Share

BAB DUA PULUH

___

Seperti biasa, Amor lagi-lagi terbangun di tengah malam karna mimpi sialan yang tak pernah hilang itu. Ah, apa yang harus dia lakukan? Ini sungguh membuatnya lelah. Mau tidak mau, Amor bangun dan mengambil segelas air untuk menenangkan dirinya. 

“Sampai kapan aku akan seperti ini?” batinnya.

Ia menelungkupkan kepalanya di sela-sela lutut, dan menangis tanpa suara. Ya, hanya itu yang ia bisa lakukan, mencoba menenangkan diri tanpa siapa pun yang menjadi senderannya untuk meluapkan semua masalah dan beban pikirannya.

Pikirannya mengenai Vicko yang satu sekolah dengannya membuat dirinya frustasi. Entah bagaimana nasibnya nanti. Ia pikir akan baik-baik saja jika bersekolah di sana, tapi ekspetasinya terlalu tinggi. Ia malah disatukan dengan seorang yang termasuk masa lalunya, yang sangat ingin ia jauhi dan melupakan semua masa lalu itu.

“Kenapa aku yang harus merasakan semuanya? Kenapa aku yang harus diperlakukan seperti ini? Mengapa dunia tak pernah berpihak kep
@Fatamorgana16

Apdet againnn

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status