Pelayan Medis Untuk Pangeran Salju

Pelayan Medis Untuk Pangeran Salju

last updateLast Updated : 2025-11-16
By:  Rosa RasyidinOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
7views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Apakah Lian Ruo berhasil menyembuhkan kutukan es pada tubuh Pangeran Kedua? Sedangkan dia sendiri bingung mengapa jiwanya terlempar dari masa depan sebagai dokter ke masa lalu sebagai pelayan kamar pribadi lelaki sedingin es itu.

View More

Chapter 1

1. Persembahan Untuk Pangeran

Dinasti Hanlu

“Lian Ruo, berlututlah!” Suara Lian Zhen bergema di tengah halaman desa yang mulai turun salju.

Semua mata menatap gadis berusia 16 tahun itu dengan iba. Di hadapannya berdiri kereta hitam berhias lambang naga perak, simbol milik Pangeran Kedua, penguasa Istana Utara yang terkenal kejam, dingin dan tak berperasaan.

“Ayah, kenapa harus aku?” Lian Ruo gemetar. “Aku belum menikah, aku masih—” Ia berusaha memegang pakaian ayahnya dengan tangan yang menggigil. Kemudian tamparan keras mendarat di pipinya.

“Diam! Jika bukan kau yang dikorbankan, seluruh keluarga kita akan mati, seluruh dinasti ini akan hancur dan habis sudah keturunanku di masa mendatang!” Lian Zhen kemudian menunduk pada prajurit berpakaian hitam di sisi kereta.

“Tuan, anakku sudah siap menjadi persembahan bagi Pangeran Shen Yuan.”

Lian Ruo terpaku. Dadanya semakin bergemuruh. Tidak mungkin ia akan dikorbankan dengan keji untuk lelaki dingin itu. Lian Ruo juga sudah punya kekasih yang berjanji akan melamarnya usai musim dingin.

“Pangeran? Persembahan? Tidak, aku tidak mau, lebih baik aku mati saja!” Lian Ruo menatap pengawal itu dengan tajam.

Salah satu pengawal membalas tatapannya. “Berani kau menghina Pangeran Kedua? Kau tunggu saja, nanti juga kau akan mati.” Pengawal itu menarik rambut Lian Ruo, dan memaksanya berlutut.

“Lepaskan aku!” teriak gadis malang itu. Salju turun makin lebat, menambah dingin di hati Lian Ruo atas pengkhianatan yang dilakukan oleh ayahnya sendiri.

Beberapa jam kemudian, kereta berhenti di depan gerbang batu besar. Sebuah istana warna putih berdiri dan terlihat dilapisi salju meski musim dingin belum sepenuhnya turun.

“Keluar!” kata pengawal dengan kasar.

Lian Ruo menggigit bibirnya. Tangannya terasa sangat dingin, lututnya pun lemas. Ia melangkah turun dan pada saat itu, petir terlihat menyambar langit, dan membuat semua prajurit mundur ketakutan.

“Pertanda buruk,” bisik salah satu dari mereka. “Kutukannya bangkit lagi.”

Lian Ruo hanya bisa menggenggam rok panjangnya saja. Ia tahu akan segera mati dan ia tak mau hal itu terjadi. Gadis dengan pipi tembem itu akan mencari segala cara untuk melarikan diri dari istana es. Setelah suasana tenang dan petir tak lagi menyambar para pengawal menyeret paksa Lian Ruo untuk masuk.

Di dalam aula istana, suasana dingin sangat terasa. Lilin-lilin membeku tanpa nyala api. Di atas singgasana, seorang pria berpakaian putih duduk dengan postur tegak. Separuh wajahnya tertutup topeng perak. Ia pemilik istana itu dan namanya Pangeran Shen Yuan.

“Siapa gadis ini?” Pangeran Shen Yuan mengembuskan napas dan asap tipis terlihat keluar dari bibirnya.

“Pangeran Kedua, ini persembahan dari Desa Linxi,” jawab Nyonya Ming dengan hormat. “Mereka memohon agar Pangeran tidak menghancurkan desa itu.”

Shen Yuan menatap gadis yang berlutut itus sambil tersenyum. “Namamu?”

“Babi gendut,” jawab Lian Ruo tak sopan.

Ruangan seketika membeku. Semua pelayan menunduk.

“Hei, hati-hati dengan perkataanmu!” Nyonya Ming terlihat pucat pasi.

“Iya, terlihat dari pipimu yang berisi, kau pasti banyak makan di rumah dan tak berguna karena itu ditumbalkan oleh kedua orang tuamu.” Shen Yuan mengelus topeng peraknya.

“Aku berani menolak siapa pun yang memperlakukan manusia seperti hewan.” Lian Ruo sengaja menatap Pangeran Kedua dengan tajam.

Semua pengawal menghunus pedang ke leher Lian Ruo. Pangeran mengangkat tangan, memberi isyarat agar tidak ada yang menyerang gadis bermulut tajam itu.

Pangeran bangkit perlahan dari singgasananya dan berjalan mendekat. Langkahnya tegap, tapi setiap pijakan membuat udara di sekitarnya menjadi lebih dingin.

Ketika ia berdiri tepat di depan Lian Ruo, jarak mereka hanya sejengkal. Embusan napasnya terasa sangat dingin di kulit gadis itu.

“Apakah orang tuamu tak mengatakan bagaimana kejinya aku?” kata pangeran dingin. “Tapi kau bahkan tidak gemetar sedikitpun.”

“Aku mencintai lelaki lain, kami berjanji akan segera menikah.” Mata Lian Ruo berani menatap balik, meski tubuhnya menggigil.

“Menarik, besok cari lelaki itu dan bunuh.” Pangeran kedua telah memberi perintah. Lian Ruo memohon tapi semua terlambat.

Malam itu, Lian Ruo ditempatkan di paviliun kecil di belakang istana. Api di tungku menyala kecil sekali. Nyonya Ming datang membawakan gadis itu sebuah selimut tebal. Sudah biasa seperti itu.

“Kenapa pangeran belum juga membunuhku?” tanya Lian Ruo perlahan.

Nyonya Ming menatapnya dengan iba. “Tidak ada yang tahu isi hati Pangeran. Tapi aku sarankan jangan mendekatinya. Dia sebenarnya tidak terlalu suka dengan perempuan.”

“Dia menyukai laki-laki? Sebab itu tidak ada pelayan perempuan di sini, kalau begitu semua perempuan yang dibawa ke sini, benar-benar mati?”

“Shuuut, diamlah, kau ini banyak bicara sejak pertama datang. Jaga mulutmu kalau mau selamat.” Nyonya Ming pergi.

Lian Ruo duduk termenung di dekat jendela. Salju turun lagi, tapi entah kenapa, kepalanya terasa berat.

Dunia terasa berputar sangat cepat. Tiba-tiba terdengar bunyi mesin, cahaya terang terlihat, dan bau alkohol dari ruang unit gawat darurat melintas di kepalanya.

“Apa ini?” Lian Ruo sesak napas.

“Pasien kehilangan nadi! Lanjutkan kompresi dada!” Suara itu memenuhi telinga Lian Ruo.

Gadis itu menjerit dan memegang kepalanya. Ingatan tak jelas membanjiri kepalanya. Ia melihat dirinya memakai jas dokter, ruang operasi, dan terjadi sebuah ledakan. Ketika tersadar lagi, ia berbaring di lantai paviliun.

“Ini bukan mimpi?” gumamnya. “Aku sudah mati dan tiba-tiba berada di tubuh gadis ini?”

Pintu terbuka. Shen Yuan berdiri di hadapan Lian Ruo dan menatapnya dengan mata abu-abu.

“Kau berani menjerit!” bentak pangeran. “Apakah kau melihat mimpi buruk?”

“Lebih buruk dari mimpi buruk,” jawabnya, sambil terengah. “Aku tak tahu kenapa aku di sini.”

Pangeran berjalan cepat dan berhenti tepat di hadapannya. “Semua tahu jika kau datang untuk menjadi persembahan, cepat atau lambat kau akan mati setelah kekasihmu aku tebas kepalanya.”

Tubuh Lian Ruo yang kini dihuni oleh seseorang dari masa depan masih terpaku. “Aku tidak pernah punya kekasih, sampai aku berumur kepala empat, aku kaku dan tidak cantik, karena itu tidak ada yang mau denganku.”

“Dusta apa yang kau ucapkan.” Pangeran Kedua menghunuskan pedang perak ke leher Lian Ruo.

“Aku sudah mati sekali. Tak ada lagi yang kutakuti.”

Shen Yuan menatapnya lama. “Bagus. Maka mulai malam ini, kau akan tinggal di paviliun utara. Jangan keluar tanpa izinku.”

“Dan jika aku keluar?”

Pangeran menunduk sedikit, tatapan terlihat seperti menggoda Lian Ruo. “Maka kau akan tahu bagaimana rasanya mati dua kali.”

Lian Ruo menelan ludah, menatap pria itu yang berbalik perlahan dan berjalan pergi. Setiap langkahnya terjejak di lantai es dan meninggalkan jejak putih yang tak pernah mencair.

Salju turun lagi lebih tebal. Istana Utara kedatangan seorang gadis dari masa depan.

“Kenapa aku bisa terbawa ke masa lalu, dan bagaimana nasib pemilik tubuh ini?”

Titah Pangeran Kedua turun malam itu. Lian Ruo dibawa ke ruang kosong untuk menjadi persembahan agar ia berumur panjang.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status