
The Peacemaker
Arga adalah pemuda biasa yang meninggal karena penggunaan teknologi oleh 7 penguasa untuk memajukan industri yang berefek pada kematian manusia tanpa masker pelindung.
Banyak orang yang meninggal termasuk ayah, ibu dan adik Arga dari keluarga miskin yang tak mampu membeli masker. Alam sekitar juga rusak.
Arga hidup kembali lewat reinkarnasi, dengan fisik berbeda tapi berjiwa pendendam yang sama.
Selain kematian Arga dan keluarga, ada juga kematian Sando kekasih Maya.
Maya dan Arga dendam dan membuat kerjasama untuk mencegah makin meluasnya kerusakan bumi akibat ulah 7 penguasa.
Karena saling membutuhkan, tumbuh cinta diantara keduanya. Tentu saja ini dilarang karena Maya sesungguhnya putri penguasa ke-7, Mr Albert.
Keadaan makin sulit waktu Sando hidup lagi lewat reinkarnasi. Maya jadi mendua hatinya, antara kembali ke Sando atau memilih Arga sebagai penyelamat harga dirinya dulu.
Siapakah yang akhirnya akan dipilih Maya dalam cinta segitiga ini? Bagaimana keseruan perjuangan mereka bertiga mengalahkan aliansi 7 penguasa? Akankah Arga tetap teguh sebagai manusia pilihan The Peacemaker?
Read
Chapter: Bab 46. Bio-Weapon"Ketakutan adalah hening yang paling memekakkann jiwa manusia."Alan lalu mengetuk dagunya, berpikir. “Ada desas-desus tentang peningkatan permintaan akan beberapa komponen elektronik langka, serta bahan kimia tertentu yang biasanya hanya digunakan dalam riset tingkat tinggi. Pasar gelap sedang ramai, tapi tidak ada yang bisa memastikan pembeli utama.”“Bahan kimia?” Arga mengulang, alisnya berkerut. Ingatan pahit akan kematian keluarganya dan Sando kembali menghantuinya. Kimia adalah akar dari sebagian besar kejahatan Aliansi. “Apakah ada indikasi penggunaan militer atau… biologis?”Ryan menggeleng. “Belum ada konfirmasi, Arga. Hanya spekulasi di antara para informan.”Arga menarik napas dalam, memproses setiap detail. Ini bukan lagi hanya tentang balas dendam. Ini adalah tentang melindungi Bumintara dari ancaman yang jauh lebih besar. Ia merasa beban tanggung jawab di
Last Updated: 2025-10-07
Chapter: Bab 45. Kejutan Adanya Pihak Ketiga"Musuh bertambah, teman bisa berkurang.Tetapi kekuatan persatuan akan selalu mengalahkan kebatilan." Arga menghela napas panjang. Tuan Muda ganteng ini sangat paham dia harus mempercayai Maya. Bukan semata adanya alasan tidak ada pilihan orang pintar lain, tetapi juga karena Maya telah membuktikan kesetiaannya berkali-kali. Sisi unggul gadis itu dari keberaniannya, kecerdasannya, dan terpenting tekadnya untuk membalas dendam pada kebatilan, bahkan kepada ayah kandungnya sendiri, adalah bukti yang tak bisa dibantah lagi.Arga bahkan kini bisa melihat Maya bukan lagi sekadar ‘putri dari musuh yang paling dia benci’, melainkan seorang pejuang tangguh wanita cerdas yang sangat dibutuhkan pasukan.“Baiklah,” Arga akhirnya berkata, keputusannya sudah hampir bulat. “Tapi kita akan kaji ulang dan merencanakan ini dengan sangat hati-hati, May. Kau tidak akan kuijinkan pergi sendirian, itu sangat berbahaya. Setidaknya tidak tanpa dukungan penuh dari tim kita. Ryan akan menyiapkan jalur evakua
Last Updated: 2025-10-01
Chapter: Bab 44. Kendali Paten Mr Gerry VS Tantangan Baru Arga Dkk"Satu tantangan terjawab, akan selalu muncul tantangan baru yang lebih menantang." “Maya, Arga! Kami berhasil!” seru Kevin, napasnya tersengal. “Kami menemukan sebuah backdoor yang sangat tersembunyi di salah satu server lama Mr. Albert yang masih aktif. Sepertinya itu adalah pintu masuk darurat yang ia buat untuk dirinya sendiri, dan ia lupa menutupnya sepenuhnya. Kita bisa menggunakannya untuk mendapatkan akses ke beberapa data logistik terbaru Aliansi!”Mata Maya membelalak kaget, lalu senyum lebar terukir di wajahnya. “Serius? Kevin, itu berita luar biasa! Data logistik itu bisa memberi kita gambaran tentang pergerakan aset dan pasukan mereka!”Arga merasakan adrenalinnya melonjak. Sebuah celah. Itu adalah peluang yang mereka butuhkan. “Bagus sekali, Kevin. Ini akan sangat membantu kita dalam merencanakan langkah selanjutnya.”“Tapi ada satu hal lagi,” Kevin menambahkan, raut wajahnya kembali serius. “Saat kami mencoba menelusuri lebih dalam dari backdoor itu, kami mendeteksi akti
Last Updated: 2025-09-20
Chapter: Bab 43. Kiprah Maya Makin Mengena"Sah-sah saja. Berjuang dalam membela kebenaran, juga membela ... perasaan terdalam."Udara di markas sementara Arga terasa lebih hidup pagi itu, seolah energi baru telah meresap ke dalam setiap sudutnya. Setelah percakapan serius semalam, Maya tidak membuang waktu. Dengan izin penuh dari Arga, ia segera mengambil alih salah satu ruangan terbesar, mengubahnya menjadi pusat komando IT sementara. Hologram-hologram data memendar di dinding transparan, kabel-kabel optik terbentang di lantai yang ditinggikan, dan aroma kopi pekat mulai mendominasi.Maya berdiri di depan sebuah layar proyeksi raksasa, memindai resume digital yang mengalir di depannya. Di sekelilingnya, beberapa pemuda dan pemudi yang direkrut dari jaringan Arga – sebagian besar adalah ahli IT muda yang bersemangat, korban tidak langsung dari kebijakan Aliansi Tujuh Penguasa – duduk tegang di kursi ergonomis, menunggu instruksinya. Ryan, dengan senyum lebarnya, sese
Last Updated: 2025-09-16
Chapter: Bab 42. Melengkapi Peralatan dengan Bantuan Sahabat Baru"Peralatan selengkap dan secanggih apapun tak berarti tanpa manusia cerdas dan bermoral yang memegangnya." “Tentu saja, Om!” Arga mengiyakan. “Dan untuk perbekalan medis, kita sepertinya harus menghubungi Papaku, Harry Wijaya— aku yakin papa memiliki jaringan apotek dan rumah sakit. Aku yakin beliau akan dengan senang hati membantu kita.”"Betul, Nak! Papamu itu pasti akan mendukung perjuangan kita. Apapun." Darren menimpali perkataan putra sahabat baiknya itu.Maya mendengarkan setiap detail, otaknya memproses informasi dengan cepat. Di samping itu, ia tak bisa mengabaikan tatapan Arga yang sesekali mencuri pandang ke arahnya. Ada semacam apresiasi, bahkan kekaguman, yang terpancar di matanya. Perasaan itu membuat pipinya sedikit merona, meski ia berusaha keras untuk tetap profesional.“Aku akan siapkan daftar lengkapnya dalam beberapa jam,” Maya berucap, suaranya sedikit lebih lembut dari biasanya. “Dan aku juga bisa membantu Alan dengan spesifikasi teknis untuk server dan drone. A
Last Updated: 2025-09-15
Chapter: Bab 41. Arga, Ryan, Darren, Alan dan Maya"Langkah pertama yang berani, akan diikuti oleh konsekuensi-konsekuensi yang lebih berani." Arga menatap sahabat ayahnya, Darren, lalu matanya kembali tertuju pada Maya. Sebuah ide yang berani melintas di benaknya, sebuah langkah pertama yang bisa menentukan segalanya.“Kita akan mulai dalam waktu dekat, Om.” Arga berucap, suaranya merendah namun penuh intonasi. “Maya, bisakah kau menyiapkan sebuah simulasi, sebuah demonstrasi kecil, untuk menunjukkan betapa rentannya sistem mereka? Aku ingin kita semua melihatnya secara langsung.”Maya membalas tatapan Arga, bibirnya membentuk senyum tipis yang penuh percaya diri. “Aku bisa. Dan aku tahu persis titik mana yang akan membuat mereka paling panik.”Sebuah kesepakatan tersirat terjalin. Pertaruhan telah dinaikkan. Langkah pertama, meskipun kecil, akan menjadi pijakan bagi perang yang lebih besar.***Tiga hari kemudian, Arga, Ryan, Darren, dan Alan berkumpul lagi di ruang rapat. Di depan mereka, Maya telah menyiapkan layar besar yang mena
Last Updated: 2025-09-14
Chapter: Bab 92. Menantu Paling Oke "Alih peran dari seseorang yang dinafikkan kehadirannya, menjadi seseorang andalan tersayang, adalah jalan yang bukan mustahil. Karena dialah menantu paling oke." by Hendra. "Tidak sih, kukatakan aku ingin berinvestasi. Dan aku tertarik pada bisnis bidang pendidikan seperti keluargamu. Nah gak ada salahnya mencoba kan?" jelas Wisnu melindungi harga diri Kelvin. "Terimakasih, Wisnu. Kau memang benar-benar sebaik itu. Tak mau mengatakannya karena kau mau lindungi kehormatanku, kan? Memang niatmu berinvestasi dan ini artinya juga bantuan besar buat bisnisku. Aku mengerti dan berterimakasih sakali." Kelvin terisak dalam keharuan yang amat sangat. Kini makin pahamlah dirinya, Wisnu memang pantas untuk Sinta. Segala konsep kesombongan, the have yang harus menikahi sesama the have, dan konglomerat tak boleh menikahi kaum awam, semua menguap tak ada gu
Last Updated: 2021-09-10
Chapter: Bab 91. Musuh Pun Mengagumi "Akhirnya kadangkala prestasi tidak hanya diraih karena kerja keras dan cerdas, tapi juga faktor lucky, keberuntungan." by Wisnu. (2 TAHUN KEMUDIAN) Wisnu terkadang tak memahami jalan hidupnya yang sungguh berliku, walau sangat menarik, dan alhamdulillah dengan progress naik terus. It's an exciting life. Kini Wisnu menjabat sebagai CEO dari perusahaan kakeknya PG alias Phenomenon Group sudah 5 tahun. Seorang kakek yang bahkan belum pernah ditemuinya di dunia nyata. Kakek yang hanya dia kenal dari sebuah foto lama yang kusam dalam sebuah liontin wasiat neneknya. Kakek itu bernama Kakek Anom. Kakek Anom yang justru jadi akrab di hatinya, melalui kisah haru birunya yang diceritakan kembali kakek mertuanya, kakek kandung dari istrinya, Darmanto. Inilah kisah hidup Wisnu yang sungguh luar biasa. Kebetulan dan lua
Last Updated: 2021-09-09
Chapter: Bab 90. Hard Work Can't Hurt "Kerja keras itu tidak akan menyakitkan. Hanya capek yang bisa sembuh. Bermalas-malasan dan tanpa tujuanlah yang menyebabkan kita sakit permanen." by Hendra. "Hmm masak sih, temanmu sampai kena tipu kayak gitu, Sin? Kasihan banget ya. Eh ... trus si cowok kaya, sombong, tengil hmm ... maksudku si Kelvin, your forever admirer itu, gimana kabarnya? Sepertinya sumber beritamu akurat deh, Sayang?" tanya Wisnu kepada istri tersayangnya. "Banget! Si Dina kan pengamat sosmed banget. Mama sosialita dia, Mas. Lagian juga kan lakinya jadi polisi pangkat tinggi. Jadi mungkin dia dapat informasi tertentu, khusus dan rahasia yang orang biasa mungkin ga bisa akses." Sinta senyum-senyum sambil makan kwaci. Dia santai saja hari ini, karena anak-anak lagi ikut jalan-jalan sama kakek neneknya ke kebun raya Bogor. "Trus kalo Kelvin gimana?" des
Last Updated: 2021-09-09
Chapter: Bab 89. Saat Kesombongan Hadir "Khilaf itu biasa dan bisa dialami manusia, itu manusiawi, dan selalu ada jalan kembali memperbaikinya."by Wisnu. "Wah, lagi-lagi kamu menang, lho Didi sahabatku. Karena kamu sudah punya anak kedua, saat anak pertama usia 7 tahun. Sedangkan aku si kembar sudah usia 8 mau 9 tahun baru hamil 6 bulan hehe." Sinta merasa kalah dalam hal ini. Tak apalah. "Ah, kita dari dulu lucu bin unik bin norak ya, saingan eh soal anak hehe. Asyik tapi memang haha. Eh gimana kehamilanmu, Sinta? Lebih santai atau lebih payah dari dulu? Atau sama aja? Ga ada beda yang berarti gitu?" Didi melontarkan tanya yang lengkap dan detil euy. "Hehe biar hidup lebih hidup, Nek. Kehamilanku lebih santai, Di. Enak dan ga serewel dulu. Lebih santuy istilah sekarang. Ga ada juga drama-drama suami dan papaku jadi buciner sejati kaya kehamilan pertama dulu haha.
Last Updated: 2021-09-09
Chapter: Bab 88. Reuni Sixth "Bertemu teman lama seperti bertemu keluarga sendiri. Bertemu keluarga sendiri bahkan seperti bertemu kekasih jiwa sendiri. Seperti itulah kedekatan hati." by Wisnu "Kakek Darmanto sakit? Sakit apa Kek? Ini ada Wisnu datang. Pasti sakit kangen sama aku ya, Kek? Eh kegeeran aku hehe." "Iya Wisnu, kamu jarang kesini sih, jadinya kakek kesepian ga ada teman berhaha hihi. Tidak ada yang menghalau gabut kan jadinya." Kakek jadinya curhat. "Nah, Kakek makanya sering-sering nginep di rumah Wisnu dong. Kan dekat aja, Kek. Lagian Allen Allan juga pasti kangen kakek buyutnya."Ada sebulir bening mengintip di pojokan mata Wisnu, yang dihalaunya secepat mungkin sebelum ketahuan kakek. "Iya, nanti kakek nginep deh, kayak butuh banget gitu yak kamu. Ehm kalau lama boleh nggak?" Kakek yang tadi wajahnya pucat sekarang sudah agak memerah. Dia
Last Updated: 2021-09-09
Chapter: Bab 87. Kekuatan Cinta Sejati. "Cinta dan cinta, menjadi cerita berjuta-juta. Indahnya meraga sukma, perihnya tak mungkin terhindar." by Wisnu. "Gimana kabar Rara Riri, Bu? Ibu bapak sehat aja kan?" Wisnu bertanya penuh perhatian. "Rara Riri lagi sibuk kuliah aja, Nu. Juga persiapan, katanya mau kuliah kerja nyata semester depan. Ibu sih sehat saja, stabil. Bapakmu nih, jadi rada aneh." Ibu Sri jadi curhat ke anak sulungnya, mumpung si bapak lagi sibuk di kebun. "Aneh bagaimana, Buk? Bapak itu unik kali, Bu. Bukan aneh hehehe." Wisnu berusaha memperbaiki citra bapak idolanya. "Hehe iya memang unik bapakmu. Tapi bukan itu maksud ibu, Nak. Bapakmu itu kadang kalau soal makanan, bebas aja, loss gitu, Nu. Makanan nggak mau dibatasi, makan hanya makanan apa yang disukainya. Bapakmu nggak ingat umur. Umur sepuh k
Last Updated: 2021-09-09