Share

16. Info

Mulut Bagas menganga menatap cermin, matanya membulat sempurna. Ketika dia bisa menggerakkan tubuhnya, Bagas langsung bergeser ke samping. Dia berdiri dengan mengatur napasnya.

Bagas memberanikan diri kembali pada tempat semula. Namun, semua sudah hilang ketika dia kembali menatap cermin. Bagas menghela napas pelan, lalu dia melangkah menuju dapur.

Beberapa menit kemudian, dia kembali membawa nampan dengan berisi empat gelas teh hangat. Kembali dia melewati cermin kaca yang menempel di dinding, dia merasakan seperti ada seseorang yang mengawasinya.

Siapa dia? Dia tampak ingin mengatakan sesuatu. Tapi apa? 'Batin Bagas merenung disela-sela mereka bertiga sedang bercakap-cakap sambil menunggu Revan kembali.

Revan memarkirkan mobil di warung langganannya yang tak jauh dari kawasan perumahan elit.

"Eh, mas Revan," sapa Yanti. Wanita pemilik warteg.

Keadaan warteg sore

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fadhli Alifa
serem juga nih ceritanya kalo baca malem2 mending baca siang gak tapi parno...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status