ANMELDENArga adalah pemuda biasa yang meninggal karena penggunaan teknologi oleh 7 penguasa untuk memajukan industri yang berefek pada kematian manusia tanpa masker pelindung. Banyak orang yang meninggal termasuk ayah, ibu dan adik Arga dari keluarga miskin yang tak mampu membeli masker. Alam sekitar juga rusak. Arga hidup kembali lewat reinkarnasi, dengan fisik berbeda tapi berjiwa pendendam yang sama. Selain kematian Arga dan keluarga, ada juga kematian Sando kekasih Maya. Maya dan Arga dendam dan membuat kerjasama untuk mencegah makin meluasnya kerusakan bumi akibat ulah 7 penguasa. Karena saling membutuhkan, tumbuh cinta diantara keduanya. Tentu saja ini dilarang karena Maya sesungguhnya putri penguasa ke-7, Mr Albert. Keadaan makin sulit waktu Sando hidup lagi lewat reinkarnasi. Maya jadi mendua hatinya, antara kembali ke Sando atau memilih Arga sebagai penyelamat harga dirinya dulu. Siapakah yang akhirnya akan dipilih Maya dalam cinta segitiga ini? Bagaimana keseruan perjuangan mereka bertiga mengalahkan aliansi 7 penguasa? Akankah Arga tetap teguh sebagai manusia pilihan The Peacemaker?
Mehr anzeigenKesederhanaan alias kemiskinan akut yang membuat mereka tak mampu membeli masker pelindung. Sebuah masker yang bisa melindungi dari efek penerapan teknologi itu.
Masker yang sebenarnya sudah disediakan tujuh penguasa, tetapi berharga fantastis dan tak lebih hanya terasa semacam ejekan bagi orang-orang pinggiran seperti keluarga Arga. Kembali merangkak, Arga menggeserkan tubuhnya merayap mendekati kamar ayahnya untuk mengambil masker ala-ala buatan ayahnya sendiri. Arga sebenarnya tak yakin, dia hanya berusaha hidup sampai kematian menghampiri. Melakukan apa yang Ayah dan ibu pesankan terakhir dalam hidup mereka. Selama masa meregang nyawa tadi mereka berempat memang berkumpul tergeletak di ruang tengah dan menelan pilu bersama, saat nyawa pelan-pelan pergi dari satu persatu tubuh orang kesayangan. Arga memakai masker itu. Memang bentuknya sangat biasa, berbeda jauh dari mode masker keluaran penguasa tujuh. Tapi ajaib, Arga bisa merasakan nafasnya kini lebih lega, tak menyakitkan dan sesak seperti tadi. Ayah Arga almarhum memang pandai. Sayangnya Arga tak banyak menuruni sifat kecerdasan ayahnya, mungkin adiknya Arya akmarhum yang lebih menuruninya. Arga menuruni sifat bekerja keras tanpa menyerahnya ayahnya saja. Arga lalu terbaring sejenak untuk mengembalikan tenaganya. Sementara pikirannya jauh mengelana memikirkan langkah selanjutnya. Setelah beberapa jam terbaring, Arga berniat menguburkan tiga jenasah keluarganya dengan lebih mnusiawi. Dengan sisa tenaga yang tak banyak dan makin berkurang, serta rasa sesak di dada yang mulai timbul lagi, pelan-pelan Arga membuat lubang yang tak terlalu dalam di belakang rumahnya.Satu demi satu diseretnya tubuh adik, ayah dan ibunya dengan penuh cucuran air mata. Dibaringkannya dalam lubang tersebut ketiganya sekaligus, karena Arga tak mampu menggali lubang lagi. Arga berdoa dalam tangisan pilu, saat menghantarkan ketiga orang tercintanya itu. Lalu cepat ditutupinya dengan beberapa kayu agar tak digali hewan, lalu juga dilapisi gundukan tanah tersisa sampai semua rapi tertutup. Saat semua berakhir, Arga pun jatuh pingsan di dekat makam keluarganya. ***Sementara itu keadaan Bumintara makin kacau. Tidak hanya banyak orang-orang miskin meninggal, tapi juga keadaan bumi yang banyak mengalami kerusakan. Apakah para 7 penguasa itu tidak memikirkan teknologi baru yang mereka agung-agungkan itu bisa sangat percuma keberadaanya? Apabila orang-orang yang seharusnya bisa menikmatinya malah banyak yang meninggal? Ataukah keberadaan teknologi itu memang hanya diperuntukkan bagi orang kaya saja? Itu sungguh naif dan egois. Karena sejatinya teknologi digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, tanpa memandang jenis kekayaan rakyatnya. Apakah para 7 penguasa lupa dengan kekuatan manusia besar yang ada pada 70% rakyat Bumintara yang malangnya tergolong biasa dan miskin ini? Sejatinya teknologi secanggih apapun bisa dikalahkan oleh otak manusia yang lebih banyak. Terlalu banyak yang bisa terjadi dengan kekuatan penyatuan manusia, apalagi yang dalam keadaan tertekan, kehilangan, marah dan tertindas!Mungkin memang saat ini 7 penguasa masih di atas angin. Dan mereka telah lupa darimana mereka dulu berasal. Dan niscaya kesombongan atas keadaan yang 'menang' ini hanya bersifat sementara. Kekuatan lain tak terlihat mulai menyusun rencana menggulingkannya! Dan itu bisa dipastikan dimulai dari sesosok lemah anak manusia seperti Arga. ***"Musuh terbesar dari kejahatan adalah ketakwaspadaan akan potensi kebaikan dalam diri setiap manusia."Udara di terowongan bawah tanah masih membeku, dinginnya meresap tidak hanya ke tulang belulang, tetapi juga ke dalam hati yang diliputi keraguan. Maya masih menunduk di atas tabletnya, jemarinya bergerak cepat, mencoba menembus pertahanan digital benteng Mr. Albert.Di sampingnya, Sando berdiri tegap, matanya menatap benteng virtual yang terpancar dari tablet Maya, sementara Arga memandangi punggung keduanya, merasakan jurang tak terlihat yang kini membentang di antara mereka. Sebuah rasa hampa, dingin dan meluas, perlahan menyelimuti dirinya.“Arga,” suara Sando memecah keheningan, nadanya penuh tekad yang baru. Ia berbalik, menatap Arga dengan sorot mata yang tegas, bukan lagi sorot seorang kekasih yang mencari kepastian, melainkan seorang pemimpin yang siap bertindak.“Aku tahu kita tidak punya waktu untuk drama pr
"Kepemimpinan sejati adalah mengesampingkan emosi diri demi kemenangan sejati."Layar tablet Maya berpendar, memantulkan cahaya kehijauan pada wajahnya yang tegang. Jemarinya yang ramping menari di atas hologram, memanipulasi rentetan kode yang melaju cepat. Gemuruh di lorong bawah tanah mereda, namun sensasi bahaya tak sedikit pun sirna.Napas tertahan, setiap mata tertuju pada Maya, menanti hasil peretasan yang bisa mengubah segalanya. Keringat dingin menetes di pelipisnya, bukan hanya karena konsentrasi, melainkan juga oleh tekanan yang mencekiknya.Tiba-tiba, hologram di depannya berkedip, lalu memproyeksikan sebuah citra tiga dimensi. Bukan reruntuhan batu, melainkan sebuah struktur masif. Sebuah dinding baja tebal, dihiasi dengan segel-segel rumit dan menara-menara pengawas otomatis, tampak berdiri kokoh di balik blokade.“Ya Tuhan,” Maya berbisik, suaranya tercekat.“Ini bukan ger
"Sikap waspada bisa saja terancam menjadi berkurang bahkan hilang karena fokus ke arah perasaan yang terluka lebih daripada ke perjuangan."Gemuruh itu tidak lagi samar. Ia datang merayap, menggerus dinginnya batu, melingkupi lorong bawah tanah dengan raungan yang pekak di telinga. Sebuah getaran kuat mengguncang tanah di bawah kaki mereka, membuat debu dan kerikil berjatuhan dari langit-langit rendah.Lampu-lampu darurat yang dipasang di sepanjang terowongan berkedip panik, seolah ikut merasakan ancaman yang tiba-tiba muncul.“Apa itu?” Alan berseru, tangannya spontan meraih ke perangkat komunikasinya, berusaha mencari jawaban. Wajah mudanya kini tegang, matanya melebar.Mr Darren, yang biasanya sangar, tak lagi bersandar santai. Posturnya tegap, matanya menyapu sekeliling, mencari celah atau sumber bahaya. “Bukan sekadar longsor. Rasanya lebih… terarah.”Arga merasakan jantungny
"Cinta bisa saja tak berpihak, tapi kasih sayang sahabat abadi selamanya."Kelembapan mengucap di setiap jengkal dinding lorong bawah tanah yang sempit, sebuah tirai dingin yang gagal membekukan bara emosi yang bergejolak di antara mereka. Arga berdiri tegak, berusaha menumpahkan perhatiannya pada peta digital yang diproyeksikan Maya di dinding bebatuan.Namun, gravitasi tatapannya selalu terpeleset, jatuh pada Maya yang berdiri terlalu dekat dengan Sando, kekasih lamanya yang kini kembali, seperti sebuah bayangan dari masa lalu yang tak pernah benar-benar pergi.“Jalur ini,” Maya menunjuk, jemarinya yang lentik menyentuh proyeksi garis biru berpendar, “adalah bekas terowongan pengiriman logistik ke fasilitas lama punya Papaku. Sangat tidak terawat, tapi juga sangat jarang dipatroli. Kita bisa memanfaatkannya untuk bergerak tanpa terdeteksi setidaknya sampai ke sektor lima belas.”Sando mencond






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Bewertungen
RezensionenMehr