Share

BAB 25

Aku mengenggam tangannya yang menempel erat dibahuku. Kurasakan beban terbagi lewat bahu dan tangan kami, hingga nafasku menjadi ringan.

"Apa yang harus kujawab jika Bapak dan Mama bertanya tentang peristiwa tadi?" Tanyaku lirih.

"Jangan khawatir. Kedua mertuamu itu sayang sekali padamu, sampai aku pun cemburu." Gurau Nandean sambil mengelus pipiku.

Aku tersenyum.

Jika suamiku saja cemburu pada kasih sayang orangtuanya padaku, apalagi ipar-iparku.

Pintu diketuk, kami mendengar suara lembut mengucapkan salam.

Bapak dan Mama berdiri di muka pintu, kami menyambutnya masuk.

"Sudah mau pulang cucu saya ini ya, sudah sehat kau ya?" Bapak langsung menegur Leang sambil mengusap kepalanya.

Leang tertawa.

"Hati-hati di rumah ya, jangan melompat-lompat dan lari-lari dulu kau nanti, supaya sehat dulu badanmu, biar tak robek lagi lukamu." Pesan Bapak.

"Iya, pung." Jawab Leang.

"Sudah kau tengok si Marry pagi ini?" Tanya Bapak kepada

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status