Island yang memakai pakaian sederhana menemui seorang lelaki yang gagah, lelaki itu adalah suami sahabatnya. Sahabat Island yang meninggal, siapa lagi kalau bukan ratu. Ratu dari penyihir suci yang bisa membawa kedamaian. “Halo, sudah lama tidak bertemu. Semakin hari, Anda semakin kelihatan tua.”Wanita berpakaian atasan baju laki-laki yang agak sobek dan celana panjang kain yang agak kusut itu, berjalan dengan pelan-pelan melihat kakak kelas di kerajaan sihir. Kakak kelas di kerajaan sihir, yang berstatus suami ratu sihir es – kini menahan napas, kemudian dia menutup buku.“Ada apa? Kenapa berpakaian seperti rakyat.”Island melemparkan baju yang sama, namun warna pakaian itu adalah hijau muda dan penutup kepala. Dia ingin raja segera bertemu adi tirinya yang masih hidup, Island merahasiakan penyakit pangeran ke 2. Pangeran ke dua saat terjadi perang antara monster dan penyihir baik – dibawa ke tempat manusia. “Pakai, saja. Ada seseorang yang menunggu kamu.”Raja yang memegang pakai
Yang mulia membacakan beberapa kasus, bangsawan angkuh tidak mau mendengar. Mereka malah menyuruh raja untuk menutup agenda tahunan, alumni-alumni kementerian datang dan memasuki ruang rapat kerajaan. Alternatif sudah dimulai, raja kemudian menyuruh beberapa pengawal untuk mengantar kedatangan tamu terhormat. Wanita itu tidak menampakkan pakaian glamor, dia juga tidak menggoda beberapa bangsawan justru menunjukkan beberapa dokumen kesehatan masyarakat yang sudah dicatat Alband dan Putra mahkota.“Yang mulia, saya adalah penyihir yang sudah bersahabat dengan mendiang ratu. Saya ke sini untuk menunjukkan beberapa bahan-bahan pengobatan yang hilang dari pandangan saya.”Pengawal kerajaan kemudian mengambil gulungan, dia mulai membacakan beberapa orang yang telah menghilangkan bukti-bukti. Island meski berada di perbatasan, dia menyediakan pengobatan yang tidak mahal dan terjangkau bagi masyarakat. Kode yang diberikan Island sudah jelas, Raja yang membaca juga mengerti. Di gulungan, terda
Beberapa serdadu sihir melindungi Island, wanita yang dilindungi itu tidak bisa melihat bawahannya terluka. Siapa lagi, kalau bukan Island. Island sang penyihir mawar memang memiliki bakat yang luar biasa sejak lahir, dia sekarang melindungi Anne dari diskriminasi. Beberapa penyihir hitam sengaja menyerang kapal terbang yang dipesan. Bicara yang sangat sulit, apa lagi mereka sudah merencanakan. Seorang putri yang akan terlahir cantik menjadi cacat karena kutukan yang direncanakan. Siapa lagi, kalau bukan dari bangsawan kerajaan pihak raja. Kakak Eve, dia pernah bertemu dengan beberapa putri bangsawan yang sombong. Bahkan mereka berkata kalau orang tua mereka membenci. Diskriminasi terang-terangan dilontarkan ke Anne, saat sedang ikut ujian sihir. “Berapa lama lagi kita menghalangi musuh, Nyonya?” tanya Serdadu. Mereka berusaha menghalau serangan untuk memutar kapal terbang. Island sungguh tidak bisa menahan serangan, tangannya seperti ingin membuat musuh menjadi abu.“Ulur waktu, ka
Kicau terdengar jelas di langit, menandakan Anne dan Eve mengalami sihir yang membuat mereka tidak bisa terbangun. Ekliptika matahari belum benar, sehingga sihir putih belum bisa membuat perubahan besar. Dua wanita mengalami sihir yang membuat mereka kesakitan dan melemah.“Anne, kamu harus bertahan.”Pilihan yang sangat sulit untuk Duke Alband, di saat Anne sedang mengalami kutukan mengerikan. Anne berubah biru, karena peredaran darahnya tidak lancar. Setiap kali, dia memuntahkan cairan yang bernama cairan kehidupan di tubuhnya. Esensi jiwanya terguncang, membuat energi sihir menyerang jantung dan rahim sehingga perut Anne membengkak. Bulan sedang tidak baik-baik saja, amanat raja dan ratu sihir harus disampaikan. Anne harus menghormati raja, tetapi dia tidak bisa ke kerajaan dan menghadap ayah kandungnya. Anne dan Eve sedang mengalami kutukan mematikan.Musuh tidak mungkin mundur, mereka pasti akan mencari kesalahan demi mendapat kekuasaan. Sihir listrik yang diasah oleh Alband dan
Island, yang tengah berjalan di hutan, mendengar suara Thunder Bird menggema di langit. Ia segera mengirim sinyal ke Alband dan beberapa temannya yang sebelumnya berpencar. Mereka memang sengaja berpisah untuk menghindari musuh yang mengintai. Hingga kini, belum jelas siapa yang memerintahkan mereka memata-matai Anne dan Eve.Island menatap kepala burung Thunder Bird itu dalam-dalam, matanya membulat dan wajahnya menegang.“Anne, Eve... semoga kalian selamat.”Dengan lembut, Island mengelus kepala sang burung dan memberinya makan. Setelah itu, ia memerintahkannya kembali ke puncak pegunungan.“Pergilah. Kau sudah membantuku.”Hewan mitologi itu mengeluarkan suara pelan, seolah menangis. Ia tahu Island dalam bahaya dan enggan berpisah. Namun Island telah menyiapkan mantra khusus—agar burung itu dapat menemukan dirinya, baik dalam keadaan aman maupun genting.Demi menjaga keseimbangan dunia sihir, para penyihir kini berpencar, mencari sang pengkhianat. Langit jagat raya sedang kelabu, d
Anne yang sedang sakit tidak ingin acara bunga mawar berakhir dengan kekacauan. Meskipun ada tumor atau kista di perutnya, dia tetap cekatan. Anne sudah mencoba injeksi agar tidak tumbang."Anne, mawarnya tumbuh berwarna merah!""Merah? Syukurlah."Anne yang bertanya dan mengucap syukur itu sendiri tidak percaya bahwa dia telah memilih bibit berwarna merah. Bibinya—atau Tante Island—menunjukkannya. Kemudian, dia mengeluarkan mawar yang telah dipetik.Penyakit Anne memiliki masa inkubasi yang sangat lama, jadi dia tidak boleh kelelahan. Namun, Anne ingin acara bunga mawar berjalan lancar. Dia juga tahu ada bangsawan yang cemburu padanya. Maka, dia berusaha tetap tenang meskipun sedang sakit."Anne, apakah kamu tidak kesakitan? Kamu harus duduk di kursi roda."Tantenya lalu membuat kursi roda itu muncul, kemudian membantunya duduk perlahan. Beberapa bangsawan yang melihat perut Anne yang tampak besar mulai berbisik, menyebarkan gosip bahwa Anne dan Alband memiliki anak sebelum menikah.