Share

xxix. Perkenalan

Embusan napas memburu dari dadaku. Jemariku gemetar di antara bunyi kursi yang spontan kutarik dengan cepat. Aku terengah bersama leherku yang mendadak berkeringat, serta garpuku yang harus jatuh menghantam kakiku, menyaksikan diriku yang terlena untuk mau menerima uluran tangannya meski benar jika aku hanya menyentuh ujung jemarinya sedikit.

Adam berlari dari depan meja kasir, membawa sepatu Conversenya, kembali datang ke hadapanku. Sebuah cangkir besar berada di tangannya, dan segera kulihat dia meletakkan itu di meja. Ekspresinya datar meskipun reaksinya terbilang cukup sigap. Aku mencengkeram udara, sementara tangannya yang sekarang turun naik di depan wajahku, seperti sekelompok nasihat yang sedang memberi tahuku bahwa aku harus tetap bersikap tenang, apa pun jenis keadaannya.

“Adam, Adamㅡ”

“Tidak apa, Jasmine. Tidak apa,” ujarnya, meyakinkanku. “Hanya kosongkan pikiranmu, dan cobalah untuk berfokus kepada ucapanku. Apa kau bisa?” Dia duduk menumpu satu lututnya di lantai, berus
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status