Chapter: 44. Mertua Loyal[Kamu di rumah, Sayang?]Gisella membaca satu pesan masuk yang baru saja di kirimkan Chloe. Satu alisnya naik ke atas, ia di buat bertanya-tanya dengan pesan yang ibu mertuanya kirim.Gadis itu lantas menekan tombol icon telepon pada sudut kanan aplikasi Chatting tersebut."Assalamualaikum, Mommy. Iya, Gisella di rumah. Mommy mau ke sini?" tanya Gisella sambil membersihkan meja makan."Waalaikumusallam. Mommy udah di depan, buka pintunya dong. Tolong bantu Mommy bawain beberapa barang," sahut Chloe dari seberang telepon.Gisella menghentikan kegiatannya. Kepalanya menoleh ke arah pintu utama. Buru-buru dia meletakkan kain lap ke tempat semula, dan berlari kecil menuju pintu depan.Cklek!Gisella langsung melihat pemandangan Chloe yang sedang membuka pintu bagasi belakang mobil HR-V miliknya. Lekas Gisella berjalan mendekat. "Mommy bawa apa?" tanya gadis itu.Chloe menatap menantunya sejenak, kemudian kembali fokus mengeluarkan beberapa paperbag. "Ini Mommy beli baju buat kamu dan Arya
Last Updated: 2025-06-27
Chapter: 43. Istri Pebisnis"Sayang, kamu berani sendirian di rumah kan?" Arya bertanya demikian karena dia harus tetap berangkat bekerja. Meninggalkan istrinya sendrian di rumah yang masih asing bagi gadis itu membuat Arya jadi kepikiran.Gisella meletakkan tas kecil berisi bekal ke atas meja di hadapan Arya. Mata coklatnya menatap Arya, "Aman aja. Nanti Aku telepon Mommy atau enggak teman-teman SMA ku."Arya meraih tangan istrinya yang masih berdiri di sebelahnya, dan menarik gadis itu agar mendekat. Arya memeluk perut Gisella dengan posisi dirinya masih duduk di kursi meja makan. "Mas yang kepikiran sama kamu. Kamu baru kemarin pindah ke sini. Nanti kalau kamu merasa bosan, datang aja ke kantor Mas ya?"Setelah kejadian semalam, Arya benar-benar mulai menunjukkan satu demi satu sifatnya. Salah satunya adalah sifat manja. Gisella sama sekali tidak memiliki ekspektasi kalau Arya bisa bersikap semanis ini.Tangan Gisella terangkat dan mengusap bahu suamin
Last Updated: 2025-06-26
Chapter: 42. Nyamuk Kepala HitamTetesan air dari dedaunan jatuh membasahi permukaan tanah. Udara sejuk subuh hari membuat siapapun enggan bangkit dari pembaringan. Merasa nyaman dalam balutan selimut tebal.Suara kendaraan bergemuruh sesekali di luar. Menandakan beberapa orang telah memulai aktivitas nya masing-masing. Mengais rezeki hanya untuk mendapatkan sesuap nasi.Subuh hari yang tenang. Hari yang cocok untuk memulai hari yang bersemangat.Gisella mengerjapkan mata. Ruangan yang temaram membuatnya harus mengerjapkan mata berulang kali. Saat itu juga ingatan semalam bagai menghantam kepalanya. Tubuhnya menegang, perlahan dia menoleh ke samping. Suaminya, masih berbaring di sebelahnya sambil memeluk satu tangan Gisella.Sial, imut banget — batinnya kala melihat wajah Arya yang tertidur pulas bagaikan bayi beruang yang terlihat begitu menggemaskan.Sangat berbeda dengan semalam. Arya yang mendominasi, mengungkung tubuhnya, menggerakkan pinggul dengan sentak
Last Updated: 2025-06-25
Chapter: 41. Menuju Puncak"Ini buat kamu," Arya menyerahkan sebotol parfum kepada Gisella. "Dari Mommy, tadi beliau lupa sewaktu mau memberikannya padamu."Mereka sedang di ruang keluarga, menonton televisi bersama. Gisella lantas menoleh ke samping, menatap ke arah suaminya, kemudian pandangannya turun menatap pada tangan pria itu yang sedang memegang sebotol parfum.Gisella mengambil parfum itu tanpa ragu. Kemudian menyemprotkan nya pada pergelangan tangan dan membauinya. "Baunya enak banget," matanya tampak berbinar sambil mendongak menatap Arya."Mana? Coba saya mau cium," ujar Arya sambil memajukan kepalanya.Tanpa sempat Gisella menghindar, Arya sudah mengecup pipi kiri nya. "Iya, wangi banget.""Serius lah! Bukan Aku yang di cium, nih parfumnya," omel Gisella sambil menyemprotkan parfum ke area leher Arya. "Wangi kan?"Arya mengangguk, tapi pandangannya fokus menatap ke mata coklat istrinya. "Parfumnya jangan di pakai buat keluar ya? Momm
Last Updated: 2025-06-24
Chapter: 40. Masih Soal Panggilan Arya mengantarkan kepergian Ibunya hingga teras rumah. Tadinya dia ingin mengantarkan wanita itu, tapi Chloe berkata bila supirnya sudah dalam perjalanan. Setelah memastikan Ibunya sudah pergi, Arya segera masuk kembali ke dalam rumah. Tanpa Arya ketahui, ada sepasang mata yang memperhatikan Arya. "Bukannya itu Suami Gisella? Kenapa dia bisa ada di lingkungan ini?" Orang itu adalah Vera. Ia diam sejenak, kemudian melihat ke arah kepergian Chloe tadi. Vera tiba-tiba terpikirkan sesuatu dan menyeringai. "Tidak Aku sangka kalau si Arya itu peliharaan Tante-tante. Dengan wajah sesopan dan sealim itu? Luar biasa sekali dia menutupi nya dengan baik selama ini." Vera mengeluarkan ponsel dan mengambil photo punggung Arya yang sedang berjalan masuk ke dalam ruamh. Vera menurunkan ponsel nya dan melihat hasil jepretannya, tiba-tiba senyumnya merekah. Dia punya rencana untuk meraup keuntungan dua kali lipat. *** Waktu sudah menunjukkan waktu lima sore, tapi matahari masih menyorotka
Last Updated: 2025-06-22
Chapter: 39. Siasat ChloeSetelah kepergian Rahmi, rumah kembali terasa hening. Seolah kejadian beberapa menit lalu tidak pernah ada.Sementara Arya pergi ke kamar untuk berganti pakaian, Chloe mengajak menantunya untuk duduk di ruang keluarga.Gisella yang tadinya ingin menuntut penjelasan, mau tidak mau harus mengikuti mertuanya."Bagaimana, Nak? Kamu betah di sini?" tanya Chloe begitu mereka duduk di sofa hitam itu.Gisella terkekeh pelan, satu tangannya menggaruk pipi yang tidak gatal. "Mau di bilang tidak betah juga kan belum ada sehari Sella di sini, Mom."Chloe ikut terkekeh pelan. Wanita paruh baya yang masih terlihat sangat anggun dan muda itu meraih telapak tangan Gisella dan menggenggamnya erat. Di usapnya punggung tangan Gisella dengan tangan Chloe yang lain."Mommy sangat berharap pernikahan kalian langgeng dan bahagia hingga maut memisahkan. Mommy tidak akan menuntut apa-apa kok, Mommy hanya mau melihat Anak Mommy bahagia bersama
Last Updated: 2025-06-21
Chapter: Bab 109. Delisha Roxycin Pytolarin [END]Sudah beberapa minggu berlalu, malam berdarah sudah berlalu. Namun beritanya masih hangat hingga saat ini. Terutama dengan kabar terbaru yang membuat para Rakyat dan Bangsawan bertanya-tanya perihal keputusan yang di ambil oleh Kaisar baru mereka. [Aku akan menunjuk Pewaris dari Grand Duke dan Grand Duchess Swiss sebagai ahli warisku. Aku harap, setelah membaca ini kalian berhenti mengirimkan surat lamaran ke Istana.] Selama masa kepemimpinan Zigea sebagai Kaisar beberapa minggu ini, masih belum terlihat adanya kemajuan. Karena sistem pemerintahan akan benar-benar di ubah sesuai dengan apa yang Zigea inginkan selama ini. Yang menjadi perdebatan adalah sistem kasta yang di hapus mulai dari Marquess ke bawah. Hanya menyisahkan dari gelar bangsawan Duke sampai ke Kaisar. Para Rakyat mendukung adanya perubahan tersebut, berbeda dengan para Bangsawan yang tidak terima. Hak mereka sebagai pemimpin wilayah bisa terancam jika mereka memiliki drajat yang sama dengan para rakyat yang mereka
Last Updated: 2024-02-02
Chapter: Bab 108. Di dalam Goa buatan BAB 108.Semakin larut malam, seruan dari peperangan semakin mencekam. Di halaman Istana sudah banyak bergelimpangan jasad-jasad manusia. Begitu juga di dalam Istana, terutama di sekitar lorong menuju ke kamar Kaisar.Sementara di delam kamar Kaisar, Dean sudah tidak bernyawa. Mati di tangan anaknya sendiri, bahkan Lynea sama sekali tidak menyangka kalau putra yang amat mereka sayangi akan bertindak sejauh ini. “KENAPA?! ADA APA DENGAN MU ZIGEA?!” seruan untuk ke sekian kalinya Lynea jeritkan. Perempuan paruh baya itu sama sekali tidak berani menoleh ke arah dimana suaminya tadi duduk. Zigea masih menatap kosong ke arah jasad sang Ayah. Tangannya memang bergetar, namun itu bukan perasaan sedih melainkan amarah yang membuncah.Kejadian ini baru pertama kali terjadi. Berada di luar prediksi Zigea, banyak variabel yang berbeda dari kehidupan-kehidupan yang sudah ia lewati sebelumnya. ‘Mungkin banyaknya variabel yang terjadi karena adanya jiwa yang merasuk ke dalam tubuh Ayesha,’ batin
Last Updated: 2024-02-02
Chapter: Bab 107. Malam BerdarahBAB 107 Seorang pelayan pria mengetuk pintu sebuah ruangan berpintu besar. Ketika terdengar seruan dari dalam yang mengizinkan pelayan tersebut masuk, barulah ia berani masuk ke dalam ruangan itu. Troli berisi makanan di dorong masuk, membuat lantai dan roda yang bergesakan menyebabkan bunyi decitan.Jibdrui membalikkan tubuhnya, menatap pelayan pria yang baru saja masuk. Mata abu-abu itu beralih ke sebuah gulungan kertas yang berada dekat dengan piring berisi makanan. Langkah kakinya berjalan mendekati ke arah pelayan tersebut.“Dari siapa?” tanyanya datar.Pelayan menundukkan kepalanya, “Dari Baginda Kaisar.”Kedua alis Jibdrui di tertaut, karena tidak biasanya Dean mengirimkan pesan dengan cara seperti itu. Ia perhatikan pelayan tadi, tapi tidak ada yang aneh.“Pergilah,” usirnya.Setelah pintu kembali di tutup, dan hanya tinggal dirinya sendiri di ruangan itu, Jibdrui lekas membuka gulungan sura
Last Updated: 2024-02-01
Chapter: Bab 106. Paviliun SelatanBAB 106. Leonita dan Larry yang berdiri di pinggir bersama beberapa dayang lainnya merasa bangga dengan pembalasan yang di lakukan oleh majikan mereka. Diam-diam dua gadis itu melakukan tos, kalau saja sedang di rumah pasti mereka sudah berjingkrak-jingkrak.Karena sudah kenyang, Ayesha dan Daisy berniat untuk pulang. Ia sama sekali tidak memperdulikan Lyssa yang tengah gondok sambil berdiri di dekatnya.“Yang Mulia Permaisuri, maafkan atas sikap tidak sopan Saya. Sudah sewajarnya Saya membela diri karena Saya punya mulut. Saya bukan berniat menghina keluarga Kaisar, karena Saya tidak pernah menghina Permaisuri maupun Baginda Kaisar apalagi Yang Mulia Putra Mahkota. Meskipun Lyssa adalah adik perempuan Anda, tapi Anda tidak bisa menjadikannya keluarga Kaisar.”Kasak-kusuk terdengar, Ayesha menghela nafas lelah. Ia menoleh ke arah Larry yang sedang memegang sebuah kotak kayu mewah berwarna biru tua.“Yang Mulia, Saya membawakan
Last Updated: 2024-02-01
Chapter: Bab 105. Ayesha kena mental? Ayesha merentangkan kedua tangannya, saat ini Larry dan Leonita tengah membantu sang nyonya berpakaian. Gaun dengan dominan Biru dan emas, cocok dengan warna mata dan rambutnya yang pirang pucat. Rambutnya juga di tata dengan elegan namun tidak membuatnya terlihat dewasa, justru ia terlihat seperti seorang Lady.“Leonita, tolong jangan terlalu ketat saat memasang korsetnya. Aku tidak bisa bernafas, bisa-bisa tulang rusukku patah,” keluhnya dengan nafas ngos-ngosan.“Baik Nyonya,” balas gadis itu.Setelah selesai, ia duduk sebentar untuk menunggu suaminya. “Nyonya, ada Serio yang ingin bertemu dengan Anda,” ucap Atren dengan menunduk sopan. Pria berseragam khas Ksatria pribadi itu hanya berdiri di dekat pintu.“Biarkan dia masuk.”Serio masuk ke dalam ruangan Ayesha, pria berkaca mata itu menundukkan kepalanya dengan sopan, “Hari ini Anda harus hadir dalam Tea Party yang di buat oleh Permaisuri, ini untuk membung
Last Updated: 2024-01-31
Chapter: BAB 104. Berjumpa kembali “Cepat panggilkan dokter!” teriak Serio. Raut wajahnya sangat gelisah dan khawatir.Secepat kilat, ia berlari ke arah meja kerjanya. Ia akan mengirimkan surat kepada Derick, karena pria itu sudah mewanti-wanti Serio untuk selalu mengabari keadaan genting yang menimpa istrinya.“Cepat kirimkan surat ini ke Yang Mulia Grand Duke!” ujarnya seraya memberikan sepucuk surat kepada petugas pengantar pesan. Ia menoleh ke arah salah satu Ksatria Elang Emas, “Antarkan dia, pastikan surat itu harus sampai ke tangan Yang Mulia Grand Duke langsung. Jangan sampai kabar ini bocor di luar sana, sangat berbahaya.”“Baik!” jawab mereka dengan kompak. *** “Ini dimana?” ia melihat ke sekeliling, hanya ada ruangan tanpa batas. Ia juga merasa Familiar dengan situasi saat ini.[Kita bertemu kembali, Anakku.]Ayesha menatap sesosok entitas yang pernah ia temui sebelumnya. “Kenapa Anda menemui saya? Ap
Last Updated: 2024-01-29