Share

Bab 398

Author: Rexa Pariaman
Ewan agak terkejut. Tak disangka, gadis ini ternyata lulusan unggulan dari Universitas Medis Selatan. Ewan pun penasaran, apakah kemampuan medisnya juga semenakjubkan bentuk tubuhnya?

"Mini, kamu asalnya dari mana?" tanya Ewan.

"Aku orang Kota Gubar," jawab Mini.

"Katanya Kota Gubar itu gudangnya cewek cantik. Dulu aku nggak percaya, tapi setelah ketemu kamu hari ini, aku jadi percaya," Ewan terkekeh-kekeh.

Mendengar itu, wajah Mini langsung memerah. Dia buru-buru menunduk seperti bunga mawar yang sedang malu.

Saat ini, Betandi menyeringai nakal. "Halo, Cantik. Kenalan ya, aku Betandi."

"Betadine?" Mini menatapnya dengan tatapan aneh. Jelas, dia juga salah paham.

"Bukan Betadine itu, tapi Betandi," jelas Betandi buru-buru. "Kamu boleh panggil aku si Gemuk juga."

Mini mengangguk manis. "Baiklah, Betadine."

Betandi sungguh kehabisan kata-kata.

Eko ikut menimpali sambil tersenyum ramah. "Mini, panggil saja aku Eko. Nanti kalau ada yang nggak paham, tanya saja sama aku atau si Gemuk ini. K
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 516

    Neva sudah benar-benar siap. Dia menutup mata, membiarkan Ewan menarik ritsleting gaunnya ke bawah. Ritsleting itu hampir sampai ke ujung ....Tiba-tiba ....Drrrt drrrt drrrt!Ponsel Ewan berdering.Suara dering yang begitu mendadak, sontak memecah suasana intim dan membuat keduanya kaget.Sial, benar-benar merusak suasana.Neva membuka mata dan memicingkan tatapan ke arah Ewan, lalu bertanya, "Apa itu Lisa yang nyuruh kamu pulang tidur?"Ewan juga ikut panik. Kalau benar itu telepon dari Lisa, kemungkinan besar Neva akan marah dan semuanya berakhir. Dia buru-buru merogoh saku dan melihat layar ponsel, lalu menghela napas lega."Siapa?" tanya Neva."Sida, Satria," jawab Ewan tanpa pikir panjang, lalu langsung menekan tombol tolak panggilan.Setelah itu, Ewan kembali merangkul pinggang Neva dari belakang dan menempelkan perutnya ke tubuh indah Neva. Tubuh Neva seketika menegang dan napasnya tersengal, jelas sekali dia sangat gugup."Ewan, a ... aku ... aku agak takut," ucap Neva terbat

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 515

    "Bukan untuk menghadiri jamuan.""Lalu ganti pakaian buat apa?" Ewan semakin bingung."Aku ingin kamu menemaniku menari," kata Neva."Kak Neva, aku nggak salah dengar, 'kan? Kamu bilang ... menari?""Kamu nggak salah dengar, memang menari."Ewan melirik Neva dengan heran, dalam hati berpikir, 'Apa otak wanita ini bermasalah? Malam-malam begini, kenapa tiba-tiba ingin menari? Lagi pula, di rumah cuma ada mereka berdua, meskipun menari, tidak perlu sampai dandanan serba formal begitu. Mandi, ganti jas ... ribet sekali.'Namun, Neva menatap Ewan dengan serius dan berkata, "Aku ingin kamu menemaniku menari satu lagu, boleh, 'kan?"Dalam sekejap, Ewan tersadar. 'Ah, hidup memang perlu sedikit rasa khidmat .... Sepertinya Kak Neva melakukan ini demi formalitas.'Setelah memikirkan itu, Ewan pun mengangguk setuju. "Tunggu sebentar, aku mandi dulu dan ganti jas."Benar saja, begitu mendengar jawaban itu, senyum di wajah Neva semakin merekah.Ewan pun bergegas masuk kamar mandi. Tidak sampai ti

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 514

    Orang bilang, hal paling menyiksa di dunia ini adalah menunggu. Dulu Ewan tidak percaya, tapi hari ini, dia percaya.Neva sedang mandi di kamar tidur, sementara Ewan menunggu di ruang tamu dengan gelisah. Waktu berlalu begitu saja.Lima menit ... sepuluh menit ... lima belas menit ... Neva masih belum keluar.Ewan mulai merasa resah. Rasanya seperti ingin buang air, tapi toilet dipakai orang lain dan parahnya, lama sekali tidak ada tanda-tanda selesai. Tersiksa sekali!Dua puluh menit berlalu. Tetap tidak ada suara dari dalam. Ewan hampir tidak bisa tahan lagi. Ingin sekali rasanya dia membuka mata batin untuk mengintip apa yang sebenarnya Neva lakukan di dalam kamar.Kenapa mandi saja bisa selama itu?Saat itu juga ....Kreekk ....Suara pintu kamar terbuka.Neva menjulurkan kepalanya keluar dan berkata, "Ewan, matikan lampunya.""Matikan lampu buat apa?" Ewan bingung."Disuruh matikan ya matikan saja, cepat." Neva mendesak, suaranya terdengar agak tidak sabar.Ewan berpikir bahwa Nev

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 513

    "Terlalu panas," kata Neva, lalu membuka satu kancing bajunya. Dalam sekejap, pemandangan yang menggiurkan langsung tampak. Jantung Ewan berdetak kencang."Kamu juga merasa panas?" tanya Neva sambil membuka kancing kedua. Kali ini, yang terlihat Ewan tetaplah payudaranya yang indah itu.Ewan buru-buru mengalihkan pandangan, tidak berani lagi menatapnya. Dia sadar darah dalam tubuhnya berdesir semakin cepat.Saat itu, dia tiba-tiba teringat, adegan ini pernah terjadi. Saat mereka minum bersama di rumah Neva dulu, Neva juga pernah melakukan hal yang sama, yaitu membuka kancing bajunya.Main trik lama lagi? Apa sebenarnya yang diinginkannya?Ewan menoleh, tepat melihat tangan Neva kembali bergerak ke arah kancing.Mata Ewan menatap tanpa berkedip, fokus pada tangan Neva. Hanya perlu membuka satu kancing lagi, maka dia akan melihat "puncak gunung" yang menjulang itu.Namun, di saat genting .... Neva justru berhenti.Kedua tangannya sudah mencengkeram kancing, tapi tidak dibuka. Hal itu mem

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 512

    Mata Neva dipenuhi dengan pesona, membuat Ewan tanpa sadar kembali berkhayal. Mungkinkah malam ini benar-benar ada harapan? Selanjutnya, mereka berdua makan sambil minum dan berbincang.Ewan memperhatikan setiap kali Neva minum, selalu diteguk habis dalam sekali minum. Dia tidak tahan untuk bertanya, "Kak Neva, suasana hatimu lagi buruk ya?""Nggak," jawab Neva datar."Kamu bohong," kata Ewan. "Tatapanmu bilang kalau kamu lagi ada masalah.""Anak kecil, mikir apa sih," Neva mengulurkan jari lentiknya dan mengetuk dahi Ewan.Tok!Ewan tertegun. Gerakan seperti ini tidak pernah dilakukan Neva sebelumnya.Lalu, Neva mulai bicara soal pekerjaan. "Ewan, kondisi di bagian pengobatan tradisional masih belum membaik. Kamu harus cari cara biar performanya bisa naik."Neva berkata lagi, "Kalau nanti direktur baru datang dan kondisinya tetap begini, aku takut dia akan punya pendapat buruk."Direktur lama Rumah Sakit Papandaya sudah lama setengah pensiun karena alasan kesehatan. Sekarang semua uru

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 511

    Neva seperti seorang istri yang penuh perhatian. Dia bolak-balik dari dapur membawa lima sampai enam hidangan, ditambah buah dan camilan, hingga memenuhi meja makan."Neva, kenapa kamu pesan makanan sebanyak ini? Kita berdua saja mana mungkin bisa habis," kata Ewan."Nggak habis juga nggak masalah, yang penting kita makan dengan senang." Neva kemudian mengambil dua botol arak putih dari lemari minum.Ewan terkejut, "Minum arak putih?""Kamu takut?" Neva menatapnya tajam."Aku paling suka minum arak putih. Hanya saja, arak putih lumayan keras, aku takut kamu yang mabuk," jawab Ewan.Neva meliriknya sekilas, lalu berkata, "Bukankah laki-laki justru senang kalau perempuan mabuk? Ada pepatah apa itu ... perempuan nggak mabuk, laki-laki nggak dapat kesempatan?"'Eh .... Jangan-jangan dia sengaja ingin mabuk, lalu memberi aku kesempatan?'Saat Ewan mulai berpikir yang bukan-bukan, Neva tersenyum tipis, lalu berkata, "Kalau kamu memang suka arak putih, dua botol ini buatmu. Aku sendiri minum

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status