Talak Usai Bertemu Mantan

Talak Usai Bertemu Mantan

last updateLast Updated : 2022-12-20
By:  Ayra N FarzanaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
6 ratings. 6 reviews
38Chapters
9.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Deema, wanita cantik berusia 24 tahun tanpa sengaja memergoki suaminya, Bhanu. Pria berusia 27 tahun yang bekerja serabutan itu bersama dengan mantan kekasihnya, Afseen, wanita yang lebih muda. Tak tahan dengan pemandangan yang dia lihat, Deema menghampiri keduanya. Melihat istrinya, pria itu menarik Deema menjauh. Bahkan pria itu meminta istrinya untuk pergi dan mengancam akan menceraikannya kalau tidak menuruti perkataan pria itu. Deema pun diam dan menurut. Semalaman, wanita itu menunggu suaminya. Namun, pria itu tak jua pulang. Hingga akhirnya tertidur. Pagi buta Bhanu pulang dan keributan terjadi di antara mereka. Bahkan, pria itu mengungkit malam pertama mereka. Pertengkaran tersebut berakhir pada ucapan talak oleh, Bhanu. Namun, tanpa sengaja Nirmala, wanita berusia 55 tahun yang notabene adalah ibunya Bhanu tak terima putranya menceraikan Deema. Wanita itu marah pada putranya itu. Pada akhirnya, Deema memilih pergi dari rumah Bhanu. Baginya tak ada alasan untuk bertahan. Bertahan justru akan menyakitinya. Wanita itu memilih pergi daripada hidup dalam penderitaan. Suatu ketika, Deema mengunjungi Nirmala. Wanita itu hendak menjenguk sang mertua. Walau bagaimana pun, wanita itu sudah baik padanya. Hubungannya dengan Bhanu boleh berakhir, tapi hubungan di antara mereka tak bisa berakhir. Sayangnya, tanpa sengaja dia datang ke rumah Nirmala berbarengan dengan kedatangan Bhanu dan Afseen. Kedatangan mereka hendak meminta restu pada ibunya. Apalagi Afseen sedang mengandung anak pria itu. Bukan hanya itu, Bhanu juga meminta Deema untuk mengajukan perceraian terhadapnya dengan alasan akan lebih mudah putus jika pihak wanita yang melakukannya. Memiliki pemikiran yang luas, Deema menolak permintaan Bhanu. Hingga suatu ketika pria itu mengancam dan akhirnya Deema menggugatnya. Ujian bertubi-tubi dihadapi Deema. Tak berselang usai perceraiannya, ayahnya mendapat musibah. Tanah garapan pria itu dirampas oleh orang kepercayaannya. Beruntung ada Farabi, pria berusia 30 tahun yang mau membantunya dengan syarat wanita itu mau menikah denganya.

View More

Chapter 1

Tak Segaja Memergoki Suami dengan Wanita Lain

“Mas dari mana saja kamu?”

Malam itu, tepat jam satu malam, Mas Bhanu baru saja pulang.

“Kerja, Dek.” Pria itu duduk di kursi berlapis busa yang ada di ruang tamu. Dia mulai membuka sepatu yang dikenakannya.

Aku duduk di samping pria itu. Seketika aroma parfum menguar menusuk hidungku. Setahuku Mas Bhanu tak pernah memakai parfum. Apalagi dia baru pulang dari kerja seharian, harusnya aroma keringat yang menyengat yang menguar dari tubuhnya. Aku merasa ada sesuatu yang tak beres dari pria itu. Mungkinkah dia ada main di luar sana? Segera kutepis segala praduga. Mas Bhanu bekerja sebagai tukang ojek daring. Bisa saja parfum salah satu penumpangnya tak sengaja menempel di baju suamiku.

Usai melepas sepatu, Mas Bhanu melangkahkan kaki menuju kamar mandi. Sebelumnya dia memintaku untuk mengambilkan handuk dan membawanya ke sana.

“Mas!” Beberapa kali aku mengetuk pintu kamar mandi. Tak butuh lama, pria itu membuka sedikit pintu kamar mandi. Tangannya mengulur ke luar. Aku pun menyodorkan handuk berwarna merah padanya.

“Mas kamu sudah makan belum?”

“Aku sudah makan. Kamu tidur saja,” ucapnya sedikit berteriak. Aku menuruti perkataan pria itu.

Ketika hendak melangkahkan kaki meninggalkan kamar mandi, tanpa sengaja, aku melihat secarik kertas menyembul dari saku pakaian Mas Bhanu yang dikenakannya tadi. Penasaran aku mengambilnya.

Aku membuka kertas tersebut dan membaca isinya. Aku begitu terkejut ketika membaca secarik kertas yang merupakan nota pembayaran sebuah hotel melati yang letaknya berada sebuah tempat wisata.

Kembali aku meletakan baju kotor Mas Bhanu ke dalam keranjang pakaian ketika suara kran air dimatikan. Tanda kalau pria itu telah selesai mandi. Sedangkan kertas itu, aku lipat dan masukan ke dalam saku bajuku. Bergegas aku menuju kamar.

Baru saja aku merebahkan diri, Mas Bhanu masuk dengan handuk melilit sebatas pinggang ke bawah. Rambut pria itu basah. Baru harum sampo menguar. Melihat hal itu aku semakin curiga.

“Kamu belum tidur, Deema?” tanyanya seraya membuka lemari tiga pintu yang berisi pakaian kami. Dia mengambil sebuah kaos berwarna biru dan celana pendek abu-abu.

Setelah berganti pakaian, pria itu mengeringkan rambut basahnya dengan handuk. Tak berselang lama, dia merebahkan diri di sampingku. Dalam sekejap terdengar dengkuran halus ke luar dari mulutnya. Sedangkan aku tak sedetik pun mampu memejamkan mata.

***

“Deema, kamu sudah siap?” tanya Liza yang berada di seberang telepon.

“Aku sudah sia, Liz.”

“Ok. Aku jemput sekarang, ya!”

 Siang ini rencana kami akan ke rumah salah satu anak didikku. Kebetulan rumahnya tak jauh dari rumah sahabatku—Liza. Orang tua anak tersebut memintaku untuk mengajar les privat pada putrinya. Aku meminta Liza untuk mengantarkanku ke rumahnya.

Kami berdua sama-sama bekerja sebagai pengajar. Liza mengajar di sebuah sekolah menengah pertama di kota kami. Sedangkan aku mengajar di sebuah sekolah dasar.

Kebersamaan kami berawal ketika kami sama-sama duduk di bangku SMP. Namun, kami kuliah di sebuah Universitas yang berbeda. Liza masuk ke Universitas Negeri yang ada di ibukota. Kami sempat berpisah dan kembali bersama usai menyelesaikan kuliah kami.

Aku berdiri di depan gerbang usai Liza mengabarkan kalau dirinya sudah dekat dengan tempatku mengajar. Tak berselang lama, Liza datang mengendarai mobilnya. Aku pun langsung masuk ke dalam dan duduk di samping kemudi.

Nasib Liza memang lebih baik dariku. Setahun lalu dia diangkat menjadi pegawai negeri. Sedangkan aku, masih tetap menjadi guru honorer. Beberapa hari lalu aku juga mengikuti tes PPPK. Namun, nasib masih belum berpihak padaku.

“Oh iya, Deema. Orang tua Airin belum pulang jam segini. Bagaimana kalau kamu temani aku belanja dulu,” pinta Liza.

Airin adalah nama anak didik yang hendak kami datangi. Aku pun mengiyakan permintaannya.

Usai berbelanja Liza mengajakku untuk makan terlebih dahulu. Kami pun memilih makan di resto makanan cepat saji.

Baru saja kami menginjakkan kaki memasuki resto. Aku melihat Mas Bhanu sedang duduk dengan seorang wanita. Suamiku itu mengenakan kemeja berwarna biru, bukannya jaket ojek daring.

Bukan hanya itu. Yang membuat hatiku sakit, mereka tak sekedar makan bersama. Mas Bhanu juga menggenggam mesra tangan wanita di hadapannya. Wanita berambut panjang dengan rok berwarna biru balas menggenggam tangan Mas Bhanu.

Aku begitu kalut melihat semua itu dengan mata kepalaku sendiri. Hati istri mana yang tak terluka ketika melihat suaminya mendua. Begitu juga diriku. Tak tahan aku hendak melabrak mereka.

“Deema. Jangan!” Liza memegang tanganku erat. Wanita itu tak ingin aku mendekati mereka. Alasannya, dia tidak ingin aku tersakiti dan dipermalukan oleh mereka.

“Kenapa aku?” Aku menunjuk diriku sendiri. “Bukan aku yang salah, tapi dia. Jadi bukan aku yang akan menanggung malu, tapi mereka.”

Tak peduli dengan nasihat Liza, aku berjalan mendekati mereka.

Melihat kedatanganku, Mas Bhanu begitu terkejut. Namun, tidak dengan wanita di hadapannya. Wanita itu tampak santai, duduk dengan kaki kanan yang berada di atas satu kaki kirinya.

“Dia siapa, Mas?” Aku menunjuk wanita di hadapan Mas Bhanu.

“Dia, Afseen.” Mas Bhanu memandang wanita di hadapannya.

Wanita itu balik bertanya pada Mas Bhanu, siapa diriku.

“Dia istriku,” jawab Mas Bhanu.

Mendengarnya, wanita itu terkejut. Sontak dia berdiri memandangku dan Mas Bhanu bergantian. “Istri?”

“Iya. Namun, tak akan lama lagi dia akan menjadi mantanku.” Perkataan Mas Bhanu seperti belati yang menikam jantungku.

“Apa maksudmu, Mas?” Aku memandang Mas Bhanu tak percaya dengan apa yang dikatakannya.

Pria itu menarikku menjauhi wanita itu. Setengah berbisik pria itu memintaku untuk pulang dan membicarakan semuanya di rumah.

“Deema, jangan berulah kamu. Wanita itu ladang uang untukku.”

“Tapi, Mas ....”

“Pulang atau aku talak kamu sekarang juga!”

Bersambung ....

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Isabella
cerita yg menghibur part-nya dikit gak bertele tele enak bacanya.
2023-03-13 19:31:45
0
user avatar
ASMAWI ASMAWI
keren. lanjut
2022-03-17 22:04:28
0
user avatar
ASMAWI ASMAWI
keren lanjut
2022-03-17 22:03:29
0
user avatar
Ayra N Farzana
........................
2021-12-02 14:13:38
1
user avatar
Ayra N Farzana
Semangat, Deema
2021-11-12 17:51:11
2
user avatar
Ayra N Farzana
Semangat, Deema
2021-11-12 17:50:20
1
38 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status