Siasat Menggoda Duda Kaya

Siasat Menggoda Duda Kaya

last updateLast Updated : 2025-12-15
By:  Ratu AsUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
9views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Anara gadis miskin yang terjerat hutang, terpaksa harus menjual ginjal untuk melunasinya. Satu ginjal Anara berpindah untuk seorang anak kecil. Anara mendonorkannya demi uang. Tapi siapa sangka jika anak itu justru melihatnya sebagai ketulusan. Anak duda kaya raya langsung jatuh hati pada Anara, merengek memintanya menjadi ibu sambung dan menikah dengan ayahnya. Tidak perlu pikir panjang, Anara bersemangat menerima permintaan anak itu, sayangnya bukan hal mudah meluluhkan hati ayahnya. Anara sudah jungkir-balik tetap saja tidak dilirik. Dia pun memutuskan untuk berganti peran dari bidadari jadi iblis penggoda duda kaya raya. ~~~~~ "Kak Nara, suka uang kan? Mau aku kasih uang satu truk milik Ayah? Syaratnya satu ... jadi mamaku, ya?" ~Zavi~ "Astaga siapa yang enggak mau duda premium? Lihat saja, dipandang dari jauh sudah berkilauan, kek ada tambang emasnya!" ~Anara~

View More

Chapter 1

Bab 1 Menjadi Wanita Penghibur

“Denda dua ratus juta? Bapak serius?”

Anara menggigit bibirnya kuat-kuat, tangannya sampai gemetar. Dia dituduh merusak barang di galeri tempatnya bekerja--sebuah patung antik peninggalan jaman kuno yang harganya fantastis.

Bosnya menagih uang denda untuk sesuatu yang bahkan tidak Anara lakukan. Jumlah sebanyak itu, bahkan jika Anara bekerja tanpa henti selama setahun ini pun tidak akan mungkin mendapatkan sebanyak itu.

“Kamu sudah bekerja cukup lama di tempat galeri barang antik ini. Kamu tahu jelas harga patung itu tidak murah–”

Patung itu kecil, hanya seukuran dua puluh senti. Namun terbuat dari porselen putih gading berusia ratusan tahun. Berbentuk patung wanita oriental dengan kimono sederhana yang dihiasi goresan warna biru dan merah yang mulai pudar.

Kilau glasirnya tampak lembut di bawah lampu galeri, dan stempel dinasti di bagian bawah menjadi bukti keaslian yang membuat nilai patung mungil dan rapuh itu mencapai ratusan juta rupiah.

“Ta--tapi… Aku bahkan tidak pernah menyentuh apa pun di ruang itu.”

Anara masih mencoba untuk membela diri. Namun tidak ada yang percaya, teman kerja yang Anara harap mau membantunya justru ikut menyudutkan.

“Hanya kamu yang pagi ini membersihkan ruangan khusus,” kata Lika sembari melirik sinis. “Bukti CCTV sudah jelas.”

Anara menggeleng. “Tidak, CCTV itu hanya merekam saat aku lewat! Tidak ada bukti sedikit pun aku menjatuhkan barang itu–”

“Diam!” sentak Bos yang kini berdiri dari duduknya. Lelaki berbadan tambun itu melotot pada Anara.

“Saya tidak perlu apa kamu benar-benar menjatuhkannya dengan sadar atau tidak … yang jelas ada bukti dan saksi yang bisa saya gunakan untuk melapor ke kantor polisi.”

Sebagai pebisnis, jelas saja Cipto tidak mau rugi. Tidak peduli apa pun, dia hanya mau ganti rugi uang yang sepadan dengan harga barangnya yang rusak.

“A--pa? Kantor polisi?” Anara menciut takut. “Pak Cipto, tolong jangan libatkan polisi. Aku tidak mau dipenjara!”

Anara memohon, bayangan mendiang kakaknya yang meninggal di penjara dengan luka lebam dan babak belur di seluruh tubuh membuatnya ketakutan.

“Kalau begitu tanda tangani surat perjanjian ini. Kamu harus membayar denda dua ratus juta, saya kasih kamu waktu tiga minggu, jika tidak bisa bayar … saya seret kamu ke penjara,” tegas Cipto dengan wajah garangnya.

Rasa panik membuat Anara tidak bisa berpikir apa pun lagi. Dengan tangan gemetar dia menggoreskan tanda tangannya dan menyetujui untuk membayar denda.

***

Anara tidak pernah membayangkan sepanjang hidupnya akan berakhir menjadi pekerja keras tanpa hasil begini.

Karena denda dua ratus juta itu, sekarang Anara harus bekerja siang malam tanpa henti. Bukan hanya itu, dia pun rela menahan lapar juga malu. Bekerja sebagai pelayan toko di siang hari, dan menjadi LC (Ladies Companion) di malam hari.

“Anara, kamu harus melayani mereka dengan baik. Di dalam sana, berisi orang-orang penting. Jadi kamu harus–”

“Baik, Bu Mega. Saya mengerti,” potong Anara tak ingin lagi mendengar kata-kata yang sama setiap kali dia disuruh oleh Mega untuk ke melayani tamu.

Anara masuk ke privat room nomor tujuh, sebagai LC penampilannya dituntut untuk selalu menarik. Dia cukup pandai berdandan dan menempatkan diri.

Kedatangannya disambut baik oleh salah satu tamu, namun dua yang lain sibuk mengobrol dan tidak menghiraukan kedatangannya.

“Duduklah dulu. Kamu bisa tuangkan minuman untuk kami,” titah seorang lelaki yang tadi menyambut Anara dengan senyuman.

Anara mengangguk patuh, dia duduk di sisi lelaki itu lalu menuangkan minuman untuk tiga orang lelaki di sana.

“Rey tidak akan datang malam ini. Kesehatan anaknya akhir-akhir ini memburuk–”

“Oh, astaga … apa dia belum mendapatkan pendonor untuk putra kecilnya? Kasian sekali anak itu.”

Obrolan dari tamu tidak cukup menarik untuk Anara namun dia tetap ramah mendengarkannya karena belum ada tugas apa pun yang diminta.

“Sepertinya belum ada yang cocok. Padahal dia sudah memasang iklan secara resmi, mencari pendonor yang mau mendonorkan ginjal untuk putranya. Imbalannya tidak main-main … tiga ratus juta.”

“Apa? Tiga ratus juta?!” Reflek Anara menyeletuk. Ekspresinya yang tampak kaget membuat lelaki di sampingnya terkekeh.

Tiga ratus juta, bahkan lebih dari yang Anara butuhkan.

“Kenapa, Nona? Kamu tertarik?”

Anara tersenyum canggung, detik berikutnya dia merayu tanpa malu. “Tuan, bisa kasih tahu aku nomor Pak Rey?”

“Kamu serius ingin menjadi pendonor? Atau hanya iseng ingin tahu?”

Anara berdeham, dia tersenyum manis dan menatap dengan mata berbinar. Gayanya centil namun masih sopan.

“Aku sehat, Tuan. Tapi hanya seorang LC. Tentu, aku butuh uang … kalau tidak, untuk apa aku bekerja siang malam–”

Kev terkekeh dia menyelipkan anak rambut Anara ke telinga dan bersikap lembut. “Jadi kamu butuh uang? Bagaimana jika tidur denganku saja?”

Anara menggeleng pelan, dengan seulas senyum agar tidak membuat tamunya tersinggung.

“Aku butuh uang sebanyak tiga ratus juta itu. Kalau hanya menemani tidur semalam, apa Anda bisa memberi sebanyak itu?”

“Itu tidak mungkin,” sahut teman Kev yang kini tertarik dengan permintaan Anara. Dia tahu Kev hanya suka omong kosong, tapi keinginan gadis itu sepertinya serius. “Kalau kamu serius mau mendonorkan ginjalmu, ayo ikut denganku!”

Lelaki bernama Erik itu berdiri. Dia terlihat sungguh-sungguh.

Anara berbinar. “Baik, Tuan–”

Anara berdiri, dia mengikuti Erik dengan patuh. Meski teman-teman Erik berisik, terutama Kev namun Erik tidak lagi menghiraukan dan bergegas membawa Anara bersamanya.

“Woy, Erik! Kamu harus memberi banyak tip untuk gadis LC yang kamu bawa kabur itu,” sindir Kev dengan kekehan tidak keberatan namun penuh cibiran.

***

Anara dibawa ke sebuah rumah mewah yang berada di kawasan elit. Begitu dia menginjakan kaki dia merasa seperti masuk ke dunia yang berbeda, jauh dari hal sederhana, kumuh, miskin, yang biasa mengitari hidupnya. Sungguh dia baru sadar yang namanya kesenjangan.

“Mari ikut aku.” Erik masuk tanpa hambatan.

Dia teman dekat dari sang tuan rumah, jadi tidak ada yang berani melarangnya. Bahkan pelayan di sini semua sudah mengenalnya dengan baik.

Anara membuntut, tatapannya tidak bisa berhenti dari memerhatikan barang mewah yang ada di sana.

“Erik?” Suara seorang lelaki dari arah tangga menarik perhatian.

Anara berdiri di samping Erik. Saat lelaki bernama Rey memerhatikannya, Anara tersenyum.

Rey menatap Anara dengan kernyitan di kening. Tatapan yang dia tujukan terkesan aneh dan enggan.

“Erik, untuk apa membawa wanita malam ke sini? Kamu pikir aku kesepian? Bawa dia pergi!” usirnya sebelum Anara menjelaskan maksud dan tujuannya datang.

Memang miris, dia datang dengan memakai dress saksi dengan riasan yang juga mencolok, siapa yang tidak akan salah paham?

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status