Chapter: Bab 145. Membuka Pikiran Giska menghela napas panjang, lalu melangkah mendekati tempat tidur sambil melipat tangan di dada. Matanya menatap Adrian yang masih fokus mengetik sesuatu di layar laptopnya."Mas," panggilnya dengan nada menggoda."Hmm?" Adrian menjawab tanpa menoleh. "Sebentar, Sayang. Ini tinggal sedikit lagi. Urusan kantor tadi sempat tertunda dari tiga hari yang lalu." Giska mengetuk lantai dengan ujung kakinya yang halus. "Mas Adrian. Sayang." Suaminya masih belum menoleh. Giska mendengus jengkel.Dengan kesal, Giska akhirnya naik ke atas tempat tidur, mendekat, lalu dengan satu sentakan, ia tutup layar laptop suaminya. "Cukup. Urusan kantor kamu bisa tunggu. Tapi aku? Aku istri sahmu sekarang. Malam ini malam pertama kita. Apa kamu benar-benar mau menghabiskan malam pertama kita bersama... laptop?"Adrian mengerjap, barulah ia sadar bahwa istrinya tengah berdiri di hadapannya... mengenakan lingerie merah yang menempel begitu pas di tubuhnya. Rambut Giska masih sedikit basah, menambah kesan s
Huling Na-update: 2025-06-27
Chapter: Bab 144. Tangisan Bumil"Om jangan bercanda. Om nggak mungkin sama dia ..." Alea, keponakannya itu tampak terkejut dengan ucapan pamannya. Ia pikir James hanya bercanda. Tapi lelaki itu terlihat serius dengan kata-katanya."Om serius. Dia wanita yang ingin Om nikahi."Alea mendekati pamannya dan menatap lelaki itu dengan tajam. "Om jangan main-main. Om bisa menikah sama wanita lain, tapi jangan wanita ini, Om. Wanita ini wanita yang bisa tidur dengan siapa saja. Wanita ini ... Wanita murahan!" sentak Alea yang membuat Linda mendongak dan menatap mantan sahabatnya itu."Lea! Jangan berkata seperti itu pada Linda!"Bentakan James pada istrinya, membuat Juno sakit hati dan lelaki dewasa itu pun berdiri di depan James. "Jangan berani, kamu bentak istriku!"Juno menatap James dengan tajam. Suasana pun berubah menjadi tegang."Linda, bilang sama aku. Kamu mau apa? Kamu butuh uang? Atau apa? Aku akan berikan, tapi jauhi pamanku. Jangan dekati dia," ujar Alea sinis."Alea, aku mencintai pamanmu. Aku ..." lirih Linda
Huling Na-update: 2025-06-27
Chapter: Bab 143. Calon Istri JamesAlea memandangi Giska yang tampak anggun di pelaminan. Sosok sahabatnya itu terlihat jauh lebih dewasa kini. Giska bukan lagi perempuan yang dipenuhi keraguan dan luka. Hari ini, dia adalah pengantin yang bahagia, yang yakin pada pilihannya. Dan Adrian, yang berdiri gagah di sampingnya, tak kalah bahagia. Sorot matanya penuh harap dan tanggung jawab."Giska dan Pak Adrian sangat cocok!" seru Alea senang."Iya, mereka memang cocok, Sayang." Juno menimpali ucapan istrinya. Ia ikut bahagia melihat orang kepercayaan yang sudah seperti saudaranya sendiri, sudah menemukan tambatan hati.Pernikahan yang digelar secara terbatas itu berlangsung hangat dan intim. Hanya keluarga dekat, sahabat-sahabat terpilih, serta beberapa rekan kerja yang diundang. Tidak ada pesta besar. Tidak ada dekorasi megah. Namun, justru kesederhanaan itu yang membuat segalanya terasa begitu tulus.Alea duduk di kursi undangan bersama Juno. Mereka sempat berdiri di barisan depan untuk mengucapkan selamat dan memeluk Gi
Huling Na-update: 2025-06-27
Chapter: Bab 142. Hadiah Untuk AleaSetelah momen emosional itu, Juno tetap berada di sisi Alea. Ia memutuskan membatalkan semua jadwal hari itu, bahkan rapat penting yang dijadwalkan dengan investor asing. Baginya, tak ada yang lebih penting dari istrinya dan anak mereka yang baru tumbuh di rahim Alea. Dunia luar seakan tak berarti apa-apa dibandingkan dengan keajaiban kecil yang kini bersemayam dalam tubuh istrinya.Ia sangat bahagia, bahkan beberapa kali meneteskan air mata. Seorang Juno menangis. Hari itu, ruangan rawat inap Alea disulap menjadi tempat penuh kasih. Juno memanggil perawat untuk mengganti bantal dengan yang lebih empuk, menyalakan diffuser aromaterapi, dan menyuapi Alea makanan hangat yang dipesannya dari luar.“Sebentar lagi kita periksa ke dokter kandungan yang paling bagus di rumah sakit ini. Aku mau pastikan kamu dan bayi kita sehat,” ucap Juno sambil menyendokkan sup ke mulut Alea.Alea tersenyum samar, perasaannya masih belum stabil. Kadang ia merasa marah, lalu sedih, lalu bahagia tanpa sebab.
Huling Na-update: 2025-06-26
Chapter: Bab 141. Alea HamilPerutnya keroncongan, tapi lebih dari itu—entah mengapa, dia benar-benar ingin makan soto. Yang hangat, gurih, dan berkuah. Bukan makanan instan, bukan makanan sisa atau junk food. Tapi soto yang benar-benar baru dimasak dan beraroma segar. Perutnya terasa nikmat, saat membayangkan soto itu."Lapar."Alea mengerutkan dahi, bingung dengan hasrat makannya yang mendadak aneh. Tapi dorongan itu begitu kuat, hingga ia keluar dari kamar dan berjalan pelan menyusuri lorong rumah omnya yang masih jomblo itu."Om...," lirihnya pelan, mengetuk pintu kamar James yang gelap gulita.Beberapa detik kemudian, terdengar suara berat dan lelah dari dalam. “Hmm? Alea? Ada apa?"“Maaf ganggu... Tapi, aku... pengen banget makan soto,” bisik Alea dengan wajah yang malu-malu.Pintu kamar terbuka, menampilkan James yang masih mengenakan kaus lusuh dan celana tidur. Pria setengah baya itu menyipitkan mata, mencoba memahami permintaan keponakannya.“Soto?” gumam James, lalu melihat jam dinding. “Alea... Ini ja
Huling Na-update: 2025-06-26
Chapter: Bab 140. Ucapan Terima kasih Khawatir pada Ghea yang belum pulang, padahal sudah lewat jam 11 malam. Membuat Martin tidak bisa diam saja dan menunggu di sana. Ia pun pergi dari depan gerbang rumah Ghea dan mencari keberadaan wanita itu. "Cih! Pulang juga dia. Sudah ku duga, dia itu gak ada effortnya sama sekali," gerutu Maya saat melihat mobil Martin bersama orangnya sudah pergi meninggalkan halaman depan rumah ini. Ia pikir, Martin sudah menyerah, makanya lelaki itu pergi begitu saja. Namun, Martin sebenarnya pergi untuk mencari Ghea. "Ngomong-ngomong ... Ghea pasti lembur lagi. Tapi ini sudah terlambat setengah jam." Maya memandangi jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 11 malam dan ia mulai bertanya-tanya. "Apa Ghea baik-baik saja?" Wanita paruh baya itu mulai gelisah, kalau terjadi sesuatu pada putrinya. Dia berdoa, semoga putrinya baik-baik saja dan sedang dalam perjalanan pulang. Siapa sangka, dalam pencariannya, Martin melihat Giska diganggu oleh dua orang pria di jalanan yang sepi. Martin lan
Huling Na-update: 2025-06-25
Chapter: Bab 275. Penghujung Cinta (Ending) ****Setelah melewati dua hari di Maldives, pagi itu Ivana mengajak Edgar untuk melihat matahari terbit dipantai. Dia sengaja' membangunkan suaminya pagi-pagi buta."Hubby, ayo bangun," bisik Ivana pada suaminya sambil mengecup pipi lelaki itu dengan lembut.Merasakan sentuhan dipipi dan wajahnya, lelaki itu pun membuka matanya perlahan. Dia melihat sang istri sedang tersenyum padanya, bibir wanita itu tampak merah, sepertinya Ivana memakai make up. Bahkan istrinya itu masih memakai pakaian tidur."Sayang? Kau memakai make up? Kau mau kemana sepagi ini, hem?" ucap Edgar seraya bertanya pada istrinya dengan terheran."Ayo, kita akan melihat matahari terbit! Sebelumnya kita melihat matahari terbenam, sekarang giliran kita melihat matahari terbitnya!" seru Ivana dengan senyuman semangat dibibirnya. Edgar balas tersenyum lembut, dia menyentuh pipi istrinya dengan lembut.Seketika senyumannya menghilang saat dia merasakan pipi istrinya terasa dingin."Sweetheart, tubuhmu dingin? Apa kau tid
Huling Na-update: 2024-05-02
Chapter: Bab 274. Waktu Berdua, terakhir? Selagi para pria berada diluar, Aileen dan Laura berasa didalam ruangan itu untuk mengobrol. Banyak sekali hal yang ingin Laura katakan pada Aileen."Aileen, aku sangat sangat berterima kasih kepadamu. Jika bukan karena kau, Levin, mama Sara dan yang lainnya pasti tidak akan memberiku kesempatan kedua. Terimakasih, karena kau sudah sudi memaafkan semua kesalahanku."Laura mengenggam tangan Aileen, matanya berkaca-kaca penuh haru saat menatap wanita berhati mulia dihadapannya ini. Wanita yang sudi memaafkan semua kesalahannya dan memberikan kesempatan kedua. Dia merasa bersalah, karena selama ini sudah mencelakai Aileen dengan mengambil kebahagiaannya."Aku menyesal, kenapa aku merebut Levin dari-"SsttAileen langsung meletakkan jari telunjuknya pada bibir Laura, dia menggelengkan kepalanya dan meminta Laura untuk tidak melanjutkan perkataannya."Jangan bahas masa lalu kak. Jangan menyesali apa yang sudah terjadi. Mungkin ini adalah takdir Tuhan untuk kita. Takdir kakak bersama Levin
Huling Na-update: 2024-05-02
Chapter: Bab 273. Kesempatan KeduaSekarang semua keluarga Denvier sudah berkumpul di rumah sakit, termasuk Aldrich yang berada di Amerika. Dia terbang secepat mungkin ke Paris, setelah mendengar berita tentang ibunya yang koma.Aileen dan Aldrich sangat sedih begitu mengetahui ibu mereka sakit parah dan sekarang wanita yang melahirkan mereka itu sedang bertaruh nyawa di dalam ruangan tempatnya berada."Kenapa papa tidak memberitahuku dan Aldrich kalau mama sakit? Kenapa Pa?" jerit Aileen dengan berurai air mata, dia terlihat terguncang mendengar ibunya sakit. Edgar sendiri terlihat diam, pria paruh baya itu masih tampak syok. Sejak 2 hari yang lalu istrinya terbaring koma."Ai, jangan salahkan papa. Mama yang meminta papa dan kami untuk merahasiakan ini darimu dan Aldrich. Mama tidak mau kau dan Aldrich kepikiran," ucap Arion jelaskan kepada adiknya untuk tidak menyalahkan Papanya lagi. Karena, yang paling terguncang dengan keadaan ibu mereka adalah ayah mereka.Lihat saja, Edgar
Huling Na-update: 2024-04-30
Chapter: Bab 272. Diambang KematianSetelah istrinya disuntikan obat-obatan, tak lama kemudian Ivana langsung tidak sadarkan diri. Denyut jantungnya melemah, ternyata tubuh Ivana tidak merespon dengan baik kemoterapi kedua ini. Dia langsung berikan penolakan dan saat itu juga Ivana berada dalam keadaan kritis. Dia tidak sadarkan diri dan dokter mengatakan kalau dia sedang koma.Edgar menangis meraung-raung, tak percaya dengan fakta ini. Dia bahkan menyesali keputusannya membujuk Ivana kemoterapi kedua."Istriku masih bisa sadar kan, dok? Katakan padaku, sialan!" teriak Edgar kepada dokter Wayne, dengan berurai air mata."Saya tidak yakin, Pak." Wayne menatap Ivana yang tak sadarkan diri diatas ranjang tersebut dengan alat-alat medis yang terpasang ditubuhnya, untuk menopang kehidupannya.Edgar dapat menangkap kepasrahan pada perkataan Wayne, dan dia tidak menerima itu. Edgar langsung menarik jas dokter milik Wayne dengan kasar."Jangan bicara seperti itu. Katakan yang jelas! Kau ini adalah dokter spesialis kanker terbai
Huling Na-update: 2024-04-28
Chapter: Bab 271. PendarahanDisaat Aileen sedang dalam perjalanan menuju ke London bersama suaminya, Ivana sedang berjuang melawan efek kemoterapi yang luar biasa menyerang anggota tubuhnya. Dia kesakitan, berkeringat, mual, muntah, mudah lelah, rambut rontok, imunitas tubuh menurun drastis.Terkadang Ivana ingin menyerah, tapi dia tidak tega melihat suami, anak sulung dan menantu perempuannya yang berusaha agar dia sembuh. Hari ini Ivana akan melakukan kemoterapi yang kedua, Edgar, Emily dan Arion berharap agar keadaan Ivana segera membaik."Sweetheart, tenanglah...aku ada disini."Ivana tersenyum lembut pada suaminya, dia membalas genggaman tangan suaminya dengan lembut. Wanita yang rambutnya sudah dipotong pendek itu, menatap sang suami dengan sendu."Aku akan baik-baik saja, aku akan kuat demi dirimu dan anak-anak. Tapi jika aku-""Kau akan baik-baik saja. Jangan katakan apapun, sweetheart!" sela Edgar sambil mengecup pipi Ivana dengan penuh kasih sayang. Matanya penuh cahaya pengharapan, dia berharap istrin
Huling Na-update: 2024-04-25
Chapter: Bab 270. Kau Harus HidupEdgar tak henti merutuki dirinya dalam hati, dia sangat menyesal sudah berpikiran yang bukan-bukan terhadap istrinya. Tanpa ia ketahui selama 1 bulan ini, Ivana menyimpan kesedihan dan penderitaannya seorang diri.Dia paham, kenapa Ivana sampai menyembunyikan hal sebesar ini dari semua orang? Itu semua karena sifatnya, yang tidak ingin semua orang menjadi khawatir kepadanya."Pa, aku akan menghubungi Aileen dan Aldrich.""Jangan, A."Suara Ivana terdengar lirih, namun membuat kedua pria itu terkejut mendengarnya. Mereka melihat ke arah wanita yang terbaring diatas ranjang itu. Dia perlahan mulai membuka matanya."Sweetheart, kau sudah siuman?" Edgar mendekati wajah sang istri dengan berlinang air mata. Ivana tahu, pasti Edgar dan Arion seperti ini karena mereka sudah tahu tentangnya.Bibir Ivana mengulum senyuman yang memperlihatkan ketegaran. Hebatnya wanita itu bahkan tidak menangis didepan suami dan putra sulungnya. Dia tidak mau terlihat lemah di depan orang-orang yang dia cintai.
Huling Na-update: 2024-04-24
Chapter: Bab 125. Ekstra Part 2Alina dibawa ke rumah sakit setelah dirasa air ketubannya sudah pecah, dibantu oleh orang-orang yang ada di butik. Mereka naik ambulance agar lebih cepat sampai dan bisa menghindari kemacetan. Alina ditemani oleh Tira, sementara bayinya dititipkan pada ibu mertuanya lebih dulu. Disaat-saat seperti ini, Tira harus ada bersama dengan Alina. Bahkan saat Tira melahirkan putranya yang bernama Aksa, Alina ada di sana bersamanya."Bu, apa sudah dihubungi suaminya?" tanya seorang perawat pada Tira."Iya, ini mau saya telpon, Sus." Tira mengambil ponselnya yang ada di dalam tas. Dia bergegas menghubungi Abimana untuk memberitahukan kondisi istrinya.3 kali ditelpon, tapi Abimana tidak kunjung mengangkat telponnya. "Aduh, si pak Abi gimana sih? Biasanya juga gercep angkat telpon. Kok ini mendadak lemot."Hingga akhirnya dia menelpon suaminya, karena dia baru ingat kalau suaminya mungkin saat ini sedang bersama dengan Abimana untuk membahas masalah pekerjaan."Halo Mas Rey!""Ada apa yang?" tan
Huling Na-update: 2025-02-14
Chapter: Bab 124. Ekstra part 1Apa yang sudah diputuskan Abimana harus terlaksana, apalagi jika itu mengenai istrinya. Siang itu, Abimana sudah berada di depan butik untuk menjemput istrinya. Meski istrinya sudah mengatakan padanya, kalau dia tidak mau pergi ke dokter."Mas, aku kan udah bilang sama Mas. Aku nggak mau periksa ke dokter. Ini cuma asam lambung doang," ucap Alina kesal.Abimana menggeleng-gelengkan kepalanya, wajahnya terlihat datar dan tatapan matanya menunjukkan kalau dia tidak menerima penolakan."Pokoknya kalau aku bilang pergi ke dokter, harus ke dokter.""Aku kan nggak kenapa-napa Mas.""Pokonya ke rumah sakit!" ujar Abimana tegas.Bibir Alina mencebik saat mendengar keras kepala suaminya. Abimana memang sulit diubah pikiran dan tekadnya. Jangan lupa, bahwa pria itu adalah pejuang yang keras kepala. Dia keras kepala dan bersikeras mendapatkan Alina. Dari awal sampai akhir, dia terus berusaha sampai dia bisa mendapatkannya. Inilah dia dan keras kepalanya yang tak bisa diganggu gugat.Dengan terpa
Huling Na-update: 2025-02-13
Chapter: Bab 123. Pesona Istri Bahagia"Mas berangkat duluan ya Sayang." Pria itu memberikan kecupan mesra di kening istrinya seraya berpamitan."Kita barengan aja Mas. Aku juga kan mau ke butik," kata Alina sambil menyimpan gelas air minum yang sudah kosong ke atas meja. Dia juga sudah bersiap-siap untuk pergi ke butik.Abimana malah kembali membuatnya duduk di atas kursi. Padahal Alina sudah berdiri dan siap-siap pergi ke butik. "Kamu berangkatnya agak siangan aja Sayang. Semalam kan kita habis anu, kamu pasti masih capek."Lagi-lagi Abimana mengingatkan mereka akan malam panas mereka semalam. Meski sudah berkali-kali melakukannya dan membahas ini, Alina tetap merasa malu. "Mas...""Kenapa sih? Orang cuma ada kita berdua aja di sini. Kamu masih malu?" goda Abimana seraya memegang dagu sang istri.Matanya menatap istrinya dengan penuh cinta seperti biasa. Dia tidak pernah bosan melihat istrinya setiap hari dan hampir setiap detik, cintanya bertambah terus menerus seakan tak akan pernah habis dan selalu diisi ulang.Inikah
Huling Na-update: 2025-02-12
Chapter: Bab 122. Gempur! Rey melihat istrinya sedang jongkok sambil memegangi perutnya. Tak hanya itu, kedua mata istrinya berurai oleh cairan bening yang hangat. Suara tangisannya terdengar menyakitkan, sampai ke ulu hati Rey."Sayang? Kamu kenapa di sini?" tanya Rey yang tak kunjung membuat sang istri berhenti menangis dan mau melihat ke arahnya. Tira malah semakin menyembunyikan dirinya dari Rey."Maafin aku ya, Sayang." Pria yang akan segera jadi ayah itu, ikut berjongkok bersama istrinya dan disamping istrinya. Dengan tulus dia meminta maaf, tapi Tira sepertinya tidak mempercayai permintaan maafnya dan malah berkata lain-lain."Ngapain kamu ke sini? Pasti kamu mau marahin aku lagi kan? Sana pergi! Jangan ganggu aku sama bayiku," ujar Tira mengusir suaminya pergi dari sana dengan wajah bad mood."Eh? Kok gitu sih? Bayi kita ya, bukan bayi kamu aja. Orang aku kok yang nanam benihnya," celetuk Rey yang sontak saja mendapatkan pelototan maut dari istrinya. "Kenapa? Aku bicara benar kan? Benihnya dari aku loh
Huling Na-update: 2025-02-09
Chapter: Bab 121. Kamu kenapa?Ketika ibu dan ayah mertuanya menanyakan keadaannya, Tira hanya bisa menangis sambil mengatakan maaf. Mereka jadi kebingungan melihat Tira seperti ini. Hingga akhirnya Rey yang masih setengah sadar, tiba di dapur dan melihat asap mengepul di sana."Ada apa sih? Siapa orang yang masak malam-malam dan bikin dapur kebakar kayak gini?" tanya Rey pada semua orang yang sudah ada di sana.Papa Rey terlihat kesal dengan perkataan putranya. Dia terlihat santai, padahal istrinya bisa saja terluka saat berada di dapur. "Rey! Kamu ini gimana sih? Kenapa kamu biarkan istri kamu ke dapur sendiri hah?""Hah? Istriku ke dapur sendirian?" kata Rey dengan polosnya."Iya, sepertinya dia lagi masak nasi goreng tapi gosong nasinya. Kenapa sih kamu nggak perhatian sama istri kamu?" ucap mamanya kali ini dengan galak."Ma, tolong jangan marah-marah sama Mas Rey. Aku sendiri yang mau ke dapur, ini bukan salah dia." Tira membela suaminya, karena memang dia sendiri yang ingin pergi ke dapur dan membuat makanan
Huling Na-update: 2025-02-08
Chapter: Bab 120. Perkara Makan Tengah MalamKetika Alina dan Abimana sedang menikmati masa bulan madu mereka yang indah. Rey dan Tira sedang menikmati masa sebelum mereka menjadi orang tua. Kandungan Tira sudah menginjak bulan ketiga ,dia sudah tidak mengalami mual-mual lagi seperti sebelumnya. Tapi sekarang sikapnya sangat membuat Rey kebingungan. Setiap hari Rey dibuat sibuk dan Tira tidak bisa melihat suaminya diam."Rey, bangun. Rey." Tira menggoyang-goyangkan tubuh suaminya dengan kedua tangannya.Dia mencoba membangunkan suaminya itu. Namun, Rey masih tertidur lelap dan belum ada tanda-tanda mau bangun. Tira semakin jengkel dan akhirnya dia pun mengambil peluit yang ada di dalam lemari nakas. Kemudian dia meniup peluit itu tak jauh dari telinga Rey.Prit... Prit...Suara peluit itu terdengar kencang dan kontan saja membuat kedua mata Rey terbuka lebar. Pemuda itu benar-benar terbangun. "Astaghfirullah! Sayang!" pekik Rey kaget, seraya mengorek-ngorek telinganya yang terasa sakit setelah apa yang dilakukan istrinya barusan
Huling Na-update: 2025-02-05