Share

BAB XXXV

Gadis itu tertawa dengan suara merdu yang mengalun bagai nyanyian peri di malam purnama. Begitu indah menyentuh hati siapa saja. Tidak ada yang lebih mempesona dari wajahnya yang bersinar di bawah sinar rembulan, dengan rambut hitam cokelat madu dan tubuh tinggi semampai. Bahkan jari jemari lentiknya yang bergerak ringan di udara membuat mata yang melihatnya terhipnotis akan pesonanya.

Saat itu dia tersenyum pada pria yang masih duduk tenang di hadapannya, terlalu hanyut dengan nyanyian serta tarian gadis tersebut. Mereka berdua berada di hamparan bunga di dekat sungai yang berarus jernih di bawah sinar rembulan yang menyinari. Pria itu tertawa bahagia saat gadis di hadapannya salah melafalkan lirik, dan begitu seterusnya. Gadis itu sengaja membuat banyak kesalahan hanya untuk mendengar suara tawa dari pria itu dengan berkali-kali melupakan gerakan tariannya yang tidak sesuai dengan nada lagu.

“Apa kau akan terus bertingkah kekanakan dengan tarian konyolmu itu?&r

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status