Share

11. Tuduhan Rinaldi

"Kalau gitu disengat lebah aja lagi, biar ketemu bidadari lagi."

"Dih, jangan dong!" Mas Rama memegangi pipi dengan dua tangannya. Waktu itu memang pipinya itu bengkak bak balon karna disengat beberapa lebah penyengat.

Setelah kami selesai membereskan makanan dan mencuci piring, kami bersiap-siap pergi ke mushola untuk salat isya dan tarawih berjama'ah. Aku meminjam baju rindu dan Mas Rama kupinjamkan baju Mas Bagus.

Ketika kami melewati ruang tamu hendak keluar rumah, tiba-tiba Rinaldi, pacar Kasih, menyeru pada Mas Rama.

"Hei Rama! Ternyata kamu juga suka main proyek gelap ya?" katanya sambil menurunkan kaki yang tadi disilangkan.

"Maksudnya?" dahi Mas Rama berkerut. Langkah kami terhenti.

"Kalau nggak kok bisa kamu beli ponsel mahal seperti itu yang harganya bisa lima puluh jutaan?"

"Maksud Mas Rinaldi apa ya?" tanya Mas Rama sambil agak menyipitkan mata.

"Itu uang mana yang kamu embat?"

"Saya InsyaAllah tidak pernah mengambil hak siapapun, kok."

"Jangan sok polos kamu, Rama. Aku t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status