CINTAKU EKSKLUSIF

CINTAKU EKSKLUSIF

last updateLast Updated : 2021-11-15
By:  Eka JuanOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 ratings. 3 reviews
18Chapters
3.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Joni, siswa SMU underdog yang tidak beruntung dalam hal percintaan. Demi nama cinta ia ngebet ingin membeli motor sport mahal agar bisa dikagumi kaum hawa. Masalahnya ia tidak punya uang. Demi mendapatkan penghasilan Joni menjajal karir di penulisan platform. Ia mengejar kontrak eksklusif yang menawarkan bonus-bonus cukup besar. Namun ia selalu gagal. Dugaannya karena ia tidak bisa menulis novel dengan tema yang tren di platform, yaitu cinta, CEO dan seks. Akhirnya demi nama riset, ia berguru kepada Mang Oja seorang satpam lingkungan rumahnya. Mang Oja memberikan Joni sebuah jimat yang katanya akan membuat cewek-cewek tergila-gila padanya. Dari sinilah petualangan Joni dimulai. Saking percaya dirinya ia nekat menembak guru paling cantik di sekolah, di lapangan usai upacara di depan semua orang. Sejak kejadian itu peristiwa demi peristiwa terus mempertemukan dia dengan lebih banyak wanita. Tidak hanya itu, ia bahkan terpaksa bertarung dengan seorang CEO, berkompetisi bisnis untuk memperebutkan seorang wanita. Sampai sejauh manakah Joni sang siswa underdog yang tidak dianggap oleh wanita berubah menjadi pria perkasa idaman para wanita. Dan dari sekian wanita yang dekat dengannya apakah pada akhirnya ia akan memilih satu? Siapa dia?

View More

Chapter 1

1 - Awal Mula

“Lo mau gak jadi pacar gue?” gue menyatakan cinta kepada cewek yang gue taksir sejak lama. Hati ini berdebar-debar dan penuh harap. Serasa sedang menunggu hasil ujian akhir. Dia diam menunduk. Mungkin malu. Satu menit kemudian dia mengangkat wajahnya, dengan tersenyum dia berkata, 

"Menjijikkan!”

Itu memori gue waktu SD. Sejak itu hati gue patah jadi dua dan gue lakban sampai SMU.

Gue tidak mengerti mengapa sebagian cowok sangat mudah mendapatkan cewek. Bahkan bisa bergonta-ganti pasangan. Sementara gue, satu saja sulit

Tapi itu dulu. Sekarang gue malah kebingungan, karena banyak banget wanita yang mendekat. Sebagai konsekuensinya harus ada yang patah hatinya. Gue mau cerita, bagaimana awal mula semua ini terjadi.

*****

Suatu pagi itu di area parkir sekolah.

Sambil jalan gue menyantap sebuah roti pizza. Tadi tak sempat sarapan di rumah. Gara-gara kelamaan di toilet. Biasa, penyakit pagi hari. Suka mules-mules tak jelas. Pas duduk di toilet, tak kunjung keluar, tapi pas pakai celana, mules lagi. Kalau diberi kesempatan lagi, keluarnya malu-malu kucing. “Engghh! Engghh!” ngeden-ngeden keras sampai akhirnya kena wasir. Menyebalkan!

Sedang asyik makan terdengar suara motor dari belakang, “Brrmm!” Gue melipir memberi jalan. Tapi “BREMM!” suara gas digeber, jaraknya sangat dekat dan “Buk!” gue terserempet. Alhasil gue terpelanting nyungsep mencium alang-alang. Seragam gue jadi kotor oleh saus roti dan tanah. Padahal gue yakin banget  sudah cukup memberi jalan. 

Gue tengok, pengendaranya menunggang Ninja 250 CC berwarna hijau limau ciri khas Kawasaki, kombinasi hitam arang, dan putih. Mengekor di belakangnya enam kuda besi lainnya, "Bremm! Breeemm! Brem!" melaju mencari parkir tak jauh dari sini. 

Hati gue dongkol. Gue yakin si pengendara Ninja sengaja. Gue susul orangnya. Sebelum dia sadar, kaki gue melayang menghantam kepalanya. "Plak!" Kaca helm full face-nya copot mental melesat ke udara. Tinju menyerang perut dan menerjang ulu hatinya, tajam dan keras seperti pukulan Manny Pacquiao. Hanya dalam hitungan detik dia jatuh terkapar, meminta ampun. Persetan dengan maaf! Gue siram motornya dengan bensin. Bakar. Asap hitam membumbung tinggi. Puas rasanya! Jangan main-main dengan jagoan di sekolah ini. Hahahahaaaaa…. tapi semua itu tidak nyata, hanya bayangan di kepala gue saja

Kenyataannya gue hanya seorang siswa underdog dari kumpulan terbuang di sekolah swasta Merah Putih. Di posisi ini keberadaan gue tak diakui, suara gue tak didengar, dan tak ada cewek yang berminat.

Beda dengan si pemilik Ninja itu. Dari sadel boncengannya turun seorang siswi rok abu-abu. Tubuhnya semok berisi bak beras pulen. Saat dia buka helm, rambut panjangnya langsung jatuh terurai sepunggung. Wajahnya mirip Brisia Jodie.  cantik sekali. Apalagi ketika dia geleng-geleng dan rambutnya meliuk-liuk seperti model iklan shampoo. 

Dua siswi lain lewat di depan gue. Langkah mereka melambat, berbisik-bisik dari kejauhan, mengamati si penunggang Ninja turun dari motornya. Ketika cowok itu melepaskan helmnya, kedua cewek itu langsung melompat-lompat kegirangan seperti melihat artis idola. Mereka maju ingin menyapa, tapi si cantik berambut panjang terlihat bete, lalu mengencingi cowoknya sebagai tanda kepemilikan, kemudian menggeram dan mengusir dua betina yang dianggap rival. Kedua cewek itu lari terbirit-birit ketakutan. Semua cerita gue itu benar, kecuali di bagian dia mengencingi cowoknya.

Si cowok menenangkan pacarnya. Diangkat dagunya, dipeluk pinggangnya, ditarik mendekat dan dicium bibirnya di depan teman-temannya. Alamak, iler gue ngeces di sudut. Apa rasanya menempelkan bibir ke bibir cewek seperti itu? Ah, jangankan merasakan ciuman, mandang cewek saja gue bisa kena hardik. Nasib jadi underdog

Siswa-siswi kawanan bermotor itu melenggang masuk ke dalam sekolah. Menyisakan tatapan cewek-cewek di sekitar yang tak bisa lepas kayak noda membandel ke punggung cowok itu.

Gue berjalan mendekati parkiran motor. Gue jelalati motor batangan itu. Hemm, kalau gue punya motor seperti ini yang keren, mahal, dan bertenaga di antara paha dan selangkangan gue, pasti gue juga akan jadi sekeren itu. Tak ada lagi kasus nembak cewek, dan dijawab, "Menjijikkan!"

Gue juga mau punya motor! 

*****

Malam hari saat makan malam bersama bapak dan ibu, gue menyampaikan keinginan gue, "Bapak, Joni mau motor." 

Kedua orangtua gue saling pandang. "Kamu mau buat apa motor?"

"Buat ke sekolah."

Bapak manggut-manggut. "Bisa, bisa." Wah gue senang dapat tanggapan yang positif. "Teman bapak kebetulan mau jual motornya, Honda Karisma." Gue langsung memble. Gue tahu motor seperti apa yang terkenal irit itu. 

"Motor baru donk, pak. Masak yang bekas," gerutu gue. 

"Mau baru atau bekas kan tetap bisa sampai ke sekolah, Joni," kata ibu. 

Gue menghembuskan nafas panjang. Keduanya tak mengerti. 

"Baik, baik memang kamu mau motor apa?" tanya bapak. Nah ini pertanyaan yang bikin semangat. Gue mengeluarkan sebuah brosur dan menyerahkannya ke bapak. 

"Itu pak, yang Joni lingkari."

Begitu Bapak melihat brosur itu ia langsung tersedak dan terbatuk-batuk, "Uhuk! Uhuk!" "Pak, minum, pak," kata ibu. Bapak meneguk segelas air putih. Setelah tenang ia berkata, "Joni, harga motor ini hampir 100 juta."

Gue memandang polos ke bapak dan bertanya, "Memang kenapa?"

"Kamu pikir uang tumbuh di pohon?" 

Gue mikir sebentar lalu menjawab, "Uang dari kertas, dan kertas dari pohon. Jadi uang memang tumbuh di pohon."

Bapak geleng-geleng. 

"Motor seperti itu biaya perawatannya juga mahal. Bensinnya apa lagi. Kalau kamu mau motor itu, kamu cari uang sendiri."

"Pak, Joni masih sekolah, nanti pelajarannya terganggu," kata ibu. 

"Bu, kita sekolahkan anak kita tujuannya supaya dia bisa cari uang sendiri nantinya. Bukan supaya nilai rapornya bagus-bagus. Kalau dia bisa mendapatkan uang dengan keringatnya sendiri, berarti pendidikannya berhasil."

*****

4  bulan kemudian. 

Malam itu, gue duduk di depan sebuah laptop tua. Wajah sayu seperti sayur yang sudah sebulan di luar kulkas. Gue garuk-garuk kepala sampai rambut acak-acakkan. Salju lokal alias ketombe pun turun.

"Haaaaaaaaaaah..." keluh gue panjang, sepanjang rel kereta api cepat Jakarta Surabaya. Sudah sepuluh novel setengah jadi gue buat, tapi tak ada satu pun melayangkan kontrak eksklusif di platform menulis online. Kontrak yang penuh dengan janji-janji bonus menggiurkan itu.  

"Sebel! Sebel! Sebel!" Ingin rasanya gue pecahkan pot tanaman yang nangkring di sebelah laptop, biar gaduh sekalian. "Hih!" Apalagi sedetik kemudian tanaman itu berjoget-joget sambil mengulang kata-kata gue. "Sebel! Sebel! Sebel!" Eh, ngajak berantem lo!? Gue ajak ribut mainan mainan kaktus joget yang viral di Tik Tok itu. 

Gue melompat ke atas kasur single bed dan membekap wajah gue ke bantal. Yah, rasa ingin bunuh diri. Akibat sakit hati ditolak in house editor untuk mendapat kontrak eksklusif.  Apakah mereka tak memiliki empati? Tak sadarkah mereka telah merobek-robek hati gue. Sekalian ambil nyawa gue! Tapi akhirnya gue kehabisan nafas dan mengangkat kepala tinggi-tinggi dari bantal, menghirup akal sehat.  

Sudah sekitar empat bulan gue menjajal karir menjadi seorang penulis. Profesi yang dikutuk oleh para orang tua sedunia. Profesi yang setara dengan aib. Profesi yang bila ditanya tetangga tentang kerjaan anak mereka, lebih baik mereka diam, atau alihkan perhatiannya, atau culik sekalian orang itu dan buang ke sungai Katulampa saat siaga satu. Profesi yang bila seorang anak sampaikan ke orang tua pasti akan mengundang kernyit di dahi sampai menakutkan seperti dedemit dan dia harus mengeluarkan ilmu batu saat digempur dengan nasehat bertuah yang sakti sampai berbusa-busa.  

Semua ini gara-garanya gue terjebak sebuah promosi yang lewat di beranda F******k. Tawarannya menggoda banget. Katanya menulis bisa dapat uang. Apalagi ada tiga digit angka yang bersanding dengan tanda dolar, ditulis besar-besar, $150 sampai dengan $325. Belum lagi iming-iming pembagian royalti yang cukup besar. Bagi anak SMU macam gue yang masih harus mengemis-ngemis ke orang tua buat beli motor, angka-angka itu sama seksinya dengan melihat cewek telanjang. Jahanam kali jebakan ini!

Zaman telah berubah. Media untuk menikmati novel tidak lagi berbentuk buku. Sekarang serba digital. Berbagai perusahaan berlomba-lomba membuat aplikasi menulis. Penulis tinggal d******d di hape. Ketik-ketik sedikit, unggah dan uang pun berdatangan. Setidak itu yang gue kira. Namun kenyataan tak seindah pulau dewata dengan cewek-cewek bule berbikini, dengan bokong dan payudara aduhai.  Lebih mirip Bantar Gebang daerah Bekasi, tempat pembuangan sampah. Bau.  

Gue harus menerima kenyataan, bawah tren platform menulis didominasi dengan hal yang sama sekali gue buta. Yaitu, cinta, kehidupan CEO kaya, dan seks. Demi genre-genre seputar inilah orang bersedia membeli koin untuk membuka bab-bab novel yang buat mereka tergila-gila dengan tokoh-tokoh halu karangan penulis. Namun sayangnya gue jomblo dan sumber pemasukan utama gue adalah uang jajan dari orang tua. Apalah yang gue tahu tentang cinta dan kehidupan CEO kaya? Apalagi seks, selain sebatas situs-situs bokep.  

Kalau saja bukan karena gue ingin beli motor, takkan tergiur gue dengan rayuan pulau kelapa menjadi penulis penghasilan dolar. 

Gue merenung, ah gue yakin, penyebab novel-novel gue gak lolos kontrak eksklusif, pasti karena gue jomblo. Gue harus punya pacar dulu nih, supaya paham bagaimana mengubah cinta menjadi kata-kata. Setidaknya cari pacar itu jalan terdekat bagi gue untuk bisa menjadi raja diraja, penguasa platform menulis online. 

Tapi bagaimana seorang underdog bisa menemukan cinta?

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

default avatar
Corry
Ceritanya ringan dn mudah dinikmati karena mirip dengan kehidupan sehari-hari
2021-10-04 12:30:12
1
user avatar
mayuunice
mantap! aku suka ide kakak. lagi panas hareudang ginj ada yg kasih cerita lucu. semangat, kakkk!
2021-10-04 10:01:41
1
user avatar
Rai Seika
Lucu thor, semangat nulisnya ya semoga beneran dapat kontrak eksklusif dengan ide cerita yang menarik.
2021-10-03 07:34:22
1
18 Chapters
1 - Awal Mula
“Lo mau gak jadi pacar gue?” gue menyatakan cinta kepada cewek yang gue taksir sejak lama. Hati ini berdebar-debar dan penuh harap. Serasa sedang menunggu hasil ujian akhir. Dia diam menunduk. Mungkin malu. Satu menit kemudian dia mengangkat wajahnya, dengan tersenyum dia berkata, "Menjijikkan!”Itu memori gue waktu SD. Sejak itu hati gue patah jadi dua dan gue lakban sampai SMU.Gue tidak mengerti mengapa sebagian cowok sangat mudah mendapatkan cewek. Bahkan bisa bergonta-ganti pasangan. Sementara gue, satu saja sulitTapi itu dulu. Sekarang gue malah kebingungan, karena banyak banget wanita yang mendekat. Sebagai konsekuensinya harus ada yang patah hatinya. Gue mau cerita, bagaimana awal mula semua ini terjadi.
last updateLast Updated : 2021-09-30
Read more
2 - Bahasa Cinta
Kalau bicara tentang cinta, gue layaknya bocah ingusan dilepas sendirian negeri antah berantah. Kemana dan bagaimana gue harus mencari cinta? Tanyakan saja sekalian bagaimana alam semesta tercipta, gue sama butanya. Kepada siapa gue harus mencari jawab?Ah bodoh sekali! Ayahanda dan ibunda tentu paham tentang cinta. Mereka pelaut kawakan yang telah mengarungi lautan rumah tangga bertahun-tahun, dengan bapak sebagai kapitan gagahnya dan ibu mualim-nya. Bahkan saking cintanya, dua tahun lalu mereka sempat merapat ke dermaga pengadilan agama, tempat orang-orang baris-berbaris untuk pecah kongsi. Ibu menggugat cerai bapak. Kala sidang dibuka dan Majelis Hakim berkata, “Bla..bla… [Nama ibu] sebagai  penggugat MELAWAN [Nama bapak] sebagai tergugat…,” gue merasa pengadilan i
last updateLast Updated : 2021-10-02
Read more
3 - Perjuangan Mencari Sang Guru Cinta
Dari daftar orang yang gue kenal, ada satu yang pasti bisa membantu. Dia orang terkenal, lebih terkenal dari Iko Uwais. Semua orang di RT gue dan RT sebelah tahu siapa dia. Dia seorang CEO yang terpandang. Namanya Mang Oja, CEO keamanan alias satpam lingkungan. Tiap orang yang lewat memandang kepadanya, mengucapkan selamat pagi, siang, sore, dan malam. Dan dia selalu menyambut sapaan itu dengan senyuman tanpa lelah. Tiap pagi, jika tidak siang dan malam kerjaan sang jawara cinta selalu menggoda asisten rumah tangga yang cantik-cantik, yang hilir mudik melewati pos jaga. Kebetulan pos itu berdiri strategis di jalan utama dan banyak asisten yang harus belanja ke pasar dan keperluan lain. Pandai sekali dia memikat gadis-gadis itu. Khazanah rayuan seluas perpustakaan legendaris Alexandria di Mesir. Gombalannya sering membuat wanita mengeluh, “Iiih
last updateLast Updated : 2021-10-04
Read more
4 - Veni Vidi Vici
Mengapa tak ada mata pelajaran cinta di kurikulum sekolah? Perancangnya pasti tak paham akan pentingnya cinta, sehingga malah matematika yang dia masukkan. Atau mungkin dia korban kegagalan cinta. Sehingga bila dia tak bisa bahagia oleh cinta, maka biarlah yang lain tersiksa oleh matematika. Ah, egois sekali! Hampir selama 18 tahun matematika telah menyengsarakan hidup gue. SD adalah masa terparah. Ada satu buku wajib yang sangat gue benci, judulnya CERDAS TANGKAS. Walau namanya menjanjikan, namun buku itu tak sedikit pun membuat gue tambah cerdas atau pun lebih tangkas. Entah mengapa, bu guru senang memberikan PR dari buku terkutuk itu. Jangan-jangan itu cara dia membalas kebandelan murid-muridnya yang sering berisik di dalam kelas. Dingin tangan ini bila mengingat masa itu. Setiap pulang sekolah
last updateLast Updated : 2021-10-06
Read more
5 - Siluman Babi
Sedetik setelah Bu Ervinah memberikan jawabannya. Nafas gue terasa berat, seberat nafas pasien Covid-19 fase ketiga. Ada sekitar 2 menit gue berdiri memroses ucapannya, sebelum gue berbalik menghadap ke lautan siswa-siswi. Gue menatap mereka, mereka menatap gue. Kami saling bertatapan seperti penagih pinjol dan nasabah tertagih. Semua terdiam. Hening yang kikuk. Lalu gue tersenyum berseri. Dua tangan terangkat ke udara, kemudian menghentak ke samping pinggang, seraya berteriak, “YES!” Seketika itu juga semua anak di lapangan berteriak heboh, melompat-lompat. “WUOOOOOOHHH! WUOOOOOH!” Gue berlari ke arah mereka dengan lengan terbuka. Demikian juga mereka berlari menyambut gue bak striker yang baru saja membobol gawang lawan dan memenangkan liga kampiun. Badan gue mereka angkat ke atas kepala m
last updateLast Updated : 2021-10-09
Read more
6 - Nakama
"Apa-apaan ini? Jangan tidak sopan, ya! Buka topeng kalian atau kalian akan dikeluarkan seperti Joni !” perintah bapak kepsek seraya menggebrak meja. Satu orang yang badannya paling kurus melompat sambil memegang dada kirinya. Bisa jadinya kurus badannya, karena kurang gizi, hingga jantungnya lemah saat ditakuti. Hampir saja ia melepas topengnya. Untung teman-temannya sigap mencegahnya. “Guoblok!”Satu-satunya cewek di antara mereka yang sepertinya ketua kelompok bertopeng ini berkata, “Selama kita mengenakan topeng ini, bapak kepsek tidak akan mengenali kita, dan dia tidak akan bisa mengeluarkan kita dari sekolah.”“Siapa sebenarnya kalian!?”Si ketua dengan cepat menjawab, "Kami adalah…!" tapi kemudian terdiam sejenak, lalu mundur seraya berbisik ke teman-temannya yang lain, “Psstt… kita ini siapa?” Kelimanya saling berpandang. Si kurus menjawab, “Nama gue Do…” “SShhht
last updateLast Updated : 2021-10-13
Read more
7 - Nasi Goreng Tapak Api
Hari itu juga gue dan para nakama memulai aksi mogok makan. Di depan pagar sekolah, dekat pintu masuk kendaraan, kami sibuk mendirikan tenda seperti orang sedang berkelahi.  Tiang-tiangnya tak mau menurut, ditekuk malah mental menyerang balik, menyelepet pantat atau menusuk mencolok mata, sungguh susah dan penuh aksi berbahaya. Terpalnya tidak kalah menjengkelkan. Berlari-lari kesana-kemari tak bisa diam, angin reseh berkonspirasi dengan terpal. Setengah jam kami bergulat dengan bedebah bernama tenda. Namun berkat kegigihan para nakama tenda itu akhir berdiri juga. Setelah tenda beres kami menggantungkan satu papan agak besar di dinding sekolah yang bertuliskan, “Aksi protes mogok makan menuntut pihak sekolah menarik h
last updateLast Updated : 2021-10-17
Read more
8 - Kebelet
Bibir nomor satu menekan rapat bibir gue yang masih perjaka dengan lembut. Badan gue langsung semriwing dari ujung jempol naik ke akar rambut, suhu badan meningkat, jantung berdebar, hidung kembang-kempis dan telapak tangan berkeringat. Roh gue ketarik melayang-layang ke bulan, berdansa waltz dengan si nomor satu di antara gemerlapnya bintang. Oh baby, ini kah rasanya ciuman pertamaaah….. Sekedip mata seluruh nafsu dan hasrat gue untuk makan sirna. Gue hanya ingin tenggelam di lautan as… anjing ngaceng gue.Sayangnya, ciuman itu tak berlangsung lama. Ah, nanggung. Si nomor satu melepaskan bibirnya yang memabukkan itu. Pop! begitu bunyin
last updateLast Updated : 2021-10-19
Read more
9 - Gempa Bumi
Tahap pertama, selesaikan dulu urusan perut. Luncurkan bom nuklir Hiroshima Nagasaki! BROOOOT!!! BUM! Lantai toilet langsung bergoyang ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang, tak beraturan. Gue sampai kehilangan keseimbangan. Eh, kenapa nih? Di luar terdengar sayup-sayup suara murid-murid cewek berteriak. "Aaaaaaa!" dan suara guru-guru memberi instruksi, "Gempa bumi! Keluar, keluar semua dari kelas!" Serpihan debu turun dari langit-langit. Lampu berkedap-kedip disko. Astaga, sebegitu dahsyatnya kah boker gue? Ini kebetulan, pasti cuma kebetulan. Buru-buru gue cebok pakai semprotan air. Tidak lucu bila nanti gue muncul di koran, “Ditemukan Seorang Siswa Tertimbun Reruntuhan Posisi Sedang Buang Air Besar.”
last updateLast Updated : 2021-10-21
Read more
10 - Identitas Terbongkar
Demi para nakama gue akan melakukan sesuatu yang sangat berisiko. Jika sampai ketahuan, nama baik tujuh turunan akan hancur berantakan. Cucu cicit gue pasti akan mukul-mukul foto gue pakai bakiak dan berharap mereka bisa masuk ke rahim ibu mereka dan kembali menjadi sperma dan sel telur. Di kelas yang kosong itu gue buka tas-tas yang nampak seperti tas perempuan. Umumnya yang banyak gantungan pernak-pernik, warna-warnanya cerah dengan corak-corak gambar yang cute. Ih, gue merasa seperti kriminil, tapi ini demi teman-teman seperjuangan. Gue bongkar isinya dan gue ambil BH dan celana dalam ganti yang gue temukan. Wuohoo…. gue seperti menjelajah dunia lain. Aduh, hidung kenapa jadi m
last updateLast Updated : 2021-10-22
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status