author-banner
kholid majujaya
Author

Novels by kholid majujaya

Suamiku Bukan yang Kukira

Suamiku Bukan yang Kukira

Sinta percaya ia menikah dengan lelaki sederhana bernama Arga—teknisi yang jujur, setia, dan penuh ketulusan. Tiga tahun hidup di rumah kontrakan membuatnya yakin cinta sejati tak butuh kemewahan. Namun perlahan, retakan muncul. Telepon rahasia, paket misterius berisi jam tangan berinisial A.M., hingga berkas laptop yang mengungkap identitas asli suaminya: Aditya Mahendra, pewaris keluarga bisnis raksasa. Kebohongan demi kebohongan memaksa Sinta mempertanyakan siapa sebenarnya pria di sisinya. Apalagi ketika nama Maya, mantan tunangan Arga, kembali muncul membawa ancaman. Arga terhimpit antara masa lalu dan cintanya pada Sinta, sementara Sinta terjebak antara bertahan atau pergi. Saat bayangan Mahendra Group dan Maya kian mendekat, satu pertanyaan menggantung: apakah cinta mampu bertahan di atas fondasi kebohongan?
Read
Chapter: BAB 9 : Pertemuan Pertama
“Halo, Sinta. Aku Maya. Kita perlu bicara. Tanpa Arga.”Suara itu dingin, tenang, namun penuh kuasa. Begitu telepon terputus, Sinta masih memegang ponsel dengan tangan gemetar. Jantungnya berpacu, dadanya sesak. Nama itu Maya selama ini hanya muncul sebagai bisikan di tengah malam, bayangan di balik rahasia Arga. Kini, suara nyata itu menembus telinganya, menghantam rasa penasaran sekaligus ketakutannya.Sinta terduduk di tepi ranjang kamar tamu rumah Rani. Ia menatap layar ponselnya yang gelap, seolah berharap suara itu kembali, memberi penjelasan. Tapi heninglah yang menyahut. Satu hal pasti: pertemuan itu tidak bisa dihindari.Di pagi itu, Rani menemukan Sinta di meja makan, wajahnya pucat, matanya sembab.“Kamu nggak tidur semalaman, ya?” tanya Rani sambil menuangkan teh hangat.Sinta hanya menggeleng. “Maya menelponku.”Rani membeku, cangkir hampir tumpah dari tangannya. “Maya? Maksudmu… perempuan itu?”“Dia bilang kami harus bicara. Tanpa Arga.”Rani menaruh cangkir, menatap ser
Last Updated: 2025-09-23
Chapter: BAB 8 : Jejak Lama
Hujan tipis masih membasahi jalanan ketika Sinta tiba di rumah Rani. Lampu teras menyala, memantulkan bayangan samar tubuhnya yang gemetar karena lelah dan bimbang. Rani, sahabat sejak kuliah, membukakan pintu dengan wajah terkejut.“Sin? Astaga, kamu kenapa? Mukamu pucat sekali,” Rani menariknya masuk tanpa banyak tanya.Sinta hanya mengangguk pelan, menyerahkan tas ke lantai. Rumah Rani jauh lebih besar dan nyaman daripada kontrakan sempitnya, tapi kehangatan itu terasa asing. Ada ruang kosong dalam dirinya yang tak bisa diisi oleh sofa empuk atau aroma kopi segar dari dapur.“Aku... butuh tempat tinggal sebentar,” ucap Sinta lirih. “Boleh kan?”“Ya ampun, tentu saja boleh. Kamu itu sahabatku. Duduk sini, ceritain semuanya.”Sinta menelan ludah. Ada bagian dirinya ingin membuka semua, tapi lidahnya kelu. Bagaimana menjelaskan bahwa suami yang selama ini ia kenal ternyata bukan teknisi biasa, melainkan bagian dari keluarga bisnis besar yang namanya hanya ia dengar di berita?Ia hanya
Last Updated: 2025-09-23
Chapter: BAB 7 : Retakan di Rumah
Pagi datang tanpa tidur. Matahari menembus celah tirai rumah kontrakan, tapi cahaya itu terasa dingin. Sinta duduk di kursi ruang tamu, menatap kosong pada meja di mana surat berlogo Mahendra Group masih tergeletak, kusut oleh genggaman tangan Arga semalam.Arga keluar dari kamar dengan mata merah, rambut acak-acakan. Ia menatap istrinya lama, tapi Sinta tidak berpaling.“Sin, kita harus bicara,” ucapnya akhirnya.Sinta mendengus pelan. “Akhirnya kamu sadar kalau kita memang perlu bicara? Setelah semua yang kamu sembunyikan?”Arga menarik kursi, duduk berhadapan dengannya. “Aku memang salah. Aku takut kehilanganmu. Tapi sumpah, aku hanya ingin melindungimu.”“Melindungi?” Sinta menatapnya tajam. “Kamu pikir dengan menyembunyikan semua ini aku jadi terlindungi? Tidak, Ga. Aku jadi sasaran mereka sekarang. Nama aku tertulis di surat itu. Ancaman itu untuk kita berdua!”Arga tertunduk, wajahnya menegang. “Aku janji, aku akan menyelesaikan ini. Aku akan pastikan mereka nggak akan menyentu
Last Updated: 2025-09-23
Chapter: BAB 6 : Tamu Tak Diundang
Hujan masih turun, menetes deras di atap seng yang berisik. Sinta berdiri kaku di ruang tengah, jantungnya menghentak lebih keras daripada bunyi ketukan yang baru saja terdengar di pintu. Arga mendekat, langkahnya berat, tangannya terulur ke gagang.Tok. Tok. Tok.Ketukan itu terdengar lagi, kali ini lebih keras, seakan seseorang di luar benar-benar tak sabar.“Jangan dibuka,” bisik Sinta dengan suara parau.Arga menoleh, menatap mata istrinya yang penuh rasa takut. Tapi di wajahnya sendiri, ada ketegangan bercampur tekad. “Kalau aku tidak buka, mereka akan terus datang. Lebih baik aku hadapi sekarang.”Tangannya memutar kunci. Pintu berderit, membuka celah ke malam basah di luar.Di ambang pintu, berdiri seorang pria berbadan tegap dengan jas hitam basah oleh hujan. Wajahnya dingin, matanya tajam, seperti tidak terpengaruh cuaca yang menusuk. Ia tersenyum tipis, tapi senyum itu lebih mirip ejekan.“Selamat malam, Tuan Mahendra,” katanya datar.Arga mengepal tangan di balik pintu. “Ja
Last Updated: 2025-07-29
Chapter: BAB 5 : Bayangan Di Pintu
Telepon itu masih bergetar di tangan Arga ketika suara Maya terputus. Ruang tamu seketika menjadi sunyi, tapi bukan sunyi yang menenangkan. Sunyi itu menekan dada Sinta seperti beban berat. Ia berdiri tegak di depan suaminya, kedua tangannya mengepal di sisi tubuh.“Apa maksudnya tadi?” suaranya pelan, tapi menusuk. “Kenapa dia sebut ayahmu? Dan kenapa terdengar seperti ancaman?”Arga mengusap wajahnya kasar, napasnya tersengal. “Maya tahu kelemahanku. Dia tahu aku nggak akan diam kalau Ayah dijadikan taruhan. Itu cara dia memaksaku kembali.”Sinta menatapnya tak percaya. “Jadi dia akan terus mengejarmu? Menekanmu sampai kamu menyerah?”Arga menunduk, suaranya berat. “Sepertinya begitu.”Belum sempat mereka bicara lebih jauh, ponsel itu kembali berdering. Nama yang sama terpampang jelas: Maya. Sinta menegang. Rasanya darahnya mendidih hanya dengan melihat huruf-huruf itu.“Angkat,” desaknya, tatapannya tajam. “Aku mau dengar sendiri.”Arga ragu. Jemarinya bergetar di atas layar. Tapi
Last Updated: 2025-07-29
Chapter: BAB 4 : Nama Yang Kembali Hidup
Pagi itu meja makan dipenuhi keheningan. Sinar matahari menembus tirai tipis, tapi suasana di dalam rumah justru lebih dingin daripada sisa hujan malam. Sinta duduk di seberang Arga, piringnya terhidang tapi belum disentuh. Matanya menatap kosong, hanya sesekali berpindah ke wajah suaminya yang muram.“Aku tunggu ceritamu,” ucapnya akhirnya. Suaranya pelan, tapi tegas, seolah tak memberi ruang lagi untuk pengalihan.Arga menunduk, jemarinya mengusap sendok yang tak bergerak. Ia menarik napas dalam-dalam sebelum membuka suara.“Maya... dia bukan sekadar mantan. Dia tunanganku. Pilihan keluarga. Semua diatur oleh Ayah, pernikahan, bisnis, masa depan. Aku hanya boneka di rumah itu.”Sinta mengernyit, dadanya terasa sesak.“Aku mengikuti semuanya karena aku takut. Tapi aku nggak pernah cinta sama dia,” lanjut Arga, suaranya bergetar. “Maya lebih mencintai nama Mahendra daripada aku. Segala tindakanku harus sesuai dengan citra keluarga. Sampai akhirnya aku merasa terpenjara.”Ia berhenti s
Last Updated: 2025-07-29
You may also like
My Dad CEO
My Dad CEO
Romansa · Harumi
686.7K views
Gairah Panas Tuan Arion
Gairah Panas Tuan Arion
Romansa · MAMAZAN
681.6K views
Istri Tawanan CEO
Istri Tawanan CEO
Romansa · Queen Moon
674.6K views
Pejantan Tangguhku
Pejantan Tangguhku
Romansa · Saga
670.8K views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status