Vivian Louzhavier, pemilik tubuh dari Pearl Girl yang bersemayam. Dia seorang putri yang tidak tahu identitasnya, dan menganggap dirinya hanyalah gadis biasa. Namun sebuah penculikan membangunkan legenda yang belum siap untuk bangkit. Vivian harus menerima takdir sebagai pembawa kedamaian. Hidup dalam dunia kekacauan dan harus siap untuk setiap kemungkinan. Diculik dan menjadi perebutan. Pangeran Aaron yang tidak menyadari benang merah antara dirinya dan Vivian, ikut terseret dalam kisah dramatis peperangan besar dunia. Tanpa ia duga, dirinya juga kunci dari kedamaian sebagai "Black Sword".
View MoreSatu kisah yang harus kau tahu sebelum malam menjemput dan terbuai mimpi indah nan semu. Sebuah kisah pengantar tidur yang takkan pernah menjadi nyata, takkan pernah bertahan lama ketika kau menginjak usia dewasa, tapi tetap akan bisa membawa kenangan kembali pada masa kecilmu.
Kisah ini bercerita tentang seorang wanita, perkasa dengan kesempurnaan, namun ketahuilah sesungguhnya ia lemah, jauh tak berdaya dari fisik sempurnanya. Ia terjebak dengan kekuatannya, kebanggaan yang ia agung-agungkan, namun kekuatan itu pula yang menyeretnya pada kematian. Hanya karena satu benda dalam tubuhnya, yaitu Hati.
Ketika dia merasakan hangatnya detak jantung, lembutnya sentuhan emosi jiwa yang tertanam dalam sebentuk organ bernama hati, barulah dia menyadari. Hidupnya selama ini tak lebih berharga dari onggokan kerikil di jalanan berbatu, tersembunyi namun dapat mengganggu.
Ini penggalan kisah tak sempurna dari manusia sempurna yang dalam legenda bernama Pearl Girl. Dan, ada kebohongan, sesuatu yang ditutupi pada kisahnya. Meski ribuan tahun telah berlalu, namanya masih tetap utuh di masyarakat, kelahirannya sangat ditunggu, tetapi akankah kau mau menunggu jika ternyata dialah monster, musuh dunia, sumber kekacauan yang bersembunyi di balik cerita pengantar tidurmu?
Seribu tahun yang lalu dia ada. Hadir di tengah manusia, menjadi ratu di singgasana, hidup di balik topeng kesucian, hingga akhirnya dia mati di tangan kekasihnya. Pria yang paling dicintainya, musuh abadinya.
Inilah rahasia, Laluna adalah musuh abadi Black Sword.
Laluna, Pearl Girl yang mati di tangan ksatria berkuda hitam. Bulan yang redup, hilang dalam cahaya Matahari. Penggalan kisah keduanya musnah dalam sejarah, takkan kau temukan dalam cerita pengantar tidurmu. Karena, tak ada yang ingin mengingat moment paling menyakitkan di antara kedua insan nyaris sempurna. Penyeimbang kedamaian dunia.
Satu pertanyaan
Akankah sejarah kembali terulang pada kisah Pearl Girl seribu tahun setelahnya?
Kisah yang menceritakan Bulan dan Bumi yang tak seimbang dalam naungan Matahari.
Kisah yang menceritakan Tuan dan Senjata serta Sarung Pedangnya.
Kisah Pearl Girl dan Black Sword di Moon Kingdom.
Kurangkaikan dongeng untukmu dari kisah Pearl Girl si gadis pembawa kedamaian dan nikmatilah setiap aliran kata yang membawamu pada dunia ciptaanku. Dan kubisikkan padamu
“Selamat Datang di Duniaku”
—A Pearl girl—
Awalnya Aaron ingin mencapai perdamaian dengan sedikit bernegosiasi pada Herold. Seingatnya pria itu bukanlah orang yang haus darah ataupun kekuasaan. Jelas sekali pria yang membawa pasukan Kaum Gouwok dan Abandonis ini sangat berbeda dengan pria yang dikenalnya lima tahun yang lalu.Pasti sesuatu sedang terjadi.Batin Aaron masih dengan pandangan berkabut marah. Katalput dalam peti yang Kaum Gouwok bawa sudah mereka keluarkan dari peti, begitu pula meriam kecil dan sebuah senjata yang terbuat dari besi sepanjang satu meter berdiameter dua puluh centi tampak berdiri kokoh di barisan belakang Kaum Gouwok. Ketiga senjata itu diarahkan tepat ke barisan Moon Kingdom.“Untuk apa kau mengeluarkan senjata itu? kita akan bertarung dengan jarak dekat, jadi simpan mereka karena kau tidak akan memerlukannya,” kata Aaron dengan nada mengejek.Herold tertawa mendengar perkataan Aaron. “tidak, aku tidak menggunakan benda-benda itu dalam perte
Nervi, salah satu dataran terjal dengan barisan tebing dan bukit juga lembah yang hanya dipenuhi tanah cokelat berbatu. Tempat tertandus setelah Corgonla, salah satu jalur neraka bagi pengembara. Namun medannya yang berat sangat menguntungkan bagi Aaron untuk memulai rencana peperangan mereka. “Tugaskan pemanah di sekeliling bukit, buat barisan serapi mungkin untuk mengepung mereka,” kata Aaron memberi tugas pada para Archer untuk membuat dua lapisan pasukan pemanah di atas bukit yang mengelilingi jalur yang pastinya akan dilalui Kaum Gouwok.“Lalu letakkan masing-masing meriam di sini,” tunjuk Aaron pada sepuluh titik yang paling strategis untuk membidikkan meriam.“Pasukan bersenjata bersembunyi di sini,” kata Aaron lagi menunjuk pada beberapa goa dan ceruk menjuruk ke
Udara terasa panas menyengat kulit makhluk yang berada di bawah terik matahari termasuk iring- iringan pasukan Moon Kingdom menuju Nervi, masih ada perjalanan selama satu hari satu malam sebelum mereka tiba ke tujuan. Pasukan itu melewati daratan Raeng yang dipenuhi tanaman perdu, kemudian mereka memasuki lembah Antontem dengan tebing runcing yang rawan longsor. Aaron membawa mereka melewati jalur yang tidak biasa agar kedatangan mereka ke Nervi tidak terendus oleh Kaum Gouwok yang juga sedang menuju perjalanan ke Nervi.Sebisa mungkin Aaron serta pasukannya datang lebih dulu sebelum Kaum Gouwok sampai di Nervi agar rencana mereka bisa berjalan semestinya. Beberapa kali pasukan yang Aaron pimpin beristirahat untuk memberi makan para ksatria, namun dia hanya memberi jeda selama setengah jam sebelum akhirnya kembali meneruskan perjalanan. Jalanan yang mereka lalui terasa sangat berat diakibatkan perbukitan terjal, tiupan angin lembah yang hangat membakar kulit, maupun sengatan
Aaron melangkah pelan mendekati dipan yang ditiduri Vivian. Sejak saat itu dia sering mendatangi balai pengobatan dan berjaga di sebelah Vivian. Pandangan Aaron jatuh pada tubuh rapuh yang tergeletak lemah tanpa daya. Kulitnya begitu pucat, lebih pucat dari biasanya. Namun wangi tubuhnya masih kuat, menebarkan aroma mawar yang menggoda. Dalam keadaan seperti ini Vivian tak ubahnya seperti gadis yang tidur biasa. Tidak tampak tanda-tanda dia baru mengalami percobaan pembunuhan.“Bisakah Pangeran bergeser. Kami hendak memeriksanya.”Seorang pria tinggi berambut panjang sebahu dengan baju hijau daun mendekati Aaron dan berdiri di sebelah Vivian, tepat di depan Aaron. Dan satu pria lagi mengikuti di belakangnya dan bergerak ke sebelah Aaron. Kedua pria itu adalah tabib istana, jelas terlihat dengan baju kebesaran mereka yang berwarna hijau daun. Sampai saat ini Aaron sudah melihat mereka tiga kali. Keduanya adalah muridnya Sue yang bernama Jeid dan Hazu.
“Aku tidak tahu apakah kita bisa menang, tetapi aku akan melakukan apa pun untukmu Pangeran. Hidupku adalah milikmu Yang Mulia.” Morio memberi hormatnya dengan membungkukkan tubuh ke hadapan Aaron.“Berapa kali harus kukatakan bahwa aku tidak suka cara kalian membungkuk padaku, cukup mengatakan apa yang kalian rasakan tanpa harus memberi penghormatan lebih seperti itu. Aku hanya manusia biasa yang beruntung terlahir dalam lingkaran keluarga kerajaan,” ujarnya.Para ksatria tersenyum, mereka sangat mengenal watak Aaron yang tidak terlalu membanggakan identitasnya sebagai Putera Mahkota. Dia lebih senang berbaur bersama mereka yang kastanya lebih rendah karena bagi pangeran muda itu mereka semua sama, status yang manusia ciptakanlah yang membuat mereka membedakan diri satu dengan yang lain.“Lalu apa rencana kita Pangeran?” Jackuen membuat semua yang hadir terdiam dengan pertanyaan krusialnya. Mereka kini fokus mencari solusi.
Beberapa pria berbadan besar dengan baju perang lengkap yang mereka kenakan tampak berlari dengan terburu-buru ke arah Istana Utama. Ksatria yang tadinya sibuk berlatih kini menghentikan aktivitas dan menatap waswas melihat sepasukan tentara berzirah perak itu memasuki istana. Melewati mereka yang mulai memberi perhatian pada barisan pasukan khusus. Morio menatap mereka sembari mengeratkan pegangan pada busur panahnya. Dia mengangguk pada pimpinan pasukan yang berjalan paling depan dengan langkah terburu-buru. Ini bukan saatnya untuk saling sapa dan sekedar berbagi kisah dengan sejawat lama, karena kedatangan pasukan berzirah perak itu bukanlah pertanda baik. Mereka pasukan elit terlatih yang bertugas sebagai mata-mata dan juga penjaga perbatasan Moon Kingdom dan kerajaan di bawah aliansi.“Pasti sesuatu yang buruk sedang terjadi,” bisik Jackuen dengan ngeri. Berkali-kali dia menelan salivanya menatap kedatangan pasukan itu.“Ya, dan kedatangan mereka
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments