
The Heptagon - Perang di Dalam Bayangan
The Heptagon – Perang di Dalam Bayangan
Dunia ini dikendalikan bukan oleh mereka yang tampak berkuasa, tetapi oleh mereka yang bergerak dalam bayangan. The Heptagon adalah organisasi rahasia yang memastikan keseimbangan dunia tetap terjaga, tanpa diketahui oleh siapa pun.
Thomas dan timnya—Alex, Diego, dan Flynn—adalah bagian dari angkatan “The Revenants”, generasi terbaru yang dilatih selama lima tahun dalam akademi brutal The Heptagon. Setelah melewati ujian hidup dan mati, mereka kini bukan lagi siswa. Mereka adalah senjata yang siap digunakan untuk perang yang tidak pernah diketahui dunia.
Setelah kelulusan, mereka diberikan cuti satu minggu untuk kembali ke negara masing-masing—tetapi pulang tidak lagi berarti sama. Dunia lama mereka telah berubah, dan mereka sendiri bukan lagi bagian dari itu.
Saat masa cuti berakhir, mereka dipanggil ke markas pusat The Heptagon, sebuah pulau buatan di Samudra Pasifik yang tidak ada dalam peta dunia. Di sana, mereka diberikan misi pertama mereka—melacak organisasi musuh terbesar Heptagon, The Black Dawn, yang sedang merencanakan sesuatu yang bisa mengguncang dunia.
Mereka tidak lagi berlatih. Mereka tidak bisa mundur. Kini, perang di dalam bayangan telah dimulai.
Dunia tidak akan pernah mengenal mereka. Tetapi tanpa mereka, dunia ini tidak akan bertahan.
Baca
Chapter: Bab 60 - Jejak Penghianat- Part 07Seraphine menyerahkan sebuah alat pendeteksi sinyal. "Bisa jadi mereka planting bukti palsu. Berarti kita harus ekstra hati-hati. Dan jika tokoh penting Jepang terbunuh lalu sidik jari kita di TKP…."Naomi menyelesaikan kalimat, "…maka perang meletus, dan The Heptagon dianggap teroris internasional. Benar-benar setan rencana ini."Melissa membuang napas berat. "Ya Tuhan, ini sudah masuk level 'perang bayangan' global. Satu langkah salah, kita bakar dunia."Thomas menggenggam sandaran kursi speedboat kuat-kuat. Dalam benaknya, ia ingat kata-kata Murphy waktu perpisahan: "Kau jangan terluka," tapi ternyata taruhannya bukan cuma dirinya ada potensi malapetaka global.Mereka melirik ke depan speedboat memperlambat laju, cahaya lampu kota Tokyo mulai tampak di kejauhan, bagai gugusan permata di malam kelam. Mereka siap merapat.Thomas menatap wajah rekan-rekannya satu per satu. Sadar bahwa situasi jauh di atas dugaan semula. Bukan saja ada senjata biologis, tetapi juga fitnah internasional
Terakhir Diperbarui: 2025-10-21
Chapter: Bab 59 - Jejak Penghianat- Part 06Pesawat menembus batas malam, dan menurut pilot, dalam beberapa jam mereka akan mendarat di pangkalan rahasia dekat perairan Jepang. Dari sana, Tim Thomas bergeser dengan transportasi khusus menuju Tokyo. Suasana kabin masih senyap, sampai akhirnya Thomas mengumpulkan semua orang untuk penjelasan final."Kalian semua lihat pesan tak dikenal tadi. Ini menegaskan apa yang sudah disampaikan Chief Intel: ancaman kita lebih besar daripada sekadar senjata biologis di Tokyo. Tujuan musuh adalah memecah belah The Heptagon, memancing perang global. Apa pun maksudnya, kita harus membuat langkah awal menggagalkan mereka."Alex: "Ini tanggung jawab besar. Kita tim kecil, tapi di pundak kita nasib The Heptagon dan mungkin kestabilan dunia."Diego: "Heh, biasanya aku suka tantangan, tapi ini gila juga. Baiklah, kita lakukan yang terbaik."Flynn: "Kita harap Markas masih solid. Semoga The Line 51 dan Chief Intel bukan bagian dari faksi jahat. Kita benar-benar tak tahu siapa yang bisa dipercaya."Nao
Terakhir Diperbarui: 2025-10-20
Chapter: Bab 58 - Jejak Penghianat- Part 05Tim Thomas terbang menuju cakrawala malam, memikul beban besar. Jejak pengkhianat masih samar, siap menikam dari belakang kapan saja, sedangkan rencana operasi Tokyo yang berani kini menanti di depan mata."Jika kami berhasil, The Heptagon selamat dari kehancuran internal dan ancaman global. Jika gagal, segalanya mungkin runtuh," demikian Thomas membatin, menatap langit luas melalui jendela kabin.Pesawat pun melaju stabil, membawa harapan dan kecemasan menuju fase misi berikutnya.Pesawat The Heptagon yang membawa Thomas dan tim (Alex, Diego, Flynn, Melissa, Seraphine, Naomi) telah mengudara meninggalkan Pulau Buatan di Samudra Pasifik. Malam menebar keheningan, hanya deru mesin terdengar di kabin. Cahaya panel navigasi menerangi wajah-wajah tegang mereka.Thomas duduk dekat jendela, menatap gelapnya bentang laut di bawah sana. Pikirannya berkutat pada pengkhianat yang belum terungkap dan potensi bencana di Tokyo.Alex sibuk dengan tablet, mencoba menyusun kalimat-kalimat diplomasi d
Terakhir Diperbarui: 2025-10-19
Chapter: Bab 57 - Jejak Penghianat- Part 04Flynn menyalakan cahaya senter dari ponselnya. "Mustahil. Pulau ini punya generator cadangan. Ada yang tidak beres."Beberapa detik kemudian, lampu darurat berwarna merah menyala di atap, menerangi ruangan dengan cahaya suram. Terdengar suara peringatan lewat speaker:"Awas, gangguan sistem. Bukan latihan. Awas, gangguan sistem."Thomas langsung memerintahkan, "Alex, cek dengan Pusat Kontrol. Naomi, Melissa, cek koridor. Pastikan kita aman."Naomi & Melissa bergerak cepat ke pintu, sedangkan Seraphine menjaga laptop-laptop. "Flynn, coba cari tahu di jalur internal, apa yang terjadi?" perintah Thomas.Flynn duduk memantau tablet. "Aku melihat kesalahan jaringan. Seseorang memaksa down sistem kelistrikan dan menonaktifkan beberapa server. Bagian dari sabotase, mungkin?"Thomas memaki pelan. "Inilah si pengkhianat bergerak. Tujuan mereka mungkin memicu kekacauan sehingga kita tak bisa berangkat."Naomi kembali, napas terengah. "Lorong-lorong gelap. Baru saja kulihat dua agen keamanan ber
Terakhir Diperbarui: 2025-10-18
Chapter: Bab 56 - Jejak Penghianat- Part 03Kazuhito melanjutkan, "Kalian akan diantar dengan pesawat khusus Heptagon ke dekat perairan Jepang. Dari sana, mungkin beralih ke kapal selam mini atau perahu cepat untuk menyusup. Detailnya masih dirumuskan Chief Intel keamanan harus dijamin agar tak terendus. Apalagi kabarnya media Jepang cukup sensitif dengan kapal asing."Thomas memberanikan diri bertanya, "Apakah ada kabar lain soal kebocoran data atau pelaku di dalam, Pak?"Kazuhito menggeleng. "Belum ada perkembangan signifikan. Karena itulah, kupikir lebih baik kalian segera keluar dari markas ini. Semakin lama di sini, semakin besar peluang pengkhianat melakukan sabotase. Lebih baik kalian bergerak cepat sebelum musuh menyesuaikan rencana."Sebuah keputusan pahit tapi logis: berlari dari ancaman internal dengan menyelesaikan misi di luar. Thomas memahami maksudnya. "Dimengerti, Pak. Kami akan bersiap."Kazuhito menatap setiap anggota tim. "Ingat, jika kalian gagal, tak hanya karir yang tamat, nyawa kalian pun terancam. The He
Terakhir Diperbarui: 2025-10-17
Chapter: Bab 55 - Jejak Penghianat- Part 02Melissa, sang sniper yang selalu tampak berwibawa, menyilangkan lengan. "Setuju. Kita pun tak sempat menggelar investigasi total. Waktu kita untuk operasi Tokyo mepet. Barangkali kita harus berhati-hati di lapangan, siap kalau-kalau ada sabotaase."Thomas menyadari kebenaran itu. "Baik. Flynn, lanjutkan pencarian. Kita sisakan satu atau dua jam lagi untuk menggali data. Alex, tolong cek catatan agen-agen lelaki tinggi atau agen wanita tinggi? Kita tak mau mendiskriminasi. Bisa saja wanita, kan?"Alex mengetik di ponselnya. "Oke, kubuat listing. Tapi pasti panjang.""Tak apa. Minimal kita lakukan penyempitan," timpal Thomas. "Sekarang, mari kita bahas rencana operasi lapangan. Mungkin kita akan ubah detail, agar kalaupun data bocor, musuh tak menebak langkah kita."Semua orang menyiapkan catatan dan peta. Rapat ini berlanjut ke topik berikutnya poin 6: Rencana Operasi Lapangan dengan kesadaran bahwa seorang "musuh di dalam selimut" masih bersembunyi di antara mereka, siap menghancurkan
Terakhir Diperbarui: 2025-10-16

Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey
Di dunia Gaia Mare Reborn, di mana lautan dan daratan terbagi seimbang, Kazehaya Renzu dikenal sebagai petualang terlemah di Guild Petualang Samudra. Namun, hidupnya berubah saat ia menemukan Gelang Bintang, artefak kuno yang memberinya Sistem Astral kekuatan misterius yang membuatnya bisa naik level dan menyerap energi bintang.
Kekuatan itu menarik perhatian banyak pihak: Kekaisaran Sunturion, Guild Gelap Black Crescent, dan Ordo Es Purba — semua ingin menguasai artefak tersebut demi ambisi mereka. Bersama Mira, Rufus, dan Lyra, Renzu harus bertahan di tengah konspirasi, pengkhianatan, dan pertempuran mematikan.
Namun ketika Kael, sosok dari masa lalunya, muncul sebagai musuh, Renzu sadar bahwa Gelang Bintang bukan sekadar artefak — melainkan kunci rahasia terbesar dunia ini.
Akankah ia menggunakan kekuatannya untuk menyeimbangkan dunia, atau justru menjadi awal kehancurannya?
Sebuah petualangan epik tentang pilihan, kekuatan, dan takdir di dunia fantasi yang luas.
Baca
Chapter: Spoiler Volume 2 - Gelang Bintang - Constela EmpirePada Volume 2, perjalanan Kazuha Renzu memasuki babak yang jauh lebih besar dan penuh tantangan. Setelah resmi diangkat sebagai Kaisar Pertama dari Constela Empire, Renzu tidak lagi hanya memikirkan keamanan internal atau konsolidasi kekuatan di wilayah asalnya. Kini, ia menatap ke luar, ke dunia yang lebih luas dan lebih liar. Dengan visi yang tajam dan ambisi yang hampir tak terbatas, ia bertekad memperbesar pengaruh Constela Empire hingga mencapai berbagai belahan dunia, baik melalui perluasan wilayah maupun penguatan hubungan antarnegara. Namun berbeda dengan banyak kaisar pendahulunya dalam sejarah dunia lain, Renzu memilih jalan yang lebih cerdas: diplomasi, perdagangan, dan kecerdasan strategi, bukan sekadar penaklukan brutal.Wilayah-wilayah sekitar mulai merasakan kehadiran baru yang elegan namun tegas dari Constela. Utusan-utusan dikirim ke berbagai negara, membawa proposal kerja sama, perjanjian perdagangan, dan peluang keuntungan yang menggoda. Meskipun demikian, di balik
Terakhir Diperbarui: 2025-12-03
Chapter: Bab 104 - Masa Depan Constela Empire - ENDMalam itu, Vale memanggil Renzu ke ruang arsip yang tersembunyi di dalam benteng utama. Dindingnya dipenuhi dengan gulungan perkamen dan buku-buku kuno yang sebagian besar berasal dari reruntuhan Nautalis.Vale meletakkan salah satu gulungan di atas meja, matanya serius. "Aku menemukan ini di antara peninggalan yang kita bawa dari Nautalis. Dan aku pikir kau harus melihatnya."Renzu mengambil gulungan itu dan membacanya perlahan. Tulisan kuno yang tertulis di sana membuat darahnya bergetar.Fragmen Lautan adalah salah satu dari lima kunci. Jika kunci-kunci ini dipersatukan, segel terakhir akan terbuka. Tetapi segel itu bukan hanya penghalang bagi kekuatan purba itu juga merupakan benteng yang menjaga dunia ini dari kehancuran.Renzu mengerutkan kening. "Jadi, fragmen yang kita miliki… bukan hanya sumber kekuatan, tetapi bagian dari sesuatu yang jauh lebih besar?"Vale mengangguk. "Jika kita terus mencari fragmen lain tanpa memahami konsekuensinya, kita mungkin akan membuka sesuatu yan
Terakhir Diperbarui: 2025-12-02
Chapter: Bab 103 - Masa Depan Constela Empire - Part 02Semua yang hadir mengangguk serempak. Mereka tahu bahwa tugas mereka baru saja dimulai.Vale menambahkan, "Dan satu hal lagi. Aku telah menemukan sesuatu di reruntuhan Nautalis."Semua orang menoleh ke arahnya."Aku menemukan catatan kuno yang menyebutkan bahwa Vortheos bukan satu-satunya makhluk yang tersegel di dunia ini. Ada kekuatan lain di luar sana, sesuatu yang bahkan lebih besar dari yang kita hadapi sebelumnya."Keheningan memenuhi ruangan.Renzu mengepalkan tangannya. "Kalau begitu, kita tidak hanya akan bersiap untuk perang melawan Kekaisaran. Kita juga akan mencari kebenaran tentang apa yang sebenarnya tersembunyi di dunia ini."Mira menyeringai. "Petualangan baru dimulai, ya?"Renzu menatap mereka semua, kemudian tersenyum tipis. "Ya. Dan kali ini, kita akan memastikan bahwa kita tidak hanya menjadi bagian dari sejarah. Kita akan menulisnya sendiri."Di dalam balai pertemuan utama Constela Empire, Renzu duduk di atas kursi batu besar yang kini menjadi takhta kepemimpinann
Terakhir Diperbarui: 2025-12-01
Chapter: Bab 102 - Masa Depan Constela Empire - Part 01Laut yang bergemuruh kini telah tenang, tetapi di hati mereka, badai masih berkecamuk. Kapal utama Constela Empire, "Astralis", meluncur perlahan ke pelabuhan utama pulau, membawa pulang pahlawan yang menang, tetapi juga membawa luka mendalam akibat pengorbanan yang telah terjadi.Renzu berdiri di haluan, matanya menatap cakrawala yang mulai disinari matahari pagi. Ia telah memimpin pasukannya dalam pertempuran yang menentukan, tetapi harga yang harus dibayar terlalu tinggi.Di belakangnya, Neyra, Vale, Mira, dan Rufus berdiri dalam diam, masing-masing tenggelam dalam pikiran mereka sendiri. Tidak ada yang berbicara. Tidak ada sorak kemenangan. Hanya suara ombak yang mengiringi mereka pulang.Saat kapal berlabuh, penduduk Constela Empire telah berkumpul di dermaga, menunggu pemimpin mereka kembali. Mereka melihat bendera kekaisaran masih berkibar, tetapi mereka tahu bahwa tidak semua yang berangkat dalam perjalanan ini akan kembali.Di alun-alun utama, sebuah upacara penghormatan tela
Terakhir Diperbarui: 2025-11-30
Chapter: Bab 101 - Kebangkitan Penguasa Laut - Part 04Namun, kekacauan masih belum berakhir. Fragmen Lautan di tangan Renzu bersinar lebih kuat, seolah sedang menarik kekuatan dari tubuh Vortheos. Dalam benaknya, Renzu mendengar suara sang penguasa."Segel telah retak. Aku tidak lagi bisa bertahan di dunia ini tanpa mengubah keseimbangan laut."Elyndor, yang masih berdiri di dekat altar utama, menyadari sesuatu yang mengerikan. "Renzu! Jika kita tidak menstabilkan segel ini, kota ini akan runtuh dan tenggelam kembali ke dalam kegelapan!"Vale bergegas ke sampingnya, memeriksa inskripsi kuno yang telah mereka temukan sebelumnya. "Ada cara untuk memperbaiki segelnya! Tetapi itu membutuhkan seseorang untuk mengorbankan energi hidupnya!"Keheningan menyelimuti mereka sejenak.Mira, Rufus, dan Neyra saling bertukar pandangan. Mereka tahu apa arti dari kata-kata Vale.Seseorang harus tinggal dan mengorbankan dirinya untuk menyegel kembali Vortheos.Elyndor melangkah maju. "Aku akan melakukannya.""Tidak!" Renzu berteriak, menggenggam bahunya.
Terakhir Diperbarui: 2025-11-29
Chapter: Bab 100 - Kebangkitan Penguasa Laut - Part 03"Kita butuh lebih banyak waktu!" Elyndor menambahkan, sementara ia merapalkan mantra untuk membaca ukiran kuno yang mulai bersinar.Namun, waktu bukanlah sekutu mereka. Jenderal Altherion mulai memusatkan energinya, menciptakan pusaran air yang lebih besar dari sebelumnya. "Aku akan menunjukkan padamu apa arti kekuatan sejati!"Air di sekitar mereka mulai berputar liar, dan dari dasar laut, serpihan reruntuhan berjatuhan ke atas mereka, seakan kota ini akan tenggelam sepenuhnya kembali ke kedalaman.Renzu harus membuat keputusan melanjutkan pertarungan dengan Altherion atau mencoba menenangkan Vortheos sebelum semuanya berakhir?"Aku punya rencana!" Renzu berteriak, tangannya mencengkeram erat Fragmen Lautan yang kini berpendar semakin kuat.Mira menangkis serangan dari seorang prajurit Kekaisaran dan berseru, "Kalau kau punya ide, lakukan sekarang! Kami tidak bisa menahan mereka lebih lama lagi!"Renzu menutup matanya dan merasakan arus energi yang mengalir dari Fragmen Lautan. Dalam
Terakhir Diperbarui: 2025-11-28