Chapter: 45. Obesis Putra Mahkota Kerajaan TimurPutra mahkota menggeraka kepala untuk menyuruh kedua pelayan itu meninggalkan dirinya dan Nanda. Setelah hanya berdua, putra mahkota berjalan perlahan menuju Nanda.“Sudah larut malam, pria dan wanita tidak seharusnya bersama. Ini akan mencoreng nama baik anda Yang Mulia.” Ucap Nanda, terlihat dari gesture badannya akan meninggalkan putra mahkota sendirian. Namun tangannya ditarik begitu saja, tubuhnya sedikit limbung dan untuk menahannya agar tidak terjatuh putra mahkota segera menangkap tubuh Nanda.“Aku tidak peduli dengan semuanya, bukankah kamu sudah tahu akan hal itu?” Nanda berusah melepaskan diri dari pelukan putra mahkota namun kekuatannya sangat tidak seimbang, putra mahkota semakin mendekap Nanda dengan posesif. “Seminggu lagi kita akan menikah, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Nona Nanda.”Putra mahkkota lalu melepaskan Nanda dan dengan menadapatkan kesempatan itu, Nanda segera berlari menuju kamarnya. Bahkan dia masih merasa meriding tawa menggelegar dari putra mah
Terakhir Diperbarui: 2025-11-17
Chapter: 44. Istana Kerajaan UtaraJika di kereta kuda Janu sudah kagum dengan segalam ornament mewahnya. Maka ketika dia memasuki lingkungan kerajaan Utara Janu sampai ternganga, jangan ditanya dengan bagunannya. Kerajaan utara terkenal dengan kontruksinya yang sangat kokoh dan mewah. Hamparan taman bunga yang berisikan bunga-bungan langka belum pernah Janu lihat sebelumnya. Kepala dan badan Janu jadi tidak selaras, melihat keseluruh penjuru area.Banyaknya pelayan menyapa dan berlalu lalang mengerjakan tugas mereka masing-masing disetiap lorong yang dilewati. Reaksi Janu tidak terlepas dari pengamatan dua saudara ini. Dalam pikiran Kaila menganggap Janu adalah orang yang lucu, sepertinya tamu sang guru ini bukan berasal dari keluarga bangsawan seperti kebanyakan kenalan beliau.“Janu, apa ini pertama kalinya masuk ke lingkungan istana?” Janu mengangguk menjawab pertanyaan Kaila tanpa mempedulikannya. Mata Janu masih tertuju ke tempat lain seolah tidak mau kehilangan pemandangan indah yang terhampar dihadapannnya.Bed
Terakhir Diperbarui: 2025-11-13
Chapter: 43. Ketakutan Masa LaluSemua menikmati anggur dan makan yang disediakan oleh kediaman keluarga Altarik. Hampir dipastikan semua tamu yang hadir sudah mabuk akibat putra mahkota yang terus-terusan mengajak bersulang dan itu tidak bisa ditolak oleh mereka.Pelayan pribadi satu per satu berpamitan untuk membawa tuannya untuk pulang pada Jahan sang tuan rumah. Itu pula yang membuat Nanda tidak memiliki alasan untuk tetap diam di tempatnya, dia juga meminta izin pada kakaknya untuk kembali kedalam kamar.Nanda mempercepat langkahnya, dia sudah tidak suka dengan acara yang seperti ini ditambah dia takut ketahuan oleh kakak seperguruan yang sejak tadi tidak mengalihkan pandangan darinya. Benar saja dipersimpangan jalan, kakak seperguruannya mencegat langkah Nanda.Rona merah di pipinya menandakan kalau dia juga sudah dalam keadaan mabuk berat. “Orang mabuk akan dua kali lebih berbahaya karena akal sehatnya tidak berfungsi.” Ucap Nanda dalam hati. “Selamat malam tuan muda, mungkin anda tersesat, perjamuan makan mal
Terakhir Diperbarui: 2025-11-12
Chapter: 42. Keturunan Kerajaan UtaraJanu sedikit menjaga jaraknya dari wanita bangsawan itu. Anehnya lagi wanita bangsawan itu malah lebih mendekatkan diri pada Janu. Keningnya berkerut melihat tingkah Janu yang seperti menghindari dirinya, padahal dia tidak akan berbuat jahat pada Janu, dia lalu menunjuk papan pengenal yang tersampir di pinggang Janu.“Jadi kamu adalah cucu Guru yang hilang itu?” Janu meraba kemudian mengambil papan identitas yang tersampir di pinggangnya. Janu harus segera menjelaskan semua agar tidak ada kejadian salah paham seperti yang dirinya lakukan dengan Nira.“Ah, aku hanya—““Yang Mulia Putra Mahkota…” Teriak salah satu pelayan di ujung jalan. Orang-orang yang sedang memadati jalanan langsung menghindar, lenggang seketika dan begitu kereta kuda lewat, semua membungkukkan badan menyambutnya. Jendela kereta kuda putra mahkota terbuka, dia bisa dengan leluasa melihat lingkungan sekitar.Walau ragu Janu juga ikutan membungkuk karena semua orang sedang membungkuk akan terlihat aneh kalau dia tetap
Terakhir Diperbarui: 2025-11-11
Chapter: 41. Acara Makan MalamBelum menjelang malam tapi para bangsawan yang berada di ibu kota dan sudah mendapatan undangan Jahan, sejak pagi mulai berdatangan. Bahkan bangsawan dari luar kerajaan timur pun turut hadir. Siapa yang tidak tahu tentang keluarga bangsawan Altarik yang terkenal dengan kerendahan hatinya walau memiliki harta yang sangat melimpah. “Nona, apa ada sudah memilih pakaian dan riasan seperti apa yang akan anda kenakan saat makan malam.” Pelayan ini memang terlalu patuh pada peraturan, untungnya ada dua pelayan yang Jahan tempatkan untuk melayani Nanda agar dia lebih leluasa. “Aku rasa Nona akan memilihya nanti. Sekarang bagaiman kalau kita bantu bagian yang lain untuk menyiapkan acara makan malam. Pasti mereka kewalahan.” Sekarang Nanda kembali sendiri. Pikirannya masih berkenalan tentang percakapan tadi siang dengan Jahan. Memang lebih baik dia mengaikut arahan Jahan. Lagi pula dengan begitu Nanda tidak perlu merasa bersalah dengan menolak perasaan putra mahkota padanya. Satu jam kemudi
Terakhir Diperbarui: 2025-08-14
Chapter: 40. Ibu Kota Negara UtaraKakek itu mengehela napas dan menepuk pundak Janu. “Aku tidak yakin untuk memberitahumu saat ini. Tapi, apa kamu sudah menemukan kunci peti yang lainnya?” Janu menggeleng lemah. Selama ini dia sudah mencari ke seluruh penjuru pondok. Bahkan sampai ke ujung hutan sekali pun tetap saja sisa kuncinya tidak ditemukan.“Apa harus sampai semua peti itu terbuka?”“Kamu pernah mencoba buka paksa peti-peti tersebut, misalnya dengan cara apapun namun masih tidak berhasil bukan?” Kakek itu kembali menyeruput teh nya.“Itu artinya kunci-kunci tersebut enggak berada di pondok atau hutan terlarang sekalipun. Mereka ada di luar dan aku harus mencarinya agar bisa bertemu dengan kakekku?”“Apakah gadis yang kamu sebutkan kemarin sebagai teman adalah orang yang membantumu mempelajari tingkat dasar ilmu bela diri yang ada dalam buku panduan?” Bukannya menjawab pertanyaan sebelumnya, kakek itu malah melemparkan topik lain pada Janu sehingga membuatnya termenung sesaat. Semua hal tidak mungkin hanya kebet
Terakhir Diperbarui: 2025-08-13
Chapter: 39. Ruangan MencurigakanMereka akhirnya tertidur di gang sempit itu semalaman. Orang yang pertama bangun sepertinya Raka, sebab ketika Zee membuka mata, dia melihatnya sudah berkutat dengan laptop dan ponsel. Sementara Rafli masih tidur lelap di kursi pengemudi. Mungkin dia lelah mengemudi semalaman. Zee kebingungan tidak bisa keluar dari mobil saja, karena gang ini benar-benar pas dengan body mobil. Sangat sulit untuk membuka pintunya saja barang sedikit. Sekarang yang bisa dilakukan Zee hanya menunggu Rafli bangun. Tidak mau juga dirinya membangunkan Rafli secara paksa juga. Zee mencoba mengecek takut kalau Eva tidak mendapatkan perkembangan kabar dari misi ini. Namun ponselnya yang ternyata mati kehabisan batreai. Gerak-gerik Zee membuat fokus Raka menjadi buyar, dia bisa melihat Zee mulai tidak nyaman berada di kursi belakang lewat kaca spion tengah. “Tuan muda sudah bangun?” Suara Raka membuat Rafli jadi terbangun. Dia merenggangkan tubuhnya sejenak untuk kemudian ikut menengok kearah belakang. “Po
Terakhir Diperbarui: 2025-09-02
Chapter: 38. Pengejaran Dini Hari"Bisa jadi, karena kalian berdua mengintai rumah itu. Mungkin kalian juga enggak sadar sedang diperhatikan juga." "Sikap kami masih terlihat wajar dan kami rasa enggak terlalu lama berada disana." "Tetap saja, mereka bukan keluarga konglomerat biasa, sehingga pergerakan sekecil apapun bisa menjadi perhatian mereka.” Zee teridam, dalam hati membenarkan dari penjelasan dari Raka dan merenungkan sikap gegabahnya. Apa yang ditakutkan dan peringatan Rafli yang dianggap sepele oleh Zee menuai hasil yang sangat cepat. Rafli sempat melihat kearah Zee namun tidak merespon apapun. Dia cukup puas tuan mudanya akan belajar dari kesalahan. Risiko dari masalah ini masih bisa diatasi.“Itu sudah berlalu, sekarang kita harus pergi dari hotel ini. Keberadaan kita sudah ketahuan pihak luar. Tidak menutup kemungkinan keluarga Theodora juga lambat laun akan tahu.” Raka dan Zee saling menatap, menit berikutnya mereka berpencar langsung mengemasi barang bawaan masing-masing. 10 menit kemudian, mereka be
Terakhir Diperbarui: 2025-09-01
Chapter: 36. Rumah Keluarga BagaskaraRekam medis milik Thea terpampang disana. Walau nama belakang Thea sudah berbeda sekarang. Itu karena Thea sudah menikah, dan bisa saja dibawa ke rumah sakit oleh suaminya. Tangan Zeyon terus saja menggulir layar laptop, Raka sengaja meninggalnya sendiri. Tidak ada yang berani mengungkit atau mengusik jika menyangkut Thea. Bahkan Eva sekaligus, kecuali jika Zeyon yang memulai pembicaraan. Itu pun mereka akan menanggapi secara netral dan profesional menurut sudut pandang mereka. Namun kesempatan itu belum pernah terjadi. Hingga hari ini, makanya dari pada Raka harus canggung bersama, Raka memtuskan untuk membeli makan malam.Mengenai suami Thea, Zeyon menemukan namanya di data wali pasien. “Arun Bagaskara.” Zeyon sedikit menarik memori beberapa belas tahun kebelakang. Anak kecil yang seumuran dengan Thea. Salah satu kolega orang tua mereka, kerap kali keduanya dipasang-pasangkan, kecocokan mereka selain dari segi fisik juga latar belakang keluarga mereka yang setara.“Anak tengil itu y
Terakhir Diperbarui: 2025-08-13
Chapter: 37. Dibalas Hal SerupaRafli yang selalu terlihat kalem, ini bisa berubah juga. Apa Zeyon memang sudah keterlaluan. Tapi niatnya memang hanya untuk memastikan keterlibatan keluarga Bagaskara saja. Tidak kah sikap yang ditunjukan Rafli padanya terlalu berlebihan.Apalagi Rafli yang mengungkapkan bahwa bisa saja Zeyon membunuh dirinya. Sungguh hal konyol untuk apa menukar nyawa Rafli dengan masuk dan mengulik infomasi yang tidak seberapa dari keluarga Bagaskara. Beberapa detik kemudian, Zeyon baru berani menatap wajah Rafli yang mengeras disana dan sedikit berwarna merah. Padahal suhu didalam mobil tidak panas sama sekali, AC mobil berfungsi dengan baik. Apa Rafli berada diambang batas sabarnya. ‘Apa nyawa Rafli memang tergantung padaku. Jika terjadi apa-apa deganku. Zara mungkin akan mengambil nyawa Rafli sebagai bayaran setimpal agar keluarga ini enggak ada dendam dimasa depan.’ Untuk sementara itu kesimpulan yang bisa Zeyon ambil.Mereka kembali ke hotel dengan Rafli yang terus saja memegang tensi emosi. K
Terakhir Diperbarui: 2025-08-11
Chapter: 35. Tindakan Pencegahan RafliPintu tertutup kemudian terdengar suara pintu dikunci. Ruangan masih gelap, seperti enggan menyalakan saklar lampu. “Apa yang kamu lakukan?” Suara itu dikenali, Zeyon dengan sikap waspada langsung menyalakan lampu dan melihat sosok yang menariknya kedalam ruangan.“Rafli.” Satu tarikan napas panjang yang sedari tadi ditahannya lolos begitu saja melihat waja orang yang Zeyon kenal. “Aku hanya ingin bertemu dengannya kamu enggak usah—““Apa Anda mau semua yang kita rencanakan secara matang, berantak begitu saja karena satu tindakan bodoh dari Tuan Muda.”“Baiklah, aku hanya akan menyapa saja dan kita kembali ke rencana awal.” Zeyon sudah bergerak kearah pintu, dia takut Thea sudah pergi terlalu jauh. Sulit dikejar dan kalau mereka berada di tengah keramaian itu akan mempersulit pertemuan Zeyon dan Thea, secara diam-diam.Sebelum mencapai pintu, Rafli sudah sigap memasang badan menghalangi, Zeyon melotot melihat sikap Rafli yang seperti ini padanya. “Apa cuman itu, bagaimana kalau dengan
Terakhir Diperbarui: 2025-08-04
Chapter: 34. Hati Yang Selalu GelisahKalaupun infomasi ini muncul dan tidak yakin jika Georgio masih dalam pengawasan Tedi. Zee tetap akan muncul dan menghadapi reskio besar yang terjadi. Georgio masuk ke rumah sakit bertepatan dengan usaha Tedi melenyapkan Zee dari keluarga Theodora. Untuk memiliki harta dan kekuasaan keluarga Theodora maka jalan berikutnya yang harus Tedi tempuh yaitu menyingkirkan Georgio tentunya. Sayang, rencana Georgio selangkah lebih maju dibandingkan Tedi, Gerogio seperti sudah memprediksi semua hal ini akan terjadi di masa depan."Thea?" Dia berlari kearah Zee sambil menangis, siapa yang membuatnya menangis! Tubuh mungilnya bergetar hebat, Zee jadi memeluknya, mecoba menenangkan Thea sambil mengelus rambut panjang yang terurai berantakan dipunggunya."Zee, tolong aku. Ibu dan Ayah sangat menakutkan.""Apa?!" Zee mengendurkan pelukanya untuk melihat wajah Thea yang penuh dengan air mata."Aku mau ikut Zee kemanapun. Karena mereka berdua sudah berencana akan membunuhku.""Thea! Kemari!" Orang yang
Terakhir Diperbarui: 2025-07-30