Bara Durkasa harus rela menerima kenyataan kalau sang istri tercinta mengkhianati dirinya hanya karena wajahnya yang sangat jelek dan buruk rupa. Dia yang terlahir tidak terlalu tampan hanya bisa pasrah melihat sang istri berselingkuh dengan lelaki lainnya yang jauh lebih tampan darinya. Lima tahun berlalu sejak saat itu. Bara masih trauma dan hanya fokus mencari kekayaan yang dia sembunyikan tanpa ada yang tahu. Seorang wanita cantik dengan satu anak tiba-tiba muncul dan diam-diam menaruh hati kepadanya. Mampukah wanita itu menaklukkan hati Bara yang sudah tertutup rapat itu? Penasaran? Lanjut baca aja ceritanya! Novel ini penuh dengan drama, romansa, komedi, dan rumah tangga. Harap bijak dalam membaca! Jangan lupa subscribe, share, dan kasih rating bintang 5 ya! Terima kasih!
Lihat lebih banyak24 Agustus, Tahun 2030
Malam hari di sebuah rumah yang berada tepat di persimpangan jalan.
“Alya! Mengapa kamu selingkuh dariku? Mengapa?!” bentak seorang pria dengan raut wajah yang sangat marah.
Hari itu sangat gelap dan hening. Namun, suara teriakkan pria itu menjadi sorotan hanya dalam beberapa detik saja.
“Selingkuh? Aku hanya mencintai lelaki yang jauh lebih pantas untukku daripada kamu!” bantah Alya dengan tegas tanpa malu sambil terus mengemas barang-barangnya.
Bang!
“Tidak tahu diuntung! Inikah balasanmu kepadaku yang sudah berkorban untukmu selama ini, hah?!” Pria itu semakin menyentak dengan ganasnya hingga memukul lemari yang ada di dekatnya.
“Bara! Tutup mulutmu! Kamu sendiri yang memang melakukan semua itu untukku dengan senang hati. Jangan kau ungkit tindakanmu sendiri yang tidak pernah aku minta sama sekali!”
Alya dengan gigih membantah semakin ganas. Dia mempercepat mengemas beberapa barang-barangnya dan langsung memasukkan semuanya ke dalam kopernya.
Bara yang melihat itu semakin sedih dan terluka hatinya. Dia tidak habis pikir kalau Alya yang dicintainya begitu tulus selama ini malah tega berkata seperti itu.
“Alya…, kumohon!” Bara kali ini menurunkan nada suaranya yang jauh berbeda dari sikap tegas sebelumnya.
Ini adalah wataknya yang asli. Dia adalah pria yang lembut dan terkenal sopan tutur katanya. Alya adalah istrinya yang begitu berharga di dalam benaknya.
Dia selalu memperlakukan istrinya itu lemah lembut seakan-akan bahwa tanpa Alya, dirinya akan lenyap terkena meteor purba.
Ketika dia menyadari perselingkuhan Alya, dia berharap kalau istrinya itu akan setidaknya menyesal atau sedikit merasa bersalah.
Namun, harapannya semakin hancur seiring Alya mulai semakin ganas memarahinya seakan dia yang bersalah saat ini.
Tanpa sadar, dia berteriak keras dengan harapan lagi kalau Alya akan takut dan menghormati keberadaannya itu.
Alangkah terkejutnya dia ketika melihat sang istri malah langsung berkemas-kemas memasukkan beberapa baju dan barang-barangnya ke dalam koper.
“Apa lagi?” Alya tidak menghentikan tindakannya.
“Kumohon, jangan tinggalkan aku!” Bara langsung bertekuk lutut dengan beberapa tetes air mata keluar dari matanya.
Sosoknya yang tinggi dan kekar seakan tak berdaya melawan tekanan gravitasi langit dan bumi. Dia memohon dengan begitu tulus kepada istrinya itu.
Alya yang melihat itu sedikit terganggu hatinya. Namun, itu hanya sesaat saja sebelum dengan cepat dia melanjutkan aksinya tanpa peduli sedikit pun kepada suaminya itu.
Koper yang besar dan kosong itu sudah berubah menjadi penuh dengan barang-barang. Alya langsung menutup kopernya dan menyeretnya pergi.
“Alya! To-tolong katakan alasannya! A-apa aku pernah melukai perasaanmu? Ataukah mungkin ada masalah lainnya? Setidaknya beritahu aku apa alasannya, kumohon…!” Bara tidak bisa menahan diri dari isak tangis melihat kepergian sang istri.
Alya yang sudah menyeret kopernya itu beberapa langkah akhirnya berhenti. Dia menoleh melihat sosok Bara yang masih bertekuk lutut tak berdaya.
“Alasan? Hanya ada satu. Itu karena WAJAHMU JELEK SEKALI!” tegas Alya tanpa menoleh ke belakang lagi dan pergi begitu saja.
Hati pria yang tulus mencintai istrinya itu langsung terguncang begitu hebat seakan gunung Krakatau hendak meletus saat itu juga.
“Ha-ha-ha! Wajahku jelek? Hanya itu? Ha-ha-ha!” gumam Bara tampak tertawa meski tetesan air mata keluar begitu deras.
Bara menguatkan mentalnya dan mencoba untuk bangkit. Dia perlahan melangkah keluar dari rumahnya yang tidak begitu besar itu.
Pria itu melihat sang istri memasuki taksi dan langsung pergi begitu saja. Bara hanya bisa terduduk lemas di halaman luar rumahnya itu.
Bara yang bernama lengkap Bara Durkasa adalah suami dari Alya Kurina. Mereka berdua menikah sekitar dua tahun yang lalu.
Pernikahan itu tidak ada paksaan sama sekali. Bara melamar Alya yang akhirnya mengiyakan lamaran pria yang beruntung itu.
Gadis bernama Alya itu benar-benar sangat rupawan. Tidak hanya sekadar cantik biasa, wajahnya terlihat begitu memukau hingga sulit untuk tidak salah sangka kalau wanita itu pasti seorang artis terkenal.
Tidak cukup sampai di sana. Wanita itu juga sudah bergelar S2 di bidang bisnis dan manajemen. Hal itu menjadikan sosoknya menjadi begitu sempurna hingga langit lapis ketujuh.
Adapun Bara, dia hanya pria biasa yang penghasilannya hanya bergantung dari gaji karyawannya di sebuah peternakan ayam.
Terkadang, pria itu juga melakukan segala macam pekerjaan lainnya demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tidak ada yang tahu kalau hasil jerih payahnya itu sudah dia berikan semua kepada istrinya itu.
Bara adalah alasan mengapa Alya bisa menempuh pendidikan hingga jenjang S2. Penampilannya yang cantik juga hasil perawatan dengan uang yang diberikan oleh pria itu.
Jika semua orang tahu kalau gaji pria itu hampir mencapai total sekitar 10 juta perbulan, tentu tidak ada yang akan percaya.
Bara bekerja dengan cerdas. Meski dia seorang karyawan, dia juga seorang kreator video dan penulis dengan nama pena Hamfa Merman.
Penghasilannya lumayan jika digabungkan dengan pekerjaan karyawannya itu. Namun, semua uang itu langsung diserahkan kepada Alya dan dia hanya butuh uang untuk makan dan membeli pakaian saja.
Bahkan kendaraan motor satu-satunya selalu digunakan oleh Alya setiap harinya. Dia hanya bisa pergi bekerja dengan jalan kaki hingga menempuh beberapa kilometer jauhnya.
Itu adalah tekad seorang pria yang begitu tulus mencintai istrinya. Setidaknya itulah yang dipikirkan oleh Bara selama ini.
Dia dan Alya sudah kenal sejak kecil. Mereka tumbuh bersama di Panti Asuhan Daniar. Yap! Mereka berdua adalah anak yatim piatu.
Bara selalu tampil dengan gagah menjadi sosok yang luar biasa. Dia selalu mandiri sejak masih kecil dengan mencari sejumlah uang dengan berjualan beberapa produk.
Tidak pernah menyerah adalah motivasi hidupnya. Sayangnya, saat ini dia benar-benar sudah berada dalam titik akhir hidupnya yang dirasanya sudah tidak ada harapan untuk bangkit kembali.
Bara terdiam lesu di halaman luar itu seiring dengan waktu yang kian berjalan tanpa henti. Tanpa sadar, Bara tertidur begitu saja di luar rumah pada malam itu.
Dia terlelap tidur dengan air mata yang masih keluar tak ada tanda-tanda berhenti. Tampaknya, tidurnya pun diwarnai dengan mimpi-mimpi yang sulit baginya untuk diatasi dengan senyuman semata.
***
12 Desember, Tahun 2018
Dua belas tahun yang lalu!
Panti Asuhan Daniar yang berdiri selama beberapa tahun kian semakin terkenal menjadi tempat penampungan anak yatim piatu terbaik di seluruh Kabupaten Sidoarjo.
Tempat itu penuh dengan keceriaan yang sangat langka. Jika para orang dewasa datang ke sana, sulit bagi mereka untuk tidak merasa nyaman.
Anak-anak yang penuh tawa itu tidak pernah mengeluh dengan keadaan mereka yang harus kehilangan orang tuanya dan tidak ada kerabat dekat yang mau mengurus mereka.
“Hei Bar! Katanya akan ada gadis baru yang akan tiba nanti!” Seorang pemuda berbicara dengan teman dekatnya di sebuah taman bermain.
Dia khawatir kalau nantinya akan menimbulkan kesalahpahaman lagi dengan Bara yang dapat berakibat fatal hingga akan mampu menghancurkan keluarga barunya itu.“Tidak bisa terus seperti ini! T–tapi apa yang harus lakukan sekarang?” batin Hana dengan bimbang dan penuh kehati-hatian di dalam hatinya yang semakin waspada.Tidak bisa lagi bagi Hana hanya berdiam diri dengan perasaan bingung saja sebab perkara ini semakin dibiarkan akan semakin menambah masalah yang nantinya akan jauh lebih besar hingga sulit diselesaikan oleh Hana seorang diri.“Tidak ada jalan lain selain melibatkannya dan mempercayainya sebagai seorang pria yang telah memutuskan untuk berjanji menemani hidupku dalam suka dan duka!” batin Hana telah membuat keputusan bulat untuk melibatkan Bara dalam penyelesaian masalahnya ini.“Ha-ha-ha! Hana, cepatlah mandi dan berpakaian yang menggoda agar nanti ketika aku tiba bisa langsung menikmati ragamu yang begitu eloknya itu!” ucap Jaka begitu bangganya menikmati suasana yang ti
“Apa?! Hanya itu kau bilang?! Sesuatu yang engkau remehkan adalah segala-galanya bagiku! Beraninya kamu mengolok-olokku! Kau pasti sengaja mempermainkanku, kan?! Kurang ajar sekali kau!” teriak Jaka begitu histerisnya.Jaka Fape adalah seorang pria yang benar-benar tidak ingin dianggap remeh oleh siapa pun. Selama hidupnya ini, bahkan orang tuanya hanya bisa menahan ketidakpuasan mereka di dalam hatinya dan tidak akan seenaknya menentangnya.Namun, hal yang sangat berbeda telah dilakukan oleh Hana selaku istrinya kala itu yang dengan percaya dirinya berusaha menasehatinya bahkan memarahinya secara terang-terangan ketika melakukan beberapa kesalahan yang seharusnya tidak masalah baginya.Hal ini membuat Jaka semakin tak senang dengan Hana sejak saat itu. Satu-satunya alasan Jaka tidak memukuli wajahnya Hana sebab wanita itu memang sangat cantik dan begitu memuaskan ketika diajak untuk memuaskan kebutuhan hasrat terpendamnya.Mengetahui hal itu, orang tuanya Jaka membuat Hana untuk mena
Sebuah karakter pria yang tidak pantas dimuliakan sedikit pun. Hanya kehinaan saja yang pantas dilontarkan kepada sosok pria sepertinya. Meski begitu, Hana tetap sabar kala itu dalam menyikapi karakter mantan suaminya yang jauh dari kata terpuji itu.Namun, seiring berjalannya waktu, wanita cantik yang penuh kesabaran dalam menjalankan kehidupan pada akhirnya harus kandas juga karena batas kesabarannya sudah berulang kali diabaikan oleh sang mantan suaminya.Hafa yang masih kecil bahkan ikut dipukuli hingga menjerit kesakitan yang membuat Hana semakin sakit hati dan marah besar kepada mantan suaminya hingga beberapa kali terlibat adu mulut hingga bahkan Hana dipaksa untuk membela dirinya ketika suaminya mencoba memukulinya.Beberapa memar yang jelas terlihat terkadang harus diterimanya dengan rasa sabar. Namun, demi keselamatan dirinya dan sang putra, wanita cantik itu terpaksa berpindah-pindah tempat ke beberapa penginapan terdekat agar setidaknya terhindar dari amukan Jaka Fape.Aka
Hana yang mendengar suaminya mengeluh itu hanya bisa tersenyum tipis dan perlahan-lahan tak lagi mampu menahan tawanya. Hal ini membuat Bara sedikit cemberut mendengar tawanya sang istri.“Ha-ha-ha, maafkan saya kalau tertawa seperti ini! Kamu baru dua bulan saja sudah mengeluh seperti ini, Mas Bara. Coba bayangkan nantinya harus seperti apa di masa depan, kan? Sabar ajalah dahulu sayangku! Seorang ayah memang sudah seperti ini seharusnya membesarkan anak kesayangannya!” tegas Hana memberikan nasihat kepada Bara yang masih cemberut di sampingnya.Tak ingin membuat suaminya patah semangat, wanita cantik itu menjalankan tugasnya sebagai seorang istri sambil memberikan kecupan di pipinya Bara dengan sukacita. Hal ini membuat Bara yang cemberut perlahan tersenyum-senyum sendiri.“Ehem! Baiklah, karena istri tercintaku yang memintanya, maka sebagai seorang suami dan sekaligus ayahnya Hafa, aku akan menjalankan tugas sebagaimana mestinya!” tegas Bara tanpa ragu sedikit pun.Hal ini membuat
Hafa yang melihat ibunya menyingkir juga terkejut sesaat sebelum akhirnya kembali serius menatap ke arah Bara dengan tatapan yang penuh kesungguhan bahkan ada rasa amarah terlihat di sana walaupun juga hatinya sedikit takut dengan sosok tinggi dan kekar Bara beserta wajahnya yang jelek itu.“Mama biasanya selalu melindungiku selama ini! Namun, tiba-tiba berubah menjadi diam dan menepi bahkan menjauh seperti ini sehingga membuat diriku langsung berhadapan muka dengan Monster menyeramkan ini!”“Sudah jelas sekali kalau semua ini pertanda serius bahwa Mamaku telah dikendalikan oleh Monster tak tahu malu ini! A–apa yang harus aku lakukan sekarang?! Mungkinkah ini saatnya menunjukkan kehebatanku dengan cara melawan Monster ini dan sekaligus menyelamatkan Mama?!”Hafa termenung dalam pikirannya hingga keringat dingin mulai bercucuran di sekitar wajahnya yang mungil itu. Hafa perlahan mengambil ancang-ancang sebagai bentuk kewaspadaannya bahkan dirinya juga sudah bersiap untuk melarikan diri
Sebenarnya ketika Hana dan Bara telah memutuskan untuk menikah dan bergegas menuju KUA, Hafa ditinggalkan oleh Hana kepada petugas apartemen yaitu wanita gemuk sebelumnya untuk dijaga sebentar.Meski itu bukanlah tugasnya, wanita gemuk itu merasa harus mengiyakan permintaan Hana yang karena ulahnya terjadi kesalahpahaman sebelumnya hingga berakibat kepada atasannya yang harus rela dihajar oleh banyak orang hingga babak belur seperti dadar gulung.Alhasil, Hafa ditinggalkan pergi oleh ibunya itu. Uniknya, Hafa tidak merengek sedikit pun dan bahkan dengan santai membiarkan ibunya pergi. Menurutnya hal ini sudah biasa dilakukan oleh ibunya ketika dahulu seringkali ditinggal kerja atau waktu ditakuti oleh preman-preman rendahan kiriman ayah kandungnya sendiri.“Hmm…, apakah Mama benar-benar berhasil menaklukkan Monster ini? Rasanya daripada menaklukkan, kok lebih terkesan seperti berbaikan ya? Aneh sekali!” batin Hafa yang terus memandangi sosok Bara dari sela-sela belakang ibunya itu.Ba
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen