Beranda / Rumah Tangga / AMBISI WANITA SIMPANAN / BAB 31. Aku Akan Membuatmu Menangis

Share

BAB 31. Aku Akan Membuatmu Menangis

Penulis: Mayangnoura
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-06 11:02:57

"Oya? Kamu istri pemilik asli toko ini? Darimana kamu bisa mengambil kesimpulan itu?"

Suara yang tiba-tiba itu membuat semua orang menoleh. Tak terkecuali Rini. Mata wanita itu langsung melebar dan bibir tersenyum begitu mengetahui kalau suara yang barusan itu milik Citra.

"Akhirnya wanita tidak tahu diri ini datang sendiri ke sini," ucap Rini dengan penuh percaya diri. "Heh, wanita tidak tau diri! Kenapa kamu ada di toko milik Mas Galih?! Apa kamu lupa kalau sebentar lagi kamu hanya mantan istrinya?! Dengar ya, aku tidak akan membiarkan kamu memiliki apa yang menjadi milik Mas Galih! Jadi kamu jangan senang dulu jika sekarang masih tinggal di rumah Mas Galih dan menguasai tokonya! Katakan padaku, dimana Mas Galih?!"

Citra tersenyum geli mendengar yang diucapkan Rini dengan suara yang berkoar-koar itu. Dia kemudian melangkah lebih dekat pada Rini tanpa mimik takut sama sekali. "Aku akan jawab semua pertanyaanmu, Nyonya Galih yang baru. Yang pertama, kamu bertanya tentang keberadaan s
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 32. Berniat Untuk Merebut

    Galih meremas rambutnya. Kepalanya terasa berdenyut mendengar ucapan Rini barusan. Sepertinya kebohongan ini sulit untuk bisa dia pertahankan terlalu lama. Meskipun begitu, dia memutuskan untuk jujur saat ini."Kenapa kamu diam, mas? Jangan bilang kamu tidak mau mengambil rumah dan toko kamu kembali!"Galih menghela nafas berat. "Lebih baik kamu pulang, Rin. Dan tolong jangan lagi melabrak Citra seperti tadi.""Aku tidak ada niat untuk melabraknya. Aku ada di sini karena mau membawakanmu bekal makan siang. Aku tidak tau kalau kenyataannya seperti ini. Dia mengusirku tadi, mas. Bahkan aku sampai diseret sekuriti keluar toko. Aku tidak tahan dengan sikap sombongnya yang terlihat seperti pemilik asli toko. Makanya aku menamparnya.""Apapun alasan kamu melakukan tamparan itu, lebih baik kamu pulang. Untuk apa kamu ada di sana?""Aku memang mau pulang kalau kita sudah membuat kesepakatan!""Kesepakatan apa?""Kesepakatan kalau kamu akan mengambil rumah dan toko ini kembali dari Citra.""Ak

  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 31. Aku Akan Membuatmu Menangis

    "Oya? Kamu istri pemilik asli toko ini? Darimana kamu bisa mengambil kesimpulan itu?"Suara yang tiba-tiba itu membuat semua orang menoleh. Tak terkecuali Rini. Mata wanita itu langsung melebar dan bibir tersenyum begitu mengetahui kalau suara yang barusan itu milik Citra."Akhirnya wanita tidak tahu diri ini datang sendiri ke sini," ucap Rini dengan penuh percaya diri. "Heh, wanita tidak tau diri! Kenapa kamu ada di toko milik Mas Galih?! Apa kamu lupa kalau sebentar lagi kamu hanya mantan istrinya?! Dengar ya, aku tidak akan membiarkan kamu memiliki apa yang menjadi milik Mas Galih! Jadi kamu jangan senang dulu jika sekarang masih tinggal di rumah Mas Galih dan menguasai tokonya! Katakan padaku, dimana Mas Galih?!"Citra tersenyum geli mendengar yang diucapkan Rini dengan suara yang berkoar-koar itu. Dia kemudian melangkah lebih dekat pada Rini tanpa mimik takut sama sekali. "Aku akan jawab semua pertanyaanmu, Nyonya Galih yang baru. Yang pertama, kamu bertanya tentang keberadaan s

  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 30. Suamiku Pemilik Toko Ini

    "Mas, kamu tidak ke toko?" bisik Rini di telinga Galih. "Ini sudah jam sepuluh lho."Sontak mata Galih membuka. Dia langsung menatap wajah Rini yang ada di atasnya. "Apa?""Ke toko. Aku tahu semalam adalah malam pengantin kita, tapi aku lebih senang melihat kamu berangkat ke toko dari pada sudah siang masih tidur. Takut dinilai malas sama orang-orang. Khususnya para tetangga dan orangtuaku. Jadi lebih baik kamu ke toko saja, mas."Galih menggaruk kepalanya. Dia memang belum cerita rahasia dirinya yang hanya menumpang hidup pada Citra karena sebagai laki-laki, harga dirinya akan jatuh jika wanita tahu kalau dirinya tidak memiliki apa-apa. "Hmm, baiklah. Aku akan pergi ke toko." Galih pun bangun dengan membawa beban pikiran. Satu jam kemudian, dia tiba di rumah Marni bukan di toko."Jujur saja kalau kamu memang tidak punya apa-apa. Selagi kamu masih dalam proses cerai. Barangkali Rini akan meninggalkanmu begitu tahu kamu tidak kaya. Bisa jadi karena itu, kamu bisa balikan lagi sama Cit

  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 29. Malam Pertama Yang Dingin

    "Kamu benar-benar wanita licik, Rin! Kita sudah sepakat untuk merahasiakan hubungan kita tapi kamu malah memberitahukannya pada Citra! Pantas saja dia tiba-tiba datang ketika kita check in waktu itu! Ternyata karena kamu yang memberitahunya!"Bola mata Rini berputar ke atas. Tak ada aura ketakutan sama sekali di wajah wanita itu meskipun Galih menunjukkan kemarahannya. "Untuk apa sih kamu membahas ini sementara beberapa hari lagi kita akan menikah?""Kita tidak akan menikah kalau saja kamu tidak memberitahukan hubungan kita pada Citra, Rin!""Apa pun itu, yang penting beberapa hari lagi kita akan menikah, mas." Rini menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. "Sudahlah, mas. Terima saja apa yang terjadi. Lagian, aku layak menjadi istri kamu karena pada kenyataannya kamu selalu membutuhkan aku dalam waktu yang lama. Lupakan saja calon mantan istrimu itu. Toh, dia juga tidak lebih baik dari aku.""Kata siapa dia tidak lebih baik dari kamu, hah?! Tau apa kamu tentang dia?! Kamu tidak ta

  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 28. Siapa Yang Mengatakannya?

    "Ayo, bu! Gin! Kita keluar. Lihatlah, Rini dan kedua orangtuanya sudah menunggu di depan pintu," ucap Galih pada Marni dan Gina tampak malas keluar dari mobil.Marni menghela nafas berat. "Hh, kenapa aku mengantar putraku lamaran lagi sih? Padahal aku dulu sudah sangat senang karena melamar gadis kaya.""Pernikahanku dengan Citra belum berakhir, bu. Masih ada kemungkinan Citra kembali kepadaku. Sekarang, kita ikuti saja maunya mereka semua. Daripada mendapat masalah baru. Ayo, keluar."Dengan malas, Marni dan Gina keluar dari dalam mobil. Mereka disambut dengan antusias dan ramah oleh Rini dan kedua orangtuanya. Singkat cerita, mereka sudah duduk di ruang tamu. "Jadi maksud kedatanganku, ibu, adikku, adalah untuk melamar Rini. Maaf tidak bisa membawa banyak keluarga karena satu hal dan yang lainnya. Kami harap bapak dan ibu bisa memakluminya."Adi angguk-angguk. "Ya, kami sangat memaklumi. Dan... tanpa harus berbasa-basi, kami menjawab lamaran ini dengan menerimanya. Karena Rini suda

  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 27. Ditolak

    Galih menghela nafas berat. Tujuannya datang ke sini yang belum membuahkan hasil membuatnya merasa bosan bermain dengan Manisa. Apalagi permainan yang sedang mereka lakukan adalah permainan anak perempuan."Sebenarnya ibu kamu kemana sih, sayang?" tanya Galih akhirnya. Tak sanggup lagi untuk menahan tanya."Ada di kamar," jawab Manisa enteng. Tak memindahkan pandang pada dari mainannya."Kenapa dia di kamar terus?""E... mungkin mama capek." Barulah kemudian Manisa menatap Galih. "Memang kenapa papa tanya tentang mama? Papa ingin ketemu sama mama?"Galih mengangguk. "Sebenarnya begitu. Kamu mau tidak bilang ke mama kalau papa ingin bicara?"Manisa mengangguk cepat. "Mau kok, pa."Galih tersenyum samar mendengar itu. Akhirnya, beberapa menit kemudian, dia sudah duduk di teras bersama Citra."Apa yang mau mas sampaikan kepadaku?" tanya Citra tanpa senyuman sama sekali."Jangan nodong begitu, Cit. Kita nikmati suasana malam dulu ya?""Ini sudah malam, mas. Aku mau beristirahat bukan mau

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status