Share

Bab 22. Gibran Yudhistira

“Sial, apa yang sudah aku lakukan?” Aqeela memijit pelipisnya yang terasa pening, dia merasa seluruh tubuhnya remuk dan nyeri di bagian-bagian tertentu. “Aku harus pergi dari sini secepatnya, sebelum laki-laki ini bangun”

Aqeela memaksakan diri untuk bangkit dan turun dari tempat tidur, namun sebelum kakinya mencapai lantai, sebuah tangan kokoh merengkuh tubuhnya dan menariknya kembali keatas tempat tidur.

“Kamu mau kemana cantik?” suara serah khas pria baru bangun tidur terdengar menggelitik di telinga Aqeela.

Aqeela melirik lengan yang melingkari perutnya. “Lepaskan! Aku harus pergi”

“Hey, jangan galak begitu dong, apa begini caramu bersikap dengan orang yang telah menolongmu?”

“Apa maksudmu?! Menolong apa?! Jangan kau pikir aku sedang mabuk lalu aku tidak ingat apa-apa! Aku ingat kaulah yang menyeretku saat aku hendak ke toilet! Dasar b*j*ng*n!”

Aqeela melayangkan pukulan bertubi-tubi ke tubuh pria yang kini telah merubah posisinya menjadi duduk namun dengan tangan yang masih teta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status