The Peacemaker

The Peacemaker

last updateLast Updated : 2025-04-21
By:  riwidyOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
25 ratings. 25 reviews
37Chapters
3.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Arga adalah pemuda biasa yang meninggal karena penggunaan teknologi oleh 7 penguasa untuk memajukan industri yang berefek pada kematian manusia tanpa masker pelindung. Banyak orang yang meninggal termasuk ayah, ibu dan adik Arga dari keluarga miskin yang tak mampu membeli masker. Alam sekitar juga rusak. Arga hidup kembali lewat reinkarnasi, dengan fisik berbeda tapi berjiwa pendendam yang sama. Selain kematian Arga dan keluarga, ada juga kematian Sando kekasih Maya. Maya dan Arga dendam dan membuat kerjasama untuk mencegah makin meluasnya kerusakan bumi akibat ulah 7 penguasa. Karena saling membutuhkan, tumbuh cinta diantara keduanya. Tentu saja ini dilarang karena Maya sesungguhnya putri penguasa ke-7, Mr Albert. Keadaan makin sulit waktu Sando hidup lagi lewat reinkarnasi. Maya jadi mendua hatinya, antara kembali ke Sando atau memilih Arga sebagai penyelamat harga dirinya dulu. Siapakah yang akhirnya akan dipilih Maya dalam cinta segitiga ini? Bagaimana keseruan perjuangan mereka bertiga mengalahkan aliansi 7 penguasa? Akankah Arga tetap teguh sebagai manusia pilihan The Peacemaker?

View More

Chapter 1

Bab 1. Kematian Ayah, Ibu, dan Adik Arga

"Kekacauan karena ulah  manusia menyebabkan amburadulnya sistem keseimbangan alam."

Bumintara berubah dalam bak sekejap mata,  menjadi keping-keping tak bermakna, membuat lara merana. 

Andaikata bumi itu bernyawa, niscaya dia sudah menangis dalam diam. Dalam derita tak berkesudahan yang tak lagi berdaya disuarakan. Karena suara itu sendiri sudah  kehilangan maknanya sejak lama.  

Kali ini bumintara membawa penghuninya ikut menderita. Para manusia yang tak berdosa merasakan kekejaman teknologi kekinian yang diusung manusia lainnya yang tak berhati.  

Satu keluarga nampak sekarat menunggu saatnya tiba. Ayah Ibu dan dua anaknya.  Berhari-hari tersiksa tanpa kejelasan nasib, nyawa yang sudah mengintip di balik tipisnya kulit nampak gelisah. 

"Arga,  bagaiman kkkau,  Nak?"tanya wanita yang disebut ibu  oleh Arga itu.

"Aku sementara ini masih baik-baik saja,  Bu.   Ibu ... Apa yang bisa Arga lakukan?" Arga yang saat ini sebenarnya juga dalam  keadaan payah, dengan nafas satu dua, berusaha membangkitkan semangat bundanya tercinta. 

"Kita tak bisa melakukan apa-apa, Arga. Semua ini jadi takdir bagi keluarga kita. Lihat adikmu,  dia sudah mendahului kita semua, padahal paling muda huhuhu. Ibu sangat benci pada pembuat kerusakan bumi ini.  Bisa bahagiakah mereka?  Diatas penderitaan sesamanya?" Ibu Arga terus menangis terisak dengan wajah pucat pasi. 

Arga tak bisa menjawab apa-apa.  Dia hanya bisa memegangi tangan ibunya dengan perasaan hancur.  Di sana,  di posisi paling sudut, dekat pintu,  adiknya yang baru berusia 20 tahun sudah lepas nyawanya beberapa menit yang lalu tanpa banyak protes. 

"Ayah,  bagaimana Ayah?" Arga merangkak mendekati ayahnya yang sudah terdiam. Tubuh ayahnya memang sudah lemah dari sebelum serangan ini datang.  

"Ayahmu sudah sangat dekat ajalnya,  Nak.  Hiks huhuhu.  Kasihan beliau." Ibu Arga memegangi tangan anaknya yang bertubuh kurus tinggi dan wajah  biasa ini. 

"Kasihan ayah,  ya Bu?" tanya Arga sambil menjambaki rambut keritingnya,  berusaha menahan rasa sesak yang membelenggu dadanya.  Dia sangat sedih, bencana ini sangat terkutuk! Manusia sesamanya yang membuatnya benar-benar tak ada hati!

Tiba-tiba,  mata pria tua itu terbuka,  dia mencari sosok anak sulungnya.  Meski sebentar saja,  ucapannya sangat tegas penuh kemarahan. 

"Arga,  bertahanlah hidup,  Nak.  Coba kau pakai masker pelindung rancangan ayah seadanya di kamar kerja.  BALASKAN DENDAM masyarakat sesama kita yang miskin dan terbunuh ini,  Arga!  Jangan me...  nye... rah! Ibu ...  Arga. Maaf ...  kan ayah,  tak bisa melindungi kita semua ya?" Tubuh pria tua itu menggelepar,  seperti mendapat serangan jantung hebat. Lalu tubuhnya semakin berkurang getarannya, sampai akhirnya benar-benar terdiam untuk selamanya.  

Ibu Arga dan Arga cuma bisa menangis tanpa bisa melakukan bantuan apapun.  Mau minta bantuan ke siapa?  Semua tetangga sudah mengalami hal yang sama.  Aparat sudah tidak bisa diharapkan lagi, karena sudah jelas mendukung program teknologi baru dari tujuh penguasa itu. 

"Pergilah,  Arga huhuhu.  Ambil masker pelindung yang ayahmu buat. Tunaikan rasa dendam kita semua.  Huhuhuhu hiks." Ibu Arga merasa semakin lemas,  dadanya rasanya seperti terbakar.  

"Apa ada fungsinya, Bu?  Arga juga sudah lemah saat ini,  semua sudah terlambat." Arga mengusap air matanya yang seakan tak pernah mengering.  

"Tak apa-apa, Nak. Tidak ada yang benar-benar berakhir sampai semua memang sudah berakhir.  Ada kesempatan membalikkan keadaan dalam setiap detik.  Berusahalah keras sampai detik akhir dalam hidup ... mu. Sel ... lamat ting ...  nggal anakku,  Arga, keep fighting! Allohu Akbar!"Ibu Arga pun meninggal dalam keadaan tersiksa.  Tidak ikhlas dan jauh dari rasa damai. 

Arga menangis keras.  Dia kini hanya sendirian.  Benar-benar tinggal sendirian dalam rumah kecil sederhana ini.  Betapa naas nasibnya!  Penguasa tujuh terkutuk!  

Kesederhanaan alias kemiskinan akut yang membuat mereka tak mampu membeli masker pelindung. Sebuah masker yang bisa melindungi dari efek penerapan teknologi itu. 

Masker yang sebenarnya sudah disediakan tujuh penguasa, tetapi berharga fantastis dan tak lebih hanya terasa semacam ejekan bagi orang-orang pinggiran seperti keluarga Arga.  

Kembali merangkak,  Arga menggeserkan tubuhnya merayap mendekati kamar ayahnya untuk mengambil masker ala-ala buatan ayahnya sendiri. Arga sebenarnya tak yakin,  dia hanya berusaha hidup sampai kematian  menghampiri.  Melakukan apa yang Ayah dan ibu pesankan terakhir dalam hidup mereka.  

Selama masa meregang nyawa tadi mereka berempat memang berkumpul tergeletak di ruang tengah dan menelan pilu bersama, saat nyawa pelan-pelan pergi dari satu persatu tubuh orang kesayangan. 

Arga memakai masker itu.  Memang bentuknya sangat biasa,  berbeda jauh dari mode masker keluaran penguasa tujuh.  Tapi ajaib,  Arga bisa merasakan nafasnya kini lebih lega,  tak menyakitkan dan sesak seperti tadi. 

Ayah Arga almarhum memang pandai.  Sayangnya Arga tak banyak menuruni sifat kecerdasan ayahnya, mungkin adiknya Arya akmarhum yang lebih menuruninya.  Arga menuruni sifat bekerja keras tanpa menyerahnya ayahnya saja.  

Arga lalu terbaring sejenak untuk mengembalikan tenaganya.  Sementara pikirannya jauh mengelana memikirkan langkah selanjutnya.  

Setelah beberapa jam terbaring, Arga berniat menguburkan tiga jenasah keluarganya dengan lebih mnusiawi.  Dengan sisa tenaga yang tak banyak dan makin berkurang, serta rasa sesak di dada yang mulai timbul lagi,  pelan-pelan Arga membuat lubang yang tak terlalu dalam di belakang rumahnya.

Satu demi satu diseretnya tubuh adik,  ayah dan ibunya dengan penuh cucuran air mata.  Dibaringkannya dalam lubang tersebut ketiganya sekaligus, karena Arga tak mampu menggali lubang lagi.  

Arga berdoa dalam tangisan pilu, saat menghantarkan ketiga orang tercintanya itu.  Lalu cepat ditutupinya dengan beberapa kayu agar tak digali hewan,  lalu juga dilapisi gundukan tanah tersisa sampai semua rapi tertutup.  

Saat semua berakhir,  Arga pun jatuh pingsan di dekat makam keluarganya. 

***

Sementara itu keadaan Bumintara makin kacau.  Tidak hanya banyak orang-orang miskin meninggal,  tapi juga keadaan bumi yang banyak mengalami kerusakan. 

Apakah para 7 penguasa itu tidak memikirkan teknologi baru yang mereka agung-agungkan itu bisa sangat percuma keberadaanya?  Apabila orang-orang yang  seharusnya bisa menikmatinya malah banyak yang meninggal?  

Ataukah keberadaan teknologi itu memang hanya diperuntukkan bagi orang kaya saja?  Itu sungguh naif dan egois. Karena sejatinya teknologi digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,  tanpa memandang jenis kekayaan rakyatnya.  

Apakah para 7 penguasa lupa dengan kekuatan manusia besar yang ada pada 70% rakyat Bumintara yang malangnya tergolong biasa dan miskin ini? Sejatinya teknologi secanggih apapun bisa dikalahkan oleh otak manusia yang lebih banyak.  

Terlalu banyak yang bisa terjadi dengan kekuatan penyatuan manusia,  apalagi yang dalam keadaan tertekan,  kehilangan,  marah dan tertindas!

Mungkin memang saat ini 7 penguasa masih di atas angin.  Dan mereka telah lupa darimana mereka dulu berasal.  Dan niscaya kesombongan atas keadaan yang 'menang' ini hanya bersifat sementara. Kekuatan lain tak terlihat mulai menyusun rencana menggulingkannya!  

Dan itu bisa dipastikan dimulai dari sesosok lemah anak manusia seperti Arga. 

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(25)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
25 ratings · 25 reviews
Write a review
user avatar
NityShu
Awal cerita yang memilukan🥲
2023-08-02 00:06:22
0
user avatar
JumainahSll
Suka dengan cerita Maya. Ingin tahu lebih banyak perjalanannya
2023-02-09 09:56:16
0
user avatar
AinaJumainah
semakin asyik ceritanya
2022-07-08 18:58:25
1
user avatar
SenyaSSM
Arga hidup kembali, ketika Sando juga datang di waktu yang tidak tepat. Astaga cinta merumitkan ini benar-benar membuat penasaran. Nunggu kelanjutan kisah 7 aliansi menyelamatkan, siapa kira2 yang dipilih maya sih?
2022-03-11 02:29:29
1
user avatar
@Fatamorgana16
penasaran.... wait aku akan baca
2022-03-06 20:25:21
1
user avatar
LeeNaGie
Waaah mantap, Kak.
2022-03-02 20:43:23
1
user avatar
riwidy
Semangat Thor mana nih updatenya slow
2021-11-26 01:58:00
2
user avatar
elshuang
kereeeenn penasaran sama dendam arga kedepannya gimana
2021-11-01 16:23:11
2
user avatar
Diganti Mawaddah
Bagus, Kak, lanjutkan...
2021-10-31 22:49:30
2
user avatar
Hayu Ayaka
suka, lanjut Thor
2021-10-31 21:26:03
2
user avatar
Elang Putih
ih, serem arga punya jiwa pwndendam
2021-10-30 20:52:33
2
user avatar
riwidy
Merinding euy bacanya. lanjutin dong thor?
2021-10-28 22:57:50
2
user avatar
Ditata
Aduh Arga, kamu kok bisa lihat yg gitu sih. takut juga ... apa lagi yg reinkarnasi gitu..
2021-10-09 21:08:17
2
user avatar
Soemini Apandi
wow suka nih novelnya ada fntasi juga acton. Sip ditunggu updatenya ya? Arga Jadi cakep ih kepo gemesss
2021-10-09 20:54:24
2
user avatar
Lia Lintang
update yang banyak Kak Widi, kencengin jangan kasih kendor. Kece nih novelnya ............
2021-10-09 19:57:38
3
  • 1
  • 2
37 Chapters
Bab 1. Kematian Ayah, Ibu, dan Adik Arga
  "Kekacauan karena ulah  manusia menyebabkan amburadulnya sistem keseimbangan alam."   Bumintara berubah dalam bak sekejap mata,  menjadi keping-keping tak bermakna, membuat lara merana.  Andaikata bumi itu bernyawa, niscaya dia sudah menangis dalam diam. Dalam derita tak berkesudahan yang tak lagi berdaya disuarakan. Karena suara itu sendiri sudah  kehilangan maknanya sejak lama.   Kali ini bumintara membawa penghuninya ikut menderita. Para manusia yang tak berdosa merasakan kekejaman teknologi kekinian yang diusung manusia lainnya yang tak berhati.   Satu keluarga nampak sekarat menunggu saatnya tiba. Ayah Ibu dan dua anaknya.  Berhari-hari tersiksa tanpa kejelasan nasib, nyawa yang sudah mengintip di balik tipisnya kulit nampak gelisah.  "Arga,  bagaiman kkkau,  Nak?"tanya wanita yang disebut ibu  oleh Arga itu. "Aku sementa
last updateLast Updated : 2021-09-22
Read more
Bab 2. Kematian Arga dan Sando
 "Bumintara mengutuk dan mengusir manusia yang membuat kerusakan di atasnya. Entah kini atau ... nanti." Arga akhirnya terbangun dari pingsannya dan dia kaget mengetahui hari sudah gelap. Perlahan Arga merangkak masuk rumah. Arga merasa nyawanya seakan sudah di ujung mau lepas. Badannya terasa sangat sakit semua dan makin lemas. Sesak dadanya juga mulai timbul lagi. Arga berusaha menenangkan dirinya lagi. Dia belum boleh mati! Dia harus hidup! "Aku harus menambah tenagaku! Mungkin aku tidak boleh pesimis. Overthinking menderaku. Apa yang harus kulakukan, ya Alloh?" Arga menangis seperti anak kecil, toh tak ada lagi orang di sekitarnya, dia bebas berekspresi. Perlahan Arga menghampiri lemari kecil di dapur. Tempat biasa ibunya menyimpan bahan makanan. Ternyata hanya tersisa beberapa liter beras, kentang, dan ubi jalar. Juga ada beberapa cabe kering, ebi dan ikan asin. Tak apalah Arg
last updateLast Updated : 2021-09-22
Read more
Bab 3. Arga Bereinkarnasi
 "Kematian sebenarnya hanyalah sebuah cara untuk kemudian bisa beralih ke tempat yang lebih baik. Semoga." "Kasihan sekali banyak dari mereka yang tak tertolong di luar sana. Teman, tetangga atau saudara kalian telah  meninggal secara mengenaskan! Memang tindakan 7 penguasa benar-benar biadab dan tak dipikirkan dampaknya!" Alan nampak gemas, marah dan mengepalkan kedua jemari tangannya. "Benar, Tuan. Kami juga sangat bersedih, mengetahui teman, tetangga, kerabat yang tidak berdosa apa-apa, mati mengenaskan seperti itu," keluh salah satu pegawai dengan wajah berduka."Kita harus membalas! Kalian selalu bersamaku kan? Walau mereka tidak menewaskanku. Setiap waktu selalu mengintimidasiku agar ikut mereka, tapi  kutolak mentah-mentah. Menghalalkan segala cara untuk menimbun harta itu tak bisa dibenarkan!  Cara bisnis mereka sungguh biadab, tidak manusiawi,  sudah menewaskan banyak masyaraka
last updateLast Updated : 2021-09-22
Read more
Bab 4. Bumintara Makin Berduka
 "Kesenjangan si miskin dan si kaya semakin dalam. Pertanda ada sesuatu yang salah entah apa?" Kegelisahan di Bumintara semakin besar entah apa yang terjadi. Kekuasaan yang semakin besar dari 7 penguasa makin membuat rakyat yang tinggal sedikit jadi makin terjepit. Kesenjangan si kaya dan si miskin makin lebar. Dan menciptakan iri dan kecemburuan sosial. Makin terjepit ekonomi si miskin kadangkala makin membuat mereka nekad. Menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan ekonomis. Sedangkan si kaya makin jumawa. Mereka menggunakan uang untuk menyetir keadaan sesuai yang teraman dan ternyaman bagi kepentingan mereka dan kelompoknya. Sebagai pemerhati kehidupan masyarakat miskin, Alan Mc Challistaire  penguasa 9 sangat prihatin. Dia selama ini hanya bisa berusaha merawat pegawainya agar kesejahteraan mereka dan keluarga terjamin. Untuk skala yang lebih besar, dia belum ma
last updateLast Updated : 2021-09-22
Read more
Bab 5. Penguasa Tertawa di Pesta
 "Kesombongan adalah awal dari kehancuran. Itulah sebabnya tak ada perlunya membanggakan hal yang sebenarnya fana tak abadi." "Maaf saya mau menanyakan hal di luar pengobatan, Mas Arga percaya dengan konsep kelahiran kembali alias reinkarnasi?" tanya dokter itu dengan wajah datar.  "Entahlah, Dokter, menurut saya, itu mungkin saja terjadi sih. Iya kan?" Arga minta diyakinkan.  "Jadi Mas Arga tidak menutup kemungkinan, bahwa itu juga bisa saja terjadi pada diri Mas sendiri, kan?" Dokter itu menaikkan kacamata minusnya.  "Hum?  Jadi saat ini, bisa saja saya sedang mengalami reinkarnasi, begitu maksudnya, Dok?" Arga terkejut.  Dia tak mengira jalan cerita di film yang ditontonnya di TV, kini bisa terjadi pada dirinya di dunia nyata.  "Bisa saja sih.  Saya belum bisa memastikan hal ini,  tapi fenomena itu bisa saja terjadi. Apa Mas mau saya pakai
last updateLast Updated : 2021-09-23
Read more
Bab 6. Arga yang Baru
"Seringkali kekuatan terbesar justru malah datang dari sebongkah dendam yang tak kunjung mendapat perhatian."   Mereka lupa dan sudah bersikap lengah  bahwa orang-orang korban mati dahulu, ataupun keturunannya, bisa saja membalas dendam sewaktu-waktu. Arga dan Maya diantaranya!   Kini Arga jauh lebih muda dan kuat. Dia menelusuri masa lalu dengan perlahan di kediamannya yang kini besar dan mewah.  Arga menyadari satu keuntungan yang dia dapat, karena akibat proses reinkarnasi yang dia alami sekarang.  "Barangkali ... hmm enggak,  ini pasti  ... Ya pasti adalah takdir dari-Nya.  Jalan dari Allah SWT untuk membalaskan dendam bangsa Bumintara ini!" Arga tersenyum getir.   Arga memandangi perawakannya yang kini sempurna di cermin besar di kamarnya.  Sementara itu buku yang anehnya tidak rusak dan hanya berjamur parah,  tapi tulisannya masih bisa terbaca itu, ada di
last updateLast Updated : 2021-11-19
Read more
Bab 7. Arga Penuh Pesona yang Misterius
  "Badan baru, wajah baru, semangat pun mestilah wajib terbaharukan."    "Sayangku, Maya. Kenapa kau begini terus, Nak? Apa yang merisaukan hatimu? Pilih salah satu pria itu dan menikahlah, ya?"  Maya cuma tersenyum sekilas, lalu menjawab dengan sangat santai.  "Santai saja, Papa. Maya masih sangat muda kan? Maya masih belum terlalu ingin menikah. Aku sedang fokus untuk membesarkan perusahaan kita, Pa! Agar jadi perusahaan ter the best di aliansi 7 penguasa." Mr Albert hanya bisa tersenyum bangga. Putrinya ini memang sangat sempurna di matanya. Cantik rajin dan cerdas.  "Waw ... putri papa satu-satunya ini, kamu memang hebat, cantik dan pandai! Tapi Maya ... untuk apa kau ikut memikirkan perusahaan kita, Anakku? Kau tak perlu risau, nikmati saja masa mudamu, biar papa saja yang bekerja.  Ini sudah jaminan lho,  bahwa  kekuasaan 7 penguasa itu absolut, tiada ba
last updateLast Updated : 2021-11-27
Read more
Bab 8. Kegiatan Baru Arga
  "Meski sama, sebenarnya segala sesuatu itu pasti berbeda. Meski hanya beda sedikit."     "Bagaimana Tuan Muda Arga tidak bisa mengalahkan dua perampok itu? Padahal biasanya sampai dikeroyok lima orang pun, Tuan bisa loh mengalahkan mereka dengan mudah?" "Ah, yang bener, Pak? Dulu aku memang sehebat itu? Keren! Gini lho, Pak Toni kan tahu kalau aku yang sekarang, bukan Tuan Arga kamu yang dulu. Reinkarnasi. Lupa ya? Sifat kami saja kata Bapak berbeda kan?" "Oh iya ya? Duh! Maaf, Tuan Muda Arga, saya selalu lupa tentang peristiwa reinkarnasi itu, karena wajah tuan muda sungguh persis sama benar seperti yang dulu. Hahahaha.  Maafkan orang tua yang pelupa ini ya Tuan Muda." Pak Toni menunduk dan merutuk dirinya sendiri.  "Iya gak apa apa deh, Pak Toni. Santuy, Pak. Tidak akan saya hukum kok hehe. Eh jadi gimana tadi Pak Toni, apakah beneran saya yang dulu itu pandai atau jago banget berkelahi?
last updateLast Updated : 2021-11-30
Read more
Bab 9. Sebuah Ketegasan dari Tuan Muda
  "Perubahan hidup ada karena manusia juga terus berpindah dari satu bagian hidup ke hidup lainnya, berusaha saling menyamakan karena kedinamisan."   "Tuan muda mau tambahan kopi lagi?" seru Minah tiba-tiba masuk dengan suara dibuat semerdu mungkin, dengan balutan baju tidur baby doll tipis biru muda menerawang, bercelana pendek dan belahan dada dalam karena kancingnya terbuka tiga.  Pembantu Arga ini tampak seksi dan sedikit menunduk, sengaja menampakkan sembulan atas dadanya yang rupanya tak terlindungi pakaian dalam. Arga menoleh dan melotot. Mulutnya menganga terkejut dengan kelakuan pembantunya. Setelah menguasai keadaan dirinya yang mendadak jadi gerah dan 'terbangkitkan', Arga beristighfar pelan dan menunduk pura-pura kembali menekuri tulisannya.  "Minah, please deh. Aku tahu kamu itu bahenol dan cantik. Cobalah berpakaian lebih sopan lain kali ya? Aku juga lelaki normal kali?"
last updateLast Updated : 2021-12-15
Read more
Bab 10. Menerima Keadaan
 "Menerima keadaan sebagaimana adanya dan berusaha untuk tabah dan kuat seiring tantangan hidup yang makin bertambah, akan membuat manusia bertumbuh menjadi manusia seutuhnya." "Bukan cuma banyak tapi ...." ucap pak Toni menggantungkan kalimatnya sambil mengedipkan matanya jenaka. "Apa maksudnya? Ah Bapak bikin kepo aja. Hayo cerita." Arga duduk menunggu jawaban pria tua itu.Pak Toni tersenyum-senyum sendiri,  melihat betapa antusiasnya tuan mudanya mengetahui masa lalunya. "Tuan Muda Arga dulu itu memang tipikal orang yang disiplin, pekerja cerdas dan berkemauan keras.  Sangat galak, tegas, sekaligus terkadang kejam.  Tetapi menghadapi wanita,  terutama yang cantik dan seksi selalu ... Kalah!  Hehehe. Soal pacar jangan ditanya, pastilah ngantri hahaha.""Astaga.  Beda jauh sama Arga yang ini,  Pak Toni.  Aku mah dulu sampai dilabeli
last updateLast Updated : 2021-12-17
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status