Share

30. Frustrasi

Setelah proses pemakaman jenazah pak Hadi dan keluarganya, pak Amir masih tinggal di rumah si kembar untuk beberapa hari ke depan. Aiptu Anang yang akan mengantar pulang Pak Amir, karena setelah acara pemakaman itu, Aiptu Anang sibuk dengan beberapa laporan dari anak buahnya, sehingga dia belum bisa mengantar Pak Amir pulang ke rumahnya.

Sore itu pak Amir terlihat santai duduk di ruang depan dengan Revan. Keduanya terlihat asyik berbincang-bincang. Pak Amir merasa sangat senang saat Revan mengajaknya main catur di ruang depan.

"Apa pak Amir merokok?" tanya Revan.

"Tidak, Nak!" jawab pak Amir singkat.

"Kalau begitu, pak Amir tidak minum kopi?" tebak Revan.

"Betul sekali. Bapak sudah lama berhenti minum kopi karena darah tinggi Bapak," jelas pak Amir.

"Darah tinggi? Kenapa pak Amir tidak tinggal dengan anak bapak. Padahal rumahnya bersebelahan dengan rumah pak Amir?" Aluna berlutut dan menaruh secangkir teh hangat di depan pak Amir.

Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status