Share

15. Rintangan di telaga.

Keteguhan hati Ajiseka terbangun manakala cecaran pertanyaan terus menghimpit dirinya. Bahkan, sikapnya yang menentukan berhasil dan tidaknya misi pertama yang ia emban. Maka, melawan adalah pilihan terakhirnya.

“Aku sedang tidak berbohong, terlepas salah dan benarnya tugas yang kuterima,”

“Apa yang kau cari wahai lelembut aneh! Di tempat ini tidak ada satu pun barang yang boleh kau bawa! Pergilah dengan tangan kosong sebelum aku melaporkan hal ini kepada Raja!” Ancam wanita itu. Namun Ajiseka tetap bergeming. Ia telah memantapkan hatinya untuk mendapatkan apa yang ia cari.

“Sayangnya aku tidak akan kembali sebelum mendapatkan keinginanku,” jawab Ajiseka. Ia tau masalah telah menghampiri dirinya, bahkan semenjak pertama kali bertemu pun Ajiseka sudah mencium adanya masalah.

“Itu artinya Kau mencari masalah di wilayahku! Maka, tidak ada pilihan lain selain mengusir paksa dirimu dari tempat ini!”

Beeer ...

Tubuh wanita itu mengeluarkan sayap di belakang kedua lengannya, ia terbang seper
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status