Terjebak Cinta Om Presdir

Terjebak Cinta Om Presdir

last updateLast Updated : 2025-04-22
By:  Little RubahOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
8views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Gisella Anastasia — gadis cantik nan manis berusia dua puluh tahun itu harus menelan rasa kecewa yang di torehkan oleh sang tunangan. Pria yang seharusnya minggu depan menikah dengannya, malah bermain serong dengan wanita dari masa lalu. . . "Meskipun tidak jadi menikah denganmu, tapi aku pastikan Minggu depan aku akan tetap menikah, walaupun harus menikah dengan pria lain!" . . Siapa menyangka, kalau hal itu membuat Gisella nekat mengajak seorang pria matang berwajah tampan untuk menikah? "Menikah denganmu? Boleh. Tapi jika sudah menikah denganku, tidak ada perceraian di kemudian hari. Kamu sanggup? tanya pria matang dengan wajah rupawan itu. Sukses kah Gisella membalas dendam pada sang mantan Tunangan? Lalu bagaimana respon Gisella setelah mengetahui kalau Suaminya ternyata tidaklah sesederhana yang terlihat? . . ikuti kisah "Terjebak Cinta Om Presdir" eksklusif hanya di Good Novel. TTD : Little Rubah

View More

Chapter 1

1. Kandasnya Hubungan

Gisella Anastasia Bintang — gadis itu mengepalkan kedua tangan di sisi tubuh. Menatap marah pada seorang pemuda berkulit Tan yang sedang berdiri di hadapannya.

"Tega kamu ginikan aku, Bang?" tanya Gisella dengan suara bergetar menahan tangis. "Kamu gak lupa kan kalau minggu depan kita mau menikah? Terus di sini sekarang kamu malah selingkuh sama Mbak Vera?!" suaranya naik satu oktaf saat menyebut nama selingkuhan sang tunangan.

Adi berusaha meraih tangan Gisella, "Sella, Abang bisa jelaskan. Ini—"

Gisella tepis tangan Adi, dia tidak sudi bersentuhan dengan lelaki itu. "Penjelasan apa lagi? Sudah jelas kalau kamu sama Mbak Vera habis tidur bersama kan?! Mataku enggak buta, Bang. Aku lihat dengan kedua mata kepalaku sendiri!"

Pecah, akhirnya tangisan gadis itu luruh juga. Rasa sakit yang dia rasakan seakan menusuk relung hati. Lelaki yang dia percaya, yang sudah dia pacari sejak dua tahun belakangan, nyatanya hanya lelaki brengsek yang tidak bisa menahan hawa nafsu belaka. Persis seperti hewan, itu lah yang ada di pikiran Gisella.

Adi menjambak rambutnya sendiri, kepalanya menoleh ke kanan. Bingung bagaimana hendak menjelaskan pada sang tunangan. Karena nyatanya, tuduhan Gisella tadi memang benar adanya. Adi telah tidur bersama Vera, mantan Adi dari masa SMA.

"Sella, udah lah. Kamu kan perempuan sok suci. Menurutmu aja, pacaran dua tahun tapi enggak pernah ngapa-ngapain itu bagaimana konsepnya? Jelaslah Adi bosan sama kamu," di akhir kalimatnya Vera tertawa meremehkan. Tangannya terlipat di depan dada, terlihat pongah sekali karena telah berhasil membuat Adi dan Gisella bertengkar hebat.

Kedua netra coklat Gisella menatap tajam ke arah Vera. Mata nya menatap naik turun, memindai tubuh Vera dari kepala hingga kaki. Hingga satu dengusan dan senyum sinis terbit di bibir gadis cantik itu. "Pantas, perempuannya macam kucing kampung begini. Mau kawin sama sembarangan jantan."

Vera melotot saat mendengar ucapan Gisella barusan. Baru saja mulutnya terbuka hendak melayangkan cacian, tangan kanan Gisella sudah terangkat tepat di depan muka Vera — gestur agar Vera berhenti bicara.

"Harusnya saya yang tanya ke Mbak Vera. Sudah tau Bang Adi punya tunangan, tapi Mbak masih mau sama calon Suami orang itu gimana konsepnya?" tanya Gisella balas mendelik.

Adi yang berada di tengah-tengah pertengkaran dua perempuan beda usia itu sampai memijat kening karena merasa pusing. Dia sadar, kalau semua ini pemicu nya karena kesalahan dia sendiri.

Seandainya saja dia tidak tergiur dengan godaan Vera, pasti dia tidak perlu mengalami hal ini.

Gisella yang sudah terlalu emosi itu lantas berucap sesumbar, "Kita batalkan saja Pernikahan kita berdua Bang. Lalu, meskipun tidak jadi menikah denganmu, aku pastikan Minggu depan aku akan tetap menikah, walaupun itu bukan sama kamu!"

"Sella!" murka si Adi. Dia tidak terima dengan keputusan impulsif yang di ambil oleh Gisella.

Apalagi, apa katanya tadi? Akan tetap menikah walaupun bukan dengan Adi? Apakah Gisella sedang mencari perkara dengan keluarga Adi yang terpandang di kampung sebelah?

"Apa kamu?! Kamu tidak punya hak buat menghentikan aku, Bang! Kamu lihat saja, aku akan tetap menikah Minggu depan!"

Tanpa menunggu tanggapan Adi, Gisella langsung pergi dari kostan dimana Adi tinggal. Adi hendak mengejar, tapi tangannya keburu di pegang oleh Vera. Perempuan itu mencegah Adi agar tidak mengejar Gisella. Yang mana, Gisella semakin membenci Adi karena tidak berusaha untuk membujuknya.

Siang itu, Gisella berniat mengantarkan makan siang ke kostan Adi. Dia rela datang di sela jam makan siangnya demi bisa bertemu dengan Adi. Sayangnya, keputusan itu malah membuat dia harus mengetahui perbuatan buruk sang tunangan.

"Adi brengsek! Laki-laki sialan! Mati aja kau di laut! Huhu," sumpah serapah Gisella ucapkan bersamaan dengan air mata yang jatuh ke pipi, demi meluapkan amarah di hati.

Bukannya mereda, Gisella malah semakin bertekad untuk mencari laki-laki yang bisa dia nikahi Minggu depan. Tidak masalah bila dia di cap sebagai perempuan tidak benar karena seenak hati mengganti mempelai pria, karena dia yakin, suatu saat semua orang akan mengetahui siapa sebenarnya Adi tanpa dia perlu membeberkan keburukan pria itu.

Sesampainya di tempat kerja, Gisella sudah menghapus semua jejak air mata. Namun tetap tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang sembab.

"Widih, habis makan di luar kayanya nih."

Celetukan tengil itu membuat Gisella menoleh ke asal suara secara spontan.

Saat itu lah, orang itu melihat wajah Gisella yang memerah dan terdapat jejak kemerahan di sudut matanya.

"Gis? Kamu kenapa?"

"Apasih Om? Kepo banget deh," sinis Gisella seraya melepas sendal luar, dan berganti dengan sendal ruangan.

Seragam Oka yang dia gunakan pun terdapat jejak basah di lengan bajunya.

Pria itu bernama Arya, tetangga yang tinggal tepat di sebelah tempat kerja Gisella.

Sementara Gisella sendiri bekerja di sebuah Apotik milik seorang bidan yang juga membuka praktek mandiri. Klinik dan Apotik yang saling bersebelahan, membuat Apotik tempat Gisella bekerja tidak pernah sepi pengunjung.

Arya yang tadinya sedang duduk di teras kontrakan lantas berdiri dan menghampiri Gisella. "Kamu habis nangis? Kenapa Gis?" tanya Arya dengan kening berkerut. Ada jejak khawatir di matanya.

Gisella yang tadinya sudah tenang, mendadak kembali melankolis. Matanya berkaca-kaca kembali, dia buru-buru menundukkan kepala, mencegah Arya untuk melihat.

"Kenapa Gis?"

Arya dan Gisella menoleh ke asal suara. Ternyata itu Febri, salah satu Bidan yang bekerja di klinik. Melihat mata Gisella yang berembun, Febri sontak menatap Arya sambil mendelik.

Arya yang sadar kalau dia di curigai sebagai tersangka lantas mengangkat kedua tangan ke atas, "Bukan saya! Saya pun penasaran kenapa Gisel sampai menangis."

Febri menatap Gisella, meminta klarifikasi. Benar saja, Gisella menggelengkan kepala, menjawab kalau bukan Arya yang membuatnya menangis.

"Terus kamu kenapa Sella?" di rengkuhnya gadis itu ke dalam dekapan. Tangan kanannya bergerak alami menepuk punggung Gisella.

Suara isak tangis Gisella semakin terdengar. Gisella benar-benar berada di titik tertinggi rasa kecewa dan amarah. Rasa tidak percaya masih menggelayut hati. Berusaha menyangkal, tapi bukti telah dia saksikan dengan kedua mata kepalanya sendiri

Hingga tiba-tiba dia mengangkat kepalanya dari dekapan Febri, menoleh ke arah Arya yang ternyata masih berdiri tidak jauh dari sana.

Gisella menarik tangan Arya, menuju ke arah Kontrakan pria itu.

"Sella! Mau ngapain kamu, Dek?!" teriak Febri yang sudah terlepas dari rasa speechless nya. "Jangan berbuat yang enggak-enggak!"

"Tenang aja Kak, aku tidak segila itu."

Ucapan Gisella beberapa menit lalu itu seakan menampar dirinya sendiri saat sadar, kalau apa yang akan dia katakan pada Arya adalah hal yang sangat gila.

"Om, mau gak nikah sama aku?"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status