Share

BAB 24

"Coba saja kalau bisa." Aku tersenyum mengejek.

Lily mengambil cup air mineral didekatnya dan melemparkan padaku. Lemparannya meleset. Padahal aku sama sekali tak bergerak menghindar. Aku memang sengaja memancingnya berbuat kasar agar aku punya bukti fisik.

Naura memegangi Lily.

"Sudah, ly. Nanti darah tinggi mu kambuh lagi." Kata Naura.

"Biar saja! Biar aku mati sekalian!" Teriak Lily.

"Kakak kepingin mati? Silakan saja!" Jawabku.

Lily menatapku garang.

Anggun menarik tanganku, mengajak keluar ruangan.

Aku menolak. Di ruangan ini harus ada orang ketiga jika Lily ada.

Naura seperti memahami keadaan, dia menelpon Rossy.

Tak lama Rossy masuk ke dalam kamar.

"Kau senang kan kalau aku mati? Biar puas kau pengaruhi Bapak dan Mama! Biar kau kuasai semua yang ada di rumah kami!" Lily masih terus berteriak.

Aku melangkah ke pintu.

"Kabari saya kalau kakak mati, saya akan menyumbang paling banyak!" Ucapku sambil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status