Share

Si Wanita Gemuk

Erlan sampai lebih dulu dibandingkan denganku. Ia berdiri di lobi dan memeriksa ponselnya. Ketika aku akhirnya turun dengan mengendong Ayu, ia memasukan ponsel ke dalam saku dan mendekati kami.

“Dia pingsan?” tanyanya khawatir padaku.

“Tidak. Lebih tepatnya tertidur.” Aku menjawab sambil melangkah dengan lebar menuju ke UGD.

Di sana perawat langsung mendorong brankar dan menyuruhku untuk menempatkan Ayu di atasnya.

“Gawat kalau begitu!” kata Erlan.

Aku jelas kaget mendengarnya. Bagian mana dari tidur yang bisa disebut sebagai gawat. Ayu masih tampak sehat saat inid an terlihat bisa melakukan hal apapun setelah bangun.

“Dia terjatuh tadi dan kepala belakangnya terbentur, setelah itu ia tertidur!” kata Erlan memberitahu perawat.

Perawat mengangguk dan mendorong brankar lebih cepat lagi. “Beritahu Dokter kalau ada pasien yang kemungkinan mengalami pendarahan otak!” seru perawat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status