Chapter: Bab.6 Saya SuaminyaLiam masih membeku, rasa angkuh terlihat jelas di matanya. Bahkan ketika istri keduanya Adistia Latief memohon agar dia tetap tinggal, tapi nampaknya Liam tak tergoda.Percuma."Mbak, Pak Latief harus segera dibawa ke rumah sakit." Ucap Tama.Karena sejatinya dia tahu, jika Liam yang berhati keras seperti batu tidak akan luluh dengan tangisan Adistia. Dan menunggunya hanya membuang waktu saja.Adistia lantas dibantu Tama untuk membawa Pak Latief ke dalam mobil, sayangnya tenaga wanita yang masih mengenakan pakaian kebaya lengkap itu tak mampu menggotongnya.Sedangkan Tama sendiri juga terlihat kesulitan untuk membopong tubuh lelaki paruh baya yang hampir pingsan ini."Ayo Mbak, sekali lagi!""Iya Mas."Terdengar napas Adistia dan Tama semakin ngos-ngosan. Namun dalam keadaan seperti itu Liam masih juga bertahan dalam kebekuan.Tak ada sedikitpun keinginan untuk membantu, bahkan tangannya sudah memegang gagang pintu, membukanya dan siap pergi kapan saja dia mau."Bapak tolong bertahan
Last Updated: 2025-09-18
Chapter: Bab.5 Bimbang"Mas, mau kemana?"Sedikit risih dengan suara Adistia, tapi membuat Liam memalingkan pandangan ke wajah ayunya."Beri aku waktu lagi."Lama Liam berdiri sambil sibuk dengan ponsel yang ada di genggaman, wajahnya penuh kekhawatiran karena sedari tadi seseorang yang ingin dia hubungi ternyata panggilannya selalu dialihkan.Saking kesalnya hampir saja Liam membuang benda itu, hanya saja dia tahan. "Kemana dia sebenarnya?" Umpat Liam lirih."Liam." Panggil Pak Latief, saat dia menyadari Pak Penghulu sudah mulai gusar.Namun Liam sepertinya tidak mendengar, tangannya malah kembali sibuk berselancar di layar ponsel yang dia pegang. Pandangannya tak mau beralih, terus menatap ke layar sembari menunggu jawaban.Pak Penghulu yang mulai jemu kembali menggelengkan kepala, menghela napas ketika sebuah panggilan tak lagi dihiraukan.Suasana yang mulai tidak nyaman memaksa Adistia untuk beranjak dari kursi, dengan sedikit tergesa dia mendekati Liam yang berdiri agak jauh dari mereka.Rasanya memang
Last Updated: 2025-07-08
Chapter: Bab.4 Adisti kehilangan harga diri"Bagaimana Mas Liam?" Tanya Adistia dengan suara sedikit bergetar.Suara itu membuat mata tajam Liam menoleh ke sumber suara.Adistia yang awalnya menolak permintaan Bapaknya, sekarang hanya bisa pasrah tak berani melawan. Perasaannya sudah tidak karuan, ketika mendengar ucapan Pak Latief beberapa waktu lalu.Yang dia takutkan bukanlah gagal menikah lagi, melainkan kenyataan pahit jika Ayahnya benar-benar akan pergi meninggalkan dia seorang diri.Sehingga tanpa rasa malu sekarang dia juga mengejar Liam.Bahkan penolakan lelaki yang baru saja dia temui sekarang tak sedikitpun membuat dia gusar.Keadaan sang Ayah yang makin melemah membuatnya merintih, hingga butiran air bening terus mengalir meski Adistia sudah coba untuk menghentikan."Baiklah, aku setuju." Jawab Liam singkat.Sebuah jawaban tak dinyana keluar begitu saja dari lisan lelaki tampan dengan tatapan yang sebenarnya membuat Adistia Latief merasa tidak nyaman.Pak Latief lega, kedua sudut bibirnya terangkat setelah mendengar
Last Updated: 2025-07-01
Chapter: Bab.3 Tolong, Nikahi anak saya!Tubuh Pak Latief terlihat lemas, menahan sakit di sekujur tubuhnya. Hanya saja, masih ada satu kewajiban yang harus dia selesaikan sebelum ajal datang."Nak Liam, tadi kamu bilang akan mengabulkan semua permintaanku bukan?""Iya. katakan saja, Pak Latief mau apa?" Tanpa menaruh curiga.Karena sejauh ini dia tak berpikir macam-macam akan permintaan Pak Latief nantinya, yang dia bayangkan hanya sejumlah uang yang pasti akan di minta darinya.Hingga sebuah permintaan yang membuat Liam mengangkat wajahnya lalu memandang gadis cantik yang sedari tadi menangis di samping lelaki yang telah menyelamatkan dirinya."Apa? Bapak bilang apa tadi?""Iya, tolong nikahi anak saya sekarang!" Tangan Pak Latief meraih tangan Adistia.Ini bukan sekedar permintaan imbalan atas apa yang telah Pak Latief lakukan kepada Liam. Lebih tepatnya sebuah permohonan agar Liam mau menyelamatkan nama baik dan harga diri anak semata wayangnya yang hampir gagal menikah sekarang. "Apa, apa Bapak gill." Suara Liam mengga
Last Updated: 2025-06-25
Chapter: Bab.2 Kecelakaan yang direncanakanBeberapa saat sebelum Annisa datang. "Mas awas Mass!!!!" "Minggir! Ada mobil Mas!" Teriak Pak Latief. Sebuah mobil melaju kencang ke arah lelaki muda yang belum dia kenal, wajahnya begitu tampan dengan pakaian rapi dan terlihat mahal. Sebenarnya suara Pak Latief sudah kencang, namun entah mengapa lelaki muda pemilik nama Liam itu seperti tak mendengarnya. Sedangnya jarak antara mobil dan Liam makin dekat, hingga akal sehat Pak Latief tak dia gunakan lagi, ketika melihat seseorang sedang terancam bahkan orang tersebut sama sekali belum dia kenal. Motor yang seharusnya masih dia kendarai untuk melanjutkan misi mencari calon menantu dia tanggalkan begitu saja, bahkan tanpa sempat mematikan mesinnya juga. Pak Latief berlari dengan sempongan menuju tempat Liam berdiri, dia mendorong pemuda itu agar tak tertabrak mobil yang melaju. Dan kecelakaan akhirnya tak bisa terhindarkan, tubuh renta itu tak mampu ikut menghindar. Kencangnya laju kuda besi yang seharusnya menghantam Liam tampa
Last Updated: 2025-06-24
Chapter: Bab.1 Gagal Menikah"Pernikahan Adistia dan Prabu gagal.""Kenapa?""Pengantin pria sampai sekarang belum datang."Ceteluk salah satu tetangga yang sedang duduk tak jauh dari Pak Latief.Hari di mana seharusnya Adistia menjadi ratu sehari, justru menjadi perguncingan tetangga tanpa henti.Pasalnya sampai diwaktu yang ditentukan di mana Ijab khobul harusnya digemakan nyatanya hingga jam di dinding menyentuh angka 12 siang, sang pengantin pria beserta keluarga tak kunjung tampak batang hidungnya.Suasana makin memanas, tatkala sayu terdengar omongan para tetangga bahwa pengantin pria yang memiliki nama Prabu kabur tanpa penjelasan barang sepatah kata saja."Bapak, bagaimana ini?"Raut gelisah mulai tak dapat ditutupi Adistia. Takut sudah tentu pasti, sedih apalagi, namun dia masih coba berprasangka baik dan berharap Prabu akan datang pada hari yang telah mereka berdua sepakati.Namun kesedihan yang coba disembunyikan Adistia tak mampu dia tutupi dari Ayahnya. Hingga memaksa Ayah Adistia pergi."Sebentar, k
Last Updated: 2025-06-23