Share

Part 20

“Jadi lo udah tahu rumah Bella?” Beno cukup terkejut.

Vian mengangguk sembari tersenyum.

“Hebat juga lo udah tahu rumah Bella aja. Suatu kemajuan ini.” Regan menimpali.

Vian masih tersenyum. Dia merasa sepertinya memang Bella ditakdirkan untuknya. Walaupun dia tidak tahu ke depannya akan seperti apa. Tapi, apapun yang terjadi Vian pasti akan menghadapinya. Karena dia sudah terlanjur jatuh cinta pada Bella.

“Pagi guys!” Sani menghampiri mereka bertiga.

Ketiganya tersenyum membalas sapaan Sani.

“Nih, gue ada snack buat kalian.” Sani memberikan paper bag berisi makanan ringan dari luar negeri.

“Wih, makasih ya, San.” Beno dan Regan langsung saja menerimanya. Keduanya langsung memakannya. Vian hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan mereka.

“Bokap lo udah pulang?” tanya Vian.

Sani mengangguk. “Semalam. Makanya gue bawa makanan-makanan ini. Nanti lusa udah berangkat lagi. Sibuk banget bokap gue.”

“Wajarlah bokap lo sibuk. Kan pilot.” Beno menyahut.

“Iya sih, tapi jadinya gue jarang ngo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status