LOGINApakah Lian Ruo berhasil menyembuhkan kutukan es pada tubuh Pangeran Kedua? Sedangkan dia sendiri bingung mengapa jiwanya terlempar dari masa depan sebagai dokter ke masa lalu sebagai pelayan kamar pribadi lelaki sedingin es itu.
View MoreAngin masuk dari celah jendela, meniup rambut Lian Ruo yang panjang dan halus. Sementara itu, Shen Yuan berdiri sangat dekat, lebih dekat dari jarak yang seharusnya ada antara pangeran dan gadis biasa.“Aku ingin melihat gadismu!” Suara Pangeran Pertama menggema dari luar paviliun.“Siapa dia? Pasti lebih menyeramkan darimu!” Gemetar Lian Ruo dibuatnya. Shen Yuan menggeser tubuhnya, melindungi Lian Ruo dengan posisinya yang lebih tinggi. “Dia tidak akan menyentuhmu sebelum melangkahi mayatku.” Kalimat yang penuh keberanian dan lebih dari sekadar janji. Lian Ruo tidak memikirkan itu. Yang memenuhi kepalanya justru sesuatu yang sangat bodoh.Jika pangeran dekat dengan perempuan, mereka mati. Jika mereka menatapnya terlalu lama, mereka beku. Jika mereka menyentuh bibirnya … mereka berhenti bernapas.Itu yang dikatakan Nyonya Ming dan dipercaya seluruh istana.‘Tapi dari tadi aku masih hidup.’ Ia memandangi bibir pangeran yang pucat. Rasa ingin tahu muncul dan tumbuh menjadi hal palin
Udara di kamar masih terasa dingin ketika Shen Yuan melangkah keluar. Lian Ruo duduk terpaku di kursi, wajahnya memanas. Jemarinya masih merasakan sensasi saat kulit mereka bersentuhan.“Ini bukan apa-apa. Lagi pula aku sudah sering membuka baju seorang laki-laki saat memeriksa pasien. Ayolah jantungku, yang tenang.” Tapi hati dan logikanya tak seiring sejalan. Lian Ruo memukul pipinya pelan. “Tidak. Jangan bodoh! Dia bukan laki-laki biasa, dia itu pangeran psikopat.”Ia berdiri dan mondar-mandir. “Aku seorang dokter!” katanya sambil menunjuk dirinya sendiri. “Aku di sini untuk menganalisa penyakit, bukan untuk mengurus emosional pasien, aku bukan psikolog.”Namun, bayangan pangeran yang bersandar dekat telinganya membuat napasnya tercekat lagi.“Kau menyentuhku tanpa sakit sama sekali.” Suara itu menggema di kepalanya.“Oh tidak, ini buruk sekali, reputasiku sebagai dokter bisa hancur gara-gara perasaan.” Lian Ruo menutup wajahnya dengan dua tangan. ***Shen Yuan berjalan di korido
Paviliun utara sunyi ketika Lian Ruo melangkah masuk. Salju turun perlahan, menempel di rambutnya dan mencair begitu menyentuh kulit. Udara terasa menusuk tulang, tapi entah kenapa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.Ia mencoba menenangkan diri, walau terperangkap dalam tubuh gadis enam belas tahun. Ia harus menganalisis tubuh Pangeran Kedua, mencari tahu pola penyakit dingin itu. Sebagai seorang yang hidup di zaman modern ia tidak mempercayai hal-hal semacam kutukan. Baginya semua bisa diobati kecuali kematian dan ia harus melakukannya sebelum pangeran memutuskan membunuhnya.“Pangeran Kedua menunggumu,” ucap Nyonya Ming ketakutan. Sejak tahu Lian Ruo tidak tewas seperti gadis lainnya, wanita tua itu menyangkanya sebagai siluman. “Baik. Aku siap.” Lian Ruo menarik napas panjang. Keduanya melangkah dan mereka sama-sama gugup serta ketakutan. Pintu kamar terbuka. Angin dingin langsung menerpa wajah Lian Ruo. Tubuhnya gemetar hebat.Kamar pribadi itu tampak seperti dibuat
Lian Ruo diseret paksa ke ruangan kosong tanpa ada apa-apa di dalamnya. Hal demikian memang selalu terjadi pada setiap gadis yang dibawa ke istana. Ia tidak melakukan apa pun, dan hanya ingat ada cahaya terang kemudian tak sadarkan diri sejenak dan bangun dengan napas terengah. Suara ledakan, sirene rumah sakit, dan bau alkohol operasi masih terasa menempel di inderanya. “Aku … benar-benar mati?” gumamnya lirih. “Dan jiwaku masuk ke tubuh gadis ini?” Pintu paviliun terbuka. Dua pengawal masuk bersamaan, pedang terhunus. “Bangun.” Salah satu dari mereka menendang pintu, membuat Lian Ruo tersentak dari lamunannya. “Pangeran ingin memastikan kau masih hidup.” “Kau harusnya melemah sejak semalam,” kata pengawal lain. “Setiap gadis di sini akan sesak napas hingga tubuhnya pucat. Tapi kau baik-baik saja.” Lian Ruo menarik napas dalam-dalam. Ia gemetar karena jiwa masa depannya bernama Xu Wen yang masih terguncang. “Aku memang masih hidup,” jawabnya menantang. “Kecewa?” Pen
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.