Share

49. PERSEMBUNYIAN ELAINE

Matahari kini sudah mulai turun. Elaine bisa melihat warna langit yang sudah mulai berubah. Matanya kini terbuka sempurna dan melihat ke sekelilingnya. Gadis itu mendapati Tirta sedang berada di depan laptopnya.

Perlahan Elaine bangun dari posisi tertidur di kasur. Kini demamnya sudah turun dan dia mulai bertenaga. Sepertinya Elaine kurang tidur, makanya dia bisa pingsan.

“Udah bangun?” tanya Tirta saat melihat Elaine sudah dalam posisi duduk. “Mau makan? Nanti gue beliin makanan. Lo mau makan apa?” tanya Tirta lagi.

Ada perasaan senang di hati Elaine, saat Tirta begitu perhatian padanya. Walau Elaine tahu perhatian laki-laki itu hanya sebatas rasa kemanusiaan saja. Dia tak tega melihat Elaine yang lemas, terkapar dan tak berdaya.

“Apa aja. Sorry banget gue ngerepotin. Gue janji nanti bakal balas budi, kok,” ucap Elaine.

“Santai. Itung-itung ini balas budi gue juga, dulu lo udah ngerawat gue,” timpal

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status