Dalam rapat darurat itu mereka sepakat untuk menarik seluruh Pandora yang tersebar di berbagai pulau. Mereka akan dikerahkan sepenuhnya untuk menangkap dalang dibalik bergolaknya suasana Pulau Doraka. Pergerakan Satria yang tidak dapat ditebak tentu membuat Vanzard tidak akan gegabah lagi.Dia sadar sudah kalah langkah, kalah cerdik dan kalah antisipasi. Kini satu-satunya pilihan sebelum terlambat adalah mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menyerang. Satria sendiri sudah dapat menduganya. Dia yakin Vanzard akan memilih untuk fokus terhadapnya dibandingkan mengatasi pergolakan yang terjadi di seluruh pulau Kerajaan Doraka.Selagi pihak kerajaan sedang melakukan rapat darurat, Satria sudah mengambil langkah lain untuk menjegal rencana dari Vanzard. Dia sudah menyebarkan banyak surat ke berbagai pulau di Kerajaan Doraka. Bahkan Satria juga sudah menjalin kerja sama dengan para petualang lain di Pulau Doraka. Tidak sampai di situ saja, kini asosiasi petualang di seluruh Pulau Doraka sud
Semua bangsawan yang ada di sana semakin cemas saja. Mereka tidak pernah menyangka jika musuh akan dengan mudah menyusup ke istana kerajaan. Sementara itu teman-teman Andre mulai saling memandang satu sama lain. Mereka sekarang sadar bahwa saat ini di istana kerajaan saja sudah tidak terjamin keamanannya.“Tuan. Apa yang harus kita lakukan? Sekarang musuh sudah menyatakan perang kepada kita secara langsung,” tanya seorang bangsawan sambil terseda-seda seakan hendak menangis.“Sekarang kalian pulang saja, kita masih memiliki waktu sebelum mereka bergerak dalam tujuh hari lagi. Aku akan memikirkan rencana yang sempurna untuk menyelamatkan ibukota kerajaan. Tidak, bahkan rencanaku kali ini pasti dapat mengambil alih kendali seluruh kerajaan lagi,” kata Vanzard dengan tetap tenang.“Benarkah tuan?” tanya bangsawan lain dengan girang.“Tentu saja. Kalian sendiri sudah tahu kepintaranku selama ini, tapi untuk menyempurnakan rencana ini aku perlu waktu sendirian. Karena itu sebaiknya kalian
Tengah malam telah tiba. Di bawah sorot sinar bulan yang sedang purnama, Vanzard, Andre, Maya bersama teman-temannya yang lain sudah bergerak menggunakan item gate of teleportation di istana. Mereka seketika keluar di sebuah gubuk yang ada di dekat pesisir pantai Pulau Doraka. Satu persatu teman-teman mereka keluar dari portal teleportasi sambil membawa kotak-kotak berisi harta kerajaan.Empat jenderal Pandora juga ikut bersama rombongan mereka. Dari kejauhan terlihat jelas kalau di pesisir pantai sudah ada bayangan sebuah kapal besar yang siap berlayar membawa mereka pergi menuju Kerajaan Muspleheim. Vanzard terlihat menatap sekelilingnya seakan ada yang dia cari. Andre tampak langsung mengernyitkan keningnya melihat sikap Vanzard seperti itu.“Ada apa?” tanya Andre.“Ini aneh. Tidak ada satupun prajurit yang menyambut kedatangan kita di sini. Selain itu keadaannya terlalu sepi dan gelap,” jawab Vanzard.“Mungkin saja mereka sedang bersiap-siap di kapal jadi tidak tahu kedatangan kit
Satria dengan gesit mengayunkan pukulan tangan kanannya mengincar tubuh Tov, tapi Mos dengan cepat datang menyambut pukulan Satria menggunakan bilah pedang miliknya. suara dentingan keras terdengar saat pedang Mos menghantam armor yang melindungi tangan Satria. Percikan bunga api kembali terpancar akibat gesekan bilah tajam pedang Mos dengan armor Satria.“Cih. Kelihatannya kualitas armornya sangatlah baik hingga pedangku tidak dapat menebasnya,” gerutu Mos.“Senjata kualitas R seperti ini tidak akan mampu menggores armor kualitas SSR milik ku!” tegas Satria sambil mengayunkan tendangannya mengarah ke leher Mos. Tapi Bot dengan lincah segera maju dengan mengayunkan tombaknya guna menahan tendangan Satria. Di sisi lain, Tov juga langsung melompat ke udara tepat di atas Satria.“Mythical punch!” teriak Tov langsung menggunakan skill fighter level 70 terkuat miliknya. Saat itu juga tangan kanan tov diselimuti oleh aura hitam pekat bersamaan dengan riuh angin yang mendadak bergemuruh kenc
“Ulur waktu selagi kami bersiap!” perintah Andre.“Tidak perlu!” balas Satria dari kejauhan.“Kalian bisa bersiap selama yang kalian mau. Nanti setelah siap baru bilang kepadaku, tidak perlu memerintahkan anak buah kalian untuk mengulur waktu sebab aku tidak akan menyerang kalian,” sambung Satria sambil tetap duduk bersila dan menopang dagunya dengan tangan kiri, seringai mengejek terhias di wajahnya.“Kau sudah bisa banyak omong rupanya! Baru dapat kekuatan sedikit saja sudah banyak bicara! Kau pikir dengan kekuatanmu itu dapat mengalahkan kami hah!” bentak Arga yang sudah melesat tanpa memakai armor apapun, dia dengan cepat mengayunkan pisau di tangannya dari belakang Satria mengarah ke lehernya.“Thunder slice!” ucap Arga menggunakan skill assassin miliknya untuk menebas leher Satria.“Guardian,” gumam Satria pelan mengubah job classnya.“Maksimal defend,” sambung Satria.‘Boomrr’Suara ledakan terdengar bersamaan dengan kilatan-kilatan petir saat pisau Arga menebas leher Satria. T
“Top tier magic: dragon lightning!” ucap Zeys dan Brian secara bersamaan menggunakan sihir tingkat tujuhnya.“Dimensional slash!” teriak Vanzard, Andre dan Mos yang menggunakan skill swordman terkuat mereka untuk menyerang Satria.Tanah kembali bergetar kuat layaknya gempa bumi, angin yang bertiup kencang juga terasa. Beberapa pepohonan bahkan mulai tumbang karena kuatnya hempasan angin. Gelombang ombak juga terus bergerak tak beraturan. Tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh Zeys dan Brian. Pedang yang dipegang oleh Vanzard, Andre dan Mos juga mulai memancarkan aura hitam pekat layaknya api hitam.Senapan milik Damian mulai mengeluarkan cahaya gradasi berwarna hitam pekat. Tombak yang dipegang Bot dan Gilbert juga mulai memancarkan percikan air berwarna hitam legam. Tapi Satria yang masih menghalau serangan tingkat rendah lainnya tidak bergerak sedikitpun. Dia tetap berdiri di tempatnya.Dari langit mendadak muncul dua naga petir raksasa yang melesat turun mengarah kepad
“Top tier magic: fire dragon!” ucap Brian kembali menggunakan sihir tingkat 7 miliknya.“Top tier magic: thunder dragon!” sambung Zeys yang juga menggunakan sihir tingkat 7 miliknya.“Dimensional slash!” ucap Mos, Andre dan Vanzard hampir bersamaan.“Ris flameris!” teriak Bot sambil mengambil ancang-ancang untuk melemparkan tombaknya.“Star electra!” timpal Gilbert yang juga siap menggunakan skill lancer level 70 miliknya.“Atomic blast!” tukas Damian sambil siap mengincar tubuh Satria dengan senapan di tangannya.Tanah lagi-lagi bergetar kuat disertai deru angin yang bertiup kencang. Ombak di lautan kembali bergolak tak stabil karena tekanan skill tingkat tinggi yang siap digunakan. tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sektiar tubuh Brian dan Zeys. Sementara itu tombak Bot dan Gilbert mulai memancarkan aura dari elemen dasar yang digunakan dalam skillnya.“Terimalah kematianmu,” tutur Arga sebelum tubuhnya lenyap dari dekat Satria untuk menghindari serangan teman-temannya. Di saat y
“Summon: Archangel flame!”“Summon: Archangel lightning!”“Summon: Archangel wind!”“Summon: Archangel aqua!”“Summon: Archangel tierra!” teriak Kevin dan satu jendral Pandora sambil mengangkat tongkat sihirnya ke udara. Mereka berdua menggunakan skill terkuatnya untuk memanggil archangel. Tujuh lapis lingkaran sihir berwarna kuning terang menyelimuti tubuh mereka berdua.“Summon: Undead King Thunderia!”“Summon: Undead King Wateria!”“Summon: Undead King Airia!”“Summon: Undead King Fireia!”“Summon: Undead King Earthia!” teriak Zeys yang juga mengangkat tongkat sihirnya untuk menggunakan skill sorcerer level 70 miliknya. tujuh lapis lingkaran sihir berwarna hitam pekat muncul menyelimuti tubuh Zeys.Saat itu juga tanah kembali bergetar kuat seiring dengan munculnya lima sosok undead king dan sepuluh archangel yang dipanggil. Lima belas makhluk besar itu berdiri di barisan depan bersama dengan Diminic yang merupakan seorang guardian. Gemuruh angin bertiup kencang menerpa tubuh Satria