapter: Bab 12 - Mawar dan Bunga Liar
"Duduk, Rinjani. Ceritakan padaku, bagaimana rasanya menjadi pengganti Kirana?"Rinjani menarik napas dalam-dalam. Ia tahu ia tidak boleh bereaksi emosional, tetapi ia harus mempertahankan martabatnya."Saya tidak pernah menjadi pengganti Kirana, Bu Dian," jawab Rinjani, suaranya tenang sedikit bergetar. Dian tertawa renyah, tawa yang menusuk seperti jarum. "Oh, tentu. Benar sekali! Tidak ada yang bisa menggantikan Kirana."Dian bangkit, berjalan mengitari Rinjani, mengamati Rinjani dari ujung kepala hingga ujung kaki. Elian masih duduk di sofa seberang, pura-pura sibuk menonton berita, tetapi Rinjani tahu Elian mendengarkan setiap kata."Kamu tahu, Nak?" Dian berhenti di belakang Rinjani. "Kirana itu seperti Bunga Mawar yang berharga—anggun, mahal, dan sulit didapatkan. Dan kamu?" Dian kembali ke depan Rinjani, matanya menyiratkan penghinaan total. "Kamu terlihat seperti sampah. Sederhana, mudah didapatkan, dan tidak berkelas. Jelas sek
Huling Na-update: 2025-12-18
Chapter: Bab 11 - Seseorang yang melebihi "pedasnya" Elian
Rinjani bangun dengan memar di pipinya yang tertutup riasan tipis. Ia bersiap-siap untuk kembali ke mode patuh. Pukul lima pagi, saat Rinjani membereskan ruang makan, Elian menuruni tangga. Ia sudah berpakaian rapi, siap untuk keberangkatan."Tuan Elian..." sapa Rinjani, menghindari kontak mata."Aku akan di luar kota selama seminggu,Kamu ingin ikut?" TawarnyaRinjani terkejut. Itu adalah tawaran yang tak terduga, terutama setelah kekerasan semalam."Tuan ingin mengajak saya ke luar kota?" ucap Rinjani, nada suaranya terdengar senang, sejenak melupakan tamparan semalam. Ia melihat kesempatan untuk keluar dari rumah yang terasa seperti penjara ini."Ada pekerjaan, dan di sana aku lebih mudah mengawasimu," Elian menjelaskan alasannya dengan dingin, menghancurkan ilusi romantis Rinjani. "Aku tidak ingin ada Cleo lain yang mendekati 'milikku'.""Persiapkan semua yang aku butuhkan, dalam setengah jam. Kita akan berangkat pukul enam pagi,"
Huling Na-update: 2025-12-18
Chapter: Bab 10 - Logika Yang Lumpuh
Ia segera berbalik, menyambar jubah mandinya, dan keluar kamar dengan langkah kaki yang berat. Amarahnya sudah di ubung-ubun. Saat ia tiba di teras, Cleo sudah tidak terlihat, sementara Rinjani bersiap masuk ke rumah. Langkah gadis itu terhenti seketika saat melihat sosok Elian menghalangi pintu, tampak mengerikan di bawah cahaya lampu teras yang temaram. "Tuan..." suara Rinjani tercekat, jantungnya mencelos melihat kilatan amarah di mata suaminya.Elian tidak membalas. Tanpa peringatan, ia mengangkat tangannya yang dingin.Plaaaak!Tamparan keras itu memecah kesunyian malam. Kepala Rinjani terhempas ke samping, rasa panas menjalar hebat di pipi kirinya. Ia memegang wajahnya dengan napas tersengal, air mata langsung merembes jatuh karena kaget dan perih yang luar biasa."Tuan, ada apa? Apa salah saya?" tanya Rinjani dengan suara bergetar hebat.Elian tidak membentak. Ia justru membungkuk, mendekatkan wajahnya hingga Rinjani bisa merasakan napasnya yang mematikan. "Murahan," bisiknya
Huling Na-update: 2025-12-18
Chapter: Bab 9 - Badai
Rinjani berdiri di taman samping, mencoba mengusir rasa sepi dengan menyiram deretan krisan yang mulai layu. Suara langkah kaki di atas kerikil membuatnya menoleh. ​"Siang, Nyonya," sapa Cleo. Pemuda itu berdiri dengan posisi tegak, tangan tertaut di depan tubuh—posisi formal seorang bawahan. ​Rinjani mematikan keran air, lalu menyeka peluh di keningnya. "Tuan Elian membawa mobil sendiri?" ​"Benar, Nyonya," jawab Cleo kaku, pandangannya tertuju lurus ke depan, seolah takut salah menatap. ​Rinjani tertawa kecil melihat kekakuan itu. Ia meletakkan selang air ke rumput. "Jangan bersikap terlalu kaku begitu, Cleo. Aku sebenarnya tidak terlalu nyaman dengan semua formalitas ini. Anggap saja kita sedang di desa." ​"Maaf, Nyonya... saya hanya menjalankan prosedur rumah ini." ​"Prosedur itu untuk Tuanmu, bukan untukku," sahut Rinjani santai, mencoba mencairkan suasana. Ia duduk di pinggiran pembatas semen taman. "Jadi, apa yang biasanya kamu lakukan kalau sedang bosan? ​Cleo tampak rag
Huling Na-update: 2025-12-17
Chapter: bab 8 - Trauma & cinta tak tersentuh
Setelah memesan makanan, Rinjani kembali ke dapur. Makanan yang dipesan datang lima belas menit kemudian. Rinjani memisahkan nasi goreng kebuli Elian dan sup ayamnya. Ia membawa tas makanan itu, jantungnya berdebar, siap kembali melayani.Saat Rinjani berjalan di lorong menuju ruang kerja Elian, ia tiba-tiba berhenti. Pintu ruang kerja yang tadinya tertutup rapat, kini sedikit terbuka. Dan ia mendengar suara lain di dalam."Nona Sarah," bisik Rinjani. Rinjani terlihat menenteng kantong makanan, diam sejenak, di depan pintu ruang kerja Elian dia berdiam diri lama. Ia tidak berani melangkah masuk, takut merusak momen yang jelas-jelas intim itu."Aku senang kamu berkunjung," sapa Elian, nadanya yang lembut itu kembali muncul, sama seperti saat di hari duka."Kamu terlihat kurang sehat. Kantung mata itu," ucap Sarah, penuh kekhawatiran yang tulus.Tangannya terulur ke kening Elian, mengukur suhu tubuh pria itu. Sentuhan itu membuat senyuman kecil yang jarang terlihat itu kembali muncul d
Huling Na-update: 2025-12-16
Maaari mong magustuhan
PLAYGIRL'S POTION
PLAYGIRL'S POTION
Romansa · Natalie Bern
2.2K views
Aku Hanya Gadis Ternoda
Aku Hanya Gadis Ternoda
Romansa · Hanazawa Easzy
2.2K views
Sky and Earth
Sky and Earth
Romansa · Adaha Kena
2.2K views
So Hard in Loving You
So Hard in Loving You
Romansa · Angela
2.2K views
ARINDA
ARINDA
Romansa · Dinda Minkha
2.2K views
g a d i s
g a d i s
Romansa · nadtsa_
2.2K views
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status