Share

Part 51: Senjata Lainnya?

Kenta yang mendengarnya lalu kecewa, menangis keras dan berteriak, "Tidak! Kenapa aku yang harus berbeda!! Tidak, aku tidak mau! Kalian semua salah orang! Aku adalah manusia! Tidak mungkin aku adalah orang dari luar dunia ini, aku sudah sejak lahir di berada di sini!"

Kenta hanya bisa menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, dan menangis keras. Mendengar tangisan yang semakin keras itu, X lalu menepuk lembut punggung Kenta, berusaha menenangkannya. Sejak kejadian itu, wajah Kenta tidak pernah menunjukan ekspresi lain selain kecewa dan sedih. Ia juga seolah tidak mempunyai tujuan hidup sama sekali. Ia selalu merasa bersalah, karena dirinya, orang tua dan bibi angkatnya yang tidak bersalah, harus pergi selamanya. Tidak ada lagi senyum di wajah Kenta. Ia hanya melakukan aktivitas yang sama setiap hari, pergi dan pulang sekolah, lalu seharian hanya akan berdiam diri di dalam panti asuhan itu.

Karena X dan keempat pamannya yang lain harus menjaga Kenta dari jauh, bahkan bekerja sec
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status