author-banner
Alfylla
Alfylla
Author

Romans de Alfylla

Jatuh Cinta Pada Kakak Tiri

Jatuh Cinta Pada Kakak Tiri

Alisya adalah anak tunggal. Namun dia memiliki cukup banyak kakak tiri dengan beragam karakter. Setelah berhasil lepas dari Axel, kakak tirinya yang cerewet dan protektif, Alisya dihadapkan pada kakak tirinya yang lain. Andra, kakak tirinya yang dingin dan tak banyak bicara, namun diam-diam menghanyutkan. Raditya, kakak tirinya yang ramah dan baik hati. Alisya menganggap mereka sebagai kakak sendiri mulanya. Namun semuanya berubah seiring berjalannya waktu.
Lire
Chapter: Bab 77. End
Hari ini, Andra dan Alisya sudah berada di kota Yogyakarta. Mereka datang ke sana untuk menengok anak Axel dan Aina yang sudah lahir. Alisya girang sekali saat diberitahu oleh ibunya kalau Aina sudah melahirkan. Hingga Alisya langsung meminta Andra agar mereka segera berangkat ke sana. Aina melahirkan normal, tanpa masalah apapun. Bayinya pun lahir dengan sehat dan selamat tanpa ada yang kurang. Karena tak ada masalah apapun, Aina hanya dirawat satu hari saja di rumah sakit. Esok paginya, dia diperbolehkan pulang oleh dokter. "Ah, jadi keponakanku perempuan ya. Namanya siapa?" Alisya bertanya seraya menatap pasangan orang tua baru yang berada di hadapannya. Sedangkan bayi mereka, ada dalam gendongan Alisya. "Alina Syaqeela Bimantara." Axel menjawab, memberitahu Alisya dan Andra nama anaknya dan Aina. Dia tersenyum lalu menatap istrinya yang berbaring di atas ranjang. "Nama yang cantik." Alisya memuji. Dia mendekati Andra dan membiarkan Andra melihat Alina dari dekat. Andra terseny
Dernière mise à jour: 2025-11-21
Chapter: Bab 76
Alisya dan Andra berbaring di atas ranjang dengan posisi saling berpelukan. Selimut menutupi tubuh polos mereka dari kaki sampai dada. Namun, Andra malah membiarkan tubuh bagian atasnya tak tertutupi selimut. Dan tentu saja, tangan Alisya terus menggerayanginya. "Bicara apa dengan Aina tadi?" Andra bertanya, seraya memiringkan tubuhnya agar bisa berhadapan dengan sang istri. Tangannya bergerak, merapikan rambut Alisya yang acak-acakan dan lembab karena keringat. "Seperti biasa. Aku menanyakan kabar calon keponakanku saja," jawab Alisya dengan santai. Andra diam mendengar itu, padahal jelas-jelas Andra mendengar semuanya dari awal sampai akhir. "Itu saja? Atau ada yang lain?" Andra bertanya lagi. Alisya langsung mendongak, menatap lekat netra sang suami. Dan sepertinya Alisya paham apa yang dimaksud oleh Andra. "Kami membahas tentang anak juga. Kak Andra mendengar semuanya jadi tak perlu bertanya lagi," ucap Alisya dengan pelan. Gerakan tangannya di dada Andra langsung berhenti sek
Dernière mise à jour: 2025-11-21
Chapter: Bab 75
Hari sudah malam, dan Alisya sedang duduk di sofa ruang tamu dengan tangan memegang ponsel miliknya. Dia sedang melakukan video call bersama dengan sang kakak ipar, Aina. "Bayinya gimana? Kapan perkiraan lahirnya?" Alisya bertanya dengan tangan mengambil camilan dari dalam toples dan memasukkannya ke dalam mulut. "HPL-nya sih lima minggu lagi." "Wah, bentar lagi dong. Aku gak sabar deh liat keponakanku nanti. Kira-kira nanti mirip siapa ya?" "Yang jelas mirip ayah atau ibunya lah. Masa iya mirip tetangga." Aina mendengus di seberang sana. Alisya yang mendengar itu tergelak. "Kamu bagaimana, Sya? Belum isi?" Kini Aina yang bertanya pada sahabat sekaligus adik iparnya tersebut. Karena tempat tinggal mereka yang kini berjauhan, hanya lewat ponsel saja mereka bisa bertukar cerita. "Belumlah. Baru juga beberapa minggu," jawab Alisya. Aina tersenyum mendengar itu. "Kamu benar. Aku juga menunggu selama tiga setengah tahun sampai akhirnya hamil. Padahal Kak Axel gak pernah pakai penga
Dernière mise à jour: 2025-11-21
Chapter: Bab 74
Hari demi hari berlalu, kini Andra dan Alisya menikmati kebersamaan sebagai pasangan suami istri. Andra mengambil cuti dua minggu yang dia isi dengan acara bulan madu bersama dengan istri tercintanya. Tidak pergi jauh-jauh, Andra dan Alisya hanya mengunjungi beberapa pantai dan tempat wisata yang terkenal di Indonesia. Setelah selesai masa bulan madu, tentu Andra pun harus kerja seperti biasa. Alisya mulanya merasa keberatan, karena dia masih asyik bersama dengan sang suami sepanjang hari. Namun, mau bagaimana pun juga Andra harus tetap bekerja. Jika dihitung, hari ini adalah minggu ketiga Andra bekerja seperti biasa. Pekerjaannya cukup menumpuk, namun selalu ada Eva yang membantu. Wanita itu masih seperti semula, tak ada yang berubah. Andra pun tak menyesal jadinya memilih Eva sebagai sekretarisnya enam tahun yang lalu. Karena wanita itu tetap cekatan dan kompeten dalam bekerja. "Rapat akan dilaksanakan jam dua siang nanti. Jadi, tak ada jadwal untuk jam istirahat sekarang." Eva m
Dernière mise à jour: 2025-11-20
Chapter: Bab 73
Andra duduk di sofa dengan punggung menyandar dan mata terpejam. Dia sedang menunggu Alisya yang masih menguasai kamar mandi sejak 30 menit yang lalu. Entah apa saja yang dilakukan istrinya tersebut sampai begitu lama di dalam sana. Andra sudah menunggu sejak tadi, karena dia pun ingin segera membersihkan tubuhnya yang berkeringat. Dengan mandi air dingin mungkin dia bisa sedikit segar. Namun, ya itu. Dia harus menunggu Alisya yang masih berada di sana. Setelah menunggu beberapa menit lagi, akhirnya Alisya selesai. Dia keluar dari kamar mandi memakai jubah mandi dengan rambut yang basah. Karena dirinya sudah selesai, Alisya pun menyuruh Andra untuk segera masuk ke dalam kamar mandi. Andra tak bicara apa-apa dan langsung masuk ke dalam. Saat itulah, Alisya langsung beraksi. Dia berlari mendekati meja rias untuk menyisir rambutnya juga merias wajahnya. Bukan riasan yang tebal, hanya agar terlihat lebih segar saja dan tidak pucat. Alisya diberitahu oleh Aina beberapa hal yang harus di
Dernière mise à jour: 2025-11-20
Chapter: Bab 72
Andra dan Alisya berada di atas pelaminan dengan posisi berdiri berhadapan. Kedua tangan Alisya berada di bahu Andra, sementara tangan Andra di pinggang sang istri. Mata mereka saling menatap, dengan wajah yang sangat dekat. Keduanya lalu tersenyum, merasa geli dan bahagia secara bersamaan. "Yap. Ganti pose." Rama sebagai fotografer memberikan instruksi. Alisya dan Andra pun sedikit menjauh, lalu melakukan pose yang lain sesuai arahan dari Rama. Sesi foto berhenti sesaat, kala ada tamu datang. Rama pun memberikan waktu untuk pengantin menyambut para tamu, dan dia mengambil kesempatan itu untuk mengambil minum. Rama duduk di kursi, seraya melihat-lihat hasil fotonya. Sumpah, semuanya bagus sekali. Rama takjub juga pada adik dan kakaknya tersebut yang mudah untuk diatur dan tidak kaku hingga hasil fotonya semua bagus. "Wah, fotonya bagus-bagus ya." Rama langsung menengok ke belakang, dan tertawa pelan karena terkejut. Seorang wanita, berdiri di sampingnya seraya ikut melihat hasil
Dernière mise à jour: 2025-11-19
Just Need A Baby

Just Need A Baby

Arkan butuh seorang anak, Aruna butuh uang untuk melunasi utang sekaligus lari dari ayah tirinya yang jahat. Keduanya dipertemukan dan menjalin hubungan mutualisme dalam balutan pernikahan kontrak. Sesuai perjanjian, jalinan kerja sama akan berakhir begitu Aruna melahirkan seorang bayi untuk Arkan. Namun, bagaimana jadinya jika sebelum kontrak berakhir, salah satu dari mereka jatuh cinta, sedangkan yang lainnya terlanjur skeptis soal cinta setelah pengkhianatan mantan kekasih dan sahabatnya? Haruskah pernikahan itu benar-benar diakhiri atau justru diperjuangkan meski orang dari masa lalu menjadi rintangan lain yang menghadang?
Lire
Chapter: Bab 69 (The End)
Saat Adnan memperlihatkan foto seorang gadis yang menurutnya cocok jadi istriku, aku benar-benar tidak tertarik. Dia terlihat seperti gadis kuliahan biasa dan tak ada istimewanya sedikit pun bagiku. Saat Adnan menceritakan semua kesusahan Aruna, aku bahkan tak merasa kasihan juga. Karena ya, setiap orang punya masalah kan? Hanya saja masalah setiap orang berbeda-beda.Yang awal menarik perhatianku adalah saat Adnan bercerita tentang Aruna yang dikhianati teman-temannya. Cukup menyakitkan, karena aku tahu bagaimana rasanya. Apalagi Aruna yang memang sudah tak punya orang tua lagi.Malam itu, Adnan datang ke kamarku dengan tergesa-gesa sambil memakai jaket. Dia terlihat sangat panik saat berkata kalau Aruna sedang dalam bahaya. Sedangkan aku, biasa saja. Kadang aku heran. Apakah sebenarnya Adnan menyukai Aruna? Sampai segitu paniknya.Walau malas, pada akhirnya aku tetap mengantar Adnan ke rumah Aruna. Selama aku menyetir, Adnan sibuk menghubungi polisi dan meminta mereka untuk langsung
Dernière mise à jour: 2024-09-22
Chapter: Bab 68
Pukul empat sore lebih beberapa menit, Arkan kembali menemui Adara dan Tanti di lobi. Tidak sendirian, karena di sana Arkan bersama dengan Aruna dan Kenzi yang tidur dalam gendongan Aruna. Sedangkan Tio dan Hana sudah pulang lebih dulu sejak tadi.Di lobi, masih ada beberapa karyawan lain yang belum pulang. Sebagian ada yang memilih langsung pergi, sebagian ada yang tetap di sana karena penasaran apa yang akan Arkan lakukan pada dua karyawan baru, Adara dan Tanti."Kami sudah bicara pada semua orang, Pak. Kami mengaku salah karena sudah menyebarkan fitnah." Adara berbicara dengan kepala menunduk. Mereka tak berani menatap Arkan, bahkan untuk melihat ke arah Aruna pun mereka tak berani."Apakah dengan kalian bicara gosipnya akan mereda?" tanya Arkan. Arkan terlihat masih marah pada dua karyawannya tersebut. Dan yang lain hanya bisa menyaksikan saja saat Adara dan Tanti diintimidasi oleh bos mereka."Sudah, Mas. Tak apa." Aruna mendekati Arkan dan menyentuh bahu pria itu, berusaha menen
Dernière mise à jour: 2024-09-22
Chapter: Bab 67
Gosip tentang Aruna yang dituduh sebagai selingkuhan Arkan langsung menyebar dengan cepat ke setiap divisi. Karena itu, tentu saja Aruna jadi buah bibir para karyawan. Banyak yang mencibir dan mencemooh, juga merendahkan. Hingga akhirnya, berita itu sampai ke telinga Arkan, dan jelas Arkan pun marah besar.Hari ini, jam baru menunjukkan pukul sembilan siang, namun suasana kantor sudah sangat panas. Sekretaris Arkan yang bernama Tania kini sudah berada di ruangan divisi tempat penyebar gosip itu berada. "Adara dan Tanti? Karyawan baru kan?" Tania bertanya pada dua perempuan yang kini berdiri berhadapan dengannya."Pak Arkan meminta saya memanggil kalian berdua ke ruangan beliau." Tania berucap. Semua orang yang mendengar itu jelas panik, dan tak ada yang bisa menyelamatkan mereka berdua sekarang, selain keberuntungan.Selama berada di dalam lift, Adara dan Tanti sangat gelisah. Mereka ingin bertanya pada Tania, namun tak berani saat melihat raut wajah Tania yang kelihatan judes maksim
Dernière mise à jour: 2024-09-17
Chapter: Bab 66
Karyawan Arkan memang tahu tentang berita Arkan yang sudah menikah, namun tak pernah tahu siapa sosok yang menjadi istri Arkan. Mungkin sebagian karyawan Arkan tahu, hanya orang-orang yang pernah masuk ke ruangannya saja karena Arkan memang memajang foto pernikahannya di sana, salah satunya adalah sekretarisnya.Adara dan Tanti yang tergolong karyawan baru jelas belum mengenal sepenuhnya seluk-beluk dan sejarah pemilik sekaligus pimpinan perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka hanya tahu kalau Arkan adalah orang yang memiliki jabatan paling tinggi di perusahaan, dan terkenal sebagai sosok yang dingin dan cuek. Ya, contohnya tadi. Arkan tak menggubris sedikit pun saat Adara dan Tanti menyapanya dengan hormat.Adara dan Tanti jelas syok dan kaget saat melihat pemandangan di mana bos mereka bicara pada Aruna, bahkan sampai menggenggam tangan Aruna. Bukan hanya mereka, karyawan lain yang melihat pun sama kagetnya. Akhirnya mereka bertanya-tanya, apakah itu istri bos mereka?Pada akhirnya
Dernière mise à jour: 2024-09-15
Chapter: Bab 65
Hukum tabur tuai di dunia itu memang sepertinya ada, dan Arkan mempercayainya walau tak pernah mengharapkan. Satu persatu orang-orang yang mengkhianati dan menyakitinya mendapatkan balasan yang bahkan tak pernah Arkan duga.Seperti yang disampaikan oleh Wulan, Andres mengalami kecelakaan setelah pulang dari rumah Vani dan Chiko. Kecelakaan yang parah hingga dia harus kehilangan kedua kakinya. Selain mendengar itu, Arkan pun mendengar curhatan dari Chiko tentang kelakuan Andres sebelum kecelakaan. Ternyata Andres memang datang ke rumah Vani dan Chiko, untuk meminta maaf pada Vani. Salahnya dia malah memaksa ingin Vani kembali padanya, padahal dia juga tahu kalau posisi Vani sudah memiliki suami. Dan Chiko bercerita juga katanya dia dan Andres sempat baku hantam.Arkan memaklumi jika Chiko memulai perkelahian. Siapa suami yang tak marah dengan kelakuan mantan pacar dari istrinya yang gila seperti Andres? Wajar jika Andres di hajar oleh Chiko.Lalu Salsa, Arkan tak lagi mendengar kabarny
Dernière mise à jour: 2024-09-15
Chapter: Bab 64
Benar yang Tio katakan pada Arkan semalam tentang Salsa yang mungkin belum menyerah untuk berusaha menemui Arkan dan berusaha mendekati pria itu lagi. Perbedaannya sekarang mungkin Salsa sudah tak lagi mendapatkan dukungan dari kedua orang tuanya. Handi sudah repot-repot mencari tahu latar belakang Aruna, berusaha membuat Tio goyah. Nyatanya Tio sudah tahu seluk-beluk keluarga Aruna, dan dia sudah menyetujui pernikahan Aruna dengan Arkan sejak awal.Hari ini, Arkan kembali bekerja seperti hari-hari biasanya. Dia terlambat datang ke kantor hari ini karena harus mengantarkan Aruna dan Kenzi dulu ke rumah orang tuanya. Aruna meminta untuk tetap di sana saja dan bisa pulang ke rumah mertuanya di siang hari nanti. Namun Arkan menolak dengan tegas. Dia tak akan mau meninggalkan Aruna hanya berdua saja dengan Kenzi di sana. Arkan hanya khawatir saja jika sesuatu yang buruk terjadi.Dan seperti yang dibahas semalam oleh Arkan dan ayahnya, Salsa memang belum kapok untuk menemui Arkan. Hari ini
Dernière mise à jour: 2024-09-14
(Not) One Night

(Not) One Night

Menemani seorang pria asing makan malam bukanlah ide bagus bagi seorang wanita bernama Evelyn Rosalina. Namun karena dia terdesak dan membutuhkan uang dalam jumlah besar, akhirnya Evelyn terpaksa mau mengambil pekerjaan singkat itu. Peraturan awal, Evelyn hanya akan menemani pria itu makan malam di sebuah acara reuni. Namun ternyata, pria itu tak hanya ingin ditemani makan malam saja. "Tidurlah denganku malam ini. Akan kubayar sepuluh kali lipat dari kesepakatan awal." Dan Evelyn akhirnya dihadapkan pada pilihan sulit antara menerima ajakan pria itu atau menolaknya.
Lire
Chapter: Extra Part 2
Tiana sebagai wanita paham sekali kalau pendidikan bagi wanita itu penting. Walau Evelyn berstatus adik iparnya, tapi Tiana menganggap Evelyn seperti anak sendiri. Karena itu, Tiana memberikan nasehat pada Evelyn agar melanjutkan pendidikannya. Evelyn awalnya ragu untuk kuliah, minder karena teman-teman seumurannya sudah lulus S1, sedangkan dia baru mau masuk kuliah. Namun, semua keluarga Alan, termasuk Alan sendiri mendukung saran dari Tiana. "Kuliah itu untuk kalangan umum, Eve. Hanya karena kamu sudah menikah dan melahirkan, bukan berarti kamu tak boleh kuliah. Justru harus, karena kamu sudah menjadi ibu, dan kamu akan menjadi guru pertama untuk anak-anak kamu nanti." Itu adalah kata-kata yang diungkapkan oleh Karina, dan Evelyn jadi lumayan pede setelah mendengarnya. Akhirnya, setelah membuat keputusan yang lumayan berat, Evelyn mendaftar kuliah di universitas tempat Alan menjadi donatur. Tentu Evelyn tak sendirian, karena dia ditemani oleh Zara yang mendaftar S2. Masalah an
Dernière mise à jour: 2025-10-11
Chapter: Extra Part 1
Evelyn berdiri di depan cermin yang memperlihatkan seluruh tubuhnya. Evelyn kini memakai sebuah gaun pengantin yang cantik dan indah berwarna rose gold. Rambutnya di gelung dengan cantik, dan diberi hiasan berupa sebuah mahkota kecil di atas kepala. Penampilannya sekarang sudah mirip seperti putri dalam film kerajaan. Bukan tanpa alasan Evelyn berpenampilan seperti itu hari ini. Karena hari ini, adalah hari resepsi pernikahannya dengan Alan. Ya, setelah satu tahun lebih sejak akad pernikahan, resepsi pernikahan mereka baru diadakan sekarang. Tentu saja menunggu Evelyn pulih dulu setelah melahirkan tiga bayinya. "Tubuh kamu mungil dan cocok sekali dengan gaun ini. Walau sudah melewati fase hamil dan melahirkan, tubuhmu tetap terbentuk seperti awal. Orang-orang tak akan menyangka kamu sudah melahirkan tiga bayi loh." Karina yang menemani Evelyn di ruang ganti tersenyum melihat kecantikan Evelyn sekarang. Karina tidak menganggur, karena sekarang dia sedang menggendong salah satu bayi E
Dernière mise à jour: 2025-10-10
Chapter: Bab 76. End
Hari sudah malam, dan Evelyn kini sudah berbaring di atas ranjang. Dia sudah berganti pakaian, dan tentu saja Alan lah yang membantunya. "Kak Tiana menginap di sini?" Evelyn bertanya pada Alan yang duduk di pinggir ranjang. Tangannya berada dalam genggaman tangan Alan yang besar dan hangat. "Iya. Kak Tiana dan Kak Reno akan menempati kamar samping," jawab Alan. "Kalau Karina, dia hanya akan di sini saat pagi sampai sore saja. Mungkin, setelah agak besar Karina bisa saja membawa salah satu dari mereka untuk menginap di rumahnya," ucap Alan. Evelyn tertawa pelan mendengar itu. Dia tak masalah sebenarnya. Justru Evelyn senang karena banyak yang membantunya merawat tiga bayi kembarnya. Jangankan tiga, merawat satu bayi pun kadang kewalahan. Jadi Evelyn sangat berterima kasih pada Tiana dan Karina yang mau membantunya. Saat sedang asyik mengobrol, tiba-tiba pintu kamar mereka terbuka. Alan dan Evelyn menengok secara bersamaan ke arah pintu, dan ternyata Karina lah yang membuka pin
Dernière mise à jour: 2025-10-09
Chapter: Bab 75
Setelah menjalani perawatan selama beberapa hari di rumah sakit pasca operasi, akhirnya hari ini Evelyn sudah diperbolehkan pulang. Tidak sendirian, karena ketiga bayinya pun sudah boleh di bawa pulang setelah menjalani serangkaian pemeriksaan untuk memastikan mereka baik-baik saja. Zara, Reno, dan Vino yang ada di rumah sudah berkumpul, siap menyambut kepulangan Evelyn dan baby triplets. Sementara Tiana dan Karina ikut Alan ke rumah sakit, untuk membantu Alan dan Evelyn membawa pulang baby triplets mereka. Kelahiran anak-anak Alan dan Evelyn bukan hanya membuat mereka saja yang bahagia. Tapi seluruh keluarga Alan bahagia dengan kehadiran tiga bayi mereka. Apalagi Karina dan Vino yang tidak memiliki anak. Mereka merasa diberi kesempatan untuk jadi orang tua lewat anak-anak Alan. Mobil Alan masuk ke halaman rumah dan terparkir rapi di samping rumah. Tiana dan Karina langsung keluar dengan masing-masing menggendong seorang bayi. Zara pun berinisiatif mendekati mobil Alan dan mengambi
Dernière mise à jour: 2025-10-08
Chapter: Bab 74
Evelyn berbaring di atas ranjang rumah sakit dengan Alan yang berada di sampingnya. Tangan Alan setia menggenggam tangannya dengan erat. Tatapan mata Alan tak bisa berbohong tentang yang dia rasakan sekarang. "Tenang, Mas. Semuanya pasti baik-baik saja." Evelyn berucap dengan tenang. Dia sudah berganti baju dan kini menggunakan pakaian khusus pasien. Karena sebentar lagi, Evelyn akan melakukan operasi caesar, untuk mengeluarkan ketiga bayinya. Awalnya, Evelyn berkeinginan untuk melahirkan secara normal. Namun dengan keadaan dia yang hamil tiga bayi sekaligus, terlalu besar resikonya. Akhirnya operasi caesar lah yang dipilih oleh Evelyn untuk persalinannya. "Aku benar-benar khawatir," ucap Alan dengan suara pelan. Berkali-kali dia mencium punggung tangan Evelyn dengan tatapan penuh rasa khawatir. "Aku tahu. Tapi Mas harus percaya kalau aku bisa melalui ini dengan baik," ucap Evelyn berusaha menenangkan Alan yang sangat khawatir tentang dirinya sekarang. Evelyn tersenyum pada Alan b
Dernière mise à jour: 2025-10-07
Chapter: Bab 73
Waktu terus berjalan, hingga tak terasa kalau sekarang usia kehamilan Evelyn sudah menginjak minggu ke 24. Perutnya sudah membesar, memperlihatkan dirinya yang memang sedang hamil. Ukuran perut Evelyn lebih besar dari ibu-ibu lain di usia kehamilan segitu karena memang dia mengandung bayi kembar.Siang ini, Evelyn baru pulang dari rumah sakit bersama dengan Alan setelah melakukan pemeriksaan rutin. Saat berjalan masuk ke dalam rumah, Alan terus merangkul pinggang Evelyn karena khawatir istrinya akan jatuh atau tersandung."Hai! Bagaimana pemeriksaannya?" Saat sampai di ruang keluarga, Zara langsung bertanya pada paman dan tantenya tersebut."Baik. Selalu baik," jawab Alan. Dia membantu Evelyn untuk duduk di atas sofa dengan nyaman. Lalu Alan menaikkan kaki Evelyn ke atas sofa agar Evelyn selonjoran saja."Kamu gak pergi keluar, Zara? Bukannya hari ini kamu gak kuliah?" Evelyn bertanya pada Zara yang baru saja menyimpan ponselnya di atas meja."Gak sih. Lebih asyik di rumah saja," jawa
Dernière mise à jour: 2025-10-06
Vous vous intéresseriez aussi à
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status