Share

Empat Puluh

Meski dalam hati tak antusias ingin tahu apa yang hendak dibicarakan oleh Mas Arya, tetapi tak tepat juga rasanya menolak dengan kasar permintaan lelaki yang pernah menjadi suamiku itu.

[Gak bisa ditelpon, An. Karena jujur ini masalah serius. Aku mohon kamu bersedia. Nanti kuhubungi lagi kalau kamu sudah di rumah ya?]

Tak ingin panjang perkara, aku pun hanya mengiyakan dengan singkat.

Aku bukan perempuan tega yang bisa  menampiik saat seseorang, apalagi mantan suami mengajak bicara. Apalagi jika ini menyangkut Via karena bagaimanapun gadis kecilku itu masihlah menjadi tanggung jawab kami bersama.

Aku menutup telpon lalu menyimpan benda itu kembali di tas. Setelah itu bergabung bersama ibu, mengemasi barang-barang yang hendak dibawa pulang.

"Ngomong apa Arya, An?" tanya ibu yang sedari tadi ikut mendengarkan percakapan kami dengan tatapan menyelidiki.

"Nanyain Via sama pengen ngajak aku ngomongin sesuatu, Bu. Aku belum tahu soal apa. Tap

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
ivanov44
Jgn sp lu rujuk lg
goodnovel comment avatar
Dyandra Edy
jgn sampai ana msuk perangkat mertua n suami laknat..jahat .licik n hnya mau memanfaatkan kebaikan ketulusan n rasa tak tegaan ana saja..smga ana ttp kekeh bercerai n dimudahkan jln bercerai n berjodoh dg dokter wisnu
goodnovel comment avatar
Ruqi Ruqiyah
ciiiihhhh suami n mertua bermuka tembok
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status