Santi begitu puas setelah sang kakak benar-benar memanjakan lidahnya, menikmati makanan yang sering kali dibicarakan oleh teman-teman sekolahnya. Dulu, dia hanya bisa membayangkan serta meneguk ludah kosong kala teman-temannya begitu heboh dan antusias membicarakan aneka makanan dari negeri sakura
***Usai mengajak orang tuanya makan, Adji ingin membawa mereka berbelanja tapi ditolak secara halus oleh ibunya."Belanjanya nanti saja lagi, A', kalau kita sudah resmi pindahan ke sini. Untuk sekarang, Ibu rasa cukup kita jalan-jalannya. Kita pulang saja, ya, Ibu lihat Aa' juga sepertinya capek."
Keluarga adalah tempat berbagi segala duka dan lara, terlebih adalah bahagia. Dengan segala cara, orang tua akan melakukan yang terbaik untuk anak-anak agar bisa mensejahterakan taraf hidupnya di kemudian hari.Sudah menjadi tanggung jawab penuh orang tua untuk mengasuh, membesarkan dan memberikan p
Menggenggam erat ponsel sang adik, menarik nafas besar berulang-ulang untuk menetralkan gemuruh dalam dadanya. Ia tak boleh terpancing, sebab jika emosi menutup diri maka tidak akan ia temukan solusi. Ia harus tenang dan menyelidiki semua ini.Ia tatap kedua orang tuanya bergantian, ia paham keduany
"Sudah, ini hp-nya Aa' yang bawa. Neng gak usah pikiran macam-macam. Percaya sama Aa', besok kita sudah tahu siapa pemilik resmi akun ini." ujar Adji kembali menenangkan.Santi mengangguk yakin, ia percayakan sepenuhnya pada sang kakak. Dalam hatinya terus berdoa agar masalah ini tidak berimbas pada
Semua bukti yang dia butuhkan sudah masuk dalam file pribadinya. Tinggal menunggu waktu untuk membungkam mulut sepupu binalnya itu."Anak ingusan yang dikira cupu tapi rupanya suhu." Adji geleng-geleng sendiri mengingat Salma hanya tertaut 2 tahun di atas Santi. Yang itu artinya usianya pun bahkan b
Sepanjang perjalanan, Adji menjelaskan kepada kedua orang tuanya yang dia hafal betul sekarang ini menyimpan berbagai pertanyaan.Dia ceritakan semua dari awal sampai akhir, tanpa ada yang ditutup-tutupi. Helaan nafas besar diiringi lantunan istighfar keluar dari mulut kedua orang tuanya. Mereka gel
"Bagaimana, Baby? Apa kau siap?" "O-oke! Tapi, Di, apa kau yakin semua aman?" tanya Salma ragu."Aman! Kami bersih dan steril!" sahut Adipura meyakinkan."Bukan itu maksudku, tapi akun itu?" "Oh, tentu aman, Sayang. Jangan khawatir, aku sudah meminta IT terbaik di kantorku untuk melakukannya." "S